Anda di halaman 1dari 17

PESTISIDA

Pengertian Pestisida
Berdasarkan SK Men Pertanian No 434 thn 2001, Pestisida adalah : semua zat
kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus, yang digunakan untuk
tujuan :
1. Memberantas atau mencegah hama dan penyakit yg merusak tan.,
bagian tan., atau hasil pertanian
2. Memberantas rerumputan
3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yg tak diinginkan
4. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bag. tanaman
5. Memberantas atau mencegah hama luar pada hewan peliharaan atau
ternak
6. Memberantas hama air
7. Memberantas atau mencegah binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia
Sejarah Pestisida

Thn 1942, awal revolusi bidang pertanian


dengan pemakaian pestisida secara besar
besaran. Pestisida yang pertama digunakan
adalah DDT (Dikloro Difenyl Trikloroetana).
Terjadi peningkatan panen sampai 34 %.
Penggunaan Pestisida
• Bidang pertanian untuk gulma dan hama
• Bidang kesehatan untuk pengendalian vektor
• Di rumah tangga pengendalian nyamuk,
lalat, kecoa atau lipas, dan binatang-binatang
kecil lainnya.
Bahan Pestisida

• Alami, dikenal dengan pestisida hayati, atau


botani
• Buatan (sintetis), sangat banyak jenis /
golongan, disesuaikan dengan sasaran
( Insektisida, herbisida, bakterisida, fungisida,
akarisida, nematisida, rodentisida)
GOLONGAN INSEKTISIDA YANG BANYAK DIGUNAKAN DI BIDANG
KESEHATAN
Golongan Contoh
Mineral minyak tanah, belerang
Botanical Pyrethrum, rotenone
Organoklorin Dieldrin, heptaklor, lindana
Organophosphat Diazinon, Fenthion,Malathion
Carbamat Propoksur, Carbaryl,
Carbofuran
Piretroid Sihalotrin, permetrin, alletrin

Fumigant, contoh : HCN, Napthalene, Methylbromida


Sifat Pestisida
OrganokolrinBotanical
– Racun selektif
• degradasi berlangsung lambat
– Biodegradable
• Racun universal
• Persisten di lingkungan
Carbamat
••Daya
larut dalam
bunuh cepatlemak
••Efek residu pada
Mampu ditransfer dan ditahan di janin
serangga
•Tidak berbau
•Degredasi lebih cepat
Sifat organofosfat

• Mudah terdekomposisi di lingkungan


• Racun tidak selektif
• aktifitas toksik pada syaraf
• Mempengaruhi kerja enzim cholinesterase

• Aktifitas kolinesterase diukur untuk penentuan tingkat


keracunan :
1. 75-100% dari normal, disebut normal
2. >50% - < 75% dari normal , disebut keracunan ringan
3. >25% - 50% dari normal, katagori keracunan sedang
4. 0% - 25% dari normal, katagori keracunan berat.
Sifat piretroid
- mudah terdekomposisi di lingkungan
- racun tidak selektif
- persisten di tanah
- kurang meracun bagi mamalia

Sifat Fumigant
• Mengganggu sistem pernafasan
• Berbahaya terhadap manusia
• Explosive
Cara kerja insektisida :
a. Racun kontak
b. Racun gas
c. Sistemik
d. Racun lambung
Kontaminasi dan Residu Pestisida
• Komponen lingkungan yang dapat
terkontaminasi pestisida : air, tanah, udara
• Pencemaran terjadi berkaitan dengan :
formulasi pestisida, arah dan kecepatan angin,
suhu, aplikasi.
• Residu akan ditemukan pada bhn pangan,
dipengaruhi oleh dosis, jumlah dan interval
aplikasi, dan aplikasi terakhir sebelum panen.
Residu Pestisida
• Masuknya pestisida ke tanaman, dpt melalui
pori dan akar tanaman. Jumlah pestisida pada
tanaman meningkat dengan lamanya waktu
pemaparan.
• Residu pestisida dalam bahan pangan dapat
terakumulasi pada tubuh manusia.
Residu Pestisida
• Residu pestisida pada bahan pangan berdasarkan SK
bersama Menkes dan Men Tan No 881 thn 1996 :
Batas Maksimum Residu (BMR) :
Organoklorin 0,1 mg/kg,
Organophpsphat 0,2 mg / kg,
Carbamat 0,5 mg/kg

• Asupan residu pestisida pada manusia :


Acceptible Daily Intake(ADI) :
Menurut FAO : 20 μg / kg BB untuk DDT
Jalur masuk pestisida ke tubuh manusia

• Melalui mulut : tidak mencuci tangan sebelum makan,


merokok atau minum.Termakan makanan dan minuman
yang telah terkontaminasi pestisida.
• Melalui kulit : tubuh terkena pestisida saat menyemprot,
atau tertumpah ke kulit, sehingga pestisida terabsorbsi
kedalam tubuh.
• Melalui pernafasan : terhirup udara yang mengandung
pestisida, terhirup pestisida saat menyemprot tanpa
menggunakan masker.

Dalam tubuh, pestisida dpt didistribusikan ke dalam


jaringan / organ tubuh , diserap usus, disimpan di jaringan
lemak, dikeluarkan melalui urine.
Gangguan Kesehatan
Pemakaian pestisida secara terus-menerus dan
tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan :
• Pusing, mual,gatal-gatal
• mempengaruhi sistem syaraf
• mempengaruhi sistem pernapasan
Gangguan Kesehatan

• mempengaruhi aliran darah (aliran darah


berkurang, penyempitan pembuluh darah)
• mempengaruhi kerja bbrp organ, seperti :
Otak, hati, ginjal, organ reproduksi
• menyebabkan kejang otot dan lumpuh.
Beberapa cara penanganan pestisida

• Pembakaran, diperlukan panas 900 – 1000 ºC


• Ditanam, pada kedalaman 40 cm, pada posisi
hilir, jauh dari sumber air, dan jangkauan
anak-anak
• Penghancuran secara alami, umumnya untuk
pestisida hayati, dan pestisida yg punya daya racun
pendek
LD50 Beberapa Insektisida
pada tikus (mg/kg BB)
Golongan Insektisida Oral dose
Organoklorin DDT 118
Dieldrin 86
Lindane 91
Organoposphat Abate 13000
Diazinon 285
Malation 1000
Carbamat Propoxur 86
Carbaril 500

Env.Eng& Sanitation 1102

Anda mungkin juga menyukai