Anda di halaman 1dari 10

KOLOID

KOLOID
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak
antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai
sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi. Koloid adalah
suatu sistem campuran “metastabil” (seolah-olah stabil, tapi akan memisah setelah
waktu tertentu). Koloid berbeda dengan larutan; larutan bersifat stabil. Di dalam
larutan koloid secara umum, ada 2 zat sebagai berikut :
a. Zat terdispersi, yakni zat yang terlarut di dalam larutan koloid.
b. Zat pendispersi, yakni zat pelarut di dalam larutan koloid.
SIFAT KOLOID
a. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di mana
jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan
sinar ke segala jurusan.
Contoh: sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit
berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari, debu dalam ruangan akan terlihat
jika ada sinar masuk melalui celah.
b. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara terus
menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi.
Karena gerak aktif yang terus menerus ini, partikel koloid tidak memisah jika didiamkan.
c. Adsorbsi Koloid
Adsorbsi Koloid adalah penyerapan zat atau ion pada permukaan koloid. Sifat adsorbsi
digunakan dalam proses:
• Pemutihan gula tebu.
• Norit.
• Penjernihan air.
Contoh: koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap kuman
penyebab diare..
d. Muatan Koloid dan Elektroforesis
Muatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid.
Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik. Karena partikel
koloid mempunyai muatan maka dapat bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam koloid
dimasukkan arus searah melalui elektroda, maka koloid bermuatan positif akan bergerak
menuju elektroda negatif dan sesampai di elektroda negatif akan terjadi penetralan muatan
dan koloid akan menggumpal (koagulasi).
Contoh: cerobong pabrik yang dipasangi lempeng logam yang bermuatan listrik dengan
tujuan untuk menggumpalkan debunya.
e. Koagulasi Koloid
Koagulasi koloid adalah penggumpalan koloid karena elektrolit yang muatannya
berlawanan. Contohnya kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air
menjadi jernih.
f. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid Liofil adalah koloid yang mengadsorbsi cairan, sehingga terbentuk selubung
di sekeliling koloid. Contoh: agar-agar.
Koloid Liofob adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar muatan koloid
stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni pemurnian
medium pendispersi dari elektrolit.
g. Emulsi
Emulsi adalah koloid cairan dalam medium cair. Agar larutan koloid stabil, ke dalam
koloid biasanya ditambahkan emulsifier, yaitu zat penyetabil agar koloid stabil. Contohnya
susu merupakan emulsi lemak di dalam air dengan kasein sebagai emulsifier.
h.  Pemurnian Koloid
Untuk memurnikan koloid yaitu menghilangkan ion-ion yang mengganggu
kestabilan koloid, dapat dilakukan cara dialisis. Koloid yang akan dimurnikan dimasukkan
ke kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel yaitu selaput yang hanya dapat
dilewati partikel ion saja dan tidak dapat dilewati molekul koloid. Contohnya kertas
perkamen, selopan atau kolodion.
KOMPONEN
PENYUSUN KOLOID
1. Fase kontinyu : medium pendispersi jumlahnya lebih banyak.
2. Fase diskontinyu : medium terdispersi jumlahnya lebih banyak.

BENTUK PARTIKEL
KOLOID
1. Bulatan : misalnya virus, silika.
2. Batang : misalnya virus.
3. Piringan : misalnya globulin dalam darah.
4. Serat : misalnya selulosa.

PENGGUNAAN
SISTEM KOLOID
1. Obat-obatan : salep, krim, minyak ikan.
2. Makanan : es krim, jelly dan agar-agar.
3. Kosmetik : hair cream, skin spray, body lotion.
4. Industri : tinta, cat.
Beberapa Macam
1. Aerosol

gas.
Koloid
Aerosol adalah sistem koloid di mana partikel padat atau cair terdispersi dalam

2. Emulsi
Emulsi adalah sistem koloid di mana zat terdispersi dan pendispersi adalah zat
cair yang tidak dapat bercampur.
3. Sol
Sol adalah suatu sistem koloid di mana partikel padat terdispersi dalam zat cair.
4. Gel/Jel
Gel adalah koloid liofil setengah kaku.
5. Buih
Buih adalah sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair.
CAMPURAN
HOMOGEN DAN
1. HETEROGEN
Campuran Homogen
Campuran homogen disebut larutan, contoh: larutan gula dalam air.
2. Campuran heterogen
Campuran heterogen dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: Sistem koloid termasuk
dalam bentuk campuran. Campuran terbagi menjadi 2, yaitu:
• Suspensi, contoh: pasir dalam air.
• Koloid, contoh: susu dengan air.
TERIMA
KASIH
GUYS :*

Anda mungkin juga menyukai