Anda di halaman 1dari 21

Project 2

Analisis Struktur, Stabilitas, dan Reativitas Alkena berdasarkan Panas


Pembentukan

Kelompok 2:
1. Ainun Jariah (I2E020001)
2. Hermansyah (I2E020012)
3. Zulandri (I2E020029)
Tujuan Percobaan

Menjelaskan tentang struktur, stabilitas, dan reaktivitas


alkena berdasarkan pendeketan pemodelan molekul
Dasar Teori
Alkena Panas
Pembentukan
Panas yang diperlukan
Hidrokarbon tak jenuh
atau dilepaskan untuk
dengan sebuah ikatan
pembentukan suatu
rangkap dua antara atom
senyawa oleh atom-atom
karbon
pembentuk

Stabilitas Reaktivitas
Termodinamika Molekul
Sebuah sistem berada
Kecenderungan molekul
dalam keadaan energi
mengalami pengutuban
terendah, atau
(Polarisasi) hingga
kesetimbangan kimia
ionisasi
dengan lingkungannya
Isomer Senyawa Heksena

 
Heksena ()

Isomer adalah molekul dengan rumus kimia yang sama, tetapi memiliki susunan
atom yang berbeda
01
1-Hexene
Perhitungan HyperChem:
1. Mekanika Molekuler
2. Mekanika Kuantum

Senyawa Panjang Sudut Ikatan Sudut Torsi Energi


Ikatan C-C (Å) C-C-C (º) C-C-C-C (º) (kkal/mol)
Optimasi
1-heksena 1,54 109,471 180 2,144133 Struktur
Mekanika
Molekuler
Optimalisasi 1,531127 111,108 180 1,69079

Senyawa Panjang Sudut Ikatan Sudut Torsi Energi


Ikatan C-C (Å) C-C-C (º) C-C-C-C (º) (kkal/mol)
Optimasi
struktur 1-heksena 1,54 109,471 180 -
Mekanika
Kuantum
Optimalisasi 1,3318 111,108 180 -13,531
Lebih banyak electron berpartisipasi dalam
pembentukan ikatan, ikatan menjadi lebih pendek

Entalpi Pembentukan

ΔHf° bernilai negative, sehingga


reaksi merupakan eksoterm
Sudut ikatan dari 4 isomer
heksena berada di antara
110-120º/±120º, sehingga
gaya tolak menolak antar
electron ikatan minum

Reaktivitas menjadi
lebih tinggi

Energi yang rendah


untuk memampatkan
suatu molekul
02
E-3-Hexene
Senyawa Panjang Sudut Ikatan Sudut Torsi Energi
Ikatan C-C (Å) C-C-C (º) C-C-C-C (º) (kkal/mol)
Optimasi
E-3-heksena 1,54 109,471 180 1,027474 Struktur
Mekanika
Molekuler
Optimalisasi 1,529759 110,7738 180 0,573996

Senyawa Panjang Sudut Ikatan Sudut Torsi Energi


Ikatan C-C (Å) C-C-C (º) C-C-C-C (º) (kkal/mol)
Optimasi
struktur E-3-heksena 1,54 109,471 180 -
Mekanika
Kuantum
Optimalisasi 1,5084 112,36 180 -15,905

Panjang ikatan terpendek berada pada


atom 3-4 dengan nilai 1,33679 Å
Entalpi Pembentukan

ΔHf° bernilai negative, sehingga


reaksi merupakan eksoterm
03
2-methyl-2-pentene
04
2,3-dimethyl-2-butene
Kesimpulan

01 02 03
Struktur Stabilitas Reaktivitas
Heksena memiliki 13 isomer, dan Isomer heksena yang kurang stabil
4 diantaranya adalah 1-heksena, dari empat senyawa di atas adalah Nilai charge pada ikatan rangkap
E-3-heksena, 2-metil-2-pentena, yang berenergi tinggi yaitu 1-
dan 2,3-dimetil-2-butena. Struktur heksena dengan entalpi lebih negatif sehingga bersifat
dari isomer heksana dengan pembentukan atau ΔHf°= -13, 53 lebih reaktif dibandingkan dengan
panjang ikatan antara atom C-C kkal/mol untuk metode semi
yang terpendek dimiliki oleh 2- charge pada ikatan tunggal
empiric. Namun E-3-heksena
metil-2-pentene dengan nilai 0,60 merupakan isomer heksana yang
Å (dalam keadaan teroptimasi) paling stabil untuk optimasi
metode molekuler dengan nilai
ΔHf°= 0,5 kkal/mol
Daftar Pustaka

Akram La Kilo. 2018. Kimia AnorganikStruktur dan Kereaktifan. Ung Press Gorontalo. Gorontalo
Ronald Kluger. 2012. McMurry’s Organic Chemistry, 8th edition. Department of Chemistry. University of Toronto.
Ruslin Hadanu. 2019. Kimia Organik. Penerbit: Leisiyah. Kolaka
Terjemahan HyperChem Rilis 7. 2013. Jurusan Kimia. Universitas Negeri Semarang.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai