Anda di halaman 1dari 29

Pengelolaan Limbah B3

PERTEMUAN 14
Nayla Kamilia Fithri
Prodi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat

1
KARAKTERISASI LIMBAH B3

• Bersifat toksik/racun (BMTCLP-Lampiran II)


– Kode limbah (D4xxx)
– Terdapat 53 jenis
– Dari Aldrin/dieldrin s/d Zinc
– Prosedur pengetesan TCLP, LD50 dan LC50
– Diperuntukkan dari kerangka penggunaan bahan sampai dengan pemanfaatan
limbah B3

• Bersifat kronis (daftar zat pencemar-Lampiran III)


– Kode limbah (D4xxx)
– Terdapat 491 jenis
– Dari Acetonitrile s/d Ziram

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 2


DASAR PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH
B3
• Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1993, tentang
Pengesahan Basel Convention on The Control of
Transboundary Movement of Hazardous Wastes and
Their Disposal
• Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 jo.
Peraturan Pemerintah Nomor 85 tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 3


DASAR PELAKSANAAN PENGELOLAAN
LIMBAH B3
Surat Keputusan Kepala Bapedal
• No. Kep-68/Bapedal/05/1994 tentang Permohonan Ijin Pengelolaan Limbah B3
• No. Kep-01/Bapedal/09/1995 tentang tentang Tata Cara & Persyaratan Teknis Penyimpana dan
Pengumpulan Limbah B3
• No. Kep-02/Bapedal/09/1995 tentang tentang Dokumen Limbah B3
• No. Kep-03/Bapedal/09/1995 tentang tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah B3
• No. Kep-04/Bapedal/09/1995 tentang tentang Tata Cara & Persyaratan Penimbunan Hasil Pengolahan,
Persyaratan Lokasi bekas Pengolahan dan Lokasi bekas Penimbunan Limbah B3
• No. Kep-05/Bapedal/09/1995 tentang Simbol dan Label Limbah B3
• No. Kep-255/Bapedal/08/1996 tentang Tata Cara & Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak
Pelumas Bekas
• No. Kep-02/Bapedal/01/1998 tentang Tata Laksana Pengawasan Pengelolaan Limbah B3
• No. Kep-03/Bapedal/01/1998 tentang Program Kemitraan dalam Pengelolaan Limbah B3 (KENDALI)
• No. Kep-04/Bapedal/01/1998 tentang Penetapan Prioritas Daerah Tingkat I Program KENDALI B3

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 4


PP 18/1999 jo. PP 85/1999 mengatur tentang..
• Kewajiban bagi setiap penghasil limbah B3 untuk mengolah limbahnya. Jika tidak
sanggup, maka tanggung jawab pengolahan dapat dialihkan kepada badan usaha
pengolah limbah B3 yang telah mendapat ijin Bapedal. Pengaturan ini juga
termasuk kewajiban untuk melakukan pengelolaan sebelum limbah diolah, speerti
pengemasan, penyimpanan, pengangkutan dll.
• Kewajiban-kewajiban bagi badan usaha /kegaiatan pengelola limbah B3, seperti
badan usaha yang melakukan pengumpulan, pengolahan, penimbunan,
pemanfaatan dan usaha pengangkut limbah B3.
• Ketentuan mengenai pengawas dan pelaksanaan pengawasan dalam kegiatan
pengelolaan limbah B3.
• Ketentuan teknis administratif dalam kegiatan pengelolaan limbah B3, termasuk
sanksi-sanksi bagi pelanggarannya.
• Ketentuan dalam penetapan limbah B3.

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 5


PELAKU PENGELOLAAN
LIMBAH B3
• penghasil
• pengumpul
• pengangkut
• pengawas
• pengolah (penimbun dan pemanfaat)

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 6


KETENTUAN PENGHASIL LIMBAH B3
• wajib mengolah limbah B3 atau menyerahkannya kepada Pengolah
• tempat penyimpanan sesuai dengan persyaratan
• melaporkan kegiatan
• dapat menjadi pengumpul, pengangkut, pemanfaat atau pengolah
bila memenuhi persyaratan
• label pada kemasan
• mengisi dokumen limbah B3
• membantu pengawas
• memiliki sistim tanggap darurat

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 7


KETENTUAN PENGANGKUT LIMBAH B3
• ijin dari Departemen Perhubungan dengan
rekomendasi dari Bapedal
• alat angkut memenuhi ketentuan
• menyerahkan dokumen muatan dan dokumen limbah
• menyerahkan dokumen kepada penghasil/pengumpul
• membantu pengawas
• mempunyai sistm tanggap darurat

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 8


KETENTUAN PENGUMPUL LIMBAH B3
• lokasi pengumpulan sesuai dengan persyaratan
• membuat catatan tentang kegiatan dan mel;aporka
kepada Bapedal
• maksismum 90 hari penyimpanan sebelum
diolah/diserahkan ke pengolah
• ijin operasi dari bapedal
• membantu pengawas
• memiliki sistim tanggap darurat

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 9


KETENTUAN PENGOLAH/ PENIMBUN
LIMBAH B3
• memiliki dokumen Amdal
• badan hukum
• ijin Bapedal
• memiliki laboratorium
• minimum luas lahan 1 Ha dan memenuhi persyaratan
• permeablitas tanah minimum 10-7 cm/detik
• fasilitas pengolahan atau penimbunan sesuai ketentuan
• teknis kegiatan dan pemantauan sesuai ketentuan
• memiliki sistim tanggap darurat

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 10


PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3

Kep-01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis


Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3.
• Pengemasan: prakemas, kemasan, prinsip pengemasan, tata cara
pengemasan
• Pewadahan dengan tangki dan penempatannya
• Persyaratan penyimpanan: palet, penumpukan, jarak
• bangunan penyimpanan: konstruksi, cuaca, limbah mudah terbakar,
limbah mudah meledak dsb.
• Pengumpulan: lahan, syarat bangunan, lay out, fasilitas tambahan.

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 11


PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3

Kep-02/Bapedal/09/1995 tentang Dokumen


Limbah B3.
• Chain of custody
• Jumlah lembar dokumen 7 atau 11
• Bagian diisi penghasil/pengumpul,
pengangkut, pengumpul/pemanfaat/
pengolah/penimbun.

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 12


PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3

Kep-03/Bapedal/09/1995 tentang Persyaratan Teknis


Pengolah Limbah B3.
• Syarat lokasi
• Syarat fasilitas keamanan (security, kebakaran,
tumpahan, STD, pengujian, peralatan, pelatihan)
• Penanganan limbah sebelum pengolahan
• Pengolahan: fisika-kimia (pretreatment), pengolahan
thermal, BMLC-PPLIB3

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 13


PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3

Kep-04/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara Penimbunan Hasil Pengolahan,


Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan dan Lokasi Penimbunan Limbah B3.
• Lokasi: banjir, geologi lingkungan, hidrogeologi, hidrologi, iklim, flora-fauna
• Rancang bangun landfill
• Persyaratan prakonstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi
• Fasilitas landfill
• Persyaratan sebelum penimbunan dan kualitas limbah untuk penimbunan
• Pengelolaan lindi: kontrol air, pengumpul, pengolahan, dan pembuangan
• Pemantauan kualitas air tanah/permukaan
• Persyaratan penutupan akhir

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 14


PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN
LIMBAH B3
Kep-05/Bapedal/09/1995 tentang Simbol dan Label Limbah
B3.
• Simbol: bentuk dasar, jenis (mudah meledak, mudah
terbakar, reaktif, beracun, korosif, infeksius,
campuran)
• Cara pemasangan pada: kemasan, kendaraan
pengangkut, tempat penyimpanan
• Label: label identitas limbah, kemasan kososng,
penunjuk tutup kemasan.

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 15


PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN
LIMBAH B3
Kep-68/Bapedal/05/1994 tentang Tata Cara
Memperoleh Izin Penyimpanan,
Pengumpulan, Pengoperasian Alat
Pengolahan, Pengolahan dan Penimbunan
Akhir Limbah B3.
• Persyaratan administratif
• Dokumen penunjang
• Berita acara pemeriksaan

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 16


EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH
B3
Menggunakan data pengelolaan yang sudah berjalan, maka
observasi dan kaji:
– Layout dari fasilitas
– Process flow diagram
– Deskripsi dari sumber limbah B3 yang diketahui
– Peraturan perundangan yang berlaku termasuk perijinannya
– Perintah-perintah yang bersifat khusus dari pengadilan dan/atau badan
administrasi yang terkait
– Kebijakan perusahaan yang diterapkan
– Fasilitas yang digunakan dalam menunjang kebijakan dan prosedur yang
digunakannya
– SOP dan instruksi yang menunjang prosedur dalam penanganan limbah B3
– Cara pengelolaan limbah B3 (on site maupun off site), yang meliputi
pengumpulan, transportasi, pengolahan, pembuangan akhir.

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 17


EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH
B3
Dokumentasikan hasil temuan dan informasi yang diperoleh untuk
memudahkan pengkategorian tanggungjawab dan langkah dalam
pengelolaan limbah B3:
• Penanggungjawab dalam pengkategorian/penetapan limbah B3
• Labelling
• Penyimpanan
• Transportasi/pengangkutan
• Pengujian sample
• Pemelihara/penyimpan/pengolah manifest limbah
• Tindakan lain yang diperlukan

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 18


EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH
B3
Pada saat dilaksanakan audit dan evaluasi, ikuti process flow
diagram untuk lebih mengikuti alur kegiatan dan
kemanfaatannya untuk:
– Menetapkan titik pengahasil limbah B3 dengan tidak melewati
untuk memperhitungkannya
– Menginspeksi cara pengumpulan, penanganan dan
penimbunannya
– Menginspeksi fasilitas penannganan
– Menginspeksi tempat yang berpengaruh pada luasan dari
pengelolaan limbah b3
– Menginspeksi tempat pembuangan yang tidak
diketahui/disembunyikan
– Menginspeksi penggunaan bahan, alat dan sistim dsb.

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 19


EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH
B3
Pada Timbulan limbah:
• Catat pada titik teridentifikasi sebagai pengahasil dan titik yang tidak
teridentifikasi sebelumnya
• Kaji bilamana limbah tersebut telah diujikan atau bahkan belum diujikan
• Tetapkan pada titik mana limbah tersebut telah diujikan dan diukur serta
diberi tanda/label, runut siapa penanggung jawabnya
• Bilamana limbah diolah oleh fihal lain, runut siapa –kapan dan dengan apa
mereka mengambil/mengelolaanya
• Catat dan kaji laporan mengenai mutu limbah yang dilaporkan serta jenis dan
frekuensi pelaporan yang dilakukan
• Catat bilamana ada laporan lain seperti laporan tahunan yang berkenaan dengan
timbulan limbah ini.

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 20


EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH
B3
Pada saat melihat dan mengkaji fasilitas pengolahan
yang berhubungan dengan limbah:
• Kaji sejarah penggunaan peralatan, jenis dan karakteristiknya
• Identifikasikan jenis dan fungsi masing-masing unit peralatan
pengolahan serta hasil kinerjanya
• Catat bilamana ada temuan tentang penyimpangan alat/cara dalam
mengolah limbah misalnya adanya saluran siluman dan atau proses
lain

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 21


EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH
B3

Identifikasi, karakterisasi dan analisis dari laporan bagian


lingkungan yang diperoleh untuk mengetahui lebih lanjut
atas:
 Status administrasi pelaporan
 Status kinerja dari pengelolaan limbah
 Status dari ketaatan terhadap hukum dan peraturan
 Perijinan dan rekomendasi yang dipunyai serta penyimpangan
dan/atau kebenanrannya; termasuk masa berlakunya

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 22


EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH
B3

Terhadap fasilitas pengelolaan limbah lakukan


kajian yang rinci secara teknis dengan melihat
persyaratannya, teknologi yang digunakannya,
keandalan dan kinerjanya, pengoperasiannya
termasuk SDMnya.

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 23


BAGIAN III:
LIMBAH B3 KEGIATAN PLN

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 24


LIMBAH B3 – KEGIATAN PLN
• Limbah PLTD
– Limbah Cair
• Minyak pelumas ex penggantian
• Bahan bakar bekas pencucian
• Limabh reject purifier
• Ceceran limbah dari mesin
– Limbah Padat
• Filter-filter/saringan bekas
• Battery ex pakai
• Isolasi asbes/keramik
• Meterial non metal ex pemeliharaan
• Limbah PLTU
– Limbah Cair
• Minyak pelumas ex penggantian
• Bahan bakar bekas pencucian
• Limbah reject purifier/separator
• Ceceran limbah dari mesin
• Limbah water treatment plant dan limbah lab
• Blowdown dan drain steam water cycle
– Limbah Padat
• Filter-filter saringan bekas
• Battery ex pakai
• Isolasi asbes/keramik
• Material non metal ex pemeliharaan
• Unburn carbon, fly ash, bottom ash, reject mill

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 25


LIMBAH B3 – KEGIATAN PLN
• Limbah PLTG/U
– Limbah Cair
• Minyak pelumas ex penggantian
• Bahan bakar bekas pencucian
• Limabah reject purifier
• Ceceran limbah dari mesin
• Limbah water treatment plant dan limbah lab
• Blowdown dan drain steam water cycle
– Limbah Padat
• Filter-filter/saringan bekas
• Battery ex pakai
• Isolasi asbes/keramik
• Meterial non metal ex pemeliharaan
• Unburn carbon
• Limbah PLTP
– Limbah Cair
• Minyak pelumas ex penggantian
• Bahan bakar bekas pencucian
• Limbah reject purifier/separator
• Ceceran limbah dari mesin

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 26


LIMBAH B3 – KEGIATAN PLN

• Limbah PLTP
– Limbah Padat
• Filter-filter/saringan bekas
• Battery ex pakai
• Isolasi asbes/keramik
• Meterial non metal ex pemeliharaan
• Limbah ex water washing
• Limbah water treatment plant dan limbah lab

• Limbah PLTA
– Limbah Cair
• Minyak pelumas ex penggantian
• Limbah reject purifier/separator
– Limbah Padat
• Filter-filter saringan bekas
• Battery ex pakai
• Material non metal ex pemeliharaan

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 27


PERMASALAHAN DI PLN

• Pengusaha pengumpul limbah padat B3 belum ada, sehingga sehingga limbah padat B3
bertumpuk di Pusat Pembangkit
• Tempat Penyimpanan Sementara limbah B3 semua Pusat Pembangkit memiliki tempat ijin
• Belum semua Pusat Pembangkit bersertifikat ISO 14001 & SMK3
• Pembangkit yang berbahan bakar MFO lebih banyak menghasilkan limbah dan lebih sulit
penanganannya
• Belum ada pos anggaran khusus untuk pengelolaan limbah
• Tidak semua Pusat Pembangkit memiliki organisasi yang menangani lingkungan dan
keselamatan kerja (selama ini ditangani Sup Operasi)
• Bukti penerimaan limbah/manifes oleh Pengelola diterimakan kepada PLN cukup lama (+ 4
bulan)
• Belum ada legalisasi masalah kompensasi penggantian drum

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 28


Terima kasih

12/23/21 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 29

Anda mungkin juga menyukai