Anda di halaman 1dari 16

ถั ดไ ป

Interpretasi Bahasa Melayu

Bab 1:
Konsep Sastera

Universiti Fatoni
Ilmu bukanlah apa
yang dihafal akan
tetapi
yang bermanfaat
Ringkasan Bab
• Pengenalan

• Konsep Sastera

• Pendekatan Menginterpretasi Karya Sastera


Pengenalan

Kesusasteraan Melayu dalam konteks pendidikan ialah karya asal yang tertulis dalam bahasa
Melayu berunsurkan keindahan dan kehalusan, sama ada berbentuk novel, cerpen, drama,

sajak, prosa tradisional atau puisi tradisional bagi mengimbangi perkembangan intelek,

rohani, emosi, dan jasmani di samping memaparkan nilai kemanusiaan, dan citra masyarakat
Sastera merupakan satu bidang seni
kreatif di mana bahasa adalah medium
pengantarnya.
Sastera ditandai dengan beberapa unsur khusus yang mampu membentuk tamadun dan

KONSEP peradaban sesuatu masyarakat selain memperlihatkan sikap dan pandangan pengarangnya.

Menurut (Arba’ie : 2008) sastera dilengkapi dengan unsur-unsur yang berikut:

SASTERA
KONSEP SASTERA
S – Seni bahasa yang indah
A – Akaliah atau sisipan ilmu dan pemikiran pengarang

S – Sensori atau daya sensitiviti pengarang

T – Tersurat & tersirat

E – Estetika atau keindahan dari segi bahasa

R – Realiti kehidupan

A – Alternatif
Pendekatan dalam menginterpretasi
karya sastera

• Pendekatan Ekspresif
• Pendekatan Pragmatik
• Pendekatan Mimetik
• Pendekatan Objektif
• Pendekatan Struktural
• Pendekatan Semiotik
• Pendekatan Sosiologi Sastra
• Pendekatan Psikologi Sastra
• Pendekatan Moral
• Pendekatan Feminisme

ถ ั ดไ ป
Pendekatan Dalam Kajian Sastera

ถ ั ดไ ป
1. Pendekatan Ekspresif
Pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang dalam
mengkaji karya sastra memfokuskan perhatiannya
pada sastrawan selaku pencipta karya sastra.
Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai
ekspresi sastrawan, sebagai curahan perasaan atau
luapan perasaan dan pikiran sastrawan, atau sebagai
produk imajinasi sastrawan yang bekerja dengan
persepsi-persepsi, pikiran atau perasaanya.

ถ ั ดไ ป
2. Pendekatan Pragmatik

Pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai s

untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca. Dalam hal ini tujuan tersebut dapat berupa tujuan politik, pendidikan, moral, agama, maupun tujuan yang lain. Dalam praktikn

pendekatan ini cenderung menilai karya sastra menurut keberhasilannya dalam mencapai tujuan tertentu bagi pembacannya

ถ ั ดไ ป
Pendekatan mimetik adalah pendekatan yang
3. Pendekatan Mimetik
mengkaji karya sastera berupa memahami
hubungan karya sastera dengan realiti atau
kenyataan.

Misal novel tahun 1920-an yang banyak bercerita


tentang "kawin" paksa. Maka dibutuhkan sumber
dan budaya pada tahun tersebut yang berupa latar
belakang sumber penciptaannya

ถ ั ดไ ป
4. Pendekatan Objektif

Pendekatan Objektif adalah pendekatan yang memberi perhatian


penuh pada karya sastera
sebagai struktur yang autonomi, kerana itu tulisan ini terarah kepada menganalisis karya

sastera secara strukturalisme. Sehingga pendekatan strukturalisme juga dinamakan sebagai

pendekatan objektif

ถ ั ดไ ป
Pendekatan Objektif : Menganalisis Karya Sastera

ถ ั ดไ ป
ถ ั ดไ ป

Pendekatan Struktural
• Pendekatan struktural ini memandang da n memahami karya sastra dari segi struktur karya sastra itu sendiri. Karya

sastra dipa ndang sebagai sesuatu yang otonom, berdiri sendiri, bebas dari pengarang, realitas maupun pembaca (Teeuw, 1984).
Pendekatan Semiotik
Dalam kajian sastra, pendekatan semiotik
memandang sebuah karya sastra sebagai sebuah
sistem tanda.Secara sistematik, semiotik
mempelajari tanda-tanda dan lambang-lambang,
sistem lambang, dan proses-proses perlambangan.
Pendekatan ini memandang fenomena sosial dan
budaya sebagai suatu sistem tanda. Tanda tersebut
hadir juga dalam kehidupan seharian.
contoh: bendera putih di depan rumah, maka orang
akan berpikir ada salah satu keluarga yang sedang
berduka.
Tanda, dalam pendekatan ini terdiri dari dua aspek
iaitu: penanda dan petanda .
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai