Anda di halaman 1dari 23

HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

• Tujuan pembelajaran:
• Mahasiswa memahami pengertian belajar dan
pembelajaran.
• Mahasiswa memahami hubungan fase belajar dan
pembelajaran.
• Mahasiswa memahami ciri Pembelajaran.
• Mahasiswa memahami tujuan belajar dan
pembelajaran.
• Mahasiswa memahami prinsip belajar.
HAKIKAT BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN
• Bel·a·jar v 1 berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu: (KBBI)

pem·bel·a·jar·an adalah proses, cara,


perbuatan menjadikan orang atau makhluk
hidup belajar; (KBBI)
A. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli
1. Belajar Menurut Skinner
Belajar adalah suatu perilaku (apabila responnya menjadi baik
maka dikatakan belajar, sementara responnya turun maka ia
tidak belajar).
Hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan teori Skinner
adalah pemilihan stimulus yang diskriminatif dan
penggunaan penguatan.
2. Belajar Menurut Gagne

Belajar adalahsuatu proses dimana suatu organisme berubah


perlilakunya sebagai akibat dari pengalaman yang diperoleh.
Kata kunci proses, perubahan perilaku, dan pengalaman
a.proses belajar adalah proses mental dan emosional/proses
berpikir dna merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila
pikiran dan perasaannya aktif.
b.Perubahan perilaku sebagai hasil dari belajar. Seseorang
yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
c.Pengalaman aktivitas yang dilakukan selama proses
pembelajaran. Pengalaman langsung akan memberikan hasil
pemahaman yang lebih besar daripada penjelasan yang bersifat
verbalistik.
Hubungan Fase Belajar dengan Acara Pembelajaran
Perian Fase Belajar Acara Pembelajaran
Persiapan Mengarahkan Menarik perhatian siswa dengan kejadian yang
untuk belajar perhatian tidak seperti biasanya, perubahan stimulus
Ekspektansi Menyampaikan tujuan pembelajaran
Retrival Merangsang untuk mengingat kembali materi
yang sudah dipelajari
Pemerolehan Persepsi selektif Menyajikan stimulus yang jelas sifatnya
dan unjuk ats sifat stimulus
perbuatan Sandi semantik Memberi bimbingan belajar
Retrival dan Memunculkan perbuatan siswa
respon
Penguatan Memberi balikan informasi
Retrival dan Pengisyaratan Menilai perbuatan siswa
alih belajar
Pemberlakuan Mengingatkan retensi dan alih belajar
secara umum
3. Belajar Menurut Piaget
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh
individu, sebab individu yang melakukan interaksi
berkelanjutan dg lingkungan. Dengan adanya interaksi dengan
lingkungan, maka fungsi intelek akan berkembang.
Langkah pembelajaran menurut Piaget:
1.Menentukan topik yang dipelajari anak.
2.Memilih dan mengembangkan aktivitas kelas dengan topik
tersebut.
3.Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk
mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses
pemecahan masalah.
4.Menilai pelaksanaan setiap kegiatan, memperhatikan
keberhasilan, dan melakukan revisi.
Pieget menyarankan agar dalam pembelajaran, guru memilih
masalah yang berciri kegiatan prediksi, eksperimen, dan
eksplanasi.
4. Belajar Menurut Rogers
Saran Pembelajaran Menurut Rogers
1. Guru memberi kepercayaan kepada kelas agar kelas
memilih belajar secara terstruktur.
2. Guru dan siswa membuat kontrak belajar.
3. Guru menggunakan metode inkuiri/ belajar menemukan
(discovery learning).
4. Guru menggunakan metode simulasi.
5. Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu
menghayati perasaan dan berpartisipasi dengan kelompok
lain.
6. Guru bertindak sebagai fasilitator.
7. Guru menggunakan pengajaran berprogram agar muncul
kreativitas siswa.
5. Menurut UNESCO
• UNESCO telah mengeluarkan kategori jenis belajar yang
dikenal sebagai empat pilar dalam kegiatan belajar
1. Learning to know. Pada Learning to know ini terkandung
makna bagaimana belajar, dalam hal ini ada tiga aspek : apa
yang dipelajari, bagaimana caranya dan siapa yang belajar.
2. Learning to do. Hal ini dikaitkan dengan dunia kerja,
membantu seseorang mampu mempersiapkan diri untuk
bekerja atau mencari nafkah. Jadi dalam hal ini menekankan
perkembangan ketrampilan untuk yang berhubungan dengan
dunia kerja.
3. Learning to live together. Belajar ini ditekankan
seseorang/pihak yang belajar mampu hidup bersama, dengan
memahami orang lain, sejarahnya, budayanya, dan mampu
berinteraksi dengan orang lain secara harmonis.
4. Learning to be. Belajar ini ditekankan pada pengembangan
potensi insani secara maksimal. Setiap individu didorong
untuk berkembang dan mengaktualisasikan diri. Dengan
learning to be seseorang akan mengenal jati diri, memahami
kemampuan dan kelemahanya dengan kompetensi-
kompetensinya akan membangun pribadi secara utuh.
Pengertian Pembelajaran
• 1. Duffy dan Roehler (1989), Pembelajaran adalah suatu usaha
yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan
profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan
kurikulum.
• 2. Gagne dan Briggs (1979:3), Mengartikan instruction atau
pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian
peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
siswa yang bersifat internal.
Ciri Pembelajaran
1. merupakan upaya sadar dan disengaja
2. pembelajaran harus membuat siswa belajar
3. tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu
sebelum proses dilaksanakan
4. pelaksanaannya terkendali, baik isinya,
waktu, proses maupun hasilnya
Tujuan Belajar dan Pembelajaran
• Belajar merupakan hal yang kompleks, baik dari segi siswa
maupun guru.
• Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses, proses
mental dalam menghadapi bahan belajar.
• Dari segi guru, belajar tersebut tampak sebagai perilaku
belajar tentang suatu hal.
• Belajar merupakan proses internal yang kompleks yang
melibatkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka-panjang

Pemahaman Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan,


tertulis, dan gambar

Aplikasi Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak


biasa

Analisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan


bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur
atau tujuan keseluruhan

Evaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar


Kreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk
keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-
unsur ke dalam pola atau struktur baru
Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi
yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai
kategori New Bloom (Anderson) taxonomy.
Mengingat Pemahaman Aplikasi Analisa Evaluasi Kreasi
(Remember) (Understand) (Applicatio (Analysis) (Evaluate) (Create)
n)
•Uraikan •Berikan •Aplikasika •Analisa •Menilai •Buat
•Identifikasi contoh n •Kategorikan •Pilih •Bangun
•Urutkan Uraikan •Tunjukkan •Bandingkan •Kritik •Rancang
•Sebutkan • Tentukan •Gunakan •Evaluasi •Kembang
•Ingat •Jelaskan •Manfaatka •Simpulkan •Telaah kan
kembali Ekspresikan n •Bedakan •Peringkat •Hasilkan
•Kenali •Jelaskan •Ilustrasika •Temukan •Kaji ulang •Susun
•Catat dengan kata- n •Gambarkan •Cermati •Rakit
•Hubungkan kata sendiri •Operasika •Artikan •Kumpulka •Bentuk
•Ulangi •Identifikasi n •Telaah n
•Garis •Temukan •Terapkan •Prediksi •Rumuskan
bawahi •Ulangi •Kelola
•Pilih •Modifikasi
•Sebutkan •Mengubah
•Terjemahkan
Ranah Afektif (Krathwohl dan Bloom, dkk.)
1.Penerimaan, mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan
kesediaan memperhatikan hal tersebut (mengakui perbedaan2)
2.Partisipasi, mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan
dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
3.Penilaian/penentuan sikap, mencakup menerima suatu nilai,
menghargai, mengakui, dan menetukan sikap.
4.Organisasi, kemampuan membentuk sistem nilai sebagai
pedoman hidup.
5.Pembentukan pola hidup, kemampuan menghayati nilai
sehingga menjadi pedoman hidup.
Ranah Psikomotorik (Simpson)
1.Persepsi, kemampuan memilah-milah dan kepekaan terhadap
berbagai hal. (ex: pemilihan warna)
2.Kesiapan, kemampuan bersiap diri secara fisik.
3.Gerakan terbimbing, kemampuan meniru contoh.
4.Gerakan terbiasa, keterampilan yang berpegang pada pola.
5.Gerakan kompleks, berketerampilan luwes, gesit, lincah
6.Penyesuaian, kemampuan mengubah dan mengatur kembali.
7.Kreativitas, kemampuan menciptakan pola yang baru.
Prinsip Belajar dan pembelajaran
1. Perhatian dan Motivasi
Gagne dan Berliner (1984:335) berpendapat bahwa tanpa adanya
perhatian tak mungkin terjadi belajar.
Perhatian akan timbul apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhan.
Apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhan maka akan
membangkitkan motivasi untuk belajar.
Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas
seseorang.
Motivasi macamnya adalah motivasi instrinsik (muncul dari dalam diri
seseorang) dan ekstrinsik (muncul dari pengaruh luar).
Implikasinya adalah siswa dituntut memberikan perhatian thd rangsangan
yang mengarah pd pencapaian tujuan belajar.
Selain itu, motivasi pada diri siswa juga harus dibangkitkan dan
dikembangkan
2. Keaktifan
• Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak mengalami sendiri.
• John Dewey: “belajar adalah menyangkut apa yang harus
dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus
muncul dari siswa”.
• Thorndike: “belajar memerlukan suatu laihan-latihan”. (“law of
exercise”)
• Mc Keachie: “manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu”
• Implikasi prinsip keaktifan berwujud pada perilaku siswa
mencari sumber informasi,menganalisis hasil percobaan,
membuat karya ilmiah, dll.
3. Keterlibatan Langsung/pengalaman
• Pentingnya keterlibatan langsung disampaian oleh Edgar Dale
melalui kerucut pengalaman, belajar yang paling baik adalah
melalui pengalaman langsung.
• John Dewey dengan “learning by doing”-nya belajar sebaiknya
dilakukan dengan perbuatan langsungnya.
• Keterlibatan dalam hal ini tidak secara fisik saja, namun
keterlibatan mental emosional, kegiatan kognitif,
penghayatan,
• Implikasinya adalah siswa tidak segan-segan mengerjakan
segala tugas belajar yang diberikan padanya.
4. Pengulangan
• Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan
belajar secara keseluruhan lebih berarti (Devies, 1987:32)
• Implikasinya adalah siswa bersedia dan sadar untuk
mengerjakan latihan-latihan yang berulang-ulang .
5. Tantangan
• Siswa yang diberi tanggung jawab untuk mempelajari sendiri,
maka akan lebih termotivasi untuk belajar, ia akan belajar
dan mengingat secara lebih baik (Davies, 1987:32).
• Hal ini berarti siswa akan selalu menghadapi tantangan untuk
memperoleh, memproses, dan mengolah setiap pesan yang
ada dalam pembelajaran.
• Implikasinya adalah siswa dituntut memiliki kesadaran akan
adanya kebutuhan untuk selalu memperoleh, memproses,
dan mengolah pesan.
6. Balikan dan Penguatan
• Siswa selalu membutuhkan kepastian akan kegiatan atau pendapatnya,
apakah benar/salah. Hal ini menjadikan pengetahuan tentang hasil
(knowledge of result) yang sekaligus penguatan (reinforce)bagi dirinya.
• Siswa akan bersemangat belajar apabila mengetahui dan mendapat
hasil yang baik.
• Siswa yang belajar sungguh-sungguh akan mendapat hasil yang baik.
Nilai yang baik mengakibatkan siswa belajar lebih giat lagi. Nilai yang
baik (operant conditioning/penguatan positif). Apabila siswa mendapat
nilai jelek, ia takut terulang lagi, takut tidak naik kelas kemudian
menyebabkan ia belajar giat, maka hal ini siswa memiliki penguatan
negatif.
• Implikasinya adalah siswa harus mau menerima apapun hasilnya tetapi
hal itu harus dijadikan penguatan baik penguatan positif, maupun
penguatan negatif.
7. Perbedaan Individual
• Siswa merupakan individu yang unik, yang memiliki
perbedaan antara yang satu dengan lainnya.
• Perbedaan seperti ini harus disikapi oleh guru. Guru tidak
boleh menyamaratakan pengetahuan siswa. Dalam KBM guru
harus tetap memperhatikan karakter dan kemampuan semua
siswa.
• Implikasinya bagi siswa adalah ia harus sadar bahwa dirinya
berbeda dengan siswa lain,dengan hal ini akan membantu
siswa menentukan cara belajar dan sasaran belajar bagi
dirinya. Hal itu dapat dilakukan dengan cara menentukan
tempat duduknya, jadwal belajar, dll.

Anda mungkin juga menyukai