Anda di halaman 1dari 18

WOMEN CENTER CARE

Dosen Pengampu : Aspia Lamana, SKM., MPH


Our Team

TRI ASMITA UTIN AFIFAH NUR FITRIYANTI


NIM:211091046 NIM:211091047
 Pengertian/Definisi dan Makna Women Center Care
Women center care adalah asuhan kesehatan yang
berpusat pada wanita. Women center care merupakan
istilah yang digunakan dalam filosofi asuhan
maternitas yang memberi prioritas pada keinginan dan
kebutuhan pengguna, dan menekankan pada
pentingnya informed choise, kontiunitas perawatan,
keterlibatan pengguna, efektivitas klinis, respon dan
aksebilitas.
• Definisi asuhan pada perempuan (women centered care)
1. :Suatu filosofi dasar dan pendekatan praktis yang secara sadar dipilih dalam
pengelolaan asuhan pada perempuan usia reproduksi
2. Hubungan yang kolaboratif antara perempuan dan bidan
3. Dibangun melalui interaksi yang baik dan saling terbuka
4. Mengakui keahlian dan saling menghormati kekuatan/kelebihan masing-
masing
5. Memiliki fokus yang seimbang yaitu antara pengalaman perempuan dan
juga kesehatan/kesejahteraan dari ibu dan bayinya.
 Filosofi Women Center Care
Filosofi asuhan kebidanan yang berpusat pada wanita “women centered
care” yaitu pelayanan kesinambungan dan menyeluruh(holistik), bidan
menjadi patner bagi klien (patnership) sejak persiapan sebelum hamil,
hamil, bersalin, nifas, menyusui dan perawatan bayi baru lahir
(contiunity).
Asuhan kebidanan “women centered care” dapat mengurangi tindakan
medis dan farmakologi, mencegah komplokasi, mengurangi nyeri,
melibatkan klien dalam pengambilan keputusan selama asuhan
berlangsung serta membuat klien merasa nyaman dalam menjalani proses
(persobalized) filosofi asuhan kebidanan “women centered care” dapat
dilakukan dengan menerapkan model asuhan kebidanan
berkesinambungan (continuity of care).
• Filosofi women center care :
1. Perawatan yang berfokus pada perawatan wanita yang unik,
harapan dan aspirasi wanita tersebut daripada kebutuhan
lembaga-lembaga atau profesi yang terlibat.
2. Memperhatikan hak-kak permpuan untuk menentukan nasib
sendiri dalam hal pikiran, control, dan kontiunitas perawatan
dalam bidang kebidanan. Meliputi kebutuhan janin bayi atau
keluarga wanita itu,orang lain yang signifikan, seperti yang
diidentifikasi dan dipercaya oleh wanita tersebut.
3. Melibatkan peran serta masyarakat, melalui semua tahap mulai
dari kehamilan, persalinan dan setelah kelahiran bayi.
 
 Prinsip-prinsip Dasar Women Center Care
1. Memastikan perempuan menjadi mitra yang sejajar dalam
perencanaan dan pemberian perawatan maternitas.
2. Mengenali layanan yang ada untuk memenuhi kebutuhan mereka
dan keinginan, daripada orang-orang staf atau manajer.
3. Memberikan informasi pilihan yang tersedia selama kehamilan,
persalinan dan periode pascanatal seperti menyediakan perawatan,
dimana itu diberikan dan apa yang mengandung.
4. Memberikan kesinambungan perempuan sehingga mereka mampu
membentuk hubungan saling percaya dengan orang-orang yang
peduli untuk mereka.
5. Memberikan kontrol perempuan atas keputusan-keputusan kunci
yang mempengaruhi isi dan kemajuan perawatan.
 Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Wanita
Kita mengetahui bahwa kesehatan wanita tidak hanya dipengaruhi oleh tubuhnya
sendiri. Namun juga dipengaruhi oleh pendidikan, penghasilan, kekurangan gizi
dan kesehatan yang buruk, beban kerja yang berat, usia harapan hidup, angka
kematian ibu dan tingkat kesuburan.

 Tubuh
Tubuh perempuan berbeda dengan laki-laki, dan karena adanya ketidaksetaraan
gender antara laki-laki dan perempuan, perempuan menghadapi resiko lebih besar
menderita penyakit dan memiliki status kesehatan yang lebih rendah.
 Pendidikan
Tingkat pendidikan seorang wanita sangat berpengaruh pada kesehatan.
Wanita yang berpendidikan biasanya mempunyai pengetahuan dan pengertian yang lebih luas
mengenai masalah-masalah kesehatan dan pencegahannya. Minimal dengan mempunyai
pendidikan yang memadai seseorang dapat mencari informasi, merawat diri sendiri, dan ikut
serta dalam mengambil keputusan dalam keluarga dan masyarakat. Rendahnya pendidikan
seorang wanita membuat ia menjadi kurang peduli terhadap kesehatannya, sehingga walaupun
sarana yang baik tersedia mereka kurang memanfaatkannya secara optimal kaena rendahnya
pengetahuan yang mereka miliki.

 Penghasilan
Penghasilan wanita meningkat, maka pola pemenuhan kebutuhan akan terpenuhi tidak hanya
kebutuhan pokok saja tetapi kebutuhan lain juga, khususnya peningkatan kesehatan wanita.
Penghasilan berkaitan dengan status ekonomi dimana sering sekali terjadinya masalah
kesehatan pada wanita. Misalnya anemia defisiensi pada wanita usia subur yang sering
disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang bergizi seimbang. Anemia pada ibu hamil
akan lebih memberikan dampak yang bisa mengancam keselamatan ibu.
 Kekurangan gizi dan kesehatan yang buruk
Menurut WHO di negara berkembang termasuk Indonesia diperkirakan sekitar 450 juta wanita
tumbuh tidak sempurna karena kurang gizi pada masa kanak-kanak, akibat kemiskinan. Jika
berkecukupan pun, budaya menentukan bahwa suami dan anak laki-laki mendapatkan porsi
yang banyak dan terbaik dan terakhir sang ibu memakan makanan sisa.

 Beban kerja yang berat


Wanita bekerja lebih lama dari pada laki-laki, berbagai penelitian yang telah dilakukan di
seluruh dunia rata-rata wanita bekerja 3 jam lebih, akibatnya wanita memiliki sedikit waktu
untuk beristirahat, sehingga terjadi kelelahan kronis, stress, dan sebagainya.

 Usia harapan hidup (UHH)


Usia harapan hidup wanita lebih tinggi dibanding laki-laki. Meningkatnya usia harapan hidup
penduduk indonesia membawa implikasi bertambahnya jumlah lansia. Berdasarkan data,
wanita Indonesia yang memasuki masa menopause saat ini semakin meningkat jumlahnya
akibat bertambahnya penduduk usia lanjut dan tingginya usia harapan hidup diiringi
membaiknya derajat kesehatan masyarakat.
 Angka kematian ibu
Angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu karena kehamilan,
persalinan, nifas dalam satu tahun dibagi dengan jumlah kelahiran
hidup pada tahun yang sama dengan persen atau permil.
Kehamilan, persalinan dan nifas merupakan penyebab kematian,
penyakit dan kecacatan pada perempuan usia reproduksi di
Indonesia. Rendahnya kualitas hidup sebagian besar wanita
indonesia disebabkan masih terbatasnya wawasan, lingkungan
sosial budaya yang belum kondusif terhadap kemajuan perempuan
dan belum dipahaminya konsep gender di dalam kehidupan
bermasyarakat dan berkeluarga.
 Tingkat kesuburan
Masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana terdapat sel
telur yang matang dan siap dibuahi,sehingga bila wanita tersebut melakukan
hubungan seksual maka kemungkinan akan terjadi kehamilan. Terlalu kurus bisa
membuat siklus haid wanita tidak teratur dan bisa melahirkan bayi yang memiliki
berat badan rendah. Sebaliknya jika terlalu gemuk juga tidak berakibat baik untuk
kesuburan karena keseimbangan hormon terganggu dan berisiko mengalami tekanan
darah tinggi dan diabetes semasa hamil. wanita yang minum empat gelas kopi per
harinya memiliki risiko tidak subur lebih besar. Sebabnya kafein mengurangi
kandungan darah dalam hormon prolactin. Rendahnya hormon prolactin berhubungan
dengan semakin rendahnya tingkat kesuburan. Jadi pilihan makanan juga berpengaruh
pada kesuburan.
 Pelayanan yang berorientasi/berpusat pada wanita dengan
menghargai hak-hak Reproduksi
Pelayanan kebidanan yang berpusat pada perempuan/wanita meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
A. Upaya promotif
1. Meningkatkan kesadaran individu.
2. Keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
3. Meningkatnya proporsi keluarga yang memiliki akses terhadap sanitasi dan air
bersih.
4. Melakukan upaya penyuluhan kesehatan baik dengan meggunakan media ataupun
langsung kepada masyarakat
 
B. Upaya Preventif
1. Melakukan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
2. Melakukan kunjungan atenatal secara rutin.
3. Mengkonsumsi makanan gizi seimbang.
4. Meningkatkan cakupan imunitas dasar.
5. Meningkatkan pertolongan persalinan yang aman dan bersih.
6. Meningkatakan pemberian ASI ekslusif dan sebagainya.

C. Upaya Kuratif
7. Meningkatkan sistem rujukan dan kolaborasi yang berkesinambungan.
8. Melakukan perawatan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan dan tanggung
jawab.
D. Upaya Rehabilitatif
1. Pasien menderita lumpuh melakukan rehabilitasi dengan
mengikuti fisioterapi.
2. Pasien pasca operasi gangguan reproduksi (kanker rahim,
kista, dll).
• Hak-hak wanita dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
1. Hak untuk mendapatkan keterangan mengenai kesehatannya.
2. Hak untuk mendiskusikan keprihatinan dalam lingkungan dimana ia
merasa percaya.
3. Hak untuk mengetahui prosedur yang akan dilakukan.
4. Hak untuk mendapatkan privasi.
5. Mengatakan pandangan terhadap pelayanan yang aman.
6. Hak mengatakan pandangan dan pilihan mengenai layanan yang
diterima.
• Hak-hak reproduksi wanita

1. Wanita berhak mempunyai otonomi dan pilihan sendiri tentang fungsi dan proses
reproduksi.
2. Wanita berhak menentukan secara bertanggung jawab apakah ingin, bagaimana,
kapan, mempunyai anak termasuk menentukan berapa jumlahnya, wanita tidak
boleh dipaksa melahirkan dan mencegah kehamilan.
3. Suami bertanggung jawab secara individu dan sosial atas perilaku seksual dan
fertilisasi mereka serta akibatnya pada kesehatan dan kesejahteraan.
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION
“PENDIDIKAN BUKANLAH SESUATU YANG DIPEROLEH SESEORANG, TAPI PENDIDKAN
ADALAH SEBUAH PROSS SEUMUR HIDUP.”- Gloria Steinem

Anda mungkin juga menyukai