Tubuh
Tubuh perempuan berbeda dengan laki-laki, dan karena adanya ketidaksetaraan
gender antara laki-laki dan perempuan, perempuan menghadapi resiko lebih besar
menderita penyakit dan memiliki status kesehatan yang lebih rendah.
Pendidikan
Tingkat pendidikan seorang wanita sangat berpengaruh pada kesehatan.
Wanita yang berpendidikan biasanya mempunyai pengetahuan dan pengertian yang lebih luas
mengenai masalah-masalah kesehatan dan pencegahannya. Minimal dengan mempunyai
pendidikan yang memadai seseorang dapat mencari informasi, merawat diri sendiri, dan ikut
serta dalam mengambil keputusan dalam keluarga dan masyarakat. Rendahnya pendidikan
seorang wanita membuat ia menjadi kurang peduli terhadap kesehatannya, sehingga walaupun
sarana yang baik tersedia mereka kurang memanfaatkannya secara optimal kaena rendahnya
pengetahuan yang mereka miliki.
Penghasilan
Penghasilan wanita meningkat, maka pola pemenuhan kebutuhan akan terpenuhi tidak hanya
kebutuhan pokok saja tetapi kebutuhan lain juga, khususnya peningkatan kesehatan wanita.
Penghasilan berkaitan dengan status ekonomi dimana sering sekali terjadinya masalah
kesehatan pada wanita. Misalnya anemia defisiensi pada wanita usia subur yang sering
disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang bergizi seimbang. Anemia pada ibu hamil
akan lebih memberikan dampak yang bisa mengancam keselamatan ibu.
Kekurangan gizi dan kesehatan yang buruk
Menurut WHO di negara berkembang termasuk Indonesia diperkirakan sekitar 450 juta wanita
tumbuh tidak sempurna karena kurang gizi pada masa kanak-kanak, akibat kemiskinan. Jika
berkecukupan pun, budaya menentukan bahwa suami dan anak laki-laki mendapatkan porsi
yang banyak dan terbaik dan terakhir sang ibu memakan makanan sisa.
C. Upaya Kuratif
7. Meningkatkan sistem rujukan dan kolaborasi yang berkesinambungan.
8. Melakukan perawatan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan dan tanggung
jawab.
D. Upaya Rehabilitatif
1. Pasien menderita lumpuh melakukan rehabilitasi dengan
mengikuti fisioterapi.
2. Pasien pasca operasi gangguan reproduksi (kanker rahim,
kista, dll).
• Hak-hak wanita dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
1. Hak untuk mendapatkan keterangan mengenai kesehatannya.
2. Hak untuk mendiskusikan keprihatinan dalam lingkungan dimana ia
merasa percaya.
3. Hak untuk mengetahui prosedur yang akan dilakukan.
4. Hak untuk mendapatkan privasi.
5. Mengatakan pandangan terhadap pelayanan yang aman.
6. Hak mengatakan pandangan dan pilihan mengenai layanan yang
diterima.
• Hak-hak reproduksi wanita
1. Wanita berhak mempunyai otonomi dan pilihan sendiri tentang fungsi dan proses
reproduksi.
2. Wanita berhak menentukan secara bertanggung jawab apakah ingin, bagaimana,
kapan, mempunyai anak termasuk menentukan berapa jumlahnya, wanita tidak
boleh dipaksa melahirkan dan mencegah kehamilan.
3. Suami bertanggung jawab secara individu dan sosial atas perilaku seksual dan
fertilisasi mereka serta akibatnya pada kesehatan dan kesejahteraan.
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION
“PENDIDIKAN BUKANLAH SESUATU YANG DIPEROLEH SESEORANG, TAPI PENDIDKAN
ADALAH SEBUAH PROSS SEUMUR HIDUP.”- Gloria Steinem