Anda di halaman 1dari 20

SIKLUS PERUSAHAAN

JASA
Identifikasi Siklus perusahaan Bugenvil Laundry
Ditulis Oleh :
Kelompok 1

1. Muhammad Galanttama (142180195)


2. Randy Septian (142190090)
3. Attarik Akmal (142190141)
4. Yodan Arief (142190143)
5. Syahrul Yudoyono (142190156)
6. Laily Azmi (142190172)
Gambaran Umum
Usaha laundry adalah salah satu bidang usaha jasa yang semakin di butuhkan khususnya oleh
kalangan masyarakat di perkotaan. Tren mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup
masyarakat yang cenderung menginginkan kebutuhan-kebutuhan tertentu secara instan. Hal ini disebabkan
karena aktivitas masyarakat yang tinggi, perubahan gaya hidup serta tuntutan kesibukan membuat banyak
mahasiswa, karyawan, serta ibu rumah tangga yang malas ataupun tidak memiliki waktu untuk mencuci
pakaian mereka, memilih untuk menyerahkannya pada usaha laundry.

Sistem pemasaran laundry yang masih bersifat konvensional dan belum memanfaatkan media sosial
berefek pada berkurangnya jangkauan promosi pada masa pandemisehinnga berpengaruh juga terhadap
pendapatan dari pelaku usaha laundry
Struktur Organisasi
Bugenvil Laundry
Tujuan Perusahaan
Tujuan jangka pendek :

1. BEP atau balik modal dalam kurun waktu kurang dari tiga (3) tahun.

2. Dapat menyejahterakan karyawan di perusahaan jasa Bugenvil Laundry.

Tujuan jangka panjang:

1. Mengembangkan sarana dan prasarana.

2. Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan pendukung laundry (perusahaan sabun


cuci dan perusahaan mesin cuci) sehingga harga jasa laundry dapat menjadi lebih murah
dibandingkan perusahaan jasa laundry lainnya.

3. Memiliki kantor cabang di kota-kota besar di negara Indonesia.


Siklus
Penjualan
Data Flow Diagram Siklus Penjualan Jasa Laundry & Dry Clean

1. Sistem penjualan laundry & dry clean digunakan


untuk mencatat transaksi penjualan jasa laundry dan
dry clean. Proses ini melibatkan tabel penjualan jasa
laundry, tabel penjualan jasa dry clean, dan tabel
konsumen.
2. Sistem pembayaran digunakan untuk mencatat
transaksi pembayaran pada transaksi laundry & dry
clean yang belum lunas. Proses ini melibatkan tabel
piutang.
3. Sistem penyerahan laundry & dry clean digunakan
untuk pengambilan hasil laundry & dry clean. Proses
ini melibatkan tabel data penjualan laundry dan data
penjualan dry clean.
Flowchart Penjualan Jasa Laundry dan Dry Clean
1. Transaksi Laundry Kiloan
Transaksi laundry kiloan adalah transaksi laundry dengan sistem
pembayaran berdasarkan berat pakaian yang akan di-laundry. Dalam
laundry kiloan jumlah pakaian tidak mempengaruhi harga jasa
laundry. Pada laundry kiloan, minimal berat pakaian yang akan di-
laundry adalah 5 (lima) kilogram. Penghitungan timbangan tidak
dibulatkan, tetapi dihitung berdasarkan berat hingga dua angka
dibelakang koma. Konsumen datang menyerahkan pakaian yang
akan di-laundry, lalu kasir akan menimbang berat pakaian tersebut,
mencatat jumlah pakaian yang akan di-laundry, serta kasir akan
membuat nota. Nota tersebut berisi nama dan alamat pelanggan,
berapa jumlah kilogram dan berapa jumlah unit pakaian yang akan di-
laundry, dan berapa total pembayarannya, serta keterangan lain (jika
diperlukan) yang nantinya akan digunakan konsumen untuk
mengambil hasil laundry. Setelah proses laundry selesai maka
konsumen akan datang untuk mengambil hasil laundry. Konsumen
yang telah melunasi pembayaran di muka akan menyerahkan nota,
sedangkan konsumen yang baru melunasi sebagian akan
menyerahkan tanda terima barang dan melunasi sisanya. Setelah itu,
kasir akan menyerahkan barang kepada konsumen.
Flowchart Penjualan Jasa Laundry dan Dry Clean

2. Transaksi Laundry Satuan


Transaksi laundry ini hampir sama dengan sistem laundry kiloan. Perbedaannya terletak pada jumlah
pakaian yang dapat di laundry, yaitu tidak adanya batas minimum bagi laundry satuan dan besarnya biaya
ditentukan dengan banyaknya pakaian yang akan di-laundry.
3. Transaksi Dry Clean
Sistem dry clean dalam Bugenvil Laundry tidak dilakukan sendiri, melainkan menggunakan jasa dry
cleaning supplier. Konsumen datang dan menyerahkan pakaian yang akan di-dry clean, lalu kasir akan
mencatat jenis dan jumlah pakaian serta menanyakan perihal pembayaran. Jika pembayaran dilakukan
secara lunas, kasir akan membuatkan nota yang berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah yang
di-dry clean, berapa total pembayarannya, serta keterangan lain (jika diperlukan). Sedangkan jika
pembayaran yang tidak lunas kasir akan membuatkan tanda terima yang nantinya akan digunakan untuk
pengambilan pakaian oleh konsumen.
Siklus
Pembelian
Data Flow Diagram Siklus Pembelian
11. Sistem pembelian dry clean digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian jasa dry clean. Proses ini melibatkan tabel supplier,
tabel dry clean, dan tabel pembelian jasa dry clean.
12. Sistem pembelian barang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian barang. Proses ini melibatkan tabel barang dan tabel
pembelian barang.
13. Sistem terima hasil dry clean digunakan untuk mencatat
penerimaan hasil dry clean. Proses ini melibatkan tabel beli dry
clean.
14. Sistem pembayaran beli digunakan untuk melakukan pembayaran
terhadap pembelian dry clean. Proses ini melibatkan tabel
hutang, dan tabel beli dry clean.
Flowchart Siklus Pengeluaran

Sistem transaksi pembelian barang pada


perusahaan laundry ini bermula dari kasir
melakukan pengecekan stok barang secara fisik.
Hal ini dikarenakan sistem akuntansi Bugenvil
Laundry belum menggunakan kartu persediaan
barang. Jika ada barang yang akan habis maka
kasir akan melakukan pembelian barang kepada
penjual. Setelah proses pembayaran selesai, maka
penjual memberikan barang dan bukti pembayaran
lalu kasir akan membuat nota pembelian barang.
Siklus
Penggajian
Diagram Konteks Siklus Penggajian

Siklus Penggajian pada Bugenvil Laundry terkait


dengan kasir, pemilk dan juga karyawan. Adapun
aktivitas-aktivitas dalam siklus penggajian,
mempersiapkan data karyawan, validasi slip gaji,
menyiapkan penggajian, dan mengeluarkan dana
penggajian serta membuat laporan penggajian.

Arus informasi untuk siklus penggajian itu sendiri


diawali dari kasir yang mempersiapkan data karyawan
dan juga slip gaji 2 rangkap dari sistem penggajian.
Slip Gaji 2 rangkap yang disiapkan kemudian
dilaporkan kepada sistem penggajian. Kemudian slip
gaji tersebut diberikan kepada pemilik untuk divalidasi.
Kemudian slip gaji rangkap kedua diberikan kepada
karyawan/pegawai beserta uang. Dan sistem
penggajian memberikan slip gaji rangkap pertama
kepada kasir yang nantinya akan dibuat laporan
penggajian yang akan di informasikan kepada sistem
penggajian. Setelah itu sistem penggajian melaporkan
laporan penggajian kepada pemilik.
Data Flow Diagram Siklus Penggajian

1. Aktivitas pertama pada sistem penggajian adalah


melakukan pemeriksaan data karyawan yang terdiri dari
jumlah hari kerja, jam libur, dan jumlah bonus (apabila
ada).
2. Aktivitas kedua adalah membuat slip gaji 2 rangkap,
dimana rangkap pertama dikirim kepada pemilik untuk
dilakukan validasi.
3. Kemudian aktivitas ketiga yaitu apabila slip gaji sudah
divalidasi, maka slip gaji rangkap kedua dan uang gaji
diberikan kepada karyawan.
4. Aktivitas keempat sistem penggajian adalah membuat
laporan penggajian oleh kasir yang nantinya diberikan
kepada pemilik.
Flowchart Siklus Penggajian
1. Pertama, data karyawan yang berisi jumlah hari kerja,
jam libur, dan jumlah bonus (apabila ada) disiapkan oleh
kasir beserta slip gajinya.

2. Slip gaji yang dibuat terdiri dari dua rangkap, yang


sebelumnya telah divalidasi oleh pemilik. Rangkap
pertama diberikan kepada kasir dan rangkap kedua
diberikan kepada pegawai beserta gajinya.

3. Setelah itu kasir akan membuat laporan penggajian dan


laporan penggajian itu dilaporkan kepada pemilik.
Sistem
Pengendalian
Internal
Pada usaha laundry ini penerapan sistem pengendalian internal dapat di lihat sebagai
berikut:

Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Pada
usaha laundry ini sudah ada pemisahan tugas yang jelas. Dimana terdapat bagian
pekerja tertentu yang telah dibagi dengan jelas, seperti penerima cucian konsumen,
penyetrika pakaian, dan yang bertugas mencuci pakaian.

Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang


cukup terhadap aktiva, utang dan pendapatan serta biaya. Yang melakukan pencatatan
pada usaha laundry ini adalah pemilik sendiri/pribadi tanpa menggunakan jasa orang
lain. Pemilik melakukan pencatatan secara sederhana seperti yang tercantum di
dokumen yang telah di lampirkan. Pencatatan biaya dan pendapatan di pisahkan oleh
pemilik. Pencatatn dilakukan secara rutinsetiap kali ada pendapatan yang masuk
ataupun pengeluaran pada usaha.
Pada usaha laundry ini penerapan sistem pengendalian internal dapat di lihat sebagai
berikut:

Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit. Para pegawai
melakukan tugasnya sesuai dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Pegawai
pada usaha laundry ini juga dituntut selalu datang tepat waktu setiap harinya.

Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Pegawai yang bekerja
pada laundry ini rata-rata memiliki mutu atau kualitas yang sesuai dengan
pekerjaannya. Yaitu rata-rata tahu proses laundry dan bekerja dengan tanggung jawab
Thank You

Anda mungkin juga menyukai