Anda di halaman 1dari 12

RESUME KEPERAWATAN BENCANA

NAMA : VINALITA DE FERFA


NIM : 1814201259
MATERI 1 : PERENCANAAN DALAM PERAWATAN PSIKOSOSIAL DAN SPRITUAL
BAGI KORBAN BENCANA

Berikut intervensi yang bisa diberikan pada korban bencana,menurut Iskandar,dkk(2005)


:
 Mengembangkan kepercayaan diri (trust)
 Menunjukkan empati
 Membantu memfasilitasi terpenuhi nya kebutuhan fisik dasar
 Mendorong melakukannya kegiatan-kegiatan kelompok
 Mengembangkan rutinitas yang positif
 Menghadiri kegiatan meskipun hanya sekedar mendengar,mengamati dan
menunjukkan kepedulian
 Melakukan kunjungan-kunjungan rumah
 Mengidentifikasi masalah-masalah psikososial khusus dan orang-orang yang
menunjukkan gejala-gejala trauma lebih dalam
MATERI 2 : PERENCANAAN PERAWATAN BAGI POPULASI LANSIA,WANITA
HAMIL DAN ANAK-ANAK
 Perencanaan perawatan bencana pada lansia
Persiapan untuk memanfaatkan tempat pengungsian ,lansia yang berhasil mengatasi
dampak bencana didorong untuk mewarisi pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh
dari bencana kepada generasi selanjutnya. Yang diperioritaskan pada saat bencana adalah
memindahkan orang lansia ketempat yang aman.
 Perencanaan perawatan bencana pada ibu hamil dan bayi
Membekali ibu hamil pengetahuan mengenai umur kehamilan,gambaran proses,ASI
eksklusif dan MPASI. Melibatkan ibu hamil dalam kegiatan pencegahan bencana,seperti
simulasi bencana. Menyiapkan tenaga Kesehatan yang terampil menangani
kegawatdarudatan pada ibu hamil. Menyiapkan stok obat untuk ibu hamil
 Perencanaan perawatan bencana pada anak-anak
perawat harus segera merespon dan menyediakan pengobatan dan psikoterapi
disamping tindakan bedah, dan harus memperhatikan masalah kesehatan mental anak
dan memastikan agar sebisa mungkin anak tidak dipisahkan dari orang tua.
MATERI 3 : PERENCANAAN PERAWATAN BAGI POPULASI PENYAKIT KRONIK

 Menurut Ida Farida (2013), keperawatan pada fase persiapan sebelum bencana bagi
korban dengan penyakit kronis.

 Fase Persiapan

a. Mempersiapkan catatn self-care mereka sendiri, terutama nama pasien, alamat ketika
darurat, ruah skit, dan dokter yang merawat.
b. Membantu pasien membiasakan diri untuk mencatat mengenai isi dari obat yang
diminum, pengobatan diet, dan data olahraga.
c. Memberikan pendidikan bagi pasien dan keluarganya mengenai penanganan bencana
sejak masa normal.
 Saat bencana

a. Sediakan alat-alat emergency dan evakuasi yang khusus untuk orang cacat dan
berpenyakit kronis (HIV/AIDS dan Penyakit infeksi lainnya), alat bantu berjalan untuk
korban dengan kecacatan, alat-alat BHD sekali pake, dll.
b. Tetap menjaga dan meningkatkan kewaspadaan universal (universal precaution) untuk
petugas dalam melakukan tindakan kegawatdaruratan.
MATERI 4. : PERENCANAAN PERAWATAN BAGI POPULASI ORANG
DISABILITAS DAN SAKIT MENTAL

Tindakan yang sesuai untuk kelompok berisiko pada orang dengan


kecacatan/disabilitas bagi Pra bencana,Saat bencana,Pertolongan pada penyandang
cacat.Disabilitas fisik adalah terganggunya fungsi gerak, antara lain amputasi, lumpuh
layuh atau kaku, paraplegi, celebral palsy (CP), akibat stroke, akibat kusta, dan orang kecil
Disabilitas intelektual adalah terganggunya fungsi pikir karena tingkat kecerdasan di
bawah rata-rata, antara lain lambat belajar dan down syndrome Disabilitas mental adalah
terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku.
MATERI 5 : ASPEK ETIK DAN LEGAL PADA BENCANA

Aspek etik dan isu dalam keperawatan bencana merupakan suatu hal yang penting
harus diketahui oleh perawat.Aspek Etik dalam konteks pelayanan keperawatan bencana :
 Perawat bencana memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat
kemanusiaan dan keunikan klien.
 Perawat bencana mempertahankan kompetensi dan tanggung jawab dalam praktek
keperawatan emergensi.
 Perawat bencana melindungi klien manakala mendapatkan pelayanan kesehatan yang
tidak cakap, tidak legal, sehingga keselamatannya terancam.
Aspek legal dalam konteks pelayanan keperawatan bencana :
 Membuat kontrak kerja(memahami hak dan kewajiban)
 Praktek yang kompeten hanya dilakukan oleh seorang perawat yang kompeten
 Tambahan penyuluhan kesehatan dan konseling dalam pemberian asuhan keperawatan
 Melaksanakan tugas delegasi, sesuai dengan kemampuan perawat yang akan diberikan
delegasi
MATERI 6 : PERLINDUNGAN BAGI PETUGAS, PENDEKATAN
INTERDISIPLIN

 Perlindungan petugas adalah perlindungan hukum bisa berarti perlindungan yang


diberikan terhadap hukum agar tidak disalah artikan dan di cederai oleh aparat penegak
hukum dan juga bisa diartikan sebagai perlindungan yang diberikan oleh hukum
terhadap seseorang.

 Pendekatan interdisipliner ialah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan


menggunakan tinjuan berbagai sudut pandangan ilmu serumpun yang relevan secara
terpadu.
MATERI 7 : PEMULIHAN PASCA BENCANA DAN PENERAPAN
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM KEPERAWATAN BENCANA

 Tujuan EBP
1. Memberi data berdasarkan bukti ilmiah agar dapat merawat scr efektif menggunakan
hasil penelitian terbaik
2. Menyelesaikan masalah yang ada di tempat pelayanan terhadap pasien
3. Mencapai kesempurnaan pemberian askep dan jaminan standar kualitas 4. Untuk memicu
adanya inovasi

MANFAAT EBP

1.Menjadi jembatan antara penelitian dan praktik


2.Mengeliminasi penelitian dengan kualitas penelitian buruk
3.Mencegah terjadinya informasi yang overload terkait hasil-hasil penelitian Mengeliminasi
budaya “practice which is not evidence based”
MATERI 8 : PERLINDUNGAN DAN PERAWATAN BAGI PETUGAS DAN
CAREGIVER

 Caregiver ialah orang yang memberikan jasa perawatan atau pengasuhan bagi orang
lain.
tugas yang dilakukan caregiver tidak hanya terbatas kepada pekerjaan rumah tangga,
akan tetapi dibagi ke dalam 4 kategori, sebagai berikut:
• Physical Care/ Perawatan fisik
• Social Care/ Kepedulian social
• Emotional Care
• Quality Care
MATERI 9 : KERJA SAMA TIM INTER DAN MULTIDISIPLIN

Anggota Tim Inter Disiplin Peran dan fungsi dan BMKG (Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika) yaitu :
1. BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND),
dipimpin oleh seorang Kepala Badan.
2. BMKG mempunyai tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.

 multidisiplin atau multidisipliner mengacu pada tim dimana sejumlah orang atau
individu dari berbagai disiplin ilmu terlibat dalam suatu proyek namun masing-masing
individu bekerja secara mandiri. Setiap individu dalam tim multidisiplin memiliki
keterampilan dan keahlian yang berbeda namun saling melengkapi satu sama lain.
~ TERIMA KASIH ~

Anda mungkin juga menyukai