Kimia Lingkungan
Program Studi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik
Universitas Pelita Bangsa
DEKOMPOSISI SENYAWA ORGANIK
SECARA AEROBIK
DEKOMPOSISI SENYAWA ORGANIK
SECARA ANAEROB
DEKOMPOSISI SENYAWA ORGANIK
SECARA ANAEROB
DEKOMPOSISI SENYAWA ORGANIK DI
PERAIRAN
• Adanya kondisi aerob dan
anaerob di berbagai bagian
pada danau yang sama pada
suatu waktu tertentu, terutama
pada musim panas,
menyebabkan terbentuknya
stratifikasi danau.
• Perbedaan densitas air
disebabkan karena perbedaan
suhu dan sifat air.
DEKOMPOSISI SENYAWA ORGANIK DI
PERAIRAN
• Pada musim panas air pada bagian atas danau dihangatkan oleh absorbsi sinar matahari yang
digunakan oleh materi biologi pada bagian bawah yang tidak tercapai penetrasi sinar matahari
akan tetap dingin.
• bagian atas biasanya mengandung level DO yang mendekati jenuh adanya kontak antara
bagian atas dengan udara dan kehadiran O2 yang dihasilkan dari fotosintesa oleh algae.
• kondisi di lapisan atas adalah aerob adanya unsur-unsur dalam bentuk teroksidasi:
karbon sebagai CO2 atau H2CO3 atau HCO3-
sulfur sebagai SO42-
nitrogen sebagai NO3-
besi sebagai Fe(OH)3 yang tidak larut
DEKOMPOSISI SENYAWA ORGANIK
SECARA ANAEROB
• pada bagian bawah, air kekurangan oksigen, karena tidak ada kontak dengan udara dan karena
O2 dikonsumsi untuk dekomposisi materi biologi kondisi anaerob unsur dalam bentuk
tereduksi:
karbon sebagai CH4
sulfur sebagai H2S
nitrogen sebagai NH3 dan NH4+
besi sebagai Fe2+ yang larut
• Pada musim dingin lapisan bagian atas didinginkan oleh udara dingin yang melewatinya
lama kelamaan air yang kaya oksigen pada bagian atas memiliki densitas yang lebih tinggi
daripada bagian bawah gravity mengakibatkan adanya pencampuran antara kedua lapisan
lingkungan bagian bawah danau biasanya dalam kondisi aerob.
MIKROORGANISME SBG KATALIS
REAKSI KIMIA PERAIRAN
Katalis merupakan suatu zat yg dpt mempercepat reaksi kimia, tanpa mengganggu atau
merusak produk yg dihasilkan.
M.O yang terdapat di dalam air merupakan katalis yg hidup, krn merupakan jasad hidup.
M.O ( ganggang, jamur/cendawan, bakteri) dpt menyebabkan terjadinya reaksi kimia dlm
air dan tanah dan M.O bertanggungjawab untuk pembentukan mineral dan sedimen.
Bakteri dan jamur sebagai reducers (pemecah/pengurai ) seny. kimia kompleks menjadi
bhn yang lebih sederhana , kmd dpt mengekstrak energi utk pertumbuhan dan proses
metabolism nya.
Bakteri dan jamur di atas tanah mengubah biomassa mati menjadi bahan-bahan organik
yg kmd beberapa produk ini masuk ke perairan.
MTH
GANGGANG;;;;; YG MATI
DIURAI OLEH BAKTERI
3. BAKTERI
⁰ BAKTERI FAKULTATIF
YAITU BAKTERI YANG MENGGUNAKAN O₂ BEBAS BILA TERSEDIA O₂ ATAU
MENGGUNAKAN SENYAWA LAIN JIKA O₂ TDK TERSEDIA (NO₃ DAN SO₄ )
BAHAN-BAHAN KIMIA DALAM PERAIRAN
AMMONIUM NH₄⁺ 1⁺
HYDROXYL OH⁻ 1⁻
BIKARBONAT HCO₃⁻ 1⁻
CO₃⁼ 2⁻
ORTOFOSFAT PO₄⁻³ 3⁻
BISULFAT HSO₄⁻ 1⁻
SULFAT SO₄⁼ 2⁻
BISULFIT SO₃⁼ 2⁻
NITRIT NO₂⁻ 1⁻
NITRAT NO₃⁻ 1⁻
HIPOKLORIT OCl⁻ 1⁻
TRANSFORMASI KARBON SECARA MIKROBIAL
• Sistem dalam keadaan setimbang, karena tidak ada aliran arus, E = 0. Konstanta kesetimbangan
untuk reaksi:
K = [Pb2+]/[Cu2+]
dan konsentrasi-konsentrasi relatif ion-ion Pb2+ dan Cu2+ harus cocok dengan nilai K.
SKALA pE: PERSAMAAN NERNST DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
• Jika E = 0, pE = 0
E = E0 - (0,0591/2) log {[Pb2+]/[Cu2+]}
0,00 = 0,463 – (0,0591/2) log K
• Secara umum:
log K = (nFE0)/(2,303RT) = (nE0)/0,0591
PERSAMAAN NERNST DAN KESETIMBANGAN KIMIA:
BATASAN pE DI DALAM AIR
• Air dapat dioksidasi sebagai:
2H2O O2 + 4H+ + 4e-
atau dapat direduksi:
2H2O + 2e- H2 + 2OH-
• Kedua reaksi diatas menentukan batasan pE didalam air. Pada sisi oksidatif (nilai pE relatif lebih positif),
nilai pE dibatasi oleh oksidasi air.
• Evolusi H2 membatasi nilai pE pada sisi reduktif
• Reaksi-reaksi diatas melibatkan ion hidrogen atau ion hidroksida sehingga reaksi-reaksi tersebut
tergantung pada pH.
PERSAMAAN NERNST DAN KESETIMBANGAN KIMIA:
BATASAN pE DI DALAM AIR
• Kondisi batas yang umumnya dipilih:
untuk batas oksidatif adalah tekanan O2= 1 atm
untuk batas reduktif adalah tekanan H2 = 1 atm
Kondisi-kondisi batas ini menuju untuk memperoleh persamaan-persamaan yang berhubungan
dengan batas-batas kestabilan air terhadap pH.
• Untuk reaksi:
2H2O O2 + 4H+ + 4e- dan pada po = 1 atm
¼ O2 + H+ + e- ½ H2O pE0 = 20,75
pE = pE0 + log (p01/4 [H+])
pE = 20,75 – pH
PERSAMAAN NERNST DAN KESETIMBANGAN KIMIA:
BATASAN pE DI DALAM AIR
Persamaan ini mendefinisikan batas oksidasi kestabilan air. Pada pH tertentu, nilai pE yang
menjadi lebih positif daripada yang diperoleh pada persamaan ini, tidak dapat diperoleh pada
kesetimbangan di dalam air yang kontak dengan atmosfer.
• Hubungan pE-pH untuk batas reduksi air:
H+ + e- ½ H2 pE0 = 0,00
pE = pE0 + log [H+]
pE = -pH
• Untuk air alami (pH = 7) kisaran pE dalam air adalah -7,00 sampai 13,75
PERSAMAAN NERNST DAN KESETIMBANGAN KIMIA:
NILAI-NILAI pE DI DALAM SISTEM AKUATIK ALAMI
• Pada kondisi anaerob terbentuk CH4 dan CO2. Asumsi pCH4 = pCO2 dan pH = 7:
⅛CO2 + H+ + e- ⅛CH4 + ¼ H2O
pE0 = +2,87
Persamaan Nernst:
pE = pE0 + log {(pCO21/8[H+])/pCH41/8}
= 2,87 + log [H+]
= - 4,13 lebih kecil dari batas reduksi (pH =7), yaitu -7
Untuk menghitung tekanan oksigen:
-4,13 = 20,75 + log (p01/4 x 1 x 10-7)
p0 = 3 x 10-72 atm sangat rendah
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
• Hubungan antara pE dan pH dapat dinyatakan dalam bentuk diagram batas-batas stabilitas dan
garis-garis batas untuk berbagai unsur di dalam air. Karena banyaknya unsur yang dapat terbentuk
diagram akan kompleks.
• Sebagai contoh: jika kita lihat logam akan ada beberapa tingkat oksidasi logam, kompleks-
kompleks hidroksi dan bentuk-bentuk oksida atau hidroksida logam padat yang berbeda dalam
daerah-daerah yang berbeda didalam suatu diagram pE-pH.
• Kebanyakan air mengandung karbonat dan banyak yang mengandung sulfat dan sulfida, sehingga
berbagai logam karbonat, sulfat dan sulfida mendominasi daerah-daerah berbeda di diagram.
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
• Diagram pE-pH untuk besi dapat dibuat dengan mengasumsikan konsentrasi maksimum besi di dalam
larutan, yaitu 1,0 x 10-5M. Kesetimbangan yang harus diperhatikan adalah:
Fe3+ + e Fe2+ pE0= +13,2
Ks dan Ks’ merupakan konstanta-konstanta yang diperoleh dari produk kelarutan Fe(OH) 2 dan Fe(OH)3
dan diekspresikan dalam bentuk [H+].
Catatan: pembentukan Fe(OH)2+, Fe(OH)2+ dan FeCO3 tidak diperhitungkan.
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
• Dalam membuat diagram pE-pH, beberapa batasan harus dipertimbangkan. Dua batasan tersebut
antara lain batas pengoksidasi dan pereduksi air. Pada akhir pE tinggi, batas stabilitas air
didefinisikan oleh: pE = 20,75 – pH
Batas pE rendah: pE = -pH
Diagram pE-pH yang dibuat untuk sistem besi harus ada diantara batasan-batasan diatas.
• Pada pE tinggi, daerah pH rendah, Fe3+ ada dalam setimbang dengan Fe2+. Garis batas diantara
kedua unsur diberikan oleh:
pE = 13,2 + log {[Fe3+]/[Fe2+]}
[Fe3+] = [Fe2+] (definisi kondisi batas)
pE = 13,2 (tidak tergantung pada pH)
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
• Pada nilai pE melebihi 13,2; dengan peningkatan pH dari nilai yang sangat rendah, presipitat
Fe(OH)3 terbentuk dari larutan Fe3+. pH dimana presipitasi terjadi tergantung pada konsentrasi
Fe3+. Dalam contoh ini, dipilih secara sembarang, konsentrasi besi terlarut maksimum 1,00 x 10-
5
M. Dengan demikian, pada batas [Fe3+] = 1,00 x 10-5M:
[H+]3 = [Fe3+]/Ks’ = (1,00 x 10-5)/(9,1 x 103)
pH = 2,99
Dengan cara yang sama, batas antara Fe2+ dan Fe(OH)2, dengan asumsi [Fe2+] = 1,00 x 10-5M:
[H+]2 = [Fe2+]/Ks =(1,00 x 10-5)/(8,0 x 1012)
pH = 8,95
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
• Dari seluruh kisaran pE-pH, Fe2+ merupakan unsur besi terlarut yang dominan yang setimbang
dengan Fe(OH)3. Batas antara kedua unsur ini tergantung pada pE dan pH.
Substitusi persamaan: Ks’ = [Fe3+]/[H+]3 = 9,1 x 103
ke persamaan: pE = 13,2 + log {[Fe3+]/[Fe2+]}
menghasilkan:
pE = 13,2 + log{Ks’[H+]3/[Fe2+]}
pE = 13,2 + log (9,1 x 103) – log (1 x 10-5) + 3 log [H+]
pE = 22,2 – 3 pH
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
• Batas antara fasa padat Fe(OH)2 dan Fe(OH)3 tergantung pada pE dan pH, tetapi tidak tergantung
pada nilai besi terlarut total. Substitusi persamaan:
Ks = [Fe2+]/[H+]2 = 8,0 x 1012
dan Ks’ = [Fe3+]/[H+]3 = 9,1 x 103
ke persamaan:
pE = 13,2 + log {[Fe3+]/[Fe2+]}
menghasilkan:
pE = 13,2 + log{Ks’[H+]3/Ks[H+]2}
pE = 13,2 + log (9,1 x 103/8,0 x 1012) + log[H+]
pE = 4,3 - pH
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
Latihan soal sebelum UTS
1. Penentuan COD dilakukan dengan cara titrasi K2Cr2O7 dengan ferro ammonium
sulfat (FAS). Diketahui 20,0 ml K2Cr2O7 0,50 M dititrasi dengan FAS memerlukan
12,0 ml, dan 50,0 ml blanko memerlukan 5,10 ml FAS. Sedangkan untuk air
limbah domestik dan air limbah industri masing masing 50,0 ml dititrasi
memerlukan 3,5 ml FAS dan 50,0 ml air limbah dititrasi memerlukan 1,7 ml FAS.
Berapa kadar COD sampel air limbah domestic dan air limbah industri tersebut?
COD (mg/L)=(A-B)xMx8000/mL cuplikan
2. Tuliskan 3 tahap penentuan DO dg metode Winkler?
3. Jelaskan perbedaan kesadahan sementara dan kesadahan tetap!
4. Limbah cair industry kimia mengandung kontaminan 138 mg/L senyawa toluena
(C6H5CH3) dan 156 mg/L senyawa benzena (C6H6). Kedua kontaminan tersebut
diproses secara aerobik di dalam bak yg dilengkapi sistem pengaduk. Tentukan nilai
COD dan TOC dari kedua kontaminan tsb! (Ar C=12, H=1, O=16)
TOC=koef C * Ar C/ Mr senyawa
5. Berikut disajikan beberapa parameter kualitas air hasil Analisa Sungai
Kaligarang. Analisa dilakukan pada 4 sampel di titik berbeda. Tentukan status
mutu air sungai tersebut dengan Metode Storet dengan menggunakan standar
baku mutu air kelas II.
Terimakasih
Nisa Nurhidayanti, S.Pd., M.T.
082138295730