Anda di halaman 1dari 24

TEORI MOTIVASI

Apt. Rifdah Atikah Safitri, S.Farm


OUTLINE PEMBELAJARAN

APLIKASI
PENGERTIAN METODE MOTIVASI
MOTIVASI MOTIVASI DALAM BIDANG
KESEHATAN

MODEL
TEORI-TEORI PENINGKATAN
MOTIVASI MOTIVASI
PENGERTIAN MOTIVASI
▪ Akar bahasa latin Movere = “move”, “bergerak”
▪ Motivasi adalah dorongan dari dalam manusia
untuk bertindak atau berperilaku
▪ Berkaitan dengan “needs” and “want”
PENGERTIAN MOTIVASI
▪ Terry G( 1986) : keinginan yang terdapat dalam diri individu yang mendorongnya untuk
melakukan tindakan, tingkah laku atau perilaku.
▪ Stooner (1992) : suatu hal yang menyebabkan dan yang mendukung tindakan atau
perilaku seseorang.
▪ Knotz (1972): dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan
(drive and effort to satisfy a awant or goal)
TEORI-TEORI MOTIVASI

Teori Teori
McCelland McGregor

Teori Teori
Herzberg Maslow
TEORI McCelland
▪ Dikelompokkan menjadi 2 :
A. Motif Primer (Makan, Minum, berpasangan)
B. Motif Sekunder/Motif Sosial
- Need for Achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
- Need for Affiliation (kebutuhan untuk berafiliasi/berelasi)
- Need for Power (kebutuhan akan kekuasaan)
TEORI McGregor
▪ Menyimpulkan motivasi dari dua sisi yaitu, teori X (konvensional-negatif) dan teori Y
(modern-positif)
▪ Teori X : Teori Y
- Individu tidak suka bekerja - individu bukan pasif, tapi aktif
- Individu lebih sedikit beraktivitas - individu suka bekerja
- Individu kurang berambisi - individu berusaha mencapai target
TEORI Herzberg
▪ Faktor-faktor penyebab ▪ Faktor-faktor penyebab
kepuasan: ketidakpuasan:
- Prestasi - Kondisi kerja fisik
- Penghargaan - Hubungan interpersonal
- Tanggung jawab - Kebijakan perusahaan
- Kesempatan untuk maju - Pengawasan
- pekerjaan - Gaji
- Keamanan kerja
TEORI Maslow

Hirarkri Kebutuhan Individu (Maslow)


TEORI Maslow
METODE MOTIVASI
▪ Direct Motivation
▪ Memberi materi/non-materi
secara langsung
- Materi (hadiah,bonus)
- Non-materi (piagam, apresiasi
verbal, pujian)
METODE MOTIVASI
▪ InDirect Motivation
▪ Memberikan sarana dan
fasilitasuntuk meningkatkan
motivasi
- Layanan berobat gratis
- Sarana hiburan, dll.
MODEL PENINGKATAN MOTIVASI
1. MODEL TRADISIONAL (Pemberian Insentif untuk meningkatkan motivasi)
MODEL PENINGKATAN MOTIVASI
2. MODEL HUBUNGAN MANUSIA
▪ untuk meningkatkan motivasi berperilaku sehat, perlu dilakukan pengakuan atau memperhatikan
kebutuhan sosial mereka
▪ Meyakinkan kepada mereka bahwa setiap orang adalah penting dan berguna bagi masyarakat
▪ model ini lebih menekankan memberikan kebebasan berpendapat, berkreasi, dan berorganisasi,
dan sebagainya bagi setiap orang, ketimbang memberikan insentif materi.
MODEL PENINGKATAN MOTIVASI
3. MODEL SUMBER DAYA MANUSIA
▪ Diperlukan motivasi positif (reward) dan motivasi negatif (punishment) untuk mendorong individu
berperilaku atau bertindak.
APLIKASI TEORI MOTIVASI
DALAM BIDANG KESEHATAN
CONTOH MASALAH DALAM BIDANG
KESEHATAN
Bagaimana meningkatkan motivasi untuk
mendorong perubahan perilaku ?

VS

CARROT AND STICKS Self-Determintation Theory


Self-Determination Theory (Teori Determinasi Diri)

▪ Diciptakan oleh Edward L. Deci dan Richard Ryan


▪ SDT adalah adalah motivasi intrinsik keadaan yang
berasal dari dalam diri individu sendiri yang dapat
mendorong melakukan tindakan tujuan yang
individu inginkan sendiri.
Self-Determination Theory (Teori Determinasi Diri)
AUTONOMI
▪ Bertanya kepada pasien mengenai prespektif dan emosi yang dirasakan
pasien sebelum memberikan rekomendasi
▪ Mendukung pilihan pasien
▪ Mengurangi tindakan controlling dan judgement
▪ Cth :
▪ Seorang tenaga kesehatan yang mempromosikan program berhenti
merokok, meminta pasien untuk mengekspresikan emosi dan
perspektifnya bila menghadapi situasi sulit tanpa merokok
COMPETENCE/KOMPETEN
▪ Menyakinkan pasien bahwa pasien akan berhasil mengubah perilaku, walapun pernah
gagal atau belum berhasil.
▪ Memberikan feedback positif pada perubahan-perubahan kecil.
▪ Tidak men-judge bila pasien belum berhasil mengubah perilaku
▪ Mengidentifikasi hambatan/barier
▪ Merencakan plan/goal yang disesuaikan dengan kemampuan pasien.
▪ Contoh :
The practitioner could support the patient’s need for competence by focusing on the
accomplishment of being smoke-free for two weeks and discussing with the patient the
important gains that were made in that (e.g., knowing that quitting for 2 weeks is possible;
learning more about triggers for smoking, etc.).
Relatedness/ Kedekatan
▪ Memberikan afirmasi positif saat gagal
▪ Memiliki rasa empati pada pasien
▪ Cth :
▪ expressing understanding about how difficult making a behavior
change like quitting smoking can be and reflecting the patient’s
concerns about failure.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai