Anda di halaman 1dari 51

KOMUNIKASI EFEKTIF

DOKTER-PASIEN

DRS. KARYONO, Msi.


Mengapa Komunikasi Efektif ?
 Menurut Kurtz (1998) : KE justru tdk
memerlukan wkt lama dan dengan KE antara
Dokter dan Pasien maka proses penggalian
riwayat penyakit akan lebih valid, lebih
memberikan dukungan pd pasien shg
keduanya (Dokter-Pasien) akan merasa lebih
puas dalam mencapai hasil.
Dua Pendekatan Komunikasi di Bidang
Kedokteran
I. Pendekatan Konvensional/ disease centered
communication style/doctor centered communication
style: komunikasi berdasar kepentingan dokter dlm
usaha menegakkan diagnosis, termasuk penyelidikan
dan penalaran klinis mengenai tanda dan gejala-gejala.

II. Pendekatan Moderen/illness centered communication


style/patient centered communication style: komunikasi
berdasar apa yg dirasakan pasien ttg penyakitnya yg scr
individu merupakan pengalaman unik. Disini termasuk
pendapat pasien,kecemasannya, harapannya,
kepentingan dan pikiran-pikirannya.
Domain Pasien yg perlu dipahami
1. Kognitif ( cognitive domain )
2. Afektif ( afective domain )
3. Keperilakuan ( behavioral domain )

Karakteristik Komunikasi Efektif


Rogers (1958) :
1. Unconditional positive regard.
2. Genuineness and congruence.
3. Empathy
TUJUAN K.E.
1. Memfasilitasi pencapaian tujuan antara dokter-
pasien.
2. Membantu mengembangkan rencana pasien
3. Membantu memberikan pilihan upaya
penyelesaian kesehatan pasien.
4. Membimbing pasien dalam memahami
masalahnya.
5. Membantu mengendalikan kinerja dokter dg
acuan langkah-langkah yg telah disetujui pasien.
Manfaat
 Meningkatkan kepuasan pasien
 Meningkatkan kepercayaan pasien kepada
dokter
 Meningkatkan keberhasilan diagnosis dan
tindakan medik.
 Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran
pasien dlm menghadapi penyakitnya.
KAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF
DIGUNAKAN ?
I. Tahap Asesmen :
1. Interviu/wawancara/anamnesis.
2. Observasi.
3. Pemeriksaan Fisik.
4. Pemeriksaan Laboratorium.
II. Penyampaian Informasi/Diagnosis
“berita buruk/baik bagi pasien”
INDIKATOR KOMUNIKASI KITA
EFEKTIF
1. MENIMBULKAN PENGERTIAN.
2. MENIMBULKAN KESENANGAN.
3. HUBUNGAN SOSIAL LEBIH BAIK.
4. MEMPENGARUHI SIKAP.
5. MENIMBULKAN TINDAKAN.

DUA BENTUK KOMUNIKASI


1. Komunikasi Verbal (wawancara/komunikasi
lisan).
2. Komunikasi Non-Verbal (gerak tubuh, nada
suara, mimik wajah dsb ).
Interviu/Wawancara/Anamnesis
 Adalah pertemuan tatap muka, cara yang
digunakan adalah dengan cara lisan dan
mempunyai tujuan.

Bentuk Interviu
• Direktif : doctor centered communication
style.
• Non-Direktif : patient centered
communication style.
Communication Anxiety
Penyebabnya :
1. Pasien takut disalahkan/dikritik takut
mendapat “moral judgement”.
2. Informasi takut disalahgunakan.
3. Takut ditemukan kebenaran-kebenaran yang
mengerikan.
4. Takut ditanya hal-hal yang disembunyikan.
Mengurangi Communication Anxiety
1. Menunjuikan minat tanpa ingin
menyelidiki.
2. Responsif, hangat tanpa menilai.
3. Reseptif tanpa menuntut.
4. Memberikan rasa aman.
Syarat-syarat Interview
1. Relevan
2. Valid
3. Tidak Mengandung Bias
Mengurangi Bias
1. Jangan sugestif.
2. Memberi kemungkinan jawaban pasien tidak
boleh sempit.
3. Jangan menilai.
4. Jangan membuat pra-anggapan atau pra-duga.
Pernyataan-pernyataan
dalam komunikasi Dokter-Pasien
1. E-ex. 6. I.
2. E-in. 7. S.
3. Ev. 8. Adv.
4. A. 9. F.
5. O. : 10. M.
a. Echo Response
b. Content Response
c. Feeling Response
Model Direktif
 Kadang dinamakan model Diagnosis-Resep
(DCC).
 Dokter banyak aktif bicara pasien pasif.
 Kategori yang digunakan : Eex.,Adv.,Ev.,dan M.

Model Non Direktif


• Komunikasi memusat pada pasien (PCC).
• Pasien lebih aktif bicara.
• Kategori yang digunakan pada asesmen
adalah O dan E-in
Percakapan Berita Buruk
1. Terjadi pada Penyampaian Hasil Asesmen
(diagnosis).
2. Mengandung unsur frustrasi.
3. Beresiko Agresif atau Depresif.
Penyampaian Berita Buruk
 A. Jangan menunda-nunda penyampaian
berita buruk.
 B. Hindari metode “Gantung Diri Sendiri”.
 C. Hindari membungkus berita buruk seakan-
akan lebih baik dari yang sesungguhnya.
 D. Hindari banyak memberikan alasan.
Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam
Penyampaian Berita Buruk
1. Informasi apa yang akan disampaikan.
2. Siapa yang akan diberi informasi.
3. Seberapa banyak atau sejauh mana informasi
yang akan diberikan.
4. Kapan menyampaikan informasi.
5. Dimana menyampaikannya.
6. Bagaimana menyampaikannya.
7. Siapkan pasien atau keluarganya.
INTERAKSI DAN KOMUNIKASI
04 DESEMBER 2013

19
HUBUNGAN DOKTER-PASIEN

1) Priestly model: dokter dominan


2) Collegial model
3) Engineering model: pasien dominan

20
PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
 Interaksi sosial adalah proses saling mempengaruhi
dalam hubungan timbal balik antara individu dengan
individu,individu dengan suatu kelompok, suatu kelompok
dengan kelompok lain.

 Interaksi berasal dari kata Action yang berarti


tindakan, Inter artinya berbalas-balasan.

 Sumber-sumber proses sosial adalah beberapa faktor


yang menyebabkan terjadinya proses sosial dalam
kehidupan bermsyarakat itu sendiri.

 Interaksi sosial dapat disebut juga proses orang-orang


yang berkomunikasi, saling mempengaruhi dalam pikiran
dan tindakan. Interaksi dapat terjadi karena danya kontak
sosial dan komunikasi.
Jadi, Interaksi sosial adalah proses di mana orang-
orang yang menjalin kontak dan berkomunikasi
saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran
dan tindakan.
Interaksi sosial tidak mungkin terjadi apabila tidak
memenuhi syarat yaitu kontak dan komunikasi.
Kontak sosial adalah hubungan langsung atau
bersama-sama. Misalnya berbicara dengan
bertatap muka, berbicara melalui telepon.
Kontak berasal dari kata Con atau Cun yang artinya
bersama-sama. Tango artinya menyentuh.

Kontak merupakan tahap pertama terjadinya


interaksi sosial dan dapat berlangsung dalam tiga
bentuk. Yaitu.........
1) Interaksi seseorang dengan orang lain,
2) Interaksi seseorang dengan kelompok,
3) Interaksi antara kelompok manusia dengan kelompok
manusia lainnya

 Sifat kontak sosial ada 2 :


a. Secara primer/langsung (tatap muka)
b. Secara sekunder / tidak langsung(melalui media) ada 2
macam

MACAM INTERAKSI SOSIAL
a. Imitasi (peniruan)
dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat
b. Sugesti
seseorang memberi suatu pandangan/sikap yang kemudian
diterima oleh pihak lain
c. Identifikasi
kecenderungan/keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan pihak lain.
d. Proses simpati
suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.
Faktor utamanya perasaan utk memahami orang/pihak lain.
BENTUK-BENTUK
INTERAKSI SOSIAL

a) kerja sama (cooperation),


b) persaingan (competition), dan
c) pertentangan atau pertikaian (conflict).
SIFAT KERJASAMA
 Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation):
Kerjasama yang sertamerta
 Kerjasama Langsung (Directed Cooperation):
Kerjasama yang merupakan hasil perintah atasan
atau penguasa
 Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation):
Kerjasama atas dasar tertentu
 Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation):
Kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem
sosial.
AKOMODASI
 Akomodasi dipergunakan dalam dua arti menunjuk
pada suatu keadaan dan menunjuk pada suatu proses.

 Akomodasi menunjuk pada keadaan: adanya suatu


keseimbangan dalam interaksi antara orang-
perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam
kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai
sosial yang berlaku dalam masyarakat.

 Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada


usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu
pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk
mencapai kestabilan.
TUJUAN AKOMODASI
1) Mengurangi pertentangan antara orang atau
kelompok manusia sebagai akibat perbedaan
paham.
2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan
untuk sementara waktu atau secara temporer.
3) Memungkinkan terjadinya kerjasama antara
kelompok sosial yang hidupnya terpisah
akibat faktor-faktor sosial psikologis dan
kebudayaan, dan
4) Mengusahakan peleburan antara kelompok
sosial yang terpisah.
BENTUK-BENTUK AKOMODASI
1) Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena
adanya paksaan.
2) Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling
mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap
perselisihan yang ada.
3) Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang
berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri.
4) Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari
pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
5) Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal
bentuknya.
6) Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena
mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu
dalam melakukan pertentangannya.
7) Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
ASIMILASI
 Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut.
 Tanda proses asimilasi adalah adanya usaha-usaha
mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat
antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok
manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk
mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-
proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan
tujuan bersama.
 Jadi, proses asimilasi adalah para pihak lebih saling
mengenal dan timbulnya benih-benih toleransi mereka
lebih mudah untuk saling mendekati.
OPOSISI
 Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang
melawan seseorang atau sekelompok manusia
untuk mencapai tujuan tertentu.
 Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga
sebagai perjuangan untuk tetap hidup (struggle
for existence).
BENTUK PROSES DISOSIATIF
 Persaingan (Competition)
Suatu proses sosial dimana individu atau kelompok
manusia yang bersaing mencari keuntungan
melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu
masa tertentu menjadi pusat perhatian umum
dengan cara menarik perhatian publik/dengan
mempertajam prasangka yang telah ada tanpa
mempergunakan ancaman atau kekerasan
TIPE UMUM
PERSAINGAN

1) Bersifat Pribadi; Individu, perorangan,


bersaing dalam memperoleh kedudukan
(rivalry)

2) Bersifat Tidak Pribadi


Komunikasi kah ini?

35
36
Berasal dari bahasa latin, yaitu COMINICARE
(Comunis) yang berarti milik bersama.

Beberapa pengertian komunikasi:


1) Komunikasi adalah kegiatan penyampaian pesan
tentang pikiran atau perasaan (Robert J.G. )
2) Komunikasi adalah pemindahan informasi dan
pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis)
3) Komunikasi adalah suatu usaha untuk mengadakan
persamaan dengan orang lain (Schram)
4) Komunikasi adalah penyampaian dan memahami
pesan dari satu orang ke pada orang lain, sebagai
bagian dalam proses sosial (Modul PRT,
Lembaga Administrasi )
Jadi, komunikasi dapat diartikan sebagai hubungan timbal
balik antar sesama manusia dan dapat terjadi apabila
seseorang memberi arti perlakuan kepada orang lain melalui
gagasan atau perasaan atas sesuatu yang ingin disampaikan
orang tersebut.

 Komunikasi dapat dilakukan dengan bahasa isyarat,


kata-kata

 Komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat


disebut komunikasi non verbal misalnya anggukan
kepala, gelengan kepala, menangis, tertawa dll.
Sedangkan komunikasi yang menggunakan kata-kata
disebut komunikasi verbal.
39
Berikut beberapa syarat proses berlangsungnya
komunikasi:
a) Pengirim pesan atau komunikator ( sender), pihak
yang mengirim atau memberi pesan.
b) Penerima pesan atau komunikan ( receiver), pihak
yang menerima pesan
c) Pesan (message), isi atau maksud yang akan
disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain
d) Tanggapan (feedback), tanggapan dari penerima
pesan atas isi pesan.
Pesan
(message)
Gangguan Gangguan

Komunikan
Komunikator (receiver)
(Sender)

Gangguan Tanggapan Gangguan


(feedback)
TAHAPAN MEMBANGUN HUBUNGAN
INTERPERSONAL

Dra. Sri Hartati, M.S


Komunikasi Interpersonal
 Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang
terjadi diantara dua orang yang mempunyai
hubungan yang jelas.
 Komunikasi antar pribadi juga disebut sebagai
komunikasi diadik yaitu, komunikasi yang terjalin
dengan adanya hubungan tertentu antara dua orang.
 Ada saatnya definisi ini berkembang mencakup
sekelompok kecil orang yang terdiri dari tiga atau
empat orang, seperti anggota keluarga (DeVito,
1997:231).
 Komunikasi interpersonal merupakan pusat
efektivitas dan hidup kita sehari-hari. Individu
berkomunikasi untuk mengembangkan identitas,
membangun suatu hubungan, berkoordinasi
dengan orang lain, berdampak pada isu-isu yang
penting bagi kita, dan bekerja untuk menyelesaikan
masalah (Wood, 2010:10).

 Di tempat kerja, komunikasi interpersonal sangat


penting karena orang dapat bekerja secara efektif
dengan orang lain, mendengarkan dengan baik,
dan memberikan respon secara efektif. Komunikasi
interpersonal penting untuk keberhasilan seorang
profesional.
Komunikasi dikatakan efektif jika pesan diterima
dan dimengerti sebagaimana yang
dimaksudkan oleh pengirim pesan dan pesan
ditindaklanjuti dengan suatu perbuatan oleh
penerima pesan serta tidak adanya hambatan
dalam proses tersebut (Hardjana, 2003).
 Dalam berkomunikasi, individu juga
dipengaruhi adanya iklim komunikasi
yang ada di lingkungan sekitarnya.

 Iklim komunikasi interpersonal


merupakan perasaan antar-individu
yang muncul dari cara individu
berkomunikasi satu sama lain (Wood,
2010:208).
Iklim interpersonal:
 Bukanlah sesuatu yang dapat dilihat atau
ukur secara objektif, dan tidak hanya jumlah
aktivitas berkomunikasi yang dilakukan
bersama-sama.
 Perasaan atau suasana hati emosional
antar-individu. Dalam berinteraksi pada
berbagai situasi dengan berbagai macam
tipe individu, dapat merasa tegang atau
bersikap waspada, dapat juga merasa
nyaman dan terbuka.
 Menurut Julia T. Wood (2010:208), iklim interpersonal
adalah fondasi penting komunikasi dalam semua
konteks, contohnya:
Konteks pekerjaan, bagaimana menciptakan sikap
suportif, iklim yang produktif dapat membina hubungan
kerja yang baik.
Konteks berbicara di depan umum, speaker ingin
membuat iklim yang mengarahkan pendengar untuk
mempercayainya dan mengikuti apa yang
dikatakannya.
Konteks hubungan sosial, untuk membangun iklim yang
memungkinkan kita dan orang lain untuk merasa
nyaman.
Konteks hubungan personal, mengembangkan iklim yang
memungkinkan untuk mengungkapkan perasaan
pribadi dan berpikir tanpa takut dikritik ataupun ejekan.
Faktor Penting dalam Komunikasi
Interpersonal
 Percaya (trust)
Kepercayaan timbul apabila setiap partisipan komunikasi
(individu) mau saling menerima, berempati, dan jujur
yang dibentuk berdasarkan pengalaman
berkomunikasi.
 Sikap Suportif (supportive)
Individu dapat menyampaikan pesan dan persepsinya
tanpa menilai; berkomunikasi untuk mencari
pemecahan masalah; spontanitas; empati; tiap individu
mendapatkan perlakuan yang sama; provisionalisme
(meninjau kembali pendapat individu karena
dimungkinankan adanya kesalahan)
 Sikap Terbuka (self-disclosure)
(Rakhmat, 2007:129-138).
Tahapan Dalam Komunikasi Interpersonal
Menurut Altman & Taylor, ada empat tahap
dalam mengembangkan komunikasi
interpersonal:
 Orientasi: komunikasi impersonal

(pengungkapan informasi publik). Jika tahapan


ini menciptakan imbalan, maka individu akan
bergerak menuju tahapan berikutnya.
 Pertukaran afektif eksploratif: Terjadi perluasan

informasi menuju pengungkapan yang lebih


dalam.
 Pertukaran afektif: Fokus pada perasaan
evaluatif dan kritis. Tahapan ini tidak akan
berlangsung, bila tiap individu tidak
mendapat imbalan yang relatif besar pada
tahapan-tahapan awal.

 Pertukaran yang seimbang/stabil: Individu-


individu dapat memprediksi tindakan dan
respons dengan sangat baik.
(Littlejohn& Foss, 2009:292-293)
Daftar Pustaka

DeVito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antarmanusia,


Edisi 5. Jakarta: Professional Books.
Littlejohn, Stephen W. dan Karen A. Foss. (2009).
Teori Komunikasi, Edisi 9. Jakarta: Salemba
Humanika.
Rakhmat, Jalaluddin. (2007). Psikologi Komunikasi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wood, Julia T. (2009). Communication in Our Lives,
Fifth Edition. Boston: Wadsworth Cengage
Learning.

Anda mungkin juga menyukai