AFI
20360167
ADE
102119094
Perdarahan subaraknoid, terbagi atas : Menurut skala botterell dan hunt and hess :
• Perdarahan subaraknoidal spontan primer Kelas I Asimptomatik atau sakit kepala ringan
(spontan non-trauma dan non-hipertensif), yakni Kelas II Sakit kepala sedang / berat / occulomotor
perdarahan yang berasal dari luar subaraknoid, Kelas IV Stupor (respon terhadap rangsangan
- Aneurisma dapat menekan struktur di dekatnya dan menimbulkan gejala yang berkaitan
dengan efek masa lokal.
- Rupturnya aneurisma sakular biasanya terjadi di fundus yang berdidinding tipis. Bergantung
pada lokasinya.
- ruptur dapat menyebabkan perdarahan kedalam ruang subaracnoid dan parenkim otak
disekitarnya. Infark parenkim otak juga dapat terjadi pada kasus perdarahan subaracnoid yang
mungkin disebabkan akibat spasme arteri.
Gejala & Tanda
Pemeriksaan Lain-lain
Pemeriksaan penunjang lain seperti darah lengkap, kadar ureum,
elektrolit, glukosa darah, foto toraks, dan EKG untuk melihat
ada tidaknya faktor resiko yang dapat memicu terjadinya
Perdarahan Sub Arachnoid.
Diagnosis Banding
• Stroke akibat perdarahan intrakranial
• Stroke akibat malformasi arteriovena
• Meningitis aseptic
• Meningitis meningokokus
• Trombosis arteri basilaris Thrombosis vena serebral
Hematoma epidural
• Perdarahan serebelar
Hidrosefalus
• Aneurisma serebral Migraine
Encephalitis
Transient Iskemik Attack
Temporal arteritis
• Tujuan terapi untuk mencegah kematian, memperbaiki penyebab pendarahan,
meredakan gejala, untuk mengurangi nyeri, edema, tingkat keparahan vasospasme otak,
meringankan mual dan muntah, mencegah kejang-kejang dan mencegah komplikasi.
Pedoman Tatalaksana
A. Penderita dengan tanda-tanda grade I atau II hunt and Hess
• Bed rest total dengan posisi kepala ditinggikan 30˚ dalam ruangan
dengan lingkungan yang tenang dan nyaman, bila perlu berikan
oksigen 2-3 L/menit
• Hati-hati pemakaian obat-obatan sedative
• Pasang infuse i.v. diruang gawat darurat dan monitor ketat kelainan
Terapi kelainan neurologis yang timbul
Ekstrakranial :
• Infark Myokard
• Arritmia
• Oedema Pulmo
• Stress Ulcer
Prognosis
Faktor yang paling penting dalam mempengaruhi hasil pada
pasien dengan subarachnoid haemorrhage adalah keadaan
neurologis pada pasien tersebut ketika tiba di rumah sakit.
Perubahan kondisi mental adalah kelainan yang paling
umum, sebagian pasien tetap sadar, yang lain bisa
kebingungan, delirium, amnestik, letargik, stupor atau
bahkan koma. Hunt and Hess grading scale yang telah
dimodifikasi berfungsi sebagai alat untuk mengukur resiko
tingkat keparahan pada subarachnoid haemorrhage yang
didasari dari pemeriksaan neurologi yang pertama.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Sri Mulianingsih
Umur : 62 Tahun, 8 Bulan, 24 Hari
ANAMNESA TRAKTUS
Traktus Sirkulatorius : Tekanan Darah Tinggi
Traktus Respiratorius : Sesak nafas (-), Batuk (-), Batuk darah (-), nyeri dada (-)
Traktus Digestivus : Mual (-), Muntah (+), BAB (+) frekwensi 1x/hari, berwarna kuning
kecoklatan,konsistensi lunak
Traktus Urogenitalis : BAK (+) terpasang kateter, warna kuning pekat
Penyakit Terdahulu : Hipertensi
Obat-obatan : Amlodipin
ANAMNESA KELUARGA
Faktor Herediter : Hipertensi
Faktor Familier : Hipertensi
Lain-lain : Tidak Ada
ANAMNESA SOSIAL
Kelahiran & Pertumbuhan : Anak pasien tidak tahu
Imunisasi : Anak pasien tidak tahu
Pendidikan : SD
Nervus II (Opticus)
Oculi Dextra Okuli Sinistra
Visus Lapangan Pandang SDN SDN
Menyempit SDN SDN
Hemianopsia SDN SDN
Skotoma SDN SDN
Refleks Ancam SDN SDN
Fundus Okuli SDN SDN
Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducent)
Gerakan Bola Mata SDN SDN
Fenomena Doll’s Eye TDP TDP
Strabismus - -
Nistagmus - -
Pupil Isokor Isokor
Lebar 2mm 2mm
Bentuk Bulat Bulat
Refleks Cahaya Langsung + +
Refleks cahaya tidak langsung + +
Rima Palpebra <7mm <7mm
Deviasi Konjugate - -
Nervus V (Trigeminal) Kanan Kiri
Kulit + +
Selaput Lendir + +
Refleks Maseter + +
Refleks bersin + +
Nervus VII (Facialis) Kanan Kiri
Mimik + +
Kerut Kening + +
Kedipan Mata + +
Menutup Mata + +
M
Mengerut kan Alis + +
OT
Lipatan Naso Labial + +
Meringis - -
O
Menggembungkan Pipi SDN SDN
R
Meniup Sekuatnya SDN SDN I
Memperlihatakan Gigi + + K
Tertawa SDN SDN
Bersiul SDN SDN
Hiperakusis :- SENSORIK
Refleks stapeidal : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nervus VIII (Vestibulocochclearis)
Auditorius Kanan Kiri
Pendengaran DBN DBN
Vestibularis
Nistagmus - -
Vertigo - -
Tinitus - -
Nervus IX, X (Glosopharyngeus, Vagus) Kanan Kiri
Pallatum mole : Arkus faring medial
Uvula : Medial
Disfagia :-
Disatria :-
Disfonia :-
Refleks muntah : TDP
Pengecapan 1/3 belakanglidah : TDP
Nervus XI (Accessorius)
Kanan Kiri
Mengangkat Bahu SDN SDN
Otot sternokledomastoideus SDN SDN
Nervus XII (Hypoglossus)
Kanan Kiri
Tremor :-
Atrofi :-
Fasikulasi :-
Ujung Lidah Saat Istirahat : Tidak Ada Defiasi
Ujung Lidah saat Dijulurkan : Tidak Ada Defiasi
Trofi : Normotrofi Normotrofi
Tonus Otot :Normotonus Hiptonus
TEST SENSIBILITAS
Eksteroseptif
Nyeri superfisial SDN SDN
Raba SDN SDN
Suhu SDN SDN
RefleksFisiologis Kanan Kiri
Bisep ++ ++
Trisep ++ ++
APR ++ ++
KPR ++ ++
Strumple ++ ++
Refleks Patologis
Babinski - -
Oppenheim - -
Chaddock - -
Gordon - -
Schaefer - -
Hoffman- tromner - -
Klonuslutut - -
Klonus kaki - -
Refleks primitive TDP TDP
KOORDINASI
Lenggang :-
Bicara : SDN
Menulis : TDP
Percobaan apraksia : SDN
Mimik : SDN
Tes telunnjuk-telunjuk : TDP
Testelunjuk-hidung : TDP
Diadokinesia : TDP
Test tumit–lutut : TDP
Test Romberg : TDP
Vegetatif
Vasomotorik : TDP
Sudomotorik : TDP
Piloerektor : TDP
Miksi : (+) terpasang kateter
Defekasi : (+)
Potensi dan Libido : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Vertebra
Bentuk
Normal :+
Scoliosis :-
Hiperlordosis :-
Pergerakkan
Leher : Normal(+)
Pinggang : Normal(+)
Tanda Perangsangan Radikuler
Laseque :+
Cros Laseque :+
Test Lhermitte :-
Test Nafziger :-
Gejala-Gejala Serebelar
Ataksia :-
Disartria :-
Tremor :-
Nistagmus :-
Fenomena rebound :-
Vertigo :-
Dll :-
Gejala-Gejala Ekstrapiramidal
Tremor :-
Rigiditas :-
Bradikinesia :-
Dan lain-lain :-
Fungsi Luhur
Agnosiavisual :-
Agnosia jari-jari :-
Akalkulia :-
Disorientasi Kanan-kiri :-
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
ANAMNESA PENYAKIT
Keluhan Utama : Penurunan Kesadaran
Telaah :
Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Umum Haji Medan dibawa oleh keluarganya dengan keluhan penurunan
kesadaran (+) sejak 1 hari ini . Anak pasien mengatakan tiba-tiba pasien mengalami penurunan kesadaran saat
beraktivitas membersihkan rumah. Sebelum mengalami penurunan kesadaran, anak pasien mengatakan ibunya juga
mengeluhkan nyeri kepala (+) sejak ± 5 hari yang lalu dan dikeluhkan memberat sejak 1 hari ini. Nyeri dikeluhkan
pada seluruh bagian kepala, terasa seperti ditusuk-tusuk dan kepala terasa berat. Anak pasien mengatakan ibunya
belum pernah mengalami nyeri kepala sehebat ini dan nyeri kepala juga tidak berkurang walau pasien telah
meminum obat penghilang rasa nyeri. Pasien juga mengeluhkan muntah (+) sejak 1 hari ini, muntah tanpa
didahului rasa mual, anak pasien lupa berapa frekwensi dan volumenya, muntah berupa makanan yang dimakan
pasien. Muntah menyemprot dan pasien tidak mengeluhkan ada gangguan pada saluran cerna sebelumnya. Kejang
(-), Kelemahan satu sisi (-), Demam (-), Sesak (-).
Pasien didiagnosa hipertensi oleh dokter sejak ± 10 tahun yang lalu. Pasien mengonsumsi obat amlodipin
tetapi tidak teratur. Riwayat trauma (-), Riwayat DM (-), Riwayat Hiperkolesterolemia (-).
Riwayat Penyakit Terdahulu : Hipertensi
Riwayat Penggunaan Obat : Amlodipin (tidak teratur)
Riwayat Penyakit Keluarga : Hipertensi ( Orang tua pasien & 2 orang anak pasien)
Riwayat Kebiasaan : Merokok (-), Mengonsumsi alkohol (-)\
STATUS PRESENT
Tekanan Darah : 228/114 mmHg
Nadi : 60 x/menit
Frekuensi Nafas : 20 x/menit
Temperatur : 36,5oc
GEJALA EKSTRAPIRAMIDAL
Tremor :-
Rigiditas : -
Bradikinesia : -
EID : EIS :
•Sinus bradycardia
•Left Ventricular Hypertrophy with QRS widening
•T Wave Abnormaly, Consider inferior ischemia
Abnormal ECG
Pemeriksaan Foto Thorax