Anda di halaman 1dari 16

Pengukuran

Suhu
(Thermometry)
Dosen Pengampu : Anerasari M., B.Eng.,M.Si.
KELOMPO
K 1:
1. Habib Muhammad Rizieq
2. M Daffa Yudistira Ridwan
3. Rini Nopita
4. Sarah Athifah
Dua skala suhu yang banyak digunakan adalah skala Fahrenheit dan
skala Celcius. Kedua skala ini didasarkan atas penentuan banyaknya
peningkatan antara titik beku dan titik didih air pada tekanan atmosfer
standar. Skala Celsius mempunyai 100 satuan di antara kedua titik ini,
SKALA
sedang skala Fahrenheit mempunyai 180 satuan. Skala Celsius absolut
SUHUdisebut skala Kelvin dan skala Fahrenheit absolut dinamakan skala
Rankine. Titik nol pada kedua skala absolut menunjukkan keadaan
fisik yang sama dan rasio dua nilai selalu sama pada kedua skala
absolut itu.
Titik didih air pada 1 atm adalah 100oC pada skala Celsius dan
212opada skala Fahrenheit.
SKALA
SUHU Pengukuran suhu dengan efek mekanik adalah pengukuran suhu
dengan instrumentasi yang bekerja atas dasar perubahan dimensi
mekanik akibat perubahan suhu.

Adapun instrumentasi pengukuran suhu secara mekanik antara lain :


Termometer zat cair dalam gelas
Termometer Gas
Termometer Tekanan Uap
Termometer Bimetal
Pengukuran Suhu dengan Efek Mekanik
Pengukuran suhu dengan efek mekanik adalah pengukuran suhu dengan
instrumentasi yang bekerja atas dasar perubahan dimensi mekanik akibat
perubahan suhu. Adapun instrumentasi pengukuran suhu secara mekanik
antara lain :
A. Termometer zat cair dalam gelas
Termometer zat-cair-dalam-gelas merupakan jenis instrumentasi pengukuran
suhu yang paling umum. Konsentrasi rinci instrumen itu digambarkan
pada Gambar 2-2. sebuah cembul yang relatif besar di bagian bawah
termometer itu menampung sebagian besar zat  cair yang memuai bila
dipanaskan dan mengisi tabung kapiler yang telah diberi garis-garis
penanda skala.
Pengukuran Suhu
Pengukuran dengan efek mekanik adalah
pengukuran suhu dengan instrumentasi
yang bekerja atas dasar perubahan

Suhu dengan dimensi mekanik akibat perubahan


suhu.

Efek Adapun
Mekanik
instrumentasi pengukuran suhu secara
mekanik antara lain :
0 Termometer Zat
Cair Dalam

1
Gelas
Termometer zat-cair-dalam-gelas merupakan jenis
instrumentasi pengukuran suhu yang paling umum.
Konsentrasi rinci instrumen itu digambarkan pada
gambar. sebuah cembul yang relatif besar di bagian
bawah termometer itu menampung sebagian besar zat
cair yang memuai bila dipanaskan dan mengisi
tabung kapiler yang telah diberi garis-garis penanda
skala.
Termometer
02 Gas
Prinsip kerja dari termometer gas didasarkan pada
hukum dasar dari gas. Jika suatu gas yang dijaga ada
di dalam sebuah bejana pada volume konstan dan
kemudian tekanan serta suhunya diubah-ubah, maka
perbandingan antara tekanan gas dan suhunya adalah
konstan pula.
Termometer
03 Tekanan Uap
Termometer tekanan uap mengkonversikan informasi suhu ke
dalam tekanan sebagaimana halnya termometer gas akan tetapi
dengan proses yang berbeda. Jika sebuah bejana tertutup diisi
sebagian dengan cairan, maka ruangan diatas cairan tersebut
akan terdiri dari uap dan cairan yang tekanannya tergantung
pada suhu. Jika suhu dinaikkan, maka cairan yang menguap
akan lebih banyak dan tekanan akan meningkat. Penurunan
suhu akan mengakibatkan terjadinya kondensasi sebagian uap
dan tekanan akan turun. Jadi, tekanan uap tergantung pada
suhu..
Termometer
04 Bimetal
Termometer bimetal terdiri dari dua keping logam
yang mempunyai koefisien ekspansi (muai) termal
yang berbeda yang disatukan sehingga membentuk
instrument.
Bila keping itu dikenakan pada suhu yang lebih tinggi
dari suhu pengikatnya dan akan membengkok ke satu
arah, bila dikenakan pada suhu yang lebih rendah dari
suhu pengikatnya, ia membelok ke arah lain.
Pengukuran Suhu
dengan Efek
Listrik
0
02 03
1 Termometer Tahanan
Termometer Termistor Termometer Termokopel
Listrik
TERMOMETER TAHANAN
LISTRIK
Termometer tahanan listrik adalah instrumen suhu
berdasarkan kenaikan resistansi logam terhadap suhu.
Termometer tahanan listrik menggunakan elemen sensitif
dari kawat platina, tembaga atau nikel murni, yang
memberikan nilai tahanan yang terbatas untuk masing-
masing temperatur di dalam jangkauannya.

Karakteristik taranan terhadap suhu dapat dilihat di


grafik berikut :
memperlihatkan variasi tahanan terhadap suhu untuk
berbagai bahan yang lazim digunakan, grafik
menunjukkan bahwa tahanan platina dan tembaga
bertambah hampir linear terhadap suhu, sedang
karakteristik untuk nikel jelas tidak linier.
TERMIST
OR
Termistor : termometer berbahan semi-
konduktor dengan tahanan yang mempunyai
koefisien suhu negatif (berlawanan dengan
koefisien yang positif pada kebanyakan
logam).
Kepekaan yang tinggi terhadap perubahan
temperatur ini membuat termistor sangat
sesuai untuk pengukuran, pengontrolan dan
kompensasi temperatur secara presisi.
Termistor terbuat dari campuran oksida
logam yang diendapkan seperti mangan,
nikel, kobalt, tembaga, besi dan uranium.
TERMOKOPEL
Termokopel bekerja mengukur suhu
berdasarkan efek termoelektrik. Efek
termoelektrik yaitu:
TERMOKOPEL
3
Efek Thomson
Efek Seebeck Bila terdapat gradien suhu pada

1
Apabila ujung dua jenis logam yang salah satu atau kedua bahan, tge
berbeda disatukan seperti diatas, sambungan akan mengalami
akan timbul tegangan gerak elektrik perubahan sedikit lagi.
(tge) atau electromotive force(emf)
antara dua titik A dan B yang
merupakan fungsi suhu
persambungan.

2
Efek Peltier
Efek Peltier kebalikan dari efek
Seebeck, ketika dua logam berbeda A
dan B disambungkan dalam bentuk
lingkar tertutup kemudian potensial
listrik dari luar dihubungkan sehingga
arus mengalir dalam lingkar tersebut.
maka salah satu ujung akan menjadi
panas sedangkan ujung lainnya menjadi
dingin.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai