Anda di halaman 1dari 27

INISIASI 6

MoDuL 7
Asuransi, Dana Pensiun, dan Pergadaian
KEgiAtAn BELAJAR 1

Asuransi
PENGERTIAN DAN MANFAAT
ASURANSI
• Asuransi merupakan terjemahan dari Bahasa Belanda assurantie, yang berarti
perlindungan terhadap risiko. Namun sebetulnya, dalam bahasa Inggris,
terdapat dua terminologi yang sangat berbeda dalam hal perlindungan terhadap
risiko, yaitu assurance dan insurance.
• Assurance pada dasarnya adalah perlindungan terhadap risiko yang pasti
terjadi, misalnya kematian seseorang. Oleh karena itu, dalam hal asuransi jiwa,
harusnya masuk dalam kategori life assurance. Sementara insurance adalah
perlindungan terhadap risiko yang belum pasti terjadi, misalnya risiko
kebakaran, risiko kehilangan, risiko kecelakaan, dan risiko-risiko yang lain.
• Namun demikian, meskipun manusia pada dasarnya pasti mati, tetapi kapan
waktunya mati belum bisa dipastikan. Oleh karena itu, perlindungan selama
masa tertentu mengandung unsur ketidakpastian
• Sementara, menurut UU No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian pengertian
asuransi atau pertanggungan adalah sebagai berikut.
• Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan
pemegang polis yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi
sebagai imbalan untuk:
1. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena
kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau
pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti;
2. memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau
pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang
besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana
• Sedangkan perusahaan perasuransian adalah perusahaan asuransi, perusahaan
asuransi syariah, perusahaan reasuransi, perusahaan reasuransi syariah, perusahaan
pialang asuransi, perusahaan pialang reasuransi, dan perusahaan penilai kerugian
asuransi
Manfaat Asuransi
Tujuan utama seseorang mengikuti asuransi pada dasarnya adalah untuk mentransfer
risiko, yaitu memindahkan risiko yang mungkin timbul pada pihak lain. Untuk itu,
manfaat yang dapat diperoleh oleh pemegang asuransi adalah

Rasa aman

Pembagian biaya dan manfaat

Jaminan kredit

Tabungan

Alat penyebaran risiko

Membantu meningkatkan kegiatan usaha


RISIKO DAN PRINSIP DASAR
ASURANSI

Asuransi tidak dapat terlepas dari dua faktor utama, yaitu risiko dan
ketidakpastian. Risiko dapat diartikan sebagai adanya ketidakpastian.
Ketidakpastian berpotensi dan memungkinkan terjadinya kerugian.
Ketidakpastian dapat dibedakan menjadi:
1. ketidakpastian ekonomis, yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh
kebijakan ekonomi pemerintah ataupun kondisi ekonomi global;
2. ketidakpastian kondisi alam, yaitu ketidakpastian karena perubahan
kondisi alam; dan
3. ketidakpastian manusiawi, yaitu ketidakpastian yang ditimbulkan oleh ulah
manusia, seperti perang, huru-hara, pencurian, pembunuhan.
• Sementara, risiko yang terkait dengan asuransi meliputi

Risiko Risiko Risiko Kerugian Risiko


murni spekulatif individu tidak tanggung
(pure risk) (speculative (individual langsung gugat
risk) risk) (indirect (liability
loss) risk)
C. PENYELENGGARAAN ASURANSI DI INDONESIA

• Perasuransian di Indonesia saat ini diatur dengan Undang-Undang No.40


Tahun 2014 tentang Perasuransian. Sedangkan operasionalnya diatur
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.73/POJK.05/2016 tentang
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian.
• Menurut Undang-Undang dan POJK tersebut, usaha perasuransian adalah
segala usaha menyangkut: jasa pertanggungan atau pengelolaan risiko
(asuransi); pertanggungan ulang risiko (reasuransi); pemasaran dan
distribusi produk asuransi atau produk asuransi; konsultasi dan ke
perantaraan asuransi, ke perantaraan reasuransi; dan penilaian kerugian
asuransi. Dalam operasionalnya, perusahaan perasuransian tersebut dapat
berbasis konvensional dan/atau berprinsip syariah. Perusahaan asuransi
adalah perusahaan asuransi umum dan perusahaan asuransi jiwa. Ruang
lingkup usaha asuransi umum dan usaha asuransi jiwa dijelaskan pada
alinea selanjutnya, dan dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
Pengelolaan Dana Asuransi

Perusahaan asuransi adalah sebuah lembaga keuangan yang kegiatannya


menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk premi yang dibayarkan
oleh pihak tertanggung dan memberikan perlindungan kepada pihak
tertanggung terhadap kemungkinan terjadinya kerugian. Dana yang
berhasil dihimpun tersebut sebagian akan disimpan dalam bentuk tunai
untuk memberikan ganti rugi jika terjadi kerugian pada pihak tertanggung,
sedangkan sebagian lagi dapat ditanam dalam bentuk investasi
• Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak- pihak yang
terikat dalam perjanjian asuransi. Polis asuransi memuat hal-hal sebagai berikut.
• Nomor polis.
• Nama dan alamat pemegang asuransi (tertanggung).
• Uraian risiko.
• Jumlah pertanggungan.
• Jangka waktu pertanggungan.
• Besar premi, bea materai.
• Risiko-risiko yang dijaminkan.
• Polis pertanggungan kendaraan bermotor juga memuat nomor rangka
kendaraan dan nomor mesin kendaraan
• Premi asuransi adalah kewajiban pemegang asuransi kepada perusahaan
asuransi yang berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara berkala.
Jumlah premi tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan tinggi
rendahnya tingkat risiko dan jumlah nilai pertanggungan
KEgiAtAn BELAJAR 2

Dana Pensiun
A. FUNGSI DAN TUJUAN PENYELENGGARAAN
DANA PENSIUN
• Dari sisi pemberi kerja, tujuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan
dana pensiun adalah sebagai berikut:

Kewajiban moral

Loyalitas

Kompetisi pasar tenaga


kerja
B. PENYELENGGARAAN DANA PENSIUN DI INDONESIA

• Penyelenggaraan Dana Pensiun di Indonesia mulai diatur dalam undang-


undang pada tahun 1992, yaitu melalui UU No.11 Tahun 1992 tentang
Dana Pensiun. Undang-undang tersebut didukung oleh Peraturan
Pemerintah (PP) No.76 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja
dan PP No.77 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Lembaga.
• Dana pensiun diselenggarakan dengan tujuan memberikan kesejahteraan
kepada para karyawan dalam bentuk manfaat (dana) ketika karyawan
memasuki masa pensiun atau mengalami kecelakaan. Dengan demikian,
karyawan akan merasa tenang bekerja karena mengetahui bahwa mereka
memiliki jaminan masa depan ketika memasuki masa pensiun
Untuk menjamin keamanan dan optimalisasi manfaat, sesuai POJK
No.16/POJK.05/2016, lembaga dana pensiun harus menyusun dan
menerapkan Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun. Prinsip-prinsip tata kelola
Dana Pensiun yang baik yang meliputi :
• Kemandirian, yaitu suatu keadaan dana pensiun yang
bebas dari benturan kepentingan dan/atau dari
1. pengaruh atau tekanan dari setiap pihak mana pun yang
tidak sesuai dengan peraturan perundang- undangan
yang berlaku dan praktik yang berlaku umum
• Transparansi, yaitu suatu keadaan penyelenggaraan
dana pensiun yang menjamin keterbukaan dalam proses
pembuatan dan penerapan keputusan mengenai
2.
penyelenggaraan dana pensiun sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan praktik yang
berlaku umum
Untuk menjamin keamanan dan optimalisasi manfaat, sesuai POJK
No.16/POJK.05/2016, lembaga dana pensiun harus menyusun dan
menerapkan Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun. Prinsip-prinsip tata kelola
Dana Pensiun yang baik yang meliputi :
• Akuntabilitas, yaitu suatu keadaan penyelenggaraan
dana pensiun yang dapat menjelaskan pelaksanaan
3. fungsi setiap pihak yang terkait dengan dana pensiun
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan praktik yang berlaku umum
• Pertanggungjawaban, yaitu suatu keadaan
penyelenggaraan dana pensiun yang dapat
menegaskan dan menjelaskan peranan dan status dari
4.
setiap pihak yang terkait dengan dana pensiun untuk
setiap proses pembuatan dan penerapan kebijakan di
dana pensiun
Untuk menjamin keamanan dan optimalisasi manfaat, sesuai POJK
No.16/POJK.05/2016, lembaga dana pensiun harus menyusun dan
menerapkan Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun. Prinsip-prinsip tata kelola
Dana Pensiun yang baik yang meliputi :

• Kewajaran, yaitu keadilan dan


kesetaraan di dalam memenuhi hak-
hak setiap pihak yang timbul
5. berdasarkan perjanjian yang mengikat
secara hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
serta praktik yang berlaku umum
2. Fungsi Dana Pensiun
• Bagi para peserta (karyawan), dana pensiun memiliki fungsi antara
lain sebagai berikut:
1. Asuransi
2. Tabungan
3. pensiun
3. Norma Penyelenggaraan Dana Pensiun
Norma adalah aturan-aturan yang ditentukan dalam pelaksanaan program
dana pensiun. Norma perhitungan manfaat pensiun, uang pertanggungan,
dan nilai tunai serta tata cara pembayarannya ditetapkan sebagai berikut
4. Peserta Dana Pensiun
• Menurut UU No.11 Tahun 1992, peserta dana pensiun adalah setiap
karyawan yang memenuhi syarat ke pesertaan dalam dana pensiun
yang didirikan oleh pemberi kerja dan telah berusia setidak-tidaknya
18 tahun atau telah kawin, dan telah memiliki masa kerja sekurang-
kurangnya 1 tahun.
• Usia pensiun adalah usia saat peserta berhak untuk mengajukan
pensiun dan memanfaatkan dana pensiun. Usia pensiun dapat
dibedakan dalam 4 kategori, yaitu sebagai berikut:
1. Pensiun normal (normal retirement)
2. Pensiun dipercepat (early retirement)
3. Pensiun ditunda (deferred retirement)
4. Pensiun cacat
C. KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN
DANA PENSIUN
1. Kelembagaan Dana Pensiun
• Berdasarkan Pasal 2 UU No.11 Tahun 1992, jenis kelembagaan dana pensiun,
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Dana Pensiun Pemberi Kerja
(DPPK) dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan
selaku pendiri dan untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti
atau program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh
karyawan sebagai peserta. DPPK menimbulkan kewajiban terhadap pemberi
kerja untuk mendanai program pensiun yang dikelola oleh Dana Pensiun.
Pendiri Dana Pensiun umumnya adalah perusahaan, lembaga pendidikan,
atau yayasan sosial, seperti gereja dan rumah sakit.
2. Program Pensiun
Program pensiun adalah program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi
peserta. Menurut UU No.11 Tahun 1992, program pensiun dapat dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu:
1. Program pensiun iuran pasti (defined contribution plan)
2. Program pensiun manfaat atau imbalan pasti (defined benefit plan)
• Untuk menentukan besarnya manfaat yang diterima, beberapa formula
perhitungan yang digunakan adalah:
a) Final earning pension plan
b) Final average earning
c) Career average earning
d) Flat benefit
3. Program pensiun berdasarkan keuntungan (profit sharing pension plan)
3. Metode Pembiayaan dan Pengelolaan Dana Pensiun

• Penentuan jumlah iuran bulanan peserta adalah hal utama yang harus
diperhitungkan dalam penyelenggaraan dana pensiun. Perhitungan iuran
peserta perlu memperhatikan besarnya nilai manfaat yang akan diterima oleh
karyawan, usia rata-rata karyawan, skala gaji perusahaan, dan jumlah masa
kerja. Pada umumnya, berdasarkan pengalaman beberapa perusahaan
menentukan besar total biaya untuk program dana pensiun sekitar 10-15
persen dari total biaya penggajian.
• Semua pengeluaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persentase
tertentu dari iuran. Persentase tersebut dinamakan beban biaya
penyelenggaraan yang akan dikenakan pada setiap peserta program. Terdapat
dua cara dalam pelaksanaan pembiayaan program dana pensiun, yaitu:
1. Pay as you go (current cost method)
2. Funding system
KEgiAtAn BELAJAR 3

Pergadaian
A. PENGERTIAN DAN SEJARAH PERGADAIAN DI
INDONESIA
A. Pengertian Pergadaian dan Usaha Pergadaian
Saat ini, penyelenggaraan usaha pergadaian di Indonesia diatur dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 tentang Usaha Pergadaian.
Berdasarkan Peraturan OJK ini, gadai adalah:
• suatu hak yang diperoleh Perusahaan Pergadaian atas suatu barang
• bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh nasabah atau oleh kuasanya,
sebagai jaminan atas pinjamannya, dan yang memberi wewenang kepada
Perusahaan Pergadaian untuk mengambil pelunasan pinjaman dari barang itu
dengan mendahului kreditur-kreditur lain, dengan pengecualian biaya untuk
melelang atau menjual barang tersebut dan biaya untuk menyelamatkan
barang tersebut yang dikeluarkan setelah barang itu diserahkan sebagai gadai,
biaya-biaya mana harus didahulukan
2. Sejarah Pergadaian di Indonesia

• Usaha pergadaian di Indonesia mulai ada di Indonesia sejak Pemerintah


Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening, yaitu lembaga
keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai pada tanggal 20
Agustus 1746. Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari
tangan Belanda, Bank Van Leening dibubarkan. Masyarakat kemudian
diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat
lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel). Namun
metode tersebut berdampak buruk. Pemegang lisensi menjalankan
praktik rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan
pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel
diganti menjadi pacth stelsel yang memungkinkan umum untuk
mendirikan pegadaian asal mampu membayar pajak yang tinggi kepada
pemerintah
B. KEGIATAN USAHA DAN MANAJEMEN
PERGADAIAN
• Secara umum perusahaan pergadaian di Indonesia diatur dan diawasi dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 tentang Usaha
Pergadaian. Berdasarkan POJK tersebut, badan hukum Perusahaan Pergadaian
dapat berbentuk perseroan terbatas atau koperasi. Perusahaan Pergadaian yang
berbentuk badan hukum perseroan terbatas, sahamnya hanya dapat dimiliki oleh
negara Republik Indonesia; pemerintah daerah; warga negara Indonesia; dan/atau
badan hukum Indonesia.
• Sementara ketentuan kepemilikan untuk Perusahaan Pergadaian yang berbentuk
badan hukum koperasi, mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan d
bidang perkoperasian. Kepemilikan tersebut secara tegas diatur bahwa
Perusahaan Pergadaian dilarang dimiliki baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh warga negara asing dan/atau badan usaha yang sebagian atau
seluruhnya dimiliki oleh warga negara asing atau badan usaha asing, kecual
kepemilikan langsung maupun tidak langsung tersebut dilakukan melalui bursa
efek
C. PERKEMBANGAN USAHA PERGADAIAN DI INDONESIA

• Sampai dengan tahun 2016, jumlah perusahaan yang bergerak dalam


bidang pergadaian hanyalah Perum Pegadaian yang merupakan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Praktis pada masa sebelum tahun 2016
Perum Pegadaian adalah perusahaan monopoli dalam jasa layanan
pergadaian.
• Sejak diberlakukannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
31/POJK.05/2016 tentang Usaha Pergadaian, mulai diizinkan
perusahaan swasta untuk masuk dalam industri pergadaian. Berikut
adalah perkembangan jumlah perusahaan yang memberikan jasa
layanan pergadaian antara 2016-2018

Anda mungkin juga menyukai