PEKERJAAN KONSTRUKSI
Hal-hal yang
Pengetian Tujuan Manfaat diperhatikan Jenis
APA ITU TIME
SCHEDULE?
Maksud dan tujuan dalam pembuatan jadwal pelaksanaan untuk suatu proyek konstruksi
diantaranya :
• Dapat mengetahui kapan dimulainya suatu item pekerjaan, lama pekerjaan dan rencana
selesainya
• Sebagai pedoman untuk mempersiapkan sumber daya manusia sesuai dengan waktunya
• Pedoman untuk penyediaan alat-alat kerja yang sesuai dengan waktunya
• Sebagai sumber data untuk memantau kecepatan dan keterlambatan progres dari suatu
item
• Pekerjaan dapat dilakukan koreksi langsung di lapangan untuk mempercepat pekerjaan
tersebut
• Pedoman dalam mempersiapkan material pekerjaan yang mana sesuai dengan waktunya
Manfaat Time Schedule
Pada prinsipnya jadwal pelaksanaan tidak terlalu rumit, berisi item-item pekerjaan yang telah
direncanakan dalam perhitungan volume dan dilengkapi dengan rencana bulan penyelesaian. Time
schedule proyek sangat membantu dalam menentukan hubungan antara berbagai kegiatan dalam
rencana proyek secara menyeluruh.
• Pedoman waktu dalam pengadaan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam proyek
• Waktu mendatangkan material ke lokasi pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaan
• Pedoman saat pengadaan alat-alat pekerjaan lapangan yang sesuai
• Sebagai alat yang digunakan untuk mengendalikan waktu pelaksanaan proyek
• Sebagai acuan dasar tercapainya waktu pelaksanaan yang telah ditentukan
• Mengontrol penentuan batas waktu denda akibat terjadinya keterlambatan pekerjaan
• Gambaran untuk memperkirakan nilai investasi yang akan digunakan
• Sebagai gambaran saat akan memulai dan mengakhiri suatu proyek konstruksi secara
menyeluruh
• Acuan dalam mengamati laju progres suatu konstruksi untuk meminimalisir kendala apa yang
mungkin atau akan terjadi
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa jenis model instrument penjadwalan yang
dapat digunakan untuk proyek yang berskala kecil sampai besar. Jenis time schedule yang
umum digunakan diantaranya :
back next
Contoh Bar Chart Induk
3. Pekerjaan dinding dimulai setelah fondasi selesai dipasang
seluluhnya. Saat tukang batu mengerjakan pekerjaan pasangan dan
plesteran, tukang kayu mulai mengerjakan rangka atap
4. Instalasi terutama pipa-pipa saluran air kotor dan bersih mulai
dipasang bersama dengan pekerjaan dinding. Pipa-pipa instalasi
dipasang dengan cara ditanam kedalam dinding sebelum pekerjaan
plesteran dan acian dimulai
Berikut contoh informasi yang didapat dari bar chart induk :
5. Pekerjaan atap dilaksanakan setelah dinding seluruhnya terpasang,
1. Pekerjaan persiapan dikerjakan terlebih dahulu sebelum memulai karena dinding adalah penumpu beban dari struktur atap bangunan
pekerjaan fondasi. Tahap ini mulai mendatangkan material untuk
6. Pekerjaan Plafond dipasang setelah pekerjaan atap selesai
pekerjaan fondasi seperti pasir, batu kali, dan semen PC.
2. Setelah lokasi proyek bersih, dimulai pekrerjaan fondasi. Tulangan 7. Pekerjaan finishing dimulai bersamaan dengan pekerjaan plafond
baja mulai dipotong dan dirangkai untuk sloof dan kolom. Batu bata
mulai didatangkan. Tukang kayu mulai mengerjakan kusen pintu
dan jendela supaya siap dipasang saat dimulainnya pelaksanaan
pekerjaan dinding.
back next
Contoh di bawah ini merupakan contoh Bar chart anak yang berisi rincian dari pekerjaan podasi, seperti galian tanah,
memasang lantai kerja, memasang batu kali, urugan pasir dan urugan tanah. Jangka waktu pekerjaan pondasi diambil
dari bar chart induk sebelumnya.
back next
Kekurangan bar chart :
1. Tidak adanya informasi mengenai dampak keterlambatan suatu pekerjaan terhadap keseluruhan
proyek karena hubungan ketergantungan anata pekerjaan yang satu dengan yang lainnya, tidak
ditunjukkan secara spesifik.
2. Tidak begitu efektif jika diterapkan pada proyek berskala sedang dan besar karena jumlah
pekerjaan sangat banyak
3. Sukar mengadakan perbaikan
back next
Notasi yang digunakan dalam diagram :
back next
Waktu kejadian dalam diagram jaringan ada dua macam yaitu :
1. EET (Early Event Time)
EET adalah waktu paling cepat suatu pekerjaan dapat dilaksanakan. EET
dihitung dengan cara perhitungan ke depan (maju) dimulai dari event pertama
(EET = 0) sampai event terakhir.
Rumus menghitung EETj = EET i + D ij Keterangan :
i : nomor kegiatan
A : Kode huruf kegiatan
EETj adalah waktu paling cepat kegiatan A selesai dilaksanakan sekaligus j : nomor kegiata
Dij : waktu/ durasi dari kegiatan i ke j
waktu paling cepat untuk kegiatan selanjutnya dimulai. Jika terdapat lebih
dati satu event, nilai EET diambil nilai yang paling besar.
back next
Waktu kejadian dalam diagram jaringan ada dua macam yaitu :
2. LET (Latest Event Time)
Adalah waktu paling lambat suatu pekerjaan harus dilaksanakan. LET dihitung
dengan cara perhitungan ke belakang (mundur) dimulai dari event terakhir (LET
= 0) sampai event pertama.
Rumus menghitung LETi = LETj - Dij Keterangan :
i : nomor kegiatan
A : Kode huruf kegiatan
LETi adalah waktu paling lambat kegiatan A mulai dilaksanakan, sekaligus j : nomor kegiata
Dij : waktu/ durasi dari kegiatan i ke j
waktu paling lambat untuk menyelesaikan kegiatan sebelumnya. Jika terdapat
lebih dari satu event, nilai LET diambil nilai terkecil.
back next
CONTOH
2. Free Float
Menyatakan berapa lama boleh terlambat
mempengaruhi TF kegiatan sesudahnya.
Rumus :
FF = EETj – Dij – EET i
back next
Lintasan kritis adalah kegiatan dengan nilai EET
sama dengan nilai LET, kegiatan kritis tidak boleh
mengalami keterlambatan. Disimbolkan dengan
anak panah double arrow.
back next
NO. Absen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 Soal :
12
1. Berapa waktu total keseluruhan proyek?
2. Hitung Total Float dan Free Float
3. Tentukan lintasan kritisnya
back next