AISAH MAMANG
RANCANGAN KOTA SEHAT
GIAN HAWARA
TETI OKTIANINGSIH 1
DI SUSUN OLEH:
AISAH MAMANG
GIAN HAWARA
TETI OKTIANINGSIH
www.yourwebsite.com
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 PENGERTIAN Perilaku Hidup Bersih dan 2.2 Tujuan Pembangunan Kota
Kota sehat adalah suatu kota yang Sehat (PHBS) adalah semua Sehat
terus-menerus menciptakan dan perilaku kesehatan yang Pembangunan kota sehat memiliki
meningkatkan lingkungan- dilakukan atas kesadaran tujuan untuk ercapainya kondisi kota
lingkungan fisik dan sosial dan sehingga anggota keluarga atau untuk hidup dengan bersih, aman,
memperluas sumber daya keluarga dapat menolong nyaman dan sehat untuk dihuni dan
masyarakat mereka yang dirinya sendiri di bidang sebagai tempat bekerja bagi
memungkinkan orang untuk kesehatan dan dapat berperan warganya dengan cara terlaksananya
saling mendukung satu sama lain aktif dalam kegiatan – kegiatan berbagai program kesehatan dan
dalam melaksanakan semua kesehatan dan berperan aktif sektor lain, sehingga dapat
fungsi kehidupan dan dalam kegiatan–kegiatan meningkatkan secara optimal sarana
mengembangkan potensi kesehatan di masyarakat untuk mendukung peningkatan
maksimal mereka. (Depkes RI, 2007). produktifitas dan perekonomian
masyarakat.
2.3 Ciri Khas Kota Sehat
MenurutWHO (1995) dalam Twenty Steps for Developing a Healthy Cities Project, cirri
khas kota sehat, yaitu :
1. Lingkungan fisik yang bersih dan aman (termasuk perumahan yang bermutu tinggi);
2. Ekosistem yang mantap dan berkelanjutan;
3. Masyarakat kuat yang salingmendukung dan tidak eksploitatif;
4. Keikutsertaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada
kesehatan mereka;
5. Kebutuhan dasar (makanan, air, perumahan, pendapatan, keamanan, pekerjaan)
terpenuhi untuk seluruh masyarakat;
6. Akses kebermacam-macam pengalaman dan sumber serta kesempatan untuk
berinteraksi;
7. Ekonomi yang beragam, hidup, dan bias menerima pemikiran baru;
8. Hubungan dengan masa lalu, dengan sejarah budaya dan biologis seluruh masyarakat,
serta hubungan dengan kelompok dan individu lain;
9. Pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat yang dapat digunakan seluruh
masyarakat;
10. Status kesehatan yang tinggi (tingkat kesehatan tinggi, tingkat penyakit rendah).
2.5 Model Kota Sehat
2.4 Konsep Kota Sehat
Model-model yang dapat dikembangkan sebagai
Jika merujuk pada Peraturan Bersama Menteri
syarat pembangunan kota sehat dikelompokkan atas
Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan tentang
beberapa model sebagai berikut (Sunarsi, 2010):
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat, healthy
1. Lingkungan yang sehat
city didefinisikan sebagai suatu kondisi
2. Sarana dan Prasarana Kota yang Sehat dan Aman
kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman dan
3. Perilaku hidup yang sehat
sehat untuk dihuni penduduk yang dicapai
4. Kehidupan sosial yang sehat
melalui terselenggaranya penerapan beberapa
5. Kawasan industri yang sehat
tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang
6. Lingkungan atau Kawasan pariwisata yang sehat
disepakati masyarakat dan pemerintah daerah.
7. Pengembangan pendidikan yang berwawasan
kesehatan
Program Kota Sehat
Secara umum, pengertian kota sehat
adalah suatu pendekatan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat
Indikator Kota Sehat
dengan mendorong terciptanya kualitas Masalah Kesehatan Untuk mengukur kemajuan
lingkungan fisik, sosial, budaya dan Masalah Kesehatan di kegiatan pada setiap tatanan
produktivitas serta perekonomian yang perkotaan dapat dibagi yang dipilih dalam
sesuai dengan kebutuhan wilayah dalam 3 kelompok masyarakat dibutuhkan
perkotaan. Konsep kota sehat merupakan berdasarkan pilar indikator. Indikator tersebut
pola pendekatan untuk mencapai kondisi Indonesia Sehat : merupakan alat bagi semua
kota/kabupaten yang aman, nyaman dan 1. Masalah Lingkungan pihak yang ikut terlibat dapat
sehat bagi warganya melalui upaya 2. Masalah Perilaku menilai sendiri kemajuan
peningkatan kualitas lingkungan fisik, 3. Masalah Pelayanan yang sudah dilakukan dan
sosial dan budaya secara optimal Kesehatan menjadi tolak ukur untuk
sehingga dapat mendukung peningkatan
merencanakan kegiatan
produktivitas dan perekonomian wilayah.
selanjutnya.
Kota sehat merupakan gerakan untuk
mendorong inisiatif masyarakat (capacity
building) menuju hidup sehat.
RANCANGAN PEMBANGUNAN KOTA SEHAT
Kabupaten/Kota Sehat adalah suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni
penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang
Program kota sehat pada remaja, sangat di perlukan karena remaja merupakan para penerus bangsa dan program
ini merupakan program kesehatan yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kegiatan – kegiatan yang positif
pada remaja agar bisa menyalurkan minat dan bakat mereka kepada hal hal yang positip dan membangun.
Program ini mengakomodasi dan mengkoordinasikan peran serta masyarakat dalam berbagai program di tingkat
Kabupaten dan Kota sehingga dapat sinkron dan menjelma menjadi daya ungkit besar terhadap kriteria sehat pada
Kabupaten/Kota sehat
4. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun 2005
Tujuan dari Program kota Sehat pada dasarnya dimana remaja dapat meningkatkan
adalah tercapainya kondisi kota untuk hidup
dengan bersih, nyaman, aman dan sehat untuk kesehatannya serta menjaga dari hal – hal
dihuni dan bekerja bagi warganya dengan
terlaksananya berbagai program-program yang dapat merusak masa depan. Dengan
kesehatan dan sektor lain, sehingga dapat
meningkatkan sarana dan produktifitas dan adanya program kota sehat, diharapkan
perekonomian masyarakat
mampu mengajak minat remaja dalam
1. Terlaksananya program kesehatan dan sektor yang terkait dengan kebutuhan remaja,
3. Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya serta perilaku dan pelayanan
kesehatan
4. Terwujudnya kondisi yang kondusif bagi remaja untuk meningkatkan produktifitas dan ekonomi
1. Penyelenggaraan Kab./Kota Sehat diwujudkan dengan menyelenggarakan semua program yang menjadi
2. Pelaksanaan Kab./Kota sehat dilaksanakan dengan menempatkan masyarakat sebagai pelaku pembangunan
3. Setiap kabupaten/kota menetapkan kawasan potensial sebagai entry point“ yang dimulai dengann kegiatan
sederhana yang disepakati masyarakat kemudian berkembang dalam suatu kawasan atau aspek yang lebih
4. Penyelenggaraan Kab./kota sehat lebih mengutama kan proses dari pada target, berjalan terus-menerus
pihak yang terkait dalam pelaksananan program tersbut. Misalnya monitoring dan
evaluasi terhadap proses dan hasil yang dicapai terhadap kegiatan yang telah diberikan.
Evaluasi proses lebih mengarah pada pelaksanaan yang telah dilakukan apakah sesuai
dengan perancangan dan yang diharapkan. Evaluasi hasil lebih menekankan dampak yang
THINK
BIGGER
www.yourwebsite.com