Anda di halaman 1dari 44

PREVENTIVE CARDIOLOGY

PAST, PRESENT AND FUTURE


PENDAHULUAN

Atherosclerotic • coronary heart disease (CHD) & stroke 🡪 penyebab


utama kematian di negara industri
cardiovascular disease
(CVD)

• Kardiologi Preventif
• indentifikasi Merokok, Hipertensi, & Peningkatan
Framingham Study kolesterol 🡪“Principal Risk Factors”

• Tantangan kesehatan masyarakat (Progresif, Penyakit


jangka panjang yg dapat dimodifikasi, minimal
Atherosclerotic CVD symptom)
ATHEROSCLEROTIC CVD
IDEAL UNTUK UPAYA PENCEGAHAN

⮚ Insidensi tinggi
⮚ Dapat dimodifikasi dgn perilaku
⮚ Penyakit dgn masa laten panjang
⮚ Waktu pendek antara keluhan & disabilitas
⮚ Kematian mendadak
⮚ Pengobatan tidak dapat menyembuhkan penyakit dasar
(underlying disease)
⮚ Biaya ekonomi dan sosial yang tinggi
INTERHEART:
dyslipidemia,
merokok, diabetes
ARIC study, mellitus, hipertensi,
CARDIA study, obesitas sentral, stress
CHS, MESA: psikososial, diet buruk,
1940s identifikasi inaktivitas fisik,
(Framingham heart factor resiko konsumsi alkohol 🡪
study): merokok, 90% kejadian MI
hipertensi, dan pertama
kolesterol ↑
WHO : 80% CHD prematur dapat dicegah dengan
assesmen komprehensif dan manajemen faktor
resiko
4
KARDIOLOGI PREVENSI
Keberhasilan kardiologi prefentif:
 angka mortalitas ↓
 pencegahan kejadian CVD nonfatal
Pengurangan angka kematian CVD sejak 1960an 🡪 hasil dari upaya
prevensi
Kebijakan publik : larangan merokok, pengaturan makanan, kampanye
makanan rendah garam 🡪 ↓ prevalensi merokok, hiperkolesterolemia, &
tekanan darah tinggi.
PENURUNAN MORTALITAS:
RISK FACTORS REDUCTION VS TREATMENT?

�IMPACT (1980-2000) :
44% karena penurunan faktor resiko pada populasi
47% dari evidence-based medical therapy pada pasien tersangka/diketahui CVD.
10% karena terapi akut pada ACS
5% karena revaskularisasi pada APS
🡪 Mayoritas penurunan angka kematian dari CVD disebabkan preventif,
bukan intervensi akut
LEVELS OF PREVENTION

Primordial Prevention
Primary Prevention
Secondary Prevention
LEVEL UTAMA PREVENSI
1. Primordial prevention : usaha mencegah perkembangan faktor resiko CVD di
populasi
Target Semua pasien, termasuk anak

Setting Community, societal

Metode Kebijakan, pola makan, kampanye


edukatif, lingkungan
Keuntungan Intervensi sebelum terjadi faktor risiko;
tak memerlukan skrining
Kerugian Susah dijalankan; sulit mengukur efek;
biaya mahal; pengurangan risiko
individual kecil
LEVEL UTAMA PREVENSI
2. Primary prevention : Usaha mencegah kejadian lanjut ( MI Stroke) pd individu
dgn faktor resiko
Target Pasien risiko CHD (c/ HT🡪 Kontrol TD)

Setting Pasien rawat jalan

Metode Kampanye edukatif, intervensi perilaku,


medikasi
Keuntungan Dikhususkan untuk individu dgn risiko
yang lebih tinggi; terapi sudah sesuai;
pasien termotivasi untuk berubah.

Kerugian Perlu skrining; tertunda namun tak


mencegah penyakit; medikalisasi individu
tanpa gejala.
LEVEL UTAMA PREVENSI
3. Secondary prevention: Usaha mencegah kejadian lebih lanjut dari CVD dan mortalitas

Target Pasien dengan CVD (perubahan gaya hidup,


medikasi, Rehabilitasi kardiak : Clinical Trial,
C/ penggunaan aspirin)
Setting Pasien rawat inap yang akan pulang

Metode Intervensi perilaku, medikasi, rehabilitasi.

Keuntungan Cepat, khusus untuk individu dgn risiko


yang paling tinggi; terapi sudah sesuai;
pasien termotivasi untuk berubah.
Kerugian Populasi kecil; hanya berusaha utk
mengurangi quality of life; tak bisa
dilakukan terus-menerus.
LEVELS OF PREVENTION
Karakteristik Primordial Primary Secondary

Pasien dengan peningkatan faktor risiko


Target pasien Semua pasien
penyakit kardiovaskular
Pasien dengan penyakit kardiovaskular

Pasien rawat yang bertransisi menjadi


Tempat Masyarakat sosial Pasien rawat jalan
pasien rawat jalan

- Kebijakan / keputusan
- Pendidikan / penyuluhan - Pendidikan / penyuluhan
- Pola diet / makanan
Metode - Pendidikan dan penyuluhan
- Perubahan sikap - Perubahan sikap
- Medikamentosa - Medikamentosa
- Lingkungan

- Tertentu pada individu dengan risiko


- Intervensi sebelum faktor risiko muncul - Ditujukan pada pasien dengan risko
yang lebih tinggi
Keuntungan - Sustainable
- Tailored Therapy
paling tinggi
- Tidak memerlukan screening - Tailored therapy

- Sulit untuk diimplementasikan - Memerlukan screening populasi. - Terbatas untuk mengatasi turunnya
- Sulit untuk mengukur efek - Menunda tidak mencegah kualitas hidup
Kerugian - Biaya - Medikamentosa pada pasien - Populasi yang kecil dan terbatas
- Kecil pengurangan risiko individual asimtomatik - Not sustainable
POLA PENDEKATAN

Population Based Prevention


VS
Individual Based Prevention
POPULATION-BASED
PREVENTION
peristiwa CVD terjadi pada pasien yang
sebelumnya tidak dianggap berisiko tinggi

13
pendukung strategi berbasis
populasi berpendapat bahwa
perubahan kecil dalam
keseluruhan populasi dapat
memiliki efek luar biasa pada
beban CVD

14
POPULATION BASED PREVENTION
Keuntungan Kerugian

Tidak perlu skrining Memerlukan persetujuan


pemerintah
Mengintervensi secara dini Mahal

Manfaat jangka panjang Dukungan masyarakat


mungkin susah didapat
Pendekatan lebih baik Sulit dijalankan
untuk perubahan perilaku
dan kebiasaan
INDIVIDUAL-BASED
PREVENTION
pengurangan terbesar risiko
relatif dicapai pada pasien
dengan angka kejadian
tertinggi
penghematan biaya, dapat
diterapkan untuk kelompok
yang lebih kecil
Tergantung pada alat
stratifikasi risiko efektif

16
INDIVIDUAL BASED PREVENTION
Keuntungan Kerugian

Fokus jelas Bergantung pada alat penilaian


faktor risiko yang tidak
sempurna saat ini
Penanganan sesuai untuk Ketidakpatuhan tenaga media
masing-masing pasien
Mudah melihat efek jangka
panjang
Pasien dapat dimotivasi dengan
mudah
AHA COMMUNITY-LEVEL
(PRIMORDIAL) PREVENTION
GUIDELINES
“all nutrition labels quantify the amount of trans–fat that is present in foods”
▪ Saises awareness about the obesity epidemic, and identifies high-risk
subgroups

▪ Supports expedited adoption of National Ambient Air Quality Standards,


with a push for even more stringent policy
AHA PRIMARY
PREVENTION GUIDELINE
Increased physical activity, preferably aerobic
physical activity (eg, brisk walking) for ≥150
minutes/ week (equal to ≥30 minutes/day on
most days of the week -> initian weight loss
Higher levels of physical activity, approximately
200 to 300 minutes/week, are recommended to
maintain weight loss or minimize weight regain
after 1 year
Diet designed to reduce caloric intake by ≥500
kcal/ day from baseline, which often can be
attained by limiting women to 1200 to 1500
kcal/day and men to 1500 to 1800 kcal/day
AHA SECONDARY PREVENTION
GUIDELINE
CORE COMPONENT OF CARDIAC
REHABILITATION/SECONDARY PREVENTION

The goals of cardiac rehabilitation are to foster and increase compliance with
healthy behaviors, to reduce disability, to promote an active lifestyle, and to
alleviate or eliminate CVD risk factors

Komponen sentral ada program rehabilitasi :


▪ Penilaian pasien secara individual
▪ Konseling nutrisi
▪ Manajemen faktor risiko
▪ Intervensi psikososial
▪ Konseling aktivitas/latihan fisik
THE FUTURE OF PREVENTIVE
CARDIOLOGY

1. Pelayanan kesehatan yang cost-effective


2. Personalized medicine

Pendekatan prevensi saat ini


🡪 individual-based prevention
🡪 memerlukan komponen akurat : penilaian risiko, stratifikasi
pasien.
THE ABCDE APPROACH
❑ Pentingnya prevensi CVD
▪ Pelaksanaannya masih suboptimal
❑ Treatment gap?
 Clinical trials tidak dapat diterapkan
 Waktu yang tidak cukup praktek preventif
 Guidelines terlalu rumit
❑ ABCDE
 Mendorong provider dan pasien untuk mematuhi guidelines.
 Mengurangi treatment gap
ABCDE APPROACH

ABCDE

A B C D E

Assessment of Blood Pressure Cholesterol Diet and Weight


Exercise
Risk Control Management Management

Cigarette Diabetes Ejection


Antiplatelet β-Blocker
Smoking Prevention and Fraction
Therapy Therapy
Cessation Treatment Assessment

Anticoagulant
Therapy

ACE-I, ARB,
aldosterone
antagonist

2000 2019
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai