PENDAHULUAN WHO Tahun 2019 kejadian gagalginjal mencapai 10% dari populasi Indonesia tahun 2018 (Riskerda 2018) 2 % dari jumlah populasi masyarakat indonesia DEFINISI
Gagal Ginjal adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh kerusakan fungsi ginjal yang ditandai dengan penurunan Glomerolus Filtration Rate (GFR) yang kurang dari 60% dan disertai dengan adanya peningkatan kadar urea dan kreatinin serum FUNGSI GINJAL Acid Base Balance Water Balance Elektrolyte Balance Toxin Removal Blood Pressure Making Eritropetin &Renin Vitamin D metabolisme & glukoneogenesis INJURY pada ginjal ringan hingga Berat dimana gangg struktur & fungsiginjal yang ditujukan dengan perubahan parameter laboris atau produksi urin yang menggambarkan AKUT hingga KRONIS STAGING AKI Definisi: gangguan fungsi filtrasi dan ekresi ginjal dalam hitungan hari hingga minggu Menyebabkan sisa yang seharusnya dikeluarkan
Kriteria diagnosisi (KDIGO)
Kenanikan kreatinin serum> o,3 mg/dl dalam 48 jam Kenaikan kreatinin serum 1,5 kali Nilai dasar dan diketahui /dianggap terjadi dalam 7 hari Turunnya Produksi Urine <0,5/kgbb/jam selama lebih dari 6 jam AKI Evaluasi pada pasien GGA
Prosedur Informasi yang dicari
Anamnesis dan pemeriksaan fisik Tanda – tanda untuk menyebabkan GGA.
Perkiraan status volume (hidrasi) Mikroskopik Urin Petanda inflamasi glomerulus atau tubulus, ISK atau uropati kristal Pemeriksaan biokimia darah Laju GFR, gangguan metabolik lainnya
Pemeriksaan biokimia urin Membedakan gagal ginjal pra-renal dan renal
Darah perifer lengkap Menentukan ada tidaknya anemia, leukositosis,
dan kekurangan trombosit USG ginjal Ukuran ginjal, ada tidaknya obstruksi tekstur, parenkim ginjal yang abnormal Bila perlu : CT scan abdomen Mengetahhui struktur abnormal dari ginjal dan traktus urinarius Pemindaian radionuklir Mengetahui perfusi ginjal yang abnormal
Pielogram Evaluasi perbaikan dari obstruksi traktus urinarius
Biopsi ginjal Menentukan berdasarkan pemeriksaan patologi
penyakit ginjal CKD RUMUS PENGHITUNGAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN 1.PENGKAJIAN A. Keluhan utama • Produksi urine berkurang,tidak bisa BAK,selera makan menurun , gatal –gatal, penurunan kesadaran, sesak nafas, nafas berbau keton,dll A. Riwayat penyakit dahulu: • Kaji onset penurunan produksi urine, Riwayat peyakit yang dapat memperburuk fungsi ginjal seperti hypertensi, DM Pengkajian fisik Sistem Tanda dan gejala Integumen Kulit kekuningan a. Kulit pucat/pallor b. Gigi Pruritus, kering, bersisikTipis,kering , c. rambut rapuh
gastriintestinal Perdarahan gusi,somatitis,
Mual muntah,anoreksia cardoiovaskuler Hypertensi, edema, adanya gangguan gambaran EKG, Anemia respiratory Sesak nafas, kummaul, nafas tercium keton Endokrin Lemas, penungkatan kadar gula darah, penurunan libido dan seksual,,dll Neurologi Sakit kepala, gangguan tidur, kram otot, penurunan kesadaran, DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif ditandai dengan perubahan afterload, ferekuensi jantung,irama jantung, kontraktilitasjantung,dan perload 2. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi, kelenihan asupan cairan/natrium, gangguan aliran balik vena,efekagen farmakologis, ditandai dengan 3. Intoleransi Aktivitas b/d ketidak seimbangan antara demand dan suply, tirah baring,kelemahan,imobilitas,gaya hidup monoton d/d 4. Nausea b/d gangguan biokimia, efek toxin, efek agen farmakologis d/d Kriteria Luaran Dan Intervensi keperawatan 1. Resiko renal Luarannya: resiko renal perfusi renal meningkat Intervensi: 1. pencegahan syok 2. managemen cairan 2. Hypervolemia luaran : keseimbangan vcairan meningkat intervensi : 1. Managemen hipervolomia 2. pemantauan cairan . 3. Nausea Luaran : tingkat Nausea menurun IntervensI: 1. Managemen Mual 4. Intoleransi aktifitas Luaran : intolransiaktifitas meningkat Intervensi :Managemen Energy Sekian dan Terima Kasih
Pendidikan merupakan tiket untuk masa
depan. Hari esok untuk orang-orang yang telah mempersiapkan dirinya hari ini Mahatma Gandh