Anda di halaman 1dari 21

BAB

LARUTAN

Septyani Nurichawati, S. Si
JENIS-JENIS LARUTAN
Larutan -> campuran yg homogen antara 2 zat /
lebih.

Larutan

Berdasarkan daya hantar listrik :

 Z.terlarut terionisasi zat tdk terionisasi


 Larutan dpt m’hantar listrik larutan tdk m’hantarkan listrik
 Cth : asam, basa, garam selain A, B, G, misal : gula, alkohol, urea
LARUTAN ELEKTROLIT
Ada 2 macam larutan elektrolit :
 elektrolit kuat :
• Terionisasi sempurna, derajat ionisasi (α) = 1
• Reaksi searah : HCl H+ + Cl-
• Tidak mempunyai tetapan kesetimbangan

 elektrolit lemah :
• Terionisasi sebagian, derjat ionisasi : 0 < α < 1
• Reaksi dua arah : HF H + + F-
• Mempunyai tetapan kesetimbangan (Ka atau Kb )
PROSES TERJADINYA BENTUK LARUTAN
MELALUI CARA BERIKUT :

 Zat terlarut bereaksi scr kimia dg pelarut


membentuk zat baru
 zat terlarut membentuk zat tersolvasi dengan
pelarut
 terbentuknya larutan hanya berdasarkan dispersi
saja.
KONSENTRASI LARUTAN
 Jumlah zat terlarut dlm suatu larutan
 Konsentrasi larutan menyatakan komposisi scr
kuantitatif perbandingan zat terlarut dg pelarut
 Ada beberapa cara utk menyatakan hal tsb :
1) kemolaran (molaritas)
2) Kemolalan (molalitas)
3) Fraksi mol (X)
4) Persen (%)
5) Bagian per juta (bpj)
MOLARITAS
Banyaknya mol zat terlarut dlm setiap liter larutan

Keterangan : L = liter larutan


mL = mililiter larutan
g = gram zat terlarut (massa)
Mr = massa molar zat terlarut
MOLALITAS
Perbandingan mol zat terlarut dlm kilogram pelarut

Rumus

Keterangan : kg = kg pelarut (massa)


p = gram pelarut (massa)
g = gram zat terlarut (massa)
Mr = massa molar zat terlarut
FRAKSI MOL (X)
Perbandingan mol suatu zat dengan jumlah mol
seluruh zat dlm larutan

Rumus :
PERSEN (%)
Banyaknya gram suatu komponen dlm 100 gram
campurannya
Banyaknya mL suatu komponen dlm 100 mL
campurannya

Rumus :
BAGIAN PER JUTA (bpj)
Banyaknya gram zat terlarut dlm 1.000.000 gram
larutan

Rumus :
PEMBUATAN LARUTAN KEMOLARAN
TERTENTU
larutan yg molaritasnya lebih besar sering disebut
sbg larutan induk.
prinsip pembuatannya adl pengenceran sejml
tertentu volum larutan induk.
prinsip pengenceran => “bahwa jumlah mol zat
sebelum diencerkan dengan setelah pengenceran
(penambahan akuades) selalu sama”. Sehingga berlaku
persamaan :
V1 M1 = V2 M2

11
Dimana :
V1 = volume zat terlarut sblum pengenceran
M1 = molaritas zat terlarut sblm pengenceran
V2 = volume zat terlarut sesdah pengenceran
M2 = molaritas zat terlarut ssdh pengenceran

12
LATIHAN SOAL
 Soal No. 1
 Dalam 100 gram air dilarutkan 25 gram garam hingga semua larut. Berapa
konsentrasi larutan tersebut?
 Pembahasan:
 Diketahui:
 mp = 25 gr
 mc = 100 gr
 Ditanya: C…?
 Jawab:
 Untuk dapat menghitung konsentrasinya, terlebih dahulu kita harus
mengetahui massa larutannya. Massa larutan dapat kita hitung dengan
rumus,
 ml = mp + mc = 25 gr + 100 gr = 125 gr
 Jadi, massa larutannya sebesar 125 gr. Selanjutnya kita hitung
konsentrasinya dengan rumus,
 C = (25 : 125) x 100%
13
 Soal No. 2
 Diketahui konsentrasi larutan gula dalam air adalah 30%. Massa larutan gula
tersebut sebesar 500 gram. Berapakah
 massa gula dan massa air;
 massa air yang harus ditambah agar konsentrasinya 20%?
 Pembahasan
 Diketahui:
 C = 30%
 ml = 500 gr
 Ditanya:
 mp dan mc…?
 massa air yang harus ditambah agar konsentrasinya 20%?
 Jawab:
 1. m
 C = (mp : ml) x 100%
 30% = (mp : 500) x 100%
 mp = 30 x 5 = 150 gram
 ml = mp + mc
 500 gram = 150 gram + mc 14
 Soal No. 3
 Tentukan kemolaran larutan dari 0,4 mol NaOH dalam 200 mL larutan!
 Pembahasan
 Diketahui:
 n = 0,4 mol
 V = 200 mL = 0,2 L
 Ditanya: M…?
 Jawab:
M=n:V
 M = 0,4 mol : 0,2 L = 2 mol/Lmc = 500 gram – 150 gram = 350 gram
 2. massa air yang harus ditambah agar konsentrasinya 20%
 C = (mp : ml) x 100%
 20% = (150 gram : ml) x 100%
 ml = (250 : 20%) x 100%
 ml = 750 gram
 air yang harus ditambahkan sebesar mc = 750 gr – 500 gr = 250 gr.
 Jadi, air yang harus ditambahkan sebesar 250 gr.

15
 Soal No. 4
 Tentukan massa dari CO(NH2)2 yang terdapat pada 500 mL larutan CO(NH2)2 0,2
M. Diketahui Mr CO(NH2)2 = 60
 Pembahasan
 Diketahui:
 V = 500 mL = 0,5 L
 M = 0,2 mol/L
 Ditanya: m….?
 Jawab:
 Jumlah mol CO(NH2)2adalah
n=MxV
 n = 0,2 x 0,5 = 0,1 mol
 Massa CO(NH2)2
 m = n x Mr
 m = 0,1 x 60 = 6 gram

16
 Soal No. 5
 Untuk mengubah 40 mL larutan H2SO4 6 M menjadi H2SO4 5 M diperlukan
tambahan air sebanyak….
 Pelajari Juga: Ciri-Ciri Asam Basa
 Pembahasan
 Diketahui:
 V1 = 40 mL
 M1 = 6 M
 M2 = 5 M
 Ditanya: tambahan air….?Jawab:
 V1 x M1 = V2 x M2
 40 x 6 = V2 5
 V2 = 240 : 5 = 48 mL
 Air yang harus ditambahkan = 48 mL – 40 mL = 8 mL.
 Jadi, air yang harus ditambahkan sebanyak 8 mL.

17
Normalitas
Menyatakan berapa ekivalen zat terlarut dalam satu liter larutan.
ekivalen (eq.)
N = ----------------------------
liter larutan

Ekivalen adalah besaran yang nilainya dari reaksi yang dialami zat yang
bersangkutan.
Eq = g/BE , maka
g
N = -------------------
BE x v
Reaksi asam basa, ……. BE = Mr / valensi
Reaksi redoks, ………… BE = Mr / jumlah elektron yang ditransfer
Reaksi ion, ……………. BE = Mr / jumlah muatan
Latihan!
Tentukan normalitas dari 1.0 M H2SO4 dalam reaksi
berikut
H2SO4 + 2 NaOH Na2SO4 + 2H2O
Jawab
Pada reaksi ini, 2 mol ion H+ terlibat dalam asam
sulfat H2SO4 sehingga dapat ditentukan bahwa
asam sulfat memiliki jumlah 2 ekivalen yang
bereaksi dengan NaOH untuk membentuk natrium
sulfat dan air.
N=Mxe
N=1x2
N = 2N
Latihan!
Sebanyak 5 gram NaOH dilarutkan dalam 20mL air
sehingga didapatkan larutan natrium hidroksida.
Tentukan normalitas dari natrium hidroksida
tersebut!
Jawab
NaOH memiliki satu ion hidroksida (OH–) sehingga
memiliki jumlah 1 ekivalen
Massa molekul relatif dari NaOH yaitu 40 g/mol
N = massa x e / Mr x V
N = 5 x 1 / 40 x 0.02
N = 6.25 N
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai