Anda di halaman 1dari 21

KIMIA HETEROSIKLIK 

S E N YAWA H E T E R O S I K L I S :
Senyawa organik yang di dalam lingkar siklisnya terdapat atom-atom selain atom karbon.
Misalnya : atom N, O, S

B erda sarka n bentuk lingkar siklisnya senyawa heterosiklik digolongkan menjadi :


Senyawa Heterosiklis Lingkar Tiga

• Jenuh :

O S N
OXIRANE TIIRANE H
 AZIRIDINE

• Tak Jenuh :

O S N N

OXIRENE TIIRENE 1-AZIRINE H


2-AZIRINE

Senyawa Heterosiklis Lingkar Empat

• Jenuh :
H
O S N

oxetane thietane azetidine

• Tak Jenuh :
H
O S N N

oxetene thietene 1-azetine 2-azetine

 Bahan Ajar Heterosiklik-1


Senyawa Heterosiklis Lingkar Lima

• Jenuh :

N O S
H tetra hidrofuran tetrahidrotiofen
Pirolidine

• Tak Jenuh :

N O S N N O S
H Fu r a Tio fen 2- 2-h id ro fu ran 1 hidrotiof
n H
Pir o l hidropirol 3-furolene en
3-
pirroline 2 tiolen

Senyawa Heterosiklis Lingkar Enam

• Jenuh :

N
O H S
oxosikloheksana piperidine tiosikloheksana

• Tak Jenuh :

O N S

gamma-piran piridine tiosikloheksadiena

Ada pula senyawa heterosiklis yang mempunyai 2 atom lain selain atom karbon dalam
lingkar siklisnya.
N N N

N
O S N
N
oxazole tiazole H pirazole
imidazole

 Bahan Ajar Heterosiklik-2


O N
N

N
N N N N
morpholine pirimidine pirazine piridazine

Ada pula senyawa heterosiklis yang mempunyai lingkar siklis lebih dari satu
N N
N

N
N
indole purine

N
N

quinoline karbazole isoquinoline

Disamping cara penggolongan di atas, senyawa heterosiklis dapat pula digolongkan menjadi
:
A. Senyawa heterosiklis non aromatik 
B. Senyawa heterosiklis aromatik 

A. Senyawa heterosiklis no n aromatik 


Senyawa-senyawa yang dalam lingkar heterosiklisnya mengandung atom selain karbon,
namun sifat-sifatnya sama dengan senyawa-senyawa rantai terbuka (alifatik)
Contohnya :
O O O

C C C

O NH NH O

C C C

O O O O
anhidrida asam suksinat phtal-imida suksin-imida dioxan

 Bahan Ajar Heterosiklik-3


O
R
R CH C C
O R
O
O O
gamma-lakton asetal lingkar  turunan epoksida

B. Senyawa heterosiklis aromatik  


Senyawa-senyawa yang dalam lingkar heterosiklisnya mengandung atom selain karbon,
namun sifat-sifatnya sama dengan senyawa-senyawa aromatik lainnya.
Agar suatu sistem cincin bersifat aromatik, terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi :

1. Sistem cincin mengandung elektron π (pi) yang terdelokalisasi (terkonyugasi).


2. Sistem cincin harus datar (planar), berhibridisasi sp2.

3.Harus terdapat (4n + 2) elektron π dalam sistem cincin (aturan Huckel).


Contohnya :

N O S
H Fu r a Tio fen
Pir o n
l 5 4
N
6 3

7 N2
N N 8 1

piridine pirazine Isokuinolin

Ta ta N a ma Senyawa Heterosiklik Aromatik 

Sistem cincin senyawa aromatik heterosiklik juga mempunyai tata nama tersendiri.
Berbeda dengan senyawa lainnya, penomoran pada cincin heterosiklik ditetapkan
 berdasarkan perjanjian dan tidak berubah bagaimanapun posisi substituennya.
Penomoran
 beberapa senyawa heterosiklik adalah sbb :
4
4 N 3 5 4 5 4
4
5 3 N 3
5 2 6 3 6 3

5 2 N 1
6 2 7 2 7 N 2
N S N
1 H 8
1 8 1
1

P ir id in T ia z o l Im id a z o l K u in o lin I s o k u i n o l i n

 Bahan Ajar Heterosiklik-4


Bila suatu senyawa heterosiklik, hanya mengandung satu heteroatom, maka huruf Yunani
dapat juga digunakan untuk menandai posisi cincin

γ  β β
β β
N
α α α α
N H
Piridin Pir o l

S tr u kt u r Senyawa Heterosiklik Lingka r Li m a

Agar suatu heterosiklik dengan cincin lima anggota bersifat aromatik, heteroatom itu
harus memiliki dua elektron untuk disumbangkan ke awan pi aromatik. Pirol, furan dan
tiofen semuanya memenuhi persyaratan ini, sehingga dapat bersifat aromatik.

N O S

H Fur an Tiofen
Piro l

Penjelasan St r u kt u r be rda s a rka n Teori Ika t an Valensi


A. Senyawa Pirol
Konfigurasi elektron
keadaan dasar : keadaan tereksitasi :

6C : 1s2 2p 2 1s2 2s1


11 11 1 1 1 1
2s2 11 3
2p 11 1

sp2

satu elektron pi
+ +
d a ri k a r b o n
d u a ele k tr on p i
H H dari nitrogen
+
 _   _  +
H
+ N H
 _ 
 _ 
H
 _ 

 Bahan Ajar Heterosiklik-5


B. Senyawa F u r a n

Konfigurasi elektron
keada an dasar : keadaan tereksitasi :

7N : 1s2 2s2 2p 3 1s2 2s1 2p


11 11 1 1 1 411 11 1 1 11

sp3

satu elektron pi
+ +
dari k ar bon
dua e l e kt r on p i
H H dari oksigen
+
 _   _  +
dua elekt ron ma nd i r i
H
+ O dari oksigen

 _ 
 _ 
H
 _ 

C. Senyawa Tiofen

Konfigurasi ele ktron


keada an dasar : kead aan tereksit asi :

8O : 1s2 2s2 2p 4 1s2 2s 1 2p


11 11 11 1 1 511 11 1 11 1 1

sp3

satu elektron pi
+ +
dari karbon
dua elektron pi
H H dari sulfur 
+
 _   _  +
dua elektr on m andir i
H
+ S
dari sulfur 

 _ 
 _ 
H
 _ 

 Bahan Ajar Heterosiklik-6


Struktur Hibrid Senyawa Heterosiklik Lingkar Lima

Piro l Furan
 _   _   _   _ 
+ + + +
N N N O O O
H H
H  _   _ 
 _   _ 

+ +
+ +
N N O O

H H

Tiofen
 _   _ 
+ +
S S S

 _ 
 _ 

+ +
S S

Makin besar jarak pemisahan muatan positif dengan negatif pada struktur hibrid
menyebabkan keadaan semakin kurang stabil. Kerapatan elektron pada atom C nomor 2 dan
nomor 5 lebih besar dari kerapatan elektron pada atom C nomor 3 dan 4. Kemungkinan
terjadinya substitusi elektrofilik yang paling besar berada pada atom C nomor 2 dan 5.

Sifat Karakteristik Senyawa Heterosiklik Lingkar L ima

A. Senyawa Pirol
Karena atom nitrogen dalam pirol menyumbangkan dua elektron ke awan pi aromatik, maka
atom nitrogen bersifat tuna elektron.

H
P
ir
o
Hal ini berdampak, cincin menjadi kaya elektron (bermuatan negatif parsial)
l

 Bahan Ajar Heterosiklik-7


δ−

N δ+
H

Tidak seperti piridin dan amina, pirol (pKb = ∼ 14) tidak bersifat basa.

N + H+ tidak ada kation stabil


H
Piro l

B. Senyawa F u r a n
Karena atom oksigen dalam furan menyumbangkan dua elektron (sepasang elektron) ke
awan pi aromatik, maka atom oksigen bersifat tuna elektron.

Hal ini berdampak, cincin menjadi kaya elektron (bermuatan negatif parsial)

δ−

Oδ+

Berbeda dengan pirol, puran menunjukkan sifat basa yang amat lemah.

C. Senyawa Tiofen

 Bahan Ajar Heterosiklik-8


Karena atom sulfur dalam tiofen menyumbangkan dua elektron (sepasang elektron) ke awan
 pi aromatik, maka atom sulfur bersifat tuna elektron.

Hal ini berdampak, cincin menjadi kaya elektron (bermuatan negatif parsial)

δ−

S δ+

Berbeda dengan pirol, tiofen juga menunjukkan sifat basa yang amat lemah.

Reaksi-reaksi p a da Senyawa Heterosiklik Lingka r Li ma


Reaksi-reaksi pa d a pirol

Walaupun mempunyai sepasang elektron bebas, tetapi karena adanya delokalisasi elektron
dalam cincin aromatis, maka pirol tidak dapat bersifat basa, malahan bersifat asam yang
sangat lemah, sehingga dapat bereaksi dengan NaNH2 ataupun KOH

KOH
+ H 2O
 _ 
N N

H +
K

+
N
CH 3 I

CH 3

Dapat pula bereaksi dengan reagen grignard dengan membebaskan alkana.

 Bahan Ajar Heterosiklik-9


+ CH 3 MgBr  + CH4
 _ 
N
N
H +
M gBr 

• Mengalami reaksi substitusi elektrofilik 


1. Nitrasi
O
CH 3 C
ONO 2 O
+ CH3 C
O OH
N CH 3 N NO 2
C
H H
C O 5o C
CH3
O

2. Su lfonasi

N SO
3

sulfopiridin
N N SO 3
90 o
H H
asam-2-
pirolsulfonat

3. Reaksi coupling diazo

 _ 
+
+ NO 2
N Cl N N N N
N NO 2 + HCl
H H
2-piroldia zonium klorida

4. Pe mbe ntukan 2-pirol karbokaldehida

 Bahan Ajar Heterosiklik-10


1. HCN, HCl

2. H 2 O O
N N CH NH N C
H
H H H
2-pirol karbokaldehida

5. Asilasi Friedel-Craft
O
CH3

C 3 C
CH
O O
O O +
o CH3
N  Al Cl 3 , 250 C N C OH
C
CH3
H H

• Mengalami reaksi halogenasi (brominasi)

Br  Br 

Br2

N C 2 H 5 OH Br  Br 


N
H H
2,3,4,5-tetrabromopirol

• Mengalami reaksi reduksi

• Sifat kearomatikan dari pada pirol dapat dihilangkan dengan mereduksinya dengan
hidrogen, pada temperatur tinggi.

H2 , Ni / Pt

N 200 - 250 o
N
H H
pirol pirolidin
Kb = 2,5 x
Kb = 10 -3
10 -14

Zn , HCl
N

H
3-pirolin

Reaksi-reaksi F u r a n

 Bahan Ajar Heterosiklik-11


1. Reaksi reduksi
Sifat aromatis furan dapat dihilangkan dengan mereduksi furan menjadi tetra hidro furan

H 2 , Ni / Pd
90 -93 %
O 50 o C O

furan tetra h idro f

td 31 o uran td 65 o

Makin berkurang sifat aromatisnya makin tinggi titik didihnya, karena makin banyak dapat
membentuk ikatan hidrogen.

 _ H O
2
CH 2 CH CH
CH 2
O 1,3-butadiena

tetra hidro furan

+ NH3
O N
tetra hidro furan H
pirolidi
n

+ HCl Cl CH 2 CH 2 CH2 CH2OH


O
tetra metilen klorohidrin
tetra hidro furan

2. Reaksi halogenasi

 Bahan Ajar Heterosiklik-12


Senyawa turunan furan (asam furoat) dapat bereaksi dengan halogen, dan setelah
dipanaskan terbentuklah 2-bromo furan.

O O
Br2
C   + CO 2
O Br O C Br O 
OH OH
asam furoat bromo furan

Senyawa halo-furan juga dapat diperoleh dengan reaksi sebagai berikut :

HgCl 2 X2
O
O O HgCl O X
CH 3
C ONa
furan
halo-furan

Dari reaksi ini, juga dapat diturunkan senyawa furan yang tersubstitusi dengan gugus asetil.

O O
O HgCl R C O C
Cl R
2-asetil furan

Tetapi umumnya, 2-asetil furan dibuat dengan larutan asam asetat anhidrid yang diri garam
 boron triflourida eterat.
O
BF 3
CH 3 C2 H5 O C H
+ 2 5
C O
O
O HgCl C O C
CH 3
O CH 3
2-asetil furan

 Reaksi substitusi elektrofilik 

 Bahan Ajar Heterosiklik-13


1. Reaksi Nitrasi

O
O +
CH 3
O O OH
CH 3 C
NO 2
furan C ONO 2 2-nitro furan

2. Reaksi Sulfonasi

+
NSO 3
O
O SO 3 H
furan
2-furan sulfonat

Kesimpulan
• Substitusi elektrofilik berlangsung terutama pada posisi 2.
• Posisi 2 (disukai).

+ +
NO 2 +
H H H -H
NO + +
N N 2 NO NO NO
N 2 2 N 2
N
H H H
H
H

• Posisi 3 (tidak disukai).

H H
+ NO
NO
2 NO NO 2
2 2 -H
+
+
N +
N
N N
H H H
H

 Bahan Ajar Heterosiklik-14


Piridin
Piridin mempunyai struktur yang serupa dengan benzena

atau
N N
Piridin Piridin

Masing-masing atom penyusun cincin, terhibridisasi sp2 dan mempunyai satu elektron

dalam orbital p yang disumbangkan ke awan elektron π aromatik.

+ +
 _   _  +
+
 _ 
+ + N
 _   _   

Perhatika n pe rbeda a n a n t a r a benzena d a n piridin


Benzena bersifat simetris dan nonpolar, tetapi piridin mengandung satu nitrogen yang
 bersifat elektronegatif, sehingga bersifat polar.

δ+
N
δ-

Pembentukan kation menyebabkan cincin semakin bersifat tuna


elektron

δ+

N
FeB
+ r 
3
 _ 

 Bahan Ajar Heterosiklik-15


Cincin piridin mempunyai kereaktivan rendah terhadap substitusi elektrofilik dibandingkan
dengan benzena. Piridin tidak mengalami alkilasi atau asilasi Friedel-Crafts maupun kopling
garam diazonium. Brominasi berlangsung hanya pada temperatur tinggi dalam fase uap dan
agaknya berlangsung dengan jalan radikal bebas. Bila terjadi substitusi, akan berlangsung
 pada posisi 3.

B r  B r  B r 
Br 2 +
N N N
300 o
3-bromopiridin 3,5-d ib ro mo p irid in

Perbedaan lainnya, nitrogen dalam piridin mengandung sepasang elektron mandiri dalam
orbital sp2. Pasangan elektron ini dapat disumbangkan ke suatu ion hidrogen, sehingga
 piridin bersifat basa. Kebasaan piridin (pKb = 8,75) jauh dari kebasaan amina alifatik (pKb
= 4), tetapi piridin menjalani banyak reaksi khas amina

+
HC l
NH Cl -

pir idinium klorida


N

CH 3 I +
p ir id in
N CH 3 I-

N-metilpiridinium iodida

Seperti benzena, cincin aromatik piridin bertahan terhadap oksidasi, tetapi rantai samping
dapat dioksidasi menjadi gugus karboksil.

KMnO 4 , H 2 O, H +
CH 3 COOH

toluena asam benzoat

CH 3 COOH
KMnO 4 , H2 O, H +
N N
3-metilpiridin asam 3-piridinakarboksilat
(asam nikotinat)

 Bahan Ajar Heterosiklik-16


Substitusi Nukleofilik pada Cincin Piridin
Bila suatu cincin benzena disubstitusi dengan gugus penarik elektron, seperti –NO2 maka
substitusi nukleofilik aromatik sangat dimungkinkan.

NO 2 NO 2
NH3 O2N
Cl NH 2
O2N

 Nitrogen dalam piridin menarik rapatan elektron dari bagian lain cincin itu, sehingga piridin
 juga mengalami substitusi nukleofilik. Substitusi berlangsung paling mudah pada posisi 2,
diikuti oleh posisi 4, tetapi tidak pada posisi 3.

NH 3
N k alo r  
N
NH 2
Br 
2-aminopiridin
2-bromopiridin
Cl
NH 2

NH3
N kalo r 
N
4-kloropiridin 4-aminopiridin

Posisi 2 (disukai)

NH 3
N Br  penyumbang utama
N
NH 2

 _   _ 
-H+ - Br -
NH 2 NH 2 NH 2
N N
Br  Br  N Br 
 _ 
struktur-struktur resonansi untuk zat antara

Zat antara pada substitusi C-2, terstabilkan oleh sumbangan struktur resonansi dalam mana
nitrogen mengemban muatan negatif.

 Bahan Ajar Heterosiklik-17


Posisi 3 (tidak disukai)

NH 2
Br 
NH 2
N
N

NH 2 NH 2  _  N H 2
-H + B r  B r 
 _   _  - Br-- 
N N Br 
N
st ruk tu r-s tr ukt ur resonansi u n t u k zat antara

Substitusi pada posisi C-3 berlangsung lewat zat antara dalam mana nitrogen tak dapat
membantu menstabilkan muatan negatif, sehingga memiliki energi yang lebih tinggi yang
menyebabkan laju reaksi lebih lambat.

Benzena tanpa subtituen, tidak mengalami substitusi nukleofilik.

 _ 
+ NH 2 100 o tidak ada reaksi

Piridin mengalami substitusi nukleofilik, jika digunakan basa yang sangat kuat,
seperti reagensia litium atau ion amida.

 _ 
+ NH 2 100o + OH -
- H2
 _  H2O
N N NH N

NH 2

2-aminopiridin

+ Li 100o + LiH
N N

2-fenilpiridin

 Bahan Ajar Heterosiklik-18


Dalam reaksi antara piridin dengan ion amida (NH 2 ),- produk awal terbentuk adalah anion
dari 2-aminopiridin, yang kemudian diolah dengan air, sehingga menghasilkan amina bebas.
Tahap 1 (serangan NH 2- )

N  _ 
NH 2

 _   _ 
H H H - H-
N N N
 _ 
NH 2 NH 2 NH 2
st r ukt ur-s t ruk tur resonansi u nt u k zat antara

 _ 
+ H
 _ + H2
N N H N NH
H anion dari 2-aminopiridin

Tahap 2 (pengolahan dengan air)

 _ 
H2 O + OH
 _  +
N NH N
NH 2
2-aminopiridin

Kuinolin d a n Isokuinolin
Kuinolin dan isokuinolin, keduanya merupakan basa lemah (pKb masing-masing 9,1 dan
8,6). Kuinolin dan isokuinolin, keduanya menjalani substitusi elektrofilik dengan lebih
mudah dari piridin, tetapi dalam posisi 5 dan 8 (pada cincin benzenoid, bukan pada cincin
ntrogen)

NO 2

HNO 3
H 2SO 4 +
N 0o N N
Kuinolin 5-nitrokuinolin
(52%) NO 2
8-nitrokuinolin
(48%)
NO 2

HNO 3
H 2SO 4
+
N N N
0o

Isokuinolin  Bahan Ajar Heterosiklik-19


5-nitro isoku ino lin
(90%) NO 2
8-nitroisokuinolin
Seperti piridin, cincin kuinolin dan isokuinolin yang mengandung nitrogen dapat menjalani
substitusi nukleofilik.

(1) NH 2 -

N (2) H 2 O
N
Kuinolin

NH 2
2-aminokuinolin
(1) CH 3 Li

N (2) H 2 O N

Isokuinolin
CH 3
1-metilisokuinolin

Posisi serangan adalah α terhadap nitrogen dalam kedua sistem cincin itu, tepat sama seperti
di dalam piridin.

Porfirin

Sistem cincin porfirin terdiri dari empat cincin pirol yang dihubungkan oleh gugus =C-.
Sistem cincin keseluruhan bersifat aromatik.

N N
H
H

Porfirin

 Bahan Ajar Heterosiklik-20


Sistem cincin porfirin merupakan satuan yang secara biologis sangat penting khususnya
dalam : heme, komponen hemoglobin yang mengangkut oksigen.

HO CCH CH 2
2 CH 3
2

HO CCH CH 2 N
2 CH 3
2
N Fe N

N CH=CH 2
CH 3

CH 2 =CH CH 3

Hem e

Klorofil, suatu pigmen


tumbuhan.
CH 3 CH=CH
2

N
CH 3 CH 3

N Mg N

C 2 0 H O CCH CH 39 N CH 2 -CH 3
2 2 2
CH O C
3 2
CH 3
O
Klorofil-a

Sitokrom, senyawa yang terlibat dalam pemanfaatan O2 oleh


hewan.
HO CCH CH 2
2 CH 3
2
N
HO CCH CH 2 CH 3
2
2
N Fe N
CO
CH
CH 3 N
NH
CH 3
CO S
CH 3
NH
Sitokrom c

Hidrogen-hidrogen pirol dalam cincin porfirin dapat digantikan oleh aneka ragam ion logam
(kelat)

 Bahan Ajar Heterosiklik-21

Anda mungkin juga menyukai