Anda di halaman 1dari 38

Alkaloid

Dr. Apt Maulita Cut Nuria, M.Sc


Apt Devi Nisa Hidayati,M. Sc
• semua alkaloida mengandung paling sedikit
satu atom nitrogen.
• bersifat basa.
• alkaloida dapat ditemukan pada bagian
tumbuhan seperti biji, daun, ranting dan kulit
batang.
• ditemukan daam kadar yang kecil dan harus
dipisahkan dari campuran senyawa yang rumit
yang berasal dari jaringan tumbuhan.
Sifat-sifat alkaloid:
1. Mengandung atom nitrogen yang umumnya berasal dari asam amino.
2. Umumnya berupa Kristal atau serbuk amorf.
3. Alkaloid yang berbentuk cair yaitu konini, nikotin dan spartein.
4. Dalam tumbuhan berada dalam bentuk bebas, dalam bentuk N-oksida
atau dalam bentuk garamnya.
5. Umumnya mempunyai rasa yang pahit.
6. Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
kloroform, eter dan pelarut organik lainnya yang bersifat relative non
polar.
7. Alkaloid dalam bentuk garamnya mudah larut dalam air.
8. Alkaloid bebas bersifat basa karena adanya pasangan elektron bebas
pada atom N-nya.
9. Alkaloid dapat membentuk endapan dengan bentuk iodide dari Hg,
Au dan logam berat lainnya (dasar untuk identifikasi alkaloid)
Klasifikasi berdasarkan jenis cincin
heterosiklik.
Alkaloid dikelompokkan (Hegnauer):
Jalur Biosintesis
Biosintesis Alkaloid
Kegunaan Alkaloida

1. Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tendon


penyimpanan nitrogen meskipun banyak alkaloid ditimbun
dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut meskipun
sangat kekurangan nitrogen.
2. Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan
dari serangan parasit atau pemangsa tumbuhan.
3. Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh
karena segi struktur, beberapa alkaloid menyerupai
pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid merangsang
perkecambahan, yang lainnya menghambat.
4. Mempertahankan kesetimbangan ion dalam tumbuhan.
5. Alkaloid dapat pula berfungsi dengan cara pertukaran dengan
kation tanah.
Mengapa kita mempelajari
alkaloida ?
Efek farmakologis Alkaloid
1. Analgesik dan narkotik: morfin dan kodein
2. Stimulansia sentral: kofein
3. Anti asma: efedrin
4. Antihipertensi: reserpin
5. Relaksan otot halus: atropin dan papaverin
6. Relaksan otot skeletal: tubocurarin
7. dll
ALKALOIDA : metabolit sekunder yang mengandung
satu atau lebih atom –N- (nitrogen)

Sejarah perkembangan alkaloida:


•Secara tradisional telah digunakan oleh manusia
•Baru pada abad 19, upaya isolasi senyawa aktif dilakukan
•Papaver somniverum yang pertama kali dilakukan isolasi
•Narkotina pertama kali diisolasi dari P. somniverum
•Morfina, dan diketahui bahwa sifat alkaloida BASA
•Alkaloida lain berhasil diisolasi spt. Kinina, strichnina
•Namun Penentuan struktur membutuhkan waktu lama

KEBERADAAN ALKALOIDA:
-Dahulu hanya diketahui terdapat dalam tanaman saja
-Namun terdapat juga dalam bakteri, binatang, fungi, binatang laut
-Dll.
CH3

CH3
N
N CH2OH
N O

O
1. Muskopiridina 2. Kastoramina 3. Derivat pirol

Tanduk menjangan Beaver sex pheromone insect

O
O
N CH3
O HOCH2 CH3
CH3 NH
H N
NH
HN + H
CH3
NH2
+
H2N N NH
5. Piosianina
OH
H Pseudomonas NH

4. Saksitoksina H3C 6. Khanoklavina-1


Claviceps purpurea
Gonyaulac catenela
(red tide)
N O

7. Likopodina
Lycopodium
KEBERADAAN ALKALOIDA :
N CH3
Terdapat pada daun Hioscyamus
niger, fam. Solanaceae
H
N
O CH2OH HO
O
H O
8. Hiosiamina O
H3CO N O CH3
OH
CH3 N CH3
O H
H3CO
HO
9. Vindolin 10. Morfina
Terdapat dalam daun Dalam lateks buah
Catharanthus roseus papaver somniverum
N

NH
N O
CH3O NH OH
H H OCH3

O OCH3
H N
CH3O O OCH3 O
H
O OCH3
CH3O N O CH3
OCH3 O H OH
11. Reserpina O
H OCH3
Rauvolfia serpentina (akar, 1%) 12. Vinkristina
Catharanthus roseus (daun, 4 x 10-6 %)
KLASIFIKASI ALKALOIDA :
1. True alkaloids (Alkaloida sejati)
2. Proto alkaloids (Alkaloida sederhana)
3. Pseudo alkaloids (Alkaloida semu)
Ad 1. Alkaloida sejati
Ciri-ciri : a. Toksik / beracun
b. Mempunyai efek fisiologis
c. Mempunyai Atom –N- heterosiklik
d. Biogenetiknya dari asam amino
e. Bersifat basa / alkalis
O O
CH3O CH3
O OH
NH
CH3O NO2
O
OCH3
O
OCH3 OCH3
13. Kolkhisina 14. Asam aristolokhat-II
Ad.2. Proto alkaloids (Alkaloida Sederhana)
Ciri-2: a. Merupakan molekul sederhana
b. Biogenetiknya dari asam amino
c. Mempunyai atom –N- bukan heterosiklik
c. Bersifat basa
d. Sering disebut Biological Amines

CH3O NH2 CH3


N
CH3
CH3O CH3
NH
OCH3 H H
HO NH 17. N,N-dimetiltriptamina
15. Meskalina
CH3
Lopophora williamsii 16. Efedrina Lopophora williamsii
Ephedra sinica
Ad. 3. Pseudo alkaloids (Alkaloida semu)
Ciri-2: a. bersifat basa tetapi rendah
b. bukan berasal dari asam amino misal alkaloid terpen dan
alkaloid dari jalur metabolisme asetat

CH3
N CH3 O CH3
H3C N
N
CH3 H
O N N
H3C H H
CH3
N
H3C
18. Konessina 19. Kaffeina
Fakta mengenai alkaloid:

Tidak semua senyawa yang mengandung atom


N adalah alkaloid, contoh: asam amino, piridin

Kebasaan alkaloid berbeda-beda bahkan ada


yang bersifat amfoterik misal chepalin dan
asam, misal: kolkhisin
O

NH

O
O
TATA NAMA ALKALOIDA :
1. Diberi akhiran –ina
2. Diberi penamaan spt. Genus
3. Diberi penamaan spt. Species
4. Asal alkaloida
5. Aktivitas fisiologis
6. Diberi penamaan sbg. Penghargaan

Misalnya :
Atropina ---------------- Atropa belladona
Cocaina ---------------- Erythroxylon coca
Ergotamina ----------- Jamur Ergot (Clavicept purpurea)
Emetina ---------------- Efek Emetika / muntah
Pelletierina ------------ Nama Peneliti alkaloida Pelletiere
SIFAT FISIS DAN KHEMIS ALKALOIDA :
Sifat fisis : Kristal, amorphous, liquid, tidak berwarna (umumnya)
Bentuk garam larut dlm air, bentuk basa larut dlm pelarut organik
(tidak larut dlm air), BM 100-900

N + -OH
N O
CH3 NH CH3 OCH3
N
21. Koniina
20. Nikotina
OCH3
(liquid) 22. Berberina
(Berwarna, visible, khromofor)
CH3O

+ -
HO N O
O
(berwarna, visible, khromofor/ikatan
Rangkap terkonjugasi)

HO OH
NH
O O
23. Betanina
Alkaloid yang tidak mengandung oksigen dalam struktur kimianya
biasanya pada suhu kamar bersifat cair (nikotin, koniin, spartein)

Alkaloid yang mengandung oksigen akan berbentuk kristal,


umumnya kristal tidak berwarna, pada kasus tertentu berwarna
(berberine), beberapa berupa amorph

Stabilitas

Pengaruh pemanasan
sebagian besar terdekomposisi, beberapa tersublimasi,
contoh: kafein

Pengaruh asam
Asam kuat dalam keadaaan dingin/asam lemah dengan
pemanasan menyebabkan perubahan struktur kimia
Alkali:
•Larutan alkali encer (NH4OH atau NaOH) membebaskan
alkaloid basa dari garamnya
•Dapat membentuk garam dengan gugus COOH dari alkaloid,
contoh narcein

•Basa kuat (Na dan K) membentuk garam fenolat dengan


alkaloid yang mengandung fenol seperti morfin, cephalin
SIFAT KHEMIS : BASA (Sepasang elektron
bebas pada atom –N-)

Sifat ke-basa-an tergantung pada jenis substitusi pada atom –N-


- Electron donating : Pendonor/pemberi elektron

H3C CH3 H3C CH3 H H


N N N
H
H3C CH3
25. Dietilamina
24. Trietilamina 26. Etilamina

N
N N N
N N H
H N H H
33. Pirolidina
27. Piridina 28. Piperidina 29. Kuinolina 30. Isokuinolina 31. Pirol 32. Indol

- Electron withdrawing : Penarik elektron


-C=O, menghilangkan sifat basa -C=O
Ik. Amida
(menjadi netral)
N Ik. Peptida
Kebasaan
•Piridin, kuinolin dan isokuinolin : basa
•Pirolidin merupakan basa kuat
•Pirol dan indol, bersifat asam
Alkaloid basa biasanya terdapat di tanaman dalam bentuk garam dengan asam
mineral seperti HCl, H2SO4, HNO3, atau asam organik seperti asam tartrat,
sulfamat dan maleat, mekonat, isobutirat dan benzoat, atau dalam kombinasi
dengan tanin

Alkaloid yang non basa adalah alkaloid amida, ammonium kuartener, laktam, N-
oxid
Deteksi dan karakterisasi
Reaksi pengendapan

Reagen Kandungan Hasil

Dragendorff K[BiI4] oranye

Mayer K2[HgI4] Kuning-putih

Garam Reinecke (NH4Cr[CNS]4(NH3)2) Pink,


mengambang
Scheiblers Wolframat-asam fosfat Kuning, amorph

Sonnenschein Molibdat-asam fosfat Kuning, lalu


biru hijau
Larutan tanin 5% dalam air Kecoklatan

Hager Asam pikrat jenuh Kuning

Wagner I/KI Merah coklat


Pereaksi spesifik:
1. Alkaloid ergot:
Erlich (Van-Urk): p-dimetilaminobenzaldehida dalam
suasana asam memberi warna biru atau hijau-abu2
2. Alkaloid indol:
Cerric ammonium sulfat (CAS) dalam suasana asam
3. Alkaloid tropan: Vitali-Morin (ungu)
4. Alkaloid kina: Thaleoquine
5. Alkaloid purin: reaksi mureksid
6. Alkaloid morphin: Marquis
KLT:
•Silika gel, aluminium oksida, kieselgur, selulosa
•Pada basa kuat, silikagel yang bersifat asam lemah dapat
mengikat alkaloid (pada fase gerak netral)
•TLC: UV, Dragendorff (+NaNO2)
•Alkaloid dengan amina primer dan sekunder negatif palsu
•Kumarin, hidroksiflavon, triterpen dan kardenolida ttt
positif palsu
•Alkaloid purin: mureksid (Kalium perklorat + setetes HCl,
diuapkan, ditambah amoniak = ungu)
•Alkaloid morphin: reagen Marquis (H2SO4 + setetes
formaldehida = ungu)
DETEKSI, ISOLASI, PURIFIKASI, DAN
PENENTUAN STRUKTUR ALKALOIDA
DETEKSI : Bahan (20 g)
1. Metoda Wall Refluks dg.80% EtOH, saring, filtrat diuapkan kering
Residu
Air, saring

Endapan filtrat
Diasamkan dg HCl 1%
+ Pereaksi Mayer

Konfirmasi Endapan putih

+ Amonia Alkaloida (+)


+ Kloroform
Lap. Kloroform
+ HCl 1%
Lapisan Air
Pereaksi Mayer

Endapan putih [alkaloida (+)]


2. Metoda KIANG-DOUGLAS
Bahan
Refluks 80% EtOH
Saring, pekatkan
Residu di + air

Lap. air
Amonia
+ kloroform

Lap. Air kloroform


Pekatkan/uapkan
+ HCl 2N

Lap. Kloroform lap. Air/asam


Pereaksi Mayer

Endapan putih

[Alkaloida (+)]
Isolasi alkaloida
BAHAN
Petroleum eter / PE

Ekst. PE Bahan
-95% EtOH / MeOH
-filter, filtrat diuapkan
-residu dipartisi antara
HO
EtOAc dan 2% as tartrat
O
H3C H N
N
EtOAc lap. Air asam
NH
O (Alk. Netral & basa lemah) + EtOAc
H
O
O N CH3 - Basakan dg amonia
H

EtOAc Lap. basa


(Alk. Basa kuat) (Alk. Kuaterner/garam
N amonium)

34. Ergotamina O O

O NH4OH O
Suhu kamar
Glu O O N

35. Swerosida 36. Gentianina


Material

PE
Fraksi PE Fraksi etanol atau metanol air

Lemak dan lilin dipekatkan

Kloroform dan
asam tartrat

Fraksi asam
Fraksi kloroform atau EtOAc
Penambahan basa
Alkaloid netral dan basa lemah
Kloroform atau EtOAc

Fraksi kloroform atau EtOAc Fraksi basa


Alkaloid primer, sekunder dan tersier Alkaloid kuartener dan N-oksid
KLASIFIKASI ALKALOIDA BERDASARKAN ATAS PENDEKATAN BIOGENETIKNYA
• Alkaloida berasal dari Ornithine
• Alkaloida berasal dari lysin
• Alkaloida berasal dari asam H2N H2N
H2 N CO2H
nikotinat H2N
CO2H
• Alkaloida berasal dari O
polyacetate CH3COCoA
O
• Alkaloida berasal dari asam OH
anthranilat
O OH
• Alkaloida berasal dari N
phenylalanine & tyrosine OH NH2
• Alkaloida berasal dari R
O
tryptophan NH2
• Alkaloida berasal dari histidine N
OH
• Alkaloida dari jalur isoprenoida O NH2
• Alkaloida lain-lain N
H
OH
NH2
N
H DMAPP
IPP
Alkaloida berasal dari Ornithine

CH3

N
Alk. Kerangka Tropan

H2N
H2N CO2H
Alk. Nikotina
Ornithine N

CH3

OH

HO

N Alk. Pirrolizidina

Anda mungkin juga menyukai