Anda di halaman 1dari 34

SENYAWA AROMATIK

Tim dosen kimia dasar FTP


SENYAWA AROMATIK
SIFAT-SIFAT
Senyawa dengan aroma tertentu
Senyawa siklik yang mengandung ikatan rangkap
berselang seling (konjugasi)
Bersifat non polar
Banyak digunakan sebagai pelarut.
Contoh :

benzen naftalena stirena


CH=CH2
•Benzena adalah
- senyawa yang tidak berwarna,
- m.p. 6o C dan b.p. 80o C,
- Memiliki cincin 6
- rumus molekul C6H6 yang menunjukkan
adanya 3 ikatan rangkap dalam cincin.
Struktur Benzena
• Struktur benzene pertama kali diusulkan oleh
August Kekulé pada tahun 1865. Struktur tersebut
menggambarkan bahwa struktur benzena tersusun
3 ikatan rangkap di dalam cincin 6 anggota.
•Ketiga ikatan rangkap tersebut dapat bergeser dan
kembali dengan cepat sedemikian sehingga 2 bentuk
yang mungkin tersebut tidak dapat dipisahkan.
Model Resonansi Benzena
TATANAMA DERIVAT BENZENA

1. menambahkan awalan gugus substituen


diikuti nama benzena, misal :
klorobenzena, bromobenzena,
nitrobenzena, dll
Cl Br I NO2

Klorobenzena Bromobenzena Iodobenzena Nitrobenzena


2. beberapa derivat benzena mempunyai nama
spesifik yang mungkin tidak menunjukkan
nama dari substituen yang terikat pada
benzena, misal : metilbenzena dikenal
sebagai toluene, aminobenzena sebagai
anilin, dll

CH3 NH2 OH COOH SO3H

Toluena Anilin Fenol Asam Benzoat Asam Bensensulfonat


3. Apabila benzena mengikat lebih dari satu
substituen, maka nama substituen dan letak
substituen harus dituliskan. Ada 3 (tiga) isomer
yang mungkin untuk benzena yang tersubstitusi
oleh 2 gugus. Penamaan digunakan nama : orto
(1,2-); meta (1,3-); para (1,4-)
Br Br Br
Br

Br
Br
o-Dibromobenzena m-Dibromobenzena p-Dibromobenzena
orto meta para
Benzen disubstitusi (dua subsituen)
dengan penomoran atau dengan sistem orto,
meta dan para

Substituen lebih dari dua : dengan penomoran


substituen utama dianggap pada tempat no satu
( fenol, anilin, dll)
4. Apabila 2 atau lebih substituen yang terikat
pada benzena berbeda, maka penamaannya
diawali dengan nama substituen berturut-turut
dan diikuti dengan nama benzena atau diberi
nama khusus/spesifik.
CH3 Br OH NH2
NO2 Cl Br Br

NO2
o-nitrotoluena m-bromonitrobenzena
NO2 Br
2,4,6-tribromoanilin
2-kloro-4-nitrofenol
 Benzena sebagai substituen disebut gugus
fenil
H2
C

fenil benzil
CH3
Gugus fenil

H3C

p-tolil o-tolil
SENYAWA TURUNAN BENZENA
OH C H3 NH2 OC H3

phenol toluene aniline anisole

H O O O
C C H2 C C C
C H3 H OH

styrene acetophenone benzaldehyde benzoic acid


SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK
Senyawa aromatik dengan cincin gabungan

Contoh :
naftalena antrasena
(pengusir ngengat, insektisida) (industri zat warna)

fenantrena benzopirena
(iritasi kulit) (zat karsinogenik dalam
asap rokok dan jelaga)
Senyawa-senyawa yang memiliki sebuah gugus
hidroksil yang terikat pada cincin benzenoid
polisiklik adalah mirip dengan fenol secara
kimiawi, tetapi dinamakan naftol
7

6 8

5 OH
9
OH
8 1 10
7
OH 4
2

6 3 3 1

5 4 2

1-Naftol
(-naftol) 2-Naftol 9-Fenantrol
SENYAWA AROMATIK HETEROSIKLIK
Atom-atom dalam cincin tidak hanya C

N N O
H
piridin pirol piran

N N
N

N N N
H pirimidin
purin
OH OH
OH

OH OH
OH

1,2-Benzenadiol 1,3-Benzenadiol 1,4-Benzenadiol


(katekol) (resorsinol) (hidrokuinon)
CH3 CH3 CH3
OH

OH
OH

Cl Br
NO2

OH OH

OH
Cl
Br
CH3

NH2

OH

CH3
NO2
HOOC
Cl CH3

NH2
Cl
CH3
Br
CH3 Cl
O2N
NO2

O2N CH3

NO2

H3C
SIFAT FISIKA DAN KIMIA
• seperti hidrokarbon alifatik dan alisiklik, benzena dan
hidrokarbon aromatik nonpolar tidak larut dalam
pelarut polar
•Larut dalam berbagai pelarut organik
•Digunakan sebagai pelarut
•Dapat membentuk azeotrop dengan air
•Bersifat toksik – karsinogenik
• TITIK DIDIH DAN TITIK LELEH
TL
LIHAT TABEL BERIKUT :
TD CH3
BENZENA 5,5 80
TOLUENA - 95 111
o-XILENA - 25 144 H3C
m-XILENA - 48 139
p-XILENA 13 138 m-Xylene
REAKSI-REAKSI PADA BENZENA
a. Reaksi Halogenasi
elektrofilik

+ -
Br Br + FeBr3 Br Br FeBr3 Br + FeBr4
terpolarisasi terbelah

Tahap 1(lambat):
H H H H
+
Br
+
H H Br H
H
H H H H

Tahap 2 (cepat)
H H H H
+
Br
H H Br + H+
H
H H H H
bromobenzena

Tahap 3 (cepat)
+ -
H + FeBr4 FeBr3 + HBr
b. Alkilasi

AlCl3
+ (CH3)2CHCl CH(CH3)2 + HCl
30o
2-kloropropana
(isopropil klorida) isopropilbenzena
(kumena)

• Tahap pertama dalam alkilasi adalah


pembentukan elektrofil: suatu karbokation.
+ -
R Cl + AlCl3 R + AlCl4
• Tahap kedua adalah serangan elektrofilik
pada benzena
• tahap ketiga eliminasi sebuah ion hidrogen.
Hasilnya ialah sebuah alkil benzena.

+ R
+
R - H+ R
lambat cepat
H
benzena ion benzenonium alkilbenzena
c. Asilasi
Gugus RCO- atau ArCO- disebut gugus asil (acyl
group). Substitusi suatu gugus asil pada cincin
aromatik oleh reaksi dengan suatu halida asam
disebut reaksi asilasi aromatik, atau asilasi Friedel-
Crafts.

O O
AlCl3
+ CH3CCl CCH3 + HCl
80o
asetil klorida
suatu halida asam asetofenon
d. Reaksi Nitrasi
+ NO2
+
NO2 - H+ NO2
lambat cepat
H
benzena ion benzenonium nitrobenzena

HNO3 + H2SO4 H2NO3+ + HSO4-


H2NO3+ + H2SO4 NO2+ + H3O+ + HSO4-
e. Reaksi Sulfonasi

ArH + H2SO4  ArSO2OH


Sulfonasi benzena (7) dengan asam sulfat berasap
(H2SO4+ SO3) menghasilkan asam benzena sulfonat
(9).
+ SO3
H2SO4
+ SO3 SO3H
40o
H
7 8 asam benzenasulfonat
9
Orientasi dan Reaktifitas
(Aromatik monosubstitusi)
Jika telah terbentuk cincin benzena
monosubstitusi maka substituen yang ada pada
cincin mengarahkan kedudukan substitusi
berikutnya (o, m, p), yang kemungkinan reaksi
akan lebih lambat atau lebih cepat dari cincin
benzena sendiri (gugus/substituen deaktifasi
atau aktifasi)
Tabel Efek substituen pertama terhadap
substitusi kedua
Pengarah –orto, para Pengarah-meta
(semua mendeaktivasi)

- NH2, - NHR, -NR2 - COR

- OH - CO2R
- SO3H
- OR bertambah
- CHO bertambah
- NHCOR aktivasi
- CO2H deaktivasi
- C6H5(aril)
- CN
- R (alkyl)
- NO2
- X (mendeaktivasi) - NR3+
Efek substituen dalam substitusi kedua
- Substituen pelepas elektron : pengarah o,
p; mengaktifkan cincin terhadap E +

R OH
-Substituen halogen : pengarah o,p; mendeaktifkan
cincin terhadap E+

X
ᵟ+ X
ᵟ-

- Substituen penarik elektron : pengarah m;


mendeaktifkan cincin terhadap E+

O
+
NO2
ᵟ+ ᵟ-N
O
-
 Orientasi dan reaktifitas dapat diterangkan
dengan melihat keadaan resonansi dan
pengaruh stabilitas ion arenium
 Dapat kita lihat cincin bermuatan positif,
kemudian kita lihat S :
- withdrawing elektron/penarik elektron
(menjadi kurang stabil)
- donating elektron/pelepas elektron
(menjadi lebih stabil)
Pengarah orto, para
H H H
+ Br Br Br
orto CH3 CH3 + CH3
+
stabilitas tinggi
CH3 CH3 CH3

+
para
+
Br + Br Br
H H H
stabilitas tinggi
Br Br Br
H H H
+
meta + CH3 CH3 CH3
+
Pengarah meta

O -
Br H
Br H Br H N
NO2 NO2 + O
+ +

+
energi tinggi
(muatan positif berdampingan)
-O + O
NO2 N NO2

+
+ +
Br H Br H Br H
energi tinggi
(muatan positif berdampingan)
NO2 + NO2 NO2

+ +
Br H Br H Br H
Lebih dipilih karena tidak ada muatan positif berdampingan

Anda mungkin juga menyukai