Anda di halaman 1dari 9

Angga Lestari Nugraha

NIM. 2170010006

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2019
Latar Belakang Masalah
Masalah lalu lintas merupakan masalah yang dihadapi oleh beberapa negara berkembang seperti
Indonesia. Permasalahan itu mencakup kemecetan, kecelakaan serta pelanggaran dan polusi udara.
Masalah paling utama adalah kecelakaan lalu lintas. Melalui UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 310 yang menyatakan bahwa setiap orang yang
mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain
meninggal dunia dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp.
12.000,000,00.
Namun di sisi lain keadilan dipertanyakan karena kelalain bukan merupakan suatu kesengajaan.
Terlebih jika yang menimpa dalam satu keluarga. Tugas Polisi sebagai penyidik dalam sistem
peradilan pidana menempatkan posisi paling depan, dalam hal ini Polisi harus berpedoman pada
hukum dan mengenakan sanksi hukum. Namun Kepolisian juga dimungkinkan untuk
membebaskan seseorang yang dianggap bersalah dengan kewenangan diskresi kepolisian dalam
pasal 18 UU Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republilk Indonesia yang
menyatakan bahwa Kepolisian dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dapat bertindak
menurut penilaiannya sendiri.
Namun demikian Kepolisian dihadapkan dengan UU yang secara tegas menyatakan bahwa
kecelakaan karena kelalaian dalam berkendara sehingga menyebabkan orang lain meninggal dunia
harus disanksi pidana sementara diskresi Kepolisian sangat dituntut dapat menyelesaiakan
permasalah ini.
Rumusan Masalah dan
Pertanyaan Penelitian
Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu peristiwa yang tidak diduga dan
disengaja yang mengakibatkan korban manusia atau harta benda. Dengan
demikian akan sangat berat untuk diterima jika pengemudi yang mengalami
kecelakaan dan menyebabkan orang lain meninggal dunia jika harus dipidana
apalagi jika dalam satu keluarga. Kepolisian dengan diskresinya masih belum
nyata dalam menyelesaikan masalah kecelakaan karena dibenturkan dengan
UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 310. sementara sangat dibutuhkan
keadilan restoratif (Restirative Justice) dalam menyelesaikan masalah ini.
Untuk membatasi pembahasan maka dalam penelitian ini akan mengacu
kepada pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana landasan hukum Restortive Justice di Indonesia?
2. Bagaimana penerapan Restorative Justice terhadap kecelakaan lalu lintas
karena kelalaian menyebabkan orang lain meninggal dunia?
Tujuan dan Kegunaan
Penelitian
Adapun tujuan daripada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui landasan hukum Restorative Justice di
Indonesia.
2. Untuk mengetahui tentang penerapan Restorative Justice
terhadap kecelakaan lalu lintas karena kelalaiannya yang
menyebabkan orang lain meninggal dunia.
Kegunaan Penelitian ini diharapkan memberikan konstribusi
terhadap penegak hukum dalam menyelesaikan masalah kecelakaan
lalu lintas karena kelalaian menyebabkan orang lain meninggal
dunia. Serta penelitian ini juga diharapakna berguna bagi
pengembangan potensi akademik penulis dan umumnya bagi semua
kalangan.
Kerangka Pemikiran
Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang lalu lintas bukan merupakan yang pertama kali, namun sekalipun sama akan
tetapi objek kajian berbeda sebagaimana dijelaskan dalam rumusan masalah.
Untuk mengetahui letak posisi penelitian dengan beberapa studi lainnya berikut ini penelitian
tentang lalu lintas lainnya:
1. 1. Penelitian oleh Okta Nofia Sari yang berjudul “Kebijakan Formulasi Tanggung Jawab
Pelaku Terhadap Korban Tindak Pidana Kecelakaan Lalu Lintas” dalam penelitian ini
penulis memberikan pemahaman bahwa tidak serta merta kesalahan dalam kecelakaan
disebabkan oleh pengemudi saja, akan tetapi ada unsur lain yang bisa saja dipengaruhi oleh
korban.
2. Penelitian OlehAddib Rifandi yang berjudul “Pertanggungjawaban bagi Anak Dalam
Tindak Pidana Lalu Lintas Mengakibatkan Matinya Orang Lain (Studi Kasus di Kabupaten
Sukoharjo)” dalam penelitian ini memberikan penjelasan tentang Restorative Justice
terhadap Anak sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Anak.
3. Penelitian Oleh Reja A. Simanjunak yang berjudul “Penerapan Hukum Terhadap Tindak
Pidana Kecelakaan Lalu Lintas yang Menyebabkan Korban Meninggal Dunia Sesuai
dengan UU Nomor 22 Tahun 2009 (Studi Kasus di Polres Bengkayang Ditinjau Dari
Perspektif Pluralilsme Hukum)” dalam penelitian ini penulis menyajikan penyelesaian
perkara kecelakaan lalu lintas dengan hukum adat namun penyidik tetap melakukan
penyidikan sebagai proses dari peradilan sesuai UU.
Lanjutan
4. Penelitian yang dilakukan oleh Yuniar Ariefanto yang
berjudul “Penerapan Restorative Justice Dalam Penyelesaian
Kasus Kecelakaan Lalu Lintas” dalam penelitian ini
penyelesaian perkara kecelakaan lalu lintas dengan
mempertemukan kedua belah pihak untuk menyelesaikan
perkara yang disaksikan oleh kepolisian setempat serta
pertimbangan penyidik denga pendekatan Restorative
Justice.
Langkah-Langkah Penelitian
1. Metode Penelitian yang Digunakan adalah desktiptif analisis dengan
pendekatan kualitatif.
2. Data Penelitian adalah segala informasi yang berhubungan dengan
penyelesaian kasus kecelakaan lalu lintas.
3. Sumber Data Penelitian: (a) data Primer adalah wawancara dengan
Gakkum Lalu Lintas Polda Jabar. (b) data sekunder adalah UU Nomor
22 Tahun 2009 Tentang LLAJ dan UU Nomor 2 Tahun 2002 Tentang
Kepolisan Negara Republik Indonesia. Serta buku, jurnal, dan
dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
4. Teknik Pengumpulan Data yaitu dengan menghimpun data dari hasil
wawancara dan studi kepustakaan.
5. Teknik Analisis Data: (1) menyeleksi data; dan (2) diuraikan dan
dianalisis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai