Anda di halaman 1dari 40

SISTEM INFORMASI

MA NAJEMEN
RUMAH SAKIT

Disampaikan pada materi kuliah


Manajemen RS FKG UNISSULA
Semarang,10 Januari 2013
Pengertian SIM
• Sistem adalah himpunan elemen yang saling
berkaitan dan membentuk suatu aktivitas
untuk menghasilkan tujuan tertentu.
• Dalam sebuah sistem terdiri dari sub sistem-
sub sistem dan mengandung substansi
tertentu.
• Informasi dari hasil pengolahan data sebagai
substansi dalam sebuah sistem disebut
sistem informasi.
Pengertian SIM
• Sistem adalah himpunan elemen yang saling
berkaitan dan membentuk suatu aktivitas
untuk menghasilkan tujuan tertentu.
• Dalam sebuah sistem terdiri dari sub sistem-
sub sistem dan mengandung substansi
tertentu.
• Informasi dari hasil pengolahan data sebagai
substansi dalam sebuah sistem disebut
sistem informasi.
• Sistem informasi adalah kombinasi orang,
peralatan dan prosedur-prosedur yang
diorganisasikan untuk menyediakan informasi
tertentu kepada pihak-pihak tertentu dengan
cara menggunakannya dalam pengambilan
keputusan
• Sistem informasi adalah seperangkat komponen
yang saling berhubungan yang berfungsi
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
mendistribusi informasi untuk mendukung
pembuatan keputusan dan pengawaan dalam
organisasi.
 Aktifitas pada sistem
• informasi
Input adalah sekumpulan data mentah dalam
organisasi maupun luar organisasi untuk diproses
dalam suatu sistem informasi.
• Proses adalah konversi/pemindahan, manipulasi dan
analisis input data mentah menjadi bentuk yang
lebih berarti bagi manusia
• Output adalah distribusi informasi yang sudah
diproses ke anggota organisasi yang akan
menggunakan output tersebut.
• Informasi membutuhkan umpan balik (feedback) yakni
output yang dikembalikan ke anggota organisasi
yang berkepentingan untuk membantu mengevaluasi
atau memperbaiki output.
S yarat informasi yang baik
dan lengkap (Parker)
1. Ketersediaan. Informasi itu sendiri tersedia dan dapat diperoleh oleh pihak
yang akan menggunakannya.
2. Mudah dipahami. Informasi mudah dipahami oleh pengambil keputusan
untuk kepentingan rutin maupun strategis.
3. Relevan. Informasi relevan dengan kebutuhan dan tujuan organisasi.
4. Bermanfaat. Informasi harus disajikan yang memungkinkannya
dimanfaatkan secara optimal bagi organisasi.
5. Tepat waktu. Ketepatan waktu sangat penting terutama untuk pengambilan
keputusan yang krusial.
6. Reliabel. Pemberi informasi menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi pad
informasi yang disajikan dan dari sumber yang kebenarannya dapat
diandalkan.
7. Akurat. Informasi terhindar dari kesalahan dan kekeliruan.
8. Konsisten. Konsistensi informasi adalah syarat penting sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan. Sehingga suatu informasi harus
tidak
Sistem informasi
manajemen
• Sebuah sistem informasi yang terpadu
(integrated ) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen dan
pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi
• Menggunakan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) komputer, prosedur
pedoman, model manajemen dan keputusan,
dan database.
• Lebih banyak menghasilkan informasi
mengenai kondisi internal organisasi, daripada
kondisi eksternalnya.
SIM.ppt
Jenis – jenis sistem
informasi 1. E S S ; G DS S ;

2. Sistem ahli; DSS;


SIM

3. Knowledge
W ork System;
Office
 Automation
System

4. Transaction
P rocessing
S ystem
1. Transaction Processing System
(TPS);
• sistem informasi terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi
kegiatan organisasi. Misalnya gaji, inventarisasi dan lain
lain.

2. Office Automation System;


• sistem informasi yang mendukung pekerja data dalam
mentransfomasi data, menganalisis data tertentu dan biasanya
tidak menghasilkan pengetahuan baru, misalnya word
processing, spreadsheet, desktop publishinng, komunikasi
melalui voice mail, email, video conferencing.

3. Knowledge Work System;


• pendukung para pekerja profesional menciptakan
pengetahuan baru.

4. Sistem Informasi Manajemen (SIM);


• tidak menggatikan T P S melainkan mencakup pengolahan
semua transaksi dalam organisasi. SIM bekerja karena
adanya interaksi antara manusia dan komputer.
• Sistem Informasi Manajemen (SIM);
• Dengan bantuan manusia perangkat lunak (program komputer) dan
perangkat keras (komputer, printer dan lain lain) berfungsi mendukung
tugas – tugas organisasional yang lebih luas dari pada T P S termasuk
analisis keputusan dan pengambilan keputusan. Untuk mengakses
informasi, pengguna membagi basis data  menyimpan data dan
model untuk membantu mengiterpretasikan dan menerapkan informasi
yang dihasilkan untuk pengambilan keputusan
5. Dec ision S uport S ystem (DS S );
• tingkatan lebih tinggi dari SIM yang menghasilkan alternatif – alternatif
untuk pengambilan keputusan.
6. Sistem Ahli dan Kecerdasan Buatan;
• dimaksukan untuk mengembangkan dan menghasilkan informasi yang
lebih cerdas untuk menyelesaikan masalah tertentu.
7. G DS S (Group Dec is ion S uport S ys tem);
• digunakan secara berkelompok dalam mengambil keputusan
terstruktur dan tak terstruktur; biasanya ditempatkan pada ruangan
tertentu dengan konfigurasi yang berbeda-beda.
8. ESS;
• berhubungan dengan informasi eksternal yang digunakan oleh tingkat
ekskutif organisasi dalam pengambilan keputusan strategis.
Bagaimana mengembangkan
SIMRS?????

Pendekatan dalam pengembangan


sistem
informasi
1. Pendekatan Tradisional
2. Pendekatan Alternatif
3. Pembelian paket software aplikasi
4. Outsourcing
5. Pengembangan oleh Pengguna
Pendekatan
• Tradisional
Mengikuti Siklus Hidup Pengembangan
Sistem (System Development Life
Cycle/SDLC)
• Selalu disesuaikan dengan kebutuhan organisasi
dengan tahap:
1. Survei ruang lingkup dan kelayakan proyek.
2. Mempelajari dan menganalisis sistem yang sudah
ada.
3. Mendefinisikan kebutuhan pengguna.
4. Memilih solusi yang paling layak
5. Merancang sistem baru
6. Pengadaan perangkat keras dan perangkat
lunak.
7. Membangun sistem baru
Keunggulan
• Dengan bantuan para ahli sistem informasi dan
manajer, pendekatan ini biasanya menghasilkan
sistem yang berkualitas tinggi yang bekerja dengan
baik dan dirancang serta dibangun dengan baik,
aman dan mudah diawasi serta mudah dijalankan
dan dipelihara untuk periode waktu yang lama
• Menyediakan metodologi pengembangan dan
pemahaman cara mengembangkan suatu sistem,
menyediakan dan mengelola analis sistem teknologi
dan ahli teknis yang melakukan semua pekerjaan
teknis, mengoperasikan dan memelihara hasil
sistem
Kelemaha
n
• Sangat sulit menentukan kebutuhan sistem yang
lengkap dan akurat pada permulaan pengembangan
sistem.
• Pengembangan sistem ini membutuhkan waktu yang
lama dan membutuhkan biaya yang besar
• Seorang manajer mungkin tidak dapat menentukan
bagian yang paling diprioritaskan untuk
dikembangkan sistem informasinya, walaupun dari
sudut pandang suatu bagian dalam organisasi perlu
dikembangkan suatu sistem, mungkin dari sudut
pandang organisasi belum perlu atau tidak
merupakan prioritas utama
Pendekatan
MembuatAlternatif
prototyping dengan langkah2 :
1. Menentukan kebutuhan dasar sistem
2. Mengembangkan prototype awal
3. Menggunakan prototype yang sudah dibuat
dan catat perubahan yang diperlukan
4. R evisi dan perbaiki protoype tersebut
5. Evaluasi saat sistem dijalankan
6. Lakukan modifikasi seperlunya
7. Instalasi, jalankan dan pelihara sistem
Keunggula
n
1) Bermanfaat ketika terjadi ketidakpastian tentang
persyaratan/keinginan, pemecahan rancangan
atau desain sistem.
2) Bermanfaat untuk rancangan end-user interface
dari suatu sistem informasi.
3) Mengurangi biaya pengembangan yang
berlebihan.
4) Pengguna bisa mendapatkan gambaran desain
sistem yang sesungguhnya.
5) Pengembangan lebih cepat dibandingkan dengan
SDLC
Kelemaha
1. ncepat seringkali mengabaikan
Prototyping yang
langkah-langkah pengembangan sistem yang
seharusnya dilalui.
2. Jika berjalan dengan baik, manajer mungkin
menganggap sistem yang ada tidak perlu dirancang
ulang ataupun diprogram ulang.
3. Sistem ini masih perlu didokumentasi dan diuji,
tetapi hal ini sering diabaikan.
4. Perlu investasi tambahan untuk software,
pengelolaan data dan pelatihan untuk
pengguna.
Pembelian paket software aplikasi
• Merupakan cara termudah, sebab tidak
perlu mengadakan analisis sistem yang
rumit.
• Kualitasnya secara substansial lebih baik, lebih murah
dilihat dari sudut ekonomi, serta tidak perlu
membutuhkan waktu lama untuk penerapannya.
• Paket software yang dibeli dari vendor pembuat
aplikasi tersebut kebanyakan tidak mengetahui
kebutuhan organisasi, adanya ketergantungan
organisasi terhadap pembuat aplikasi dan kadang-
kadang suatu organisasi terpaksa mengubah operasi
kegiatan sehari-hari hanya untuk menyesuaikan
dengan sistem tersebut.
Outsourcing
• dengan meminta jasa perusahaan
pengembang sistem informasi sehingga
suatu instansi tidak perlu mengadakan
analisis sistem sendiri
• suatu instansi tidak melibatkan divisi sistem
informasi dalam mengembangkan
sistemnya
Pengembangan oleh Pengguna
• Bentuk pengembangan sistem yang dilakukan oleh orang-orang
yang tidak sepenuhnya ahli tentang sistem informasi
• Dapat dilakukan per bagian dalam suatu instansi,
bahkan perorangan
• Kelemahannya :
 – membuang sumber daya,
 – meningkatkan biaya,
 – kehilangan kontrol terhadap data, kualitas
 – sistem yang rendah,
 – masalah dalam pemeliharaan sistem,
 – serta ketidaksesuaian dalam penyebaran data.
• Pengembangan sistem informasi
 – tidak dapat dilakukan dengan main-main
 – memerlukan kerjasama dan keahlian khusus agar sistem yang
dihasilkan dapat digunakan bagi kelancaran penyelenggaraan
organisasi.
SIAPA YANG MEMBUTUHKAN
INFORMASI RUMAHSAKIT ?
INTERNAL EKSTERNAL
❑ Direktur ❑ Depkes RI
❑ Wadir ❑ Dinkes Propinsi
❑ Kabag/Kabid ❑ Dinkes Kab/Kota
❑ Ka Instalasi
❑ Pelkes dasar dan rujukan)
❑ Kasubag/Kasi
❑ Pemilik (Bupati/Walikota/
❑ Kaur
Ketua Yayasan)
❑ Medis, Paramedis
❑ Kantor Pajak
❑ Non Medis
❑ Pemasok obat dan alkes
❑ Dll
❑ Dll.
PERAN SISTEM INFORMASI
DI RUMAH SAKIT
  MUTU
 – Kesesuaian dengan standar
 – Kepuasan pelanggan
 – Proses pelayanan yang berkesinambungan
  AKUNTABILITAS
 – Cost efectivnes
 – Cost benefit
 – Cost utility
 KELANGSUNGAN
 – Pengembangan
 – Pemasaran
 – Cost leader
Sistem yang mendukung SIMRS
• Sistem Rekam Medis • Sistem Pelayanan
• Sistem Akuntansi dan Penunjang Non Medis
Keuangan • Sistem Pelayanan
• Sistem Pelayanan Penunjang Administrasi
Medis • Sistem Pemasaran
• Sistem Pelayanan
• S istem
Keperawatan
Informasi
• Sistem Pelayanan
P enunjang Medis Manajemen
• Sistem Pengembangan • Sistem Pengendalian
S.D.M Manajemen (MCS)
• dll.
Siklus hidup pengembangan sistem

1. Mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan


2. Menentukan syarat – syarat informasi
3. Menganalisis kebutuhan – kebutuhan sistem
4. Merancang sistem yang direkomendasikan
5. Mengembangkan dan mendokumentasikan
perangkat lunak
6. Menguji dan mempertahankan sistem
7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi
sistem
(Kendall and Kendall, 2002)
Pada tahap studi pendahuluan
fungsi manajer pemakai
adalah :
♦ membantu Analis Sistem memperoleh

semua informasi yang diperlukan untuk


pembuatan aplikasi;
♦ melihat apakah semua informasi yang
dikumpulkan sesuai dengan kenyataan;
♦ menghadiri presentasi usulan spesifikasi
aplikasi oleh Analis Sistem ;
♦ apabila spesifikasi tersebut sudah sesuai
dengan
kebutuhan, maka kemudian memberikan
Rancangan teknis

aplikasi.
data yang diperlukan sebagai “input”,
   l a p o r a n / hasil sebagai “out put”,
♦ cara validasi pemasukan data,
♦ cara memutakhirkan data atau “update”,
♦ proses pengolahan data, dan
♦ perhitungan yang diperlukan.
P embuatan program
dan dokumentasi &
♦ pengujian
sediakan data yang diperlukan
♦ disaksikan oleh pemakaimulai dari
memasukkan data sampai menghasilkan
informasi dan laporan di tampilan layar
dan cetakaan
♦ memperhatikan buku petunjuk
pemakaian yang dibuat
♦ memeriksa dengan teliti hasil uji coba
♦ kekurangan dan ketidaksesuaian dengan
Tahap
• implementasi
menyiapkan pelatihan bagi semua staf yang
akan
memakai aplikasi,
• membagi tugas untuk menangani peralihan
dari
cara lama ke cara baru,
• memberi petunjuk cara menangani
pekerjaan pada masa peralihan,
• pembentukan file induk (master file),
• masa peralihan antara manual dengan
Masa Peralihan.

Tugas manajer pemakai paling berat dalam


tahap ini karena :
 – pemakai aplikasi akan menyesuaiakan diri dengan cara
baru,
 – pekerjaan menjadi dua kali lipat karena cara manual
yang belum ditinggalkan. sedangkan cara komputer
sudah dimulai,
 – akan dijumpai adanya orang atau sekelompok orang
yang merasa kehilangan pekerjaan.
Untuk mengatasi hal tersebut,
maka manajer pemakai harus
melakukan
• penyususnan rencana implementasi dengan dibantu Analis
Sistem meliputi :
 – (a) persiapan-persiapan yang diperlukan,
 – (b) jadual masing-masing kegiatan,
 – (c) menentukan orang yang bertanggung jawab dan
 – (d) menentukan para pelaksananya;
• mengkoordinasikan kegiatan sejak persiapan sampai
pelaksanaan;
• mengontrol kemajuan kegiatan agar tidak menyimpang dari
jadual;
• memberikan dorongan dan motivasi untuk staf yang perlu bekerja
ekstra keras pada tahap peralihan;
• menjelaskan bahwa komputer adalah alat bantu yang tidak akan
merampas pekerjaaan;
• mengambil tindakan yang perlu untuk mengatasi kesulitan dan
hambatan.
E valuas
• prosedur, i
• pengamanan,
• buku petunjuk,
• pembagian tugas, dan
• kelengkapan
komputer.
Pengendalian yang perlu
dilakukan adalah :
• P engendalian organisasi meliputi
 – (a) pemisahan tanggung jawab antara pengguna dan fungsi sistem informasi,
 – (b) pemisahan tanggung jawab di dalam fungsi-fungsi sistem informasi.
• Pengendalian dokumentasi yaitu fasilitas sistem informasi dan
pemrosesan data.
• Pengendalian hard ware dan soft ware
• Tindakan pengamanan sehari-hari tidak hanya pada perangkat keras dan
perangkat lunak, melainkan juga terhadap integritas data dan
kerahasiaan data.
• Pengendalian prosedural manajemen dengan sasaran
 – (a) melindingi aset rumah sakit,
 – (b) memastikan ketepatan dan keadalan informasi,
 – (c) mendorong efisiensi, dan
 – (d) mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
KINERJA
• RUMAHSAKIT
PRODUKTIFITAS
• P R O S E S dan MUTU PELAYANAN
• FINANSIAL
 – PROFITABILITAS
 – LIKUIDITAS
 – SOLVABILITAS
•  AKTIFITAS
• KEPUASAN PELANGGAN EKSTERNAL
• KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL
PRODUKTIFITAS RAWAT JALAN
• Rerata kunjungan/hari
Jumlah kunjungan
Hari Buka Klinik
• Rerata
kunjungan
baru/hari
Jumlah kunjungan baru
Hari Buka Klinik
• Rasio kunjungan
baru : total
kunjungan
Jumlah kunjungan baru

Jumlah kunjungan
• Presentase pelayanan
spesialistik
PRODUKTIFITAS GAWAT-DARURAT
• Rerata pasien gawat-darurat per hari di R S
Jml pasien GD

Jml hari
• Rasio kasus
bedah di G.D :
jumlah pasien
G.D
 jumlah pasien G.D
kasus bedah
 jumlah pasien G.D
• R asio kasus non
bedah di G .D :
jml pasien G .D
 jumlah pasien G.D
RAWAT INAP
• BO R (bed ocupancy rate)
rerata TT terisi x
100 TT siap pakai
• LOS (average
length of stay )
rerata TT terisi x
365 (atau 30 atau
31)
 jumlah pasien
keluar (H+M)
• TOI (turn over
interval )
TT siap pakai -
rerata TT terisi x
365 (atau 30 atau
Pelayanan Intensif
• Rerata pasien intensif/hari
Jml pasien ICU/ICCU

Jml hari
• Rasio pasien rujukan ICU/ICCU :
pasien ICU/ICCU
Jml pasien ICU/ICCU di rujuk

Jml pasien ICU/ICCU


PROSES dan MUTU
PELAYANAN
• GDR (gross death rate)
Jumlah pasien mati
Jumlah pasien keluar (H+M)
• NDR (net death rate)
Jml pasien mati >= 48 jam
Jml pasien keluar (H+M)
• Angka kematian
pasien ICU/ICCU
Jml pasien ICU/ICCU mati
Jml pasien ICU/ICCU
• Nosokomial Infection
Rate
Jml pasien I.N.
FINANSIAL
PROFITABILITAS
• Ratio laba atas • Rasio kas
penjualan Kas + surat
Laba operasional berharga hutang
penjualan lancar
• Ratio laba atas SOLVABILITAS
investasi • Ratio hutang atas
Laba
operasional dana sendiri
seluruh
 jumlah harta
hutang dana
LIKUIDITAS sendiri
• Rasio lancar
 Aktiva lancar
Hutang lancar
KEPUASAN PELANGGAN
EKSTERNAL
• Ratio kunjungan ulang
 jml kunjungan ulang R J & RI

 jml pasien RI & R J


• Ratio kunjungan baru
 jml kunjungan baru RI & R J

 jml pasien RI & R J


• Ratio kunjungan ulang R I
 jml kunjungan ulang RI
 jml pasien RI

Anda mungkin juga menyukai