Anda di halaman 1dari 25

KONSEP STRATIFIKASI

dan MOBILISASI SOSIAL,


DIFUSI KEBUDAYAAN

KONSEP SEHAT SAKIT

Disusun Oleh : KELOMPOK 6


Sosio Antropologi Kesehatan
STRATIFIKASI
Stratifikasi sosial merupakan penggolongan kelompok
masyarakat dalam berbagai lapisan-lapisan tertentu. Menurut
etimologi bahasa, stratifikasi berasal dari bahasa Yunani yakni
stratum, yang berarti lapisan.

Pitirim A. Sorokin, mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai


perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan kelas-
kelas secara bertingkat (hierarkis) dengan perwujudannya
adalah kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah (Soekanto
1990).
Tolak Ukur Stratifikasi Sosial

01 02 03 03

Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran Ilmu


kekayaan Kekuasaan Kehormatan Pengetahuan
Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial

01 02 03

TERTUTUP TERBUKA CAMPURAN


stratifikasi tertutup adalah stratifikasi sosial terbuka stratifikasi sosial ini
sebuah tingkatan strata yang adalah tingkatan strata setiap merupakan campuran dari
tidak dapat di rubah ke status individu yang stratifikasi tertutup dan
sosial yang lebih tinggi lagi, menyandangnya dapat terbuka.
ataupun ke status sosial di berpindah ke tingkatan
bawahnya. atasnya, dan sebaliknya.
Bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial

Sistem Kasta Sistem Kelas Siatem Meritokrasi

Sistem kasta ini Sekumpulan orang yang Sistem yang dilatar


merupakan dimana mempunyai status yang belakangi atas
kondisi seseorang sama dengan parameter kepercayaan bahwa
dilahirkan dalam kondisi strata dari kekayaan yang strata sosial akan
status sosial yang tinggi, dimilikinya, pendidikan, didapat atas usahanya
dan status tersebut tidak pendapatan, dan sendiri.
bisa berubah hingga pekerjaan.
kapanpuN.
Fungsi Stratifikasi Sosial
Berikut adalah fungsi stratifikasi sosial yang di antarnya sebagai berikut:

1. Stratifikasi sebagai sebuah alat pendistribusian hak dan kewajiban


2. Mempersatukan pola koordinasi terhadap bagian yang terdapat pada sebuah sebuah
tatanan struktur sosial
3. Stratifikasi sosial untuk menentukan seseorang bertempat pada strata tertentu di
dalam struktur sosial masyarakat
4. Sebagai penentu tingkatan status sosial serta kedudukan di dalam struktur sosial
masyarakat
5. Memecahkan berbagai macam permasalahan dalam kehidupan sosial masyarakat
6. Untuk menggerakkan masyarakat agar bertindak sesuai fungsinya
Contoh Stratifikasi Sosial

Pasca Reformasi 1998, persoalan ketenagakerjaan yang ada di Indonesia


berkembang kian kompleks dan rumit. Krisis ekonomi yang terjadi
berkepanjangan memberi kontribusi yang signifikan terhadap persoalan
ketenagakerjaan, mulai dari masalah pengangguran hingga masalah
kepastian hukum. Dampak dari peristiwa di atas, yaitu dengan
dikeluarkannya kebijakan pemerintah tentang pekerja karyawan kontrak
dan pekerja harian lepas.

Secara sosiologis kedudukan pekerja adalah tidak bebas. Sebagai orang


yang tidak mempunyai bekal hidup selain daripada itu, ia terpaksa bekerja
Pemecahan
pada orang lain. Majikan inilah yang pada dasarnya menentukan syarat-
masalah
syarat kerja. Mengingat kedudukan pekerja yang lebih rendah daripada
majikan, oleh karena itu diperlukan adanya campur tangan pemerintah
untuk memberikan perlindungan hukum bagi para pekerja.
MOBILISASI SOSIAL
Mobilisasi Sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu
kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari
strata yang satu ke strata yang lainnya baik itu berupa
peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial dan
(biasanya) termasuk pula segi penghasilan, yang dapat dialami
oleh beberapa individu atau oleh keseluruhan anggota
kelompok.
Bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial

1. Mobilisasi Sosial Horizontal

Mobilitas sosial horizontal mengacu kepada perpindahan geografis


atau tempat tinggal atau juga peralihan individu dari suatu kelompok
sosial ke kelompok lainnya yang sederajat.

2. Mobilisasi Sosial vertikal

Mobilisasi Sosial vertikal merupakan peralihan individu dari suatu


kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang menyebabkan
terjadinya perubahan status sosial orang/individu yang
mengalaminya.
Faktor-faktor Mobilisasi Sosial

FAKTOR STRUKTUR FAKTOR INDIVIDU

a. Struktur pekerjaan a. Perbedaan Kemampuan

b. Perbedaan Fertilitas b. Orientasi Sikap terhadap Mobilitas

c. Ekonomi Ganda c. Pola Penundaan kesenangan

d. Pola Kesenjangan Nilai


Contoh Kasus

Maraknya transportasi online ini mengurangi pendapatan dari para pengemudi angkutan
umum/publik berbasis konvensional, namun di lain pihak, transportasi online mampu
menciptakan lapangan kerja baru bagi para mitra pengemudi online, serta memberikan
kemudahan layanan teknologi transportasi bagi para konsumen, dan ikut serta dalam
mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Banyak pengemudi ojek
konvensional mengatakan bahwa dengan datangnya transportasi online dapat
mematikan mata pencahariaan dan mengurangi pendapatan mereka secara drastis.

Perubahan sistem baru dunia transportasi yang terintegrasi dengan koneksi


internet tak begitu saja dapat diterima oleh kalangan pengemudi transportasi
konvensional yang sudah ada. Kasus pada ojek konvensional dengan ojek
online yang beragam membuktikan penerimaan suatu teknologi perlu dikaji
lebih lanjut, mengingat perkembangan teknologi yang sangat pesat.
Difusi Kebudayaan

Difusi kebudayaan sebagaimana yang


dikonseptualisasikan oleh Leo Frobenius dalam
Der Westafrikanische Kulturkreis (1897/98) ialah
penyebaran objek budaya-seperti ide, gaya,
agama, teknologi, bahasa-antara individu, apakah
dalam suatu budaya tunggal atau dari satu budaya
ke budaya lain.
4 Elemen Utama Difusi Kebudayaan

INOVASI WAKTU
Inovasi mendefinisikan Berarti tingkat di mana inovasi
objek, ide, atau praktik apa disebarkan atau kecepatan
pun yang dianggap baru relatif yang diadopsi oleh
oleh anggota sistem sosial. anggota sistem sosial.

SALURAN SISTEM SOSIAL


KOMUNIKASI berarti faktor yang melibatkan
Berarti melalui apa organisasi individu, atau lembaga yang
informasi dikirimkan ke atau berbagi “budaya” yang sama dan
di dalam sistem sosial. berpotensi menjadi serta pengadopsi
beragam contoh inovasi.
CIRI DIFUSI KEBUDAYAAN
1. Proses Selektif

2. Difusi Kebudayaan Material Berlangsung Cepat

3. Proses Dua Arah

4. Budaya yang Mengakar Kuat Kurang dapat Disebar

5. Proses Terus Menerus dan Meningkat


Proses Difusi Kebudayaan

Difusi Langsung, terjadi ketika dua budaya sangat dekat


satu sama lain, menghasilkan perkawinan, perdagangan,
dan bahkan peperangan antar dua budaya tersebut.

Difusi tidak Langsung, terjadi ketika sifat-sifat diturunkan


dari satu budaya melalui perantara ke budaya lain, tanpa
adanya kontak langsung dari kedua budaya tersebut.
JENIS DIFUSI KEBUDAYAAN
Difusi yang terjadi
antarmasyarakat yang satu dan
masyarakat lain. Difusi
INTRAMASYARAKAT antarmasyarakat juga
dipengaruhi berbagai faktor

Difusi yang terjadi pada ANTARMASYARAKAT


masyarakat itu sendiri. Difusi
intramasyarakat dipengaruhi
oleh berbagai faktor.
Bentuk Difusi Kebudayaan

1 Hubungan Symbiotic, adalah hubungan yang terjadi


hampir tidak mengubah unsure kebudayaan yang dimiliki.

2
Hubungan Penetration Pacifique, adalah terjadinya
pemasukan unsur-unsur kebudayaan tanpa adanya
paksaan.

3
Stimulus Diffusion, adalah bentuk difusi yang terjadi
karena penyebaran kebudayaan secara beruntun.
DAMPAK DIFUSI KEBUDAYAAN

1 Dampak positif difusi kebudayaan adalah ketika teknologi baru


tersebar di seluruh dunia. Penemuan seperti teleskop, mesin
cetak, mesin uap, mobil, dan komputer semuanya memiliki
dampak besar pada bagaimana orang hidup di setiap wilayah di
dunia.

2 Dampak negatif dalam kehidupan masyarakat, misalnya nilai


sakral suatu dogma telah bergeser, demikian juga halnya
dengan mitos dan kepercayaan. Kejujuran telah berubah
menjadi manipulasi dan keserakahan. Kapitalisme sudah mulai
merambah hingga pelosok negeri. Nilai humanisasi juga
mengalami pergeseran ke arah dehumanisasi.
Contoh Difusi Kebudayaan

Salah satu contoh difusi kebudayaan adalah dalam sistem pendidikan yaitu
penerapan metode pembelajaran di Indonesia yang dulunya dengan sistem
menghafal sesuatu dan hanya mengasah kemampuan otak kiri, kini sudah
berkembang banyak metode pembelajaran yang dipengaruhi oleh beberapa
negara barat yang menggunakan sistem penyelesaian masalah.
Sehingga membuat Kurikulum pembelajaran yang efektif sebagai peran lembaga
pendidikan untuk mendidik seluruh bangsa Indonesia di masa depan.
KONSEP SEHAT-SAKIT
SEHAT
Menurut WHO (1947), Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta
tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.

SAKIT
Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun
(kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas
kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah sakit
sehari-hari) seperti masuk angin, flu, tetapi bila ia tidak terganggu untuk
melaksanakan kegiatannya, maka ia dianggap tidak sakit.
Masalah Sehat Dan Sakit

1 2 3 4

Environment atau Behaviour atau Heredity atau Health care


lingkungan perilakul keturunan service
Variabel Yang Mempengaruhi Sehat dan Sakit

Variabel Internal, meliputi : Variabel eksternal, meliputi :


a. Tahap perkembangan a. Praktek di keluarga
b. Latar belakang intelektual b. Faktor sosio-ekonomik
c. Persepsi tentang fungsi c. Latar belakang budaya
d. Faktor emosional
e. Faktor spiritual
PENCEGAHAN PENYAKIT

Pencegahan Primordial Pencegahan Primer

Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier


CONTOH KASUS
Salah satu contoh kasus konsep sehat sakit yang banyak beredar di masyarakat
adalah pengobatan tradisuional dan pengobatan medis. Tidak sedikit
masyarakat yang menunda/tidak mau berkunjung ke fasilitas kesehatan karena
diyakini pengobatan tradiosinal lebih ampuh dan lebih aman, seperti minum
jamu, kerikan, pijat, atau melakukan ritual tertentu untuk kesembuhan.

Hal ini ditentukan banyak factor misalnya : tingkat pendidikan, kebiasaan sehari-
hari, suku, dan ekonomi, diperlukannya edukasi kesehatan untuk masyarakat
terkait kebiasaan pengobatan tradisional masyarakat tersebut, mulai dari bahan-
bahan makanan/obat jamu-jamuan yang biasa dikonsumsi yaitu dosis/porsi,
manfaat, efek samping dll.

Namun, karena tidak semua penyakit bisa disembuhkan dengan pengobatan


tradisional, dukungan sikap para tenaga kesehatan sangat diperlukan dalam
memberikan pelayanan yang sopan dan ramah sehingga masyarakat tidak enggan
dan takut untuk berobat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai