Anda di halaman 1dari 41

UTILITAS

GUSNAWATI, ST., MT
UTILITAS
Utilitas merupakan sekumpulan unit
proses dalam suatu industri yang
berfungsi untuk menunjang proses utama
pabrik.
Unit pendukung proses yang dibutuhkan
meliputi :

1. Unit penyediaan dan pengolahan air


(Water System) 
2. Unit penyediaan steam (Steam
Generation System) 
3. Unit Penyediaan Listrik
4. Unit pengolahan limbah
5. Unit Penyediaan Udara Tekan
• Pendefinisian
• Standar Cooling Water
• Komponen Cooling Tower
• Faktor-faktor Pemilihan
Sistem Pendingin
• Prinsip Kerja Cooling Tower
• Klasifikasi Cooling Tower
• Desain Cooling Tower
• Maintenance
• Kesimpulan
Definisi
• suatu peralatan yang digunakan
untuk menurunkan suhu aliran air
dengan cara memindahkan panas
dari air ke udara.

Keuntungan:
 Penyimpanan air yang lebih lama
dengan perlindungan yang lebih baik
dari kontaminasi bakteri Legionella.
 Efisiensi biaya oleh karena
pengurangan persyaratan
pembersihan sebuah cooling water.
 Mereduksi chemical cost seiring
siklus berkonsentrasi tinggi.
Standar Air Pendingin
 Ca hardness sebagai CaCO3 : < 150 ppm
 Mg hardness sebagai MgCO3 : <100 ppm
 Silika sebagai SiO2 : < 200 ppm
 Turbiditas : < 10
 Cldan SO4 2- : < 1000 ppm
 pH : 6 – 8
 Ca2+ : max. 300 ppm
 Silika : max. 150 ppm
 TDS : max 2500 ppm
Istilah-Istilah Cooling Tower
Komponen pada Cooling Tower
1. Rangka dan wadah
2. Bahan pengisi,
jenis-jenis bahan pengisi :
Splash fill dan film
3. Kolam air dingin
4. Drift eliminators
5. Saluran udara masuk
6. Louvers
Faktor-faktor Pemilihan Sistem Pendingin

1. Availability dan reliability


Ketersediaan dan kesinambungan sistem pendingin merupakan
pertimbangan utama.
2. Operability dan Maintainability
Meliputi kemudahan pengoperasian dan pemeliharaan.
3. Biaya investasi
Meliputi seluruh biaya yang diperlukan untuk mendirikan fasilitas sistem
pendingin.
4. Operating cost
Meliputi biaya man power, chemical, electrical dan biaya pemeliharaan.
5. Dampak lingkungan
Meliputi konsiderasi pada dampak lingkungan seperti polusi limbah, maupun
polusi panas.
CARA KERJA COOLING TOWER
1. Langkah pertama adalah memompa air panas dari kondensor
menuju menara cooling tower melalui system pemipaan yang
pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk tahap spraying
atau semburan.

2. Air panas yang keluar dari nozzle (spray) secara langsung


melakukan kontak dengan udara sekitar yang bergerak secara
paksa karena pengaruhfan/blower yang terpasang pada cooling
tower. 

3. Kemudaian air yang sudah mengalami penurunan temperature


ditampung dalam bak/basin untuk kemudian dipompa kembali
menuju kondensor yang berada di dalam chiller. 

4. Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang


dihubungkan ke sumber air terdekat untuk menambah kapasitas
air jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporasi dan
blowdown.

5. Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari


air ke udara tak jenuh. Ada dua penyebab terjadinya
perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan
parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah
pada cooling tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika
digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti
chiller. 
Proses Pendinginan di Cooling Tower

* Pada proses pendinginan di cooling tower sebagian air


akan menguap dengan mengambil panas laten, oleh karena
itu harus ditambahkan air make-up dari Water Treatment
Plant.
KLASIFIKASI COOLING TOWER

Jenis cooling water menurut Cooling tower jenis ini memiliki


draft : keuntungan sebagai berikut:
 Hemat listrik (tidak ada konsumsi daya
Natural draft (pengeluaran untuk menginduksi aliran udara-tidak ada
secara natural) kipas).
 Ramah lingkungan.
Menggunakan cerobong yang
 Ada suara mekanik (kipas tidak ada).
sangat besar tinggi 500 kaki dan
diameter 400 kaki pada  Keselamatan operasi.
dasarnya , tidak dilengkapi  Ada resirkulasi seperti bulu-bulu ditolak
dengan fan atau alat bantu lain pada tingkat tinggi.
yang mendorong udara keluar  Terbatas wilayah petak.
ke alam bebas umumnya  Terbatas perawatan.
digunakan untuk tingkat aliran  Tinggi umur panjang (umumnya lebih dari
air diatas 200.000 gal/menit. harapan tanaman hidup).
 Payback period antara 8 dan 16 tahun
tergantung pada beberapa faktor yang
utama adalah biaya konstruksi local.
Natural Draft Cooling Tower
KLASIFIKASI COOLING TOWER

Mechanical draft (pengeluaran secara mekanik)


Memanfaatkan satu atau lebih fan blower untuk memindahkan udara
keluar melalui air sirkulasi. Air ini jatuh ke bawah melewati fill surface
dengan bantuan peningkatan waktu kontak antara air dan udara.
Bantuan ini memaksimalkan perpindahan panas antara air dan udara.
Cooling tower jenis ini bersifat :
• berisik,
• murah dalam pembangunan,
• tetapi mahal dalam pengoperasiannya,
• tingkat pencemaran udara dan kontaminasi rendah.
• mengontrol tingkat pendinginan pada fan-fannya tergantung dari diameter dan
kecepatan dari operasi fan.
KLASIFIKASI COOLING TOWER

Cooling tower mechanical draft dapat dibagi


menjadi dua klas :

Forced draft cooling towers

Induced draft cooling towers


KLASIFIKASI COOLING
TOWER
1. Menara Pendingin Forced Draft
Prinsip kerjanya adalah udara dihembuskan ke
menara oleh sebuah fan yang terletak pada
saluran udara masuk sehingga terjadi kontak
langsung dengan air yang jatuh.
KLASIFIKASI COOLING TOWER
Forced draft cooling towers
Fan memberikan gaya
dorong ke udara pada
kecepatan horisontal
yang rendah secara
vertikal melawan aliran air
kebawah yang terjadi
pada sisi lain dari fan.

Air yang tergabung


dengan udara
dipindahkan oleh drift
eliminators yang terletak
pada bagian atas tower.

Fan mengendalikan udara


kering, mereduksi erosi
dan problem kondensasi
air dengan baik.
KLASIFIKASI COOLING TOWER

Tipe flow pada Mechanical Draft cooling tower

Counterflow Tower     Crossflow Tower


JENIS-JENIS COOLING TOWER
2. Cooling tower induced draft dengan aliran berlawanan 
• Air masuk pada puncak dan melewati bahan pengisi
(filler)
• Udara masuk dari salah satu sisi (menara aliran tunggal)
atau  pada sisi yang berlawanan (menara aliran ganda)
• Fan mengalirkan udara melintasi bahan pengisi menuju
saluran keluar pada puncak menara 
JENIS-JENIS COOLING
TOWER
3. Cooling Tower induced draft dengan aliran melintang
(Cross Flow)
• Air panas masuk pada puncak menara, melalui bahan
pengisi (filler)
• Udara masuk dari samping menara melewati filler,
sehingga  terjadi kontak langsung dengan air
(pendinginan) dan keluar menuju puncak. 
KLASIFIKASI COOLING TOWER
• Induced draft cooling towers
Satu atau lebih fan, diletakkan
pada bagian atas tower yang
menghisap udara keatas
melawan aliran air kebawah.

Ketika aliran udara lebih


banyak daripada aliran air,
air dingin pada bagian bawah
terjadi kontak dengan udara
kering

Ketika air hangat pada bagian


atas terjadi kontak dengan
udara embun menyebabkan
kenaikan efisiensi
perpindahan kalor
DESAIN COOLING TOWER

Pertimbangan desain :
• simple dan praktis (sebaiknya jaringan
pipa yang berlebihan dikurangi)
• dapat mudah mengakses seluruh
bagian dari system untuk kegiatan
inspection, sampling, cleaning dan
disinfection.
DESAIN COOLING TOWER

Fitur fitur desain yang efisien :


• system distribusi air, dalam pendesainan
cooling tower untuk memungkinkan sedikitnya
penyemprotan air.
• pengeliminasi penyimpangan-penyimpangan
yang efektif dan mimiliki efisiensi tinggi.
• perlindungan daerah di atas wadah cooling
tower untuk mengurangi efek windage. Efek ini
akan mengurangi transparansi dan
kemampuan tembus cahaya (translucent)
DESAIN COOLING TOWER

Pada pendesainnan cooling tower perlu


diperhatikan fungsi keguanaannya yaitu :
1.  Jangkauan Pendinginan
2.  Pendekatan temperatur wet bulb
3.  Laju aliran massa air
4.  Kecepatan udara melalui tower (tower cell
Air )
5.  Ketinggian tower
DESAIN COOLING TOWER

Karakteristik lain yang perlu diperhatikan


dalam mendesain cooling tower antara lain :
1. Fan horsepower
2. Pump horsepower
3.   Make-up water source
4.   Fogging abatement
5. Drift eliminators
Parameter Kualitas Cooling Water

Pada dasarnya kondisi air pendingin (cooling water) bisa diamati menggunakan parameter LSI (Langlier
Saturation Index) untuk mengetahui tendensi scaling ataupun korosi.
Dimana LSI < 0,0 tendensi terjadinya korosi, dan LSI > 0,0 kemungkinan terjadinya scaling. Faktor yang
berpengaruh terhadap kondisi ini terutama pada kondisi pH, besarnya TDS, kandungan ion Ca 2+, dan
alkalinitas.
•Gypsum scaling
Jika Ca x SO4 < 225 (meq/1)2 tidak terjadi scaling
•Magnesium Silicate Scaling
Jika MgxSiO2 < 700 tidak terjadi scaling
•Silica Scaling
Jika SiO2 < 113 + 1,06 x 10 (0,93pH-7) ; untuk 6<pH<11 tidak terjadi scaling
•Pengendapan Magnesium Hidroksida
Presipitasi Mg(OH)2 terjadi jika pH > 8,5
Jika Mg < 0,02.10(8,6-0,67)pH tidak akan terjadi presipitasi
•Ferrugionus Scaling
Kadar Fe < 0,5 ppm adalah standar tidak terjadinya korosi.
0,5 ppm < Fe < 10 ppm dibutuhkan scaling inhibitor
Fe > 3 ppm terjadinya scaling yang sulit dikontrol
Fe > 10 ppm dibutuhkan penghilang scaling
INDEKS KESTABILAN AIR
• Formula LSI:
LSI = pH – pHs
• pHs = (9.3 + A + B) – (C + D), dimana :
A = (Log10 [TDS] – 1)/10 = 0.15
B = -13.12 x Log 10(0C + 273) + 34.55 = 2.09 pada suhu 250C, dan 1.09 pada suhu
820C
• C = Log10[Ca2+ sebagai CaCO3] – 0.4 = 1.78
(Ca2+ sebagai CaCO3 juga disebut kekerasan kalsium dan dihitung sebagai = 2.5 (Ca2+)
• D = Log10[alkalinitas sebagai CaCO3] = 1.53
Contoh Mendesain Cooling Tower
PERMASALAHAN PADA COOLING TOWER
1.   Masalah Korosi
Korosi terjadi pada akibat pH rendah, Selain pH ada beberapa jenis
mikroorganisme yang menyebabkan korosi seperti nitrifying
bacteria dan Sulfate Reducing Bacteria (SRB) yang dapat
menghasilkan asam sulfida (H2S).Bakteri ini memiliki kemampuan
untuk mengubah ion sufate (SO4) menjadi asam sulfida (H2S) yang
sangat korosif menyerang logam besi,
logamlunak. Bakteri ini hidup sebagaian aerobik( tanpaudara ).
2.   Masalah Kerak
Pembentukan kerak diakibatkan oleh kandungan padatan terlarut
dan material anorganik yang konsentrasinya melampaui limit control.
3.   Masalah Mikrobiologi
Mikroorganisme juga mampu membentuk deposit pada
sembarangan permukaan. Hampir semua jasad renik ini menjadi
kolektor bagi debu dan kotoran lainnya. Hal ini dapat menyebabkan
efektivitas kerja cooling tower menjadi terganggu. Mikroorganisme
yang terdeteksi di dalam air pendingin adalah algae,jamur(fungi),
dan bakteri.
Cara Mencegah Pembentukan Kerak
1. Mengendalikan kerak dengan pH
2. Mengendalikan kerak dengan bleed off
3. Mengendalikan kerak dengan bahan kimia penghambat
kerak, antara lain : scale inhibitor (dispersant), corrotion
inhibitor, dan slime inhibitor
4. Masalah Mikrobiologi
5. Masalah Kontaminasi
MAINTENANCE COOLING TOWER
1.  Melumasi motor fan stiap tiga bulan, atau sesuai spesifikasi
manufaktur, menggunakan pelumas yang dianjurkan.
2.  Pada V-belt penggerak fan, lumasi poros fan setiap bulan dan
cek tegangan dari belt tersebut.
3.  Mengecek selruh baut pada tower setiap bulan.
4.  Mengecek float valve setiap bulan.
5.  Bersihkan dan cat ulang permukaan logam yang mudah
berkarat pada eksterior pertahunnya. Interior tower sebaiknya
juga turut diinspeksi pada waktu yang sama.
6.  Bersihkan Fan blades secara rutin dan cat ulang bila
diperlukan.
7.  Fan-fan harus dibersihkan dan diseimbangkan ketika
terdeteksi adanya getaran fan yang tinggi.
8.  Spesialis water treatment harus dikonsultasikan jika
pembentukan algae jelas terjadi.
KESIMPULAN
Cooling towers memiliki beragam jenis menurut bentuk dan
ukurannya, yang semuanya bekerja dengan prinsip yang sama,
yaitu :

• Sebuah cooling water menghembuskan udara melalui aliran air


dan air tersebut mengalami evaporasi.
• Umumnya, air menetes melalui sebuah lembaran tebal (thick
sheet) pada lubang plastik yang terbuka (open plastic mesh)
• Udara berhembus melalui lubang dengan sudut yang tepat
terhadap aliran air.
• Evaporator mendinginkan aliran air.
• Oleh karena sebagian air telah hilang saat penguapan, cooling
tower secara konstan menambah air (make up water) ke sistem
untuk mencegah perubahan.

Anda mungkin juga menyukai