Kelompok 10
Neni
Putri Tresna Asih Handayani
PANGAN FUNGSIONAL
2
Istilah Pangan
Fungsional
1. Pharmafood
2. Designer foods
3. Nutraceutical food
4. Health foods
5. Therapeutic foods
3
ISTILAH PANGAN
FUNGSIONAL
Health Food Pharmafoods
Makanan dalam konteks komersial Makanan yang mempunyai efek
yang di klaim mempunyai efek menyembuhkan atau meringankan
tertentu terhadap Kesehatan suatu penyakit akibat adanya
penambahan obat tertentu
4
ISTILAH PANGAN
FUNGSIONAL
Vitafood
Makanan yang ditambahkan zat vitamin,
sebagai pengganti vitamin yang harusnya
diperoleh dari makanan
5
“
Pangan fungsional adalah bahan
pangan yang berpengaruh positif
terhadap kesehatan seseorang,
penampilan jasmani dan rohani
selain kandungan gizi dan cita rasa
yang dimilikinya
6
Definisi Pangan Fungsional
Pangan fungsional menurut BPOM adalah pangan yang
secara alamiah maupun telah melalui proses,
mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan
kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-
fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi
kesehatan. Serta dikonsumsi sebagaimana layaknya
makanan atau minuman, mempunyai karakteristik
sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita
rasa yang dapat diterima oleh konsumen. Selain tidak
memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek
samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan
terhadap metabolisme zat gizi lainnya.
7
Persyaratan Pangan Fungsional
8
Pangan Fungsional
Harus berupa suatu produk pangan (bukan kapsul, tablet atau bubuk) yang berasal dari
bahan alami
Produk dapat dan layak dikonsumsi sebagai bagian dari diet atau menu setiap hari
Produk mempunyai fungsi tertentu pada saat dicerna. Memberikan peran khusus dalam
tertentu, membantu memulihkan tubuh setelah menderita sakit, menjaga kondisi fisik dan
9
Pangan fungsional tidak sama dengan
Food Supplement. Pangan fungsional
dapat dikonsumsi tanpa dosis tertentu,
dapat dinikmati sebagaimana
makanan pada umumnya, serta lezat
dan bergizi.
10
Peran Pangan Fungsional
Peranan dari makanan fungsional bagi tubuh semata-
mata bertumpu kepada komponen gizi dan non gizi yang
terkandung didalamnya
11
Contoh-contoh komponen aktif yang terdapat secara
alami dalam bahan pangan
1. Nerodiol dan linalool pada teh hijau yang berperan untuk mencegah karies gigi dan mencegah
kanker;
2. Komponen sulfur pada bawang-bawangan yang berfungsi untuk mencegah agregasi platelet dan
menurunkan kadar kolesterol;
3. Kurkumin pada rimpang kunyit dan l-tumeron pada rimpang temulawak yang berkhasiat untuk
pengobatan berbagai penyakit;
4. Daidzein dan genestein pada tempe yang berperan untuk menurunkan kolesterol dan mencegah
kanker;
5. Serat pangan (dietary fiber) dari berbagai sayuran, buah-buahan, serealia, dan kacang-kacangan yang
berperan untuk pencegahan timbulnya berbagai penyakit yang berkaitan dengan proses pencernaan;
serta
6. Berbagai komponen volatil yang terdapat pada bunga melati (jasmin), chrysant dan chamomile yang
aromanya sering digunakan sebagai aromaterapi.
12
Contoh komponen zat gizi yang sering ditambahkan ke
dalam bahan makanan
1. Vitamin A, vitamin E, beta-karoten, flavonoid, selenium, dan seng (zinc) yang telah
diketahui peranannya sebagai antioksidan untuk mengatasi serangan radikal bebas yang
menjurus kepada timbulnya berbagai penyakit kanker;
2. Asam lemak omega-3 dari minyak ikan laut untuk menurunkan kolesterol dan
meningkatkan kecerdasan otak, terutama pada bayi dan anak balita;
3. Kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, mencegah osteoporosis (kerapuhan
tulang) dan tekanan darah tinggi;
4. Asam folat untuk mencegah anemia dan kerusakan syarat;
5. Zat besi untuk mencegah anemia gizi;
6. Iodium untuk mencegah gondok dan kretinisme (kekerdilan);
7. Oligosakarida untuk membantu pertumbuhan mikroflora yang dibutuhkan usus (bifido
bacteria).
13
Jenis-Jenis Makanan
Fungsional
Berdasarkan Sumber Makanan (hewani atau nabati)
Berdasarkan Cara Pengolahannya
- Alami yaitu makanan yang langsung bisa dimakan atau diolah menjadi
suatu hidangan seperti sayur dan buah
- Tradisional yaitu makanan fungsional yang diolah secara tradisional,
seperti beras kencur, bandrek, tape, dali, dan lain-lain
- Modern yaitu makanan fungsional dapat diolah dengan cara modern,
seperti pasta, minuman isotonik, sosis, jus kemasan, dan lain-lain.
14
Pangan Fungsional Konvensional
● Buah-buahan
● Rempah-rempah
● Makanan fermentasi
● Minuman
● Sayuran
● Biji-bijian
● Makanan Laut
● Kacang-kacangan
● Legume
15
1. Pangan Tradisional
Pangan fungsional dapat berupa
makanan dan minuman yang berasal
dari hewani atau nabati. Walaupun
konsep pangan fungsional baru
populer beberapa tahun belakangan
ini, tetapi sesungguhnya banyak jenis
makanan tradisional yang memenuhi
persyaratan untuk disebut sebagai
pangan fungsional.
1. Pangan Tradisional
Minuman beras kencur, temulawak,
kunyit-asam, serbat, dadih
(fermentasi susu khas Sumatera
Barat), dali (fermentasi susu kerbau
khas Sumatera Utara), sekoteng,
bandrek, tempe, tape, jamu, dan
lain-lain
2. Modifikasi Pangan
Fungsional
• Yoghurt
• Kefir
• Koumiss
• Susu Almond
• Roti dan pasta
• Sereal
• Jus Kemasan
• Dan lain-lain
Pangan Fungsional Modern
19
Pangan Fungsional Modern
20
1
1
M
el
in
T
d un
fu erka
n
ra gs nd
gi
d i io u n di
ka n g ri
l b al a n
y
e b a t io da
as n g k s ri
ak id
a n an pe
m da ny
e l la
in m ak
du p
ng a n it
i d an g
i ri
da
ri
22
M
en
ja
N ga
be utr nu
nu rlim isi d tr
tri p al
si ah am isi
tu d tu
bu an pan
h b ga bu
ki er n
t a m fu
. an n h
fa gs
at io
un na
tu l s
k an
m g
em at
en
uh
33
i
Manfaat Pangan Fungsional
Pe
an rtu
ak m
bu
P h
d ang an
pe apa an
om rk t b fu &
eg em erm ngs pe
a ba a io rk
3, ng nf na
ka a n aa l m em
ls i a t b e
um na ag ng ba
, a k s i p and ng
sa ep ert un
m er um g
t
fo i v b n u
an
la it uh tr
t, am a is
dl n i
l . i n da ya
B1 n ng
2,
21
Beberapa fungsi fisiologis
yang diharapkan dari pangan
fungsional
tindakan yang sangat baik dan tepat dari segi gizi. Konsumsi pangan fungsional
dapat dilakukan oleh semua kelompok umur (kecuali bayi). Diversifikasi konsumsi
pangan fungsional perlu diperkenalkan sedini mungkin sejak masa kanak-kanak, agar
setelah dewasa memperoleh manfaat dan khasiat yang optimal, yaitu sehat dan
23
NUTRIGENOMIC
24
Nutrigenomik?
Peran bidang ilmu nutrigenetik dan nutrigenomik memperoleh
DNA lengkap dari suatu organisme), nutrien (zat gizi), dan kesehatan.
melainkan juga profil genetik yang mereka miliki. Konsep ini sudah
mulai dirintis dalam dunia kedokteran lebih dari satu dekade lalu
27
Program ini dirancang berdasarkan kenyataan bahwa setiap individu
memiliki respon yang berbeda-beda terhadap makanan dan Latihan fisik
tertentu. Hal ini dibuktikan berdasarkan banyaknya individu yang
mengeluhkan sedikit makan tapi cepat menjadi gemuk atau malah sudah
banyak makan namun masih kurus.
28
Hasil Pemeriksaan Nutrigonomic
untuk saran konsumsi makanan
Individu 1 Individu 2
Pada individu tertentu Meningkatkan konsumsi
mungkin akan dokter lemak baik agar dapat
sarankan untuk menurunkan berat badan
membatasi lemak jenuh
29
Hasil Pemeriksaan Nutrigenomic
untuk saran latihan fisik
Individu 1 Individu 2
Pada individu tertentu Disarankan jalan cepat
mungkin akan dokter agar dapat mencapai
sarankan untuk angkat berat badan ideal
berat
30
Apa itu
nutrigenomik?
31
nutrigenomik
nutrigenomik adalah ilmu yang
mempelajari respon gen terhadap
makanan yang di konsumsi, yang
bertujuan untuk mengetahui secara dini
perubahan apa yang akan terjadi
setelah makanan itu masuk ke dalam
tubuh.
32
nutrigenomik
Pada Tahun 2001, ilmuwan yang melakukan Human
Genome Project menyatakan bahwa gen manusia telah
berhasil dipetakan, sehingga dapat diketahui:
● Interaksi antara gen dengan makanan dan
lingkungan
● Interaksi gen yang berhubungan dengan berbagai
penyakit kronis
nutrigenomik dianggap sebagai kebutuhan zat gizi setiap
individu berdasarkan gen yang dimilikinya.
33
Prinsip yang melandasi nutrigenomik
1. Zat makanan berpengaruh pada gen manusia, walaupun pengaruhnya terjadi secara
langsung maupun tidak langsung. Pada kondisi tertentu, diet atau zat makanan yang
2. Zat gizi yang terdapat pada makanan mempunyai pengaruh besar untuk membuat tubuh
sehat atau sakit. Hal ini tergantung dengan susunan genetic masing-masing individu.
Beberapa gen dalam tubuh, yang jumlah serta strukturnya diatur dan dipengaruhi oleh
34
Prinsip yang melandasi nutrigenomik
kronis. Setiap orang memiliki gen yang berbeda, setidaknya satu dengan yang lain
4. Makanan yang masuk ke dalam tubuh dianggap sebagai sinyal yang dapat mempengaruhi
aktivitas gen pada tubuh. Selain itu makanan juga diketahui bisa mengubah struktur gen
sehingga dapat menimbulkan berbagai gangguan pada tubuh jika gen berubah
35
Prinsip yang melandasi nutrigenomik
5. Hubungan dan interaksi makanan dengan gen pada metabolisme lemak. Hail penelitian
menunjukan bahwa individu yang memiliki gen tertentu (gen alel APOA 1*A) memiliki
kadar kolesterol jahat (LDL) lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang memiliki gen
lain (gen alel APOA 1*G) setelah mengonsumsi makanan yang tinggi lemak tidak jenuh
tunggal, seperti alpukat, minyak kanola, minyak zaitun dan beberapa kacang-kacangan.
36
Nutrigenomik sebenarnya masih menjadi kontroversi dalam
bidang medis, karena melibatkan gen masing-masing individu.
Hal ini bisa menjadi suatu terobosan baru yang dapat
membantu serta mengatasi berbagai penyakit kronis seperti
penyakit jantung, kanker, dan diabetes melitus. Namun di sisi
lain, nutrigenomik masih harus diteliti lebih lanjut apakah
dapat diterapkan dengan baik, karena masing-masing individu
yang berbeda maka kebutuhannya berbeda pula. Walaupun
begitu, untuk saat ini menerapkan pola hidup sehat seperti
mengatur waktu, jenis, serta porsi makan, melakukan olahraga
rutin, serta istirahat yang cukup merupakan saran yang terbaik
dan dapat dilakukan oleh semua orang.
37
Efek dari variasi genetik ini dipengaruhi oleh lokasi gen tersebut
dan ekspresi protein dari gen tersebut dan berefek terhadap proses
matobolisme gen-gen terkait (genes cascade). Perubahan dalam
gen juga memberikan dampak yang berbeda terhadap populasi
(ras) yang berbeda. Susunan DNA tertentu juga memiliki
ketahanan terhadap penyakit tertentu. Oleh karena itu,
perkembangan ilmu nutrigenomik merupakan momen yang krusial
untuk merevolusi pemahaman manusia terhadap apa yang
dimakannya.
38
Beberapa komponen nutrisi essensial juga dapat mempengaruhi
perubahan aktivitas gen dan kesehatan, seperti karbohidrat, asam
amino, asam lemak, kalsium, zinc, selenium, folate dan Vitamin A,
C & E, dan juga komponen bioaktif non-essesial mempengaruhi
secara signifikan terhadap kesehatan.
39
Penyakit yang dipengaruhi gen
dan deefisiensi vitamin dan mineral.
40
Nutrigenomik & Anti-Penuaan
Nutrigenomik juga dapat diaplikasikan sebagai salah satu cara
untuk menunda terjadinya penuaan. Di era globalisasi ini bagi
sebagian besar wanita proses penuaan merupakan masalah
yang sangat besar, terutama karena pola makan dan aktivitas
yang buruk dapat mengakibatkan penuaan dini. Penuaan ini
terjadi karena adanya perubahan secara molekular, seluler dan
tingkatan organisme.
41
TEKNIK
RT-PCR-Real Time PCR
Pyrosequensing
metode sekuensing genom secara
keseluruhan
• Microarray
untuk mendeteksi ekspresi gen
yang diperoleh pada suatu produk
pangan tertentu.
Thanks!
Any questions?
43
44