Anda di halaman 1dari 5

TERM OF REFERENCES

(Kerangka Acuan)

Training for Trainers of Dementia Awareness for Community


Instructor of IRL West Java Chapter

In Collaboration:
IRL Jawa Barat
Centre for Family and Ageing Studies (CeFAS) URINDO
Pfizer Health Research Foundation
KERANGKA ACUAN
Training for Trainers of Dementia Awareness for Community Instructor of IRL West
Java Chapter

1. Latar Belakang
Demensia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat. Demensia akan
mengganggu kegiatan sehari-hari lansia maupun hubungan sosial lansia dengan
lingkungannya, bahkan demensia menjadi salah satu penyebab kematian yang semakin
meningkat setiap tahun seiring meningkatnya umur harapan hidup (Boustani dan Richard,
2007).
Demensia menurut WHO adalah sindrom neurodegeneratif yang ditandai dengan
disorientasi ingatan/memori, proses berpikir, perilaku, dan penurunan kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari.Sindrom ini timbul karena adanya kelainan yang bersifat
kronis dan progresif disertai dengan adanya gangguan fungsi luhur multiple seperti kalkulasi,
kapasitas belajar, bahasa, dan mengambil keputusan. Kesadaran pada demensia tidak
terganggu. Gangguan fungsi kognitif biasanya disertai dengan perburukan kontrol emosi,
perilaku dan motivasi. (WHO, 2017)
Pada tahun 2021, prevalensi demensia menurut WHO adalah 55 juta orang di seluruh
dunia, dengan kasus baru sebanyak 10 juta per tahun. Sekitar 91% kasus terjadi pada usia di
atas 65 tahun. Hanya 9% yang terjadi pada seseorang di bawah 65 tahun dan disebut sebagai
dementia onset muda. (WHO, 2021)
Hampir 60% penderita demensia berasal dari negara dengan pendapatan menengah ke
bawah. WHO memprediksikan peningkatan prevalensi penderita demensia menjadi 78 juta
orang pada tahun 2030 dan 139 juta orang pada tahun 2050. Peningkatan yang pesat ini juga
disebabkan oleh peningkatan populasi lansia di negara dengan pendapatan menengah ke
bawah. (WHO, 2021)
Sebuah penelitian tahun 2021 menyatakan bahwa prevalensi dementia di Indonesia
mencapai 1,2 juta orang. Jumlah ini diperkirakan menjadi 1,9 juta pada tahun 2030, dan
bertambah hingga 3,9 juta pada tahun 2050. Beberapa penelitian di Pulau Jawa mendapatkan
prevalensi dementia berkisar antara 20–30%, dan meningkat seiring pertambahan usia. (Ong
PA. dkk, 2021)
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Indonesia Ramah Lansia Jawa Barat
berencana untuk mengundang kepala sekolah dan instruktur sekolah lansia untuk mendapatkan
pembekalan dan pelatihan tentang penyakit demensia pada lansia dalam rangka meningkatkan
pengetahuan instruktur sekolah lansia

2. Tujuan
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan instruktur
sekolah lansia mengenai penyakit demensia pada lansia.
Tujuan khusus:
• Meningkatkan kapasitas instruktur sekolah lansia untuk mempromosikan upaya
pencegahan demensia kepada masyarakat
• Mengetahui tingkat pengetahuan instruktur mengenai penyakit demensia pada
lansia sebelum dilakukannya pelatihan
• Mengetahui tingkat pengetahuan instruktur mengenai penyakit demensia pada
lansia setelah dilakukannya pelatihan

3. Metode Pelatihan
Pelatihan ini dilakukan dengan model pembelajaran orang dewasa atau andargogi.
Dimana instruktur yang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola
sekolah lansia akan dipaparkan mengenai penyakit demensia pada lansia.

4. Waktu dan Tempat Pelatihan


Tanggal : Kamis, 23 Juni 2022
Waktu : Pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB
Tempat : Harris Hotel and Convention Ciumbeuleuit

5. Sasaran
Peserta pelatihan adalah instruktur sekolah lansia di IRL Jawa Barat sejumlah 30 orang
yang pernah mengikuti TOT tahap pertama yang berasal dari Kabupaten Bandung, Kota
Bandung dan para praktisi kesehatan.
Agenda Kegiatan Training for Trainers

Waktu Kegiatan Penanggungjawab


07.30 – 08.00 Registrasi peserta
08.00 – 08.15 Pre test
08.15 – 09.00 Pembukaan Sansan Syahdriana
Sambutan:
Penjelasan Program Sekolah Lansia – Direktur IRL
Jabar
09.00 – 09.30 Teknis Pengelolaan Sekolah Lansia Tresna dan Bu Hani
09.30 – 09.45 Coffee break dan ice breaking
09.45 – 10.45 Proses menua dan fisioterapi sederhana untuk lansia Rosy Armelia
SST.FT, Ftr., MMRS
10.45 – 11.15 Senam untuk meningkatkan kapasitas fisik Endang Rosida
(peregangan, kekuatan dan keseimbangan)
11.15 – 12.00 Oral Care untuk Pencegahan Demensia Lisna Agustina
12.00 – 13.00 Istirahat MC
13.00 – 14.30 Mengenal Dimensia, Pencegahan dan Manajemen Dr. dr. Gea Pandhita
Dimensia S, MKes, Sp.S
14.30 – 15.00 Nutrisi Lansia Rizqy Irfansyah Putra
(Entrasol)
15.00 – 15.15 Coffee break
15.15 – 15.55 Menjadi Instruktur Sekolah Lansia Biben Fikriana
15.55 – 16.00 Post Test
16.00 - selesai Penutup MC

6. Trainer atau Mentor Pelatihan


a. Dr. Susiana Nugraha, SKM.,MN.
b. Dr. dr. Gea Pandhita S, MKes, Sp.S
c. Rosy Armelia SST.FT, Ftr., MMRS
d. Lisna Agustina
e. Biben Fikriana
f. Putri Tresna Asih Handayani
g. Hani Hadiani
h. Endang Rosida

7. Pembiayaan
Keseluruhan pembiayaan dalam kegiatan ini akan dibebankan kepada Indonesia Ramah
Lansia (IRL) Jawa Barat didukung oleh Pfizer Health Research Foundation
Fasilitas bagi peserta pelatihan:
a. Mendapatkan skill baru tentang penyakit demensia pada lansia
b. Mendapatkan sertifikat pelatihan
c. Coffee break pagi dan sore
d. Makan siang
e. Souvenir
f. Doorprize/kuis

8. Penutup
Demikian kerangka acuan pelaksanaan pelatihan instruktur sekolah lansia ini, diharapkan
seluruh peserta dapat menambah keterampilan dan meningkatkan pengetahuan mengenai
penyakit demensia pada lansia.

Anda mungkin juga menyukai