A PENDAHULUAN
Program kesehatan remaja sudah mulai diperkenalkan di Puskesmas sejak tahun 2013.
Kelompok remaja yaitu penduduk dalam rentang usia 10-19 th, di Indonesia memiliki
proporsi kurang lebih 1/5 dari jumlah seluruh penduduk. Konseling Kesehatan
Remaja merupakan kegiatan yang mewakili Pelayanan Kesehatan Remaja (PKPR),
yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan remaja dan meningkatkan daya
tahan remaja terhadap berbagai masalah yang dialaminya sehingga mereka mampu
memelihara kesehatan dan terhindar dari perilaku berisiko. Salah satu upaya nyata
PKPR dalam mengikut sertakan remaja adalah melalui GEN PESAT.GEN
PESATdibutuhkan sebagai tempat curahan hati (curhat)oleh para remaja karena
remaja lebih mudah mengkomunikasikan masalahnya kepada temanya. Selain itu
GEN PESATdiharapkan dapat memotivasi dan memberikan informasi yang benar
mengenai kesehatan remaja, danpermasalahanlainya.
MASadalahsingkatandariManusiawi, AsuhdanSimpatimengandungartibahwa
dalam memberikanpelayananmenjunjungtingginilaikemanusiaan, memberikan
pelayanandengan polaasuh yang baiksertaselalusimpatiksehinggaminat
masyarakatuntukberkunjung di PuskesmasWiradesa.
B LATAR BELAKANG
Remaja merupakan kelompok yang unik dengan kebutuhan yang khas, yaitu
kebutuhan untuk mengenal identitas/jati dirinya. Dalam memrnuhi kebutuhanya
tersebut, remaja cenderung untuk menerima tantangan atau coba-coba melakukan
sesuatu tanpa di dahului pertimbangan matang, yang akhirnya dapat mendorong
remaja kearah perilaku berisiko yang dapat menimbulkan berbagai masalah yang akan
mempengaruhi kesehatanya. Untuk membantu remaja meyelesaikan masalahnya
secara bertanggungjawab, diperlukan keberpihakan terhadap remaja. Salah satu
bentuk kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja ( PKPR ), yang dapat membantu
remaja dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan pemahaman , empati
dan dukungan kepada remaja adalah Konseling Kesehatan Remaja. Dasar-dasar
konselor untuk remaja adalah mempelajari bagaimana cara menjadi fasilitator yang
baik dan mengenal seperti apa dan bagaimana komunikasi konseling. Peran konselor
dari para remaja ini memang sangat di butuhkan ketika peran orang tua yang masih
di anggap sibuksebagai wadah curhat siswa. Disinilah fungsi konselor mengambil alih
hal-hal yang di alami remaja. Jumlah remaja wilayah kerja Puskesmas Wiradesa
sangatbanyak banyak sehingga perlu adanya pelatihan konselor di
desayaituorganisasiremajadesa yang dekatdenganremajadesanya.
C. TUJUAN
Meningkatkan pengetahuan kaderremaja tentang pelayanan kesehatan remaja di desa
Tujuan khusus :
1. GEN PESAT mampu memahami masalah kesehatan remaja
2. GEN PESATmampu memberikan informasi tentang kesehatan remaja dan
pelayanan konseling ( membantu temannya untuk mengenali masalahnya, dan
membantu menyelesaikan masalah temannya, jika diperlukan dengan bantuan
petugas PKPR).
3. GEN PESAT mampu mendorong remaja menemukan berbagai alternatif
penyelesaian masalah.
4. GEN PESAT dapat membantu remaja mengambil keputusan sendiri dan
melaksanakan keputusanya serta bertanggung jawab terhadap keputusanya.
5. GEN PESATmampu memberikan dukungan emosi, mengurangi kekhawatiran
dan penderitaan teman-temannya yang mengalami masalah.
6. GEN PESAT mampu membidangipelayanan di
masyarakatmelaluikegiatanposyanduremaja.
F. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah :
1. Penanggung jawab program.
2. Lintas sektor terkait (kepaladesa/kelurahan, remajadesa )
3. Perwakilanremajadesa