I. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa dan merupakan salah satu
fase yang sangat menentukan dalam kehidupan seseorang. Selain itu banyak yang menganggap bahwa
masa remaja merupakan masa yang paling “rawan” dalam siklus kehidupan setiap orang. Berbagai survey
telah menyebutkan masalah kenakalan remaja yang menjadikan perilaku remaja tidak sehat dan tidak
berakhlak (unhealthy and unethical life behaviors), mulai dari pergaulan (seks) bebas, penggunaan narkoba
sampai dengan bahaya penularan HIV/AIDS di kalangan remaja yang angkanya cenderung meningkat. Selain
itu rata-rata usia perkawinan pertama juga masih di bawah 20 tahun yang mengakibatkan banyak pasangan
yang belum siap menghadapi kehidupan berkeluarga baik dari segi fisik, mental maupun sosial. Berbagai
permasalahan tersebut bila tidak segera ditangani akan dapat berdampak buruk terhadap kualitas generasi
muda Indonesia yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas pembangunan bangsa di masa yang
akan datang.
Sehubungan dengan hal tersebut pemerintah (cq BKKBN) telah melaksanakan berbagai upaya untuk
meningkatkan kualitas generasi muda indonesia melalui pembangunan kependudukan dan KB, dimana
sasarannya tidak hanya pada keluarga / Pasangan Usia Subur (PUS) tetapi juga menjangkau remaja dalam
rangka mempersiapkan kehidupan berkeluarga serta meningkatkan usia perkawinan pertama menjadi 21
tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki sebagaimana tercantum dalam salah satu sasaran strategis
(PKBR), yaitu suatu program untuk memfasilitasi remaja belajar memahami dan memperaktekan perilaku
hidup sehat dan berakhlak (healthy and ethical life behaviors) guna mencapai Tegar Remaja (adolescent
resilience) sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana Indonesia. Tegar Remaja adalah sosok remaja
yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko TRIAD KRR (Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS), menunda
usia pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya. Sasaran program
PKBR adalah remaja usia 10- 24 tahun dan mahasiswa yang belum menikah.
Kegiatan program PKBR dilaksanakan melalui wadah Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK
Remaja), yaitu suatu wadah kegiatan program PKBR yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna
memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja
serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. PIK Remaja dapat dibentuk di berbagai basis seperti Organisasi
PIK Remaja sebagai suatu wadah yang dikelola oleh, dari dan untuk remaja memiliki peran sangat
strategis dalam upaya memberikan informasi, sosialisasi maupun konseling terhadap permasalahan remaja.
Oleh karena itu peningkatan kualitas PIK Remaja harus tetap diupayakan dengan tetap menerapkan prinsip
pelayanan yang ramah remaja. Untuk menunjang hal tersebut diperlukan peningkatan SDM baik pembina,
II. TUJUAN
a. Umum
b. Khusus
1. Meningkatkan cakupan program Ausrem termasuk didalamnya program terkait yaitu KIA.......
2. Menurunkan kasus kematian dan kesakitan baik pada ibu hamil, bersalin, bayi, balita anak sekolah
dan remaja.
3. Meningkatkan pengetahuan anak usia remaja khususnya dibidang yang berkaitan dengan program
Puskesmas Gardujaya
4.
III. SASARAN
Ibu Hamil, Nifas, bayi, balita, anak pra sekolah, anak sekolah dan anak remaja yang putus sekolah.
IV. PELAKSANA
dengan waktu Pelaksanaan tanggal 14 September 2017 jam 08.00 sampai dengan selesai.
V. BENTUK KEGIATAN
1. Presentasi kegiatan
2.
VI. BIAYA
Dana kegiatan ini bersumber dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas gardujaya
2. Transportasi
3.. Konsumsi
JUMLAH Rp. 1.800.000,-
VII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat, sebagai dasar pelaksanaan Program monitoring dan evaluasi
LAMPIRAN
SEKERTARIS :
SEKSI-SEKSI
MC : ALIF KHOERUNIKMAH
1. PEMBUKAAN
2. MENYANYIKAN LAGU INDONESIA RAYA
3. SAMBUTAN KEPALA PUSKESMAS
4. SAMBUTAN DARI PROVINSI
5. PENUTUP
6. PRESENTASI HASIL KEGIATAN
7. TANYA JAWAB