BAB I
PENDAHULUAN
hamil, bayi, anak sekolah, dewasa, sampai usia lanjut atau yang dikenal
dengan pendekatan siklus hidup. Setiap tahap dari siklus tersebut, manusia
menghadapi masalah gizi yang berbeda yang harus diatasi dengan cepat dan
tepat waktu. Menurut Depkes RI (2005), salah satu upaya untuk memperoleh
tumbuh kembang yang baik adalah dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
dilanjutkan sampai bayi berumur 24 bulan. Oleh karena itu, menyiapkan dan
bagian dari upaya peningkatan SDM. Karena bayi dan anak lebih sehat maka
yang terjadi secara alami, makin dini bayi disusui, makin cepat dan lancar
waktu yang tidak ditentukan. Hal tersebut merupakan salah satu cara dari
beberapa cara yang tidak disadari dan tidak dilakukan orang tua tetapi begitu
Hak bayi mendapat ASI diartikan mendapat ASI sesuai dengan resolusi
World Health Assembly (WHA, 2001) dalam IDAI Cabang DKI Jakarta
(2008), yaitu bayi mendapat ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan,
tahun.
menyelamatkan sekitar 1,5 juta bayi pertahun dari kematian dan kesakitan.
Setiap tahunnya lebih dari 25.000 bayi di Indonesia dan 1,3 juta bayi di
eksklusif.
negara berkembang, risiko kematian bayi antara usia 9-12 bulan meningkat
40% jika bayi tersebut tidak disusui, untuk bayi berusia di bawah 2 bulan,
ASI eksklusif terus menurun yang awalnya 42,2% pada tahun 2003 menurun
jumlah bayi 0-6 bulan pada bulan Januari tahun 2012 sebanyak 241 yang
lulus ASI eksklusif sebanyak 23 (9,5%) pada bulan Pebruari jumlah bayi 0-6
sedangkan untuk bulan Maret jumlah bayi 0-6 bulan sebanyak 250 yang lulus
39,5%. Hal ini terjadi juga pada bayi yang mendapat ASI dalam satu jam
yang dilakukan oleh Anggrita (2009) menyatakan bahwa ada hubungan antara
umur ibu dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai p value 0,031). Hal
ini sejalan dengan penelitian Rohani (2007) yang menyatakan bahwa ada
hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai
p value 0, 012.
yang tidak menyusui bayinya secara eksklusif didapat 3 orang karena hari-
hari pertama ASI tidak keluar, 3 orang karena ibu bekerja, dan 4 orang ibu
karena tidak tahu manfaat ASI sehingga menganggap susu formula adalah
eksklusif.
5
bayinya.
kesehatan.
3. Bagi Bidan
ASI eksklusif
ASI eksklusif.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
dimaksud dengan ASI eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa
jeruk, madu, teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat apapun
seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim sampai usia
pemberian hanya air susu ibu saja tanpa tambahan cairan atau makanan
baik dan yang benar, yaitu tidak dijadual, ASI diberikan sesering
payudara kanan dan kiri secara bergantian tiap kali menyusui. Disamping
itu posisi ibu bisa duduk atau tiduran dengan suasana tenang dan santai.
Bayi dipeluk dengan posisi menghadap ibu. Hisapan mulut bayi pada
pusting susu ibu harus baik, yaitu sebagian besar areola (bagian hitam
susu ibu sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadual dan
tidak diberikan makanan tambahan lain walaupun hanya air putih sampai
bagi bayi, bagi negara hingga bagi lingkungan. Adapun menurut Roesli
pertumbuhan otak bayi yang tidak ada atau sedikit sekali terdapat
pada susu sapi antara lain. Taurin yaitu suatu bentuk zat putih telur
yang hanya terdapat pada ASI. Laktosa merupakan hidrat arang utama
dari ASI yang hanya sedikit sekali terdapat dalam susu sapi. Asam
asam lemak utama dari ASI yang terdapat sedikit dalam susu sapi.
8
pendarahan.
lemak yang tertimbun selama hamil, sehingga berat badan ibu yang
untuk biaya sakit terutama sakit muntah, mencret, dan sakit saluran
susu, karton dan kertas pembungkus, botol plastik dan karet. ASI
alat transportasi.
sebagai berikut.
berbagai zat anti kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit. ASI
selama hamil.
Indonesia.
pembentuk sel-sel otak, terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga
mengandung whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih
dapat diserap oleh tubuh bayi. Misalnya, protein susu sapi tidak mudah
b. Mudah Di Cerna
menjadi energi, sel-sel baru, dan lain-lain) yang membuat ginjal bayi
ASI : Komposisi zat gizi ASI sejak hari pertama menyusui biasanya
mempunyai kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan
laktosa (gula susu) yang lebih rendah dibandingkan ASI mature (ASI
yang seperti ini akan membantu system pencernaan bayi baru lahir
yang memang belum berfungsi optimal. Selain itu komposisi ASI pada
yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya belum habis.
Susu formula: Komposisi zat gizinya selalu sama untuk setiap kali
dan sel-sel darah putih hidup. Selain itu, ASI mengandung faktor
tubuh bayi,. Selain itu, tidak mengandung sel-sel darah putih dan sel-
ASI : Cita rasa ASI bervariasi sesuai dengan jenis senyawa atau zat
ibu.
Susu formula : Bercita rasa sama dari waktu ke waktu dengan standar
2.2.1 Pekerjaan
dan tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Walaupun kepada ibu
memompa ASI peras / perahnya selama ibu bekerja dan malam hari lebih
15
lebih cepat memberikan susu botol. Alasan yang dipakai ialah supaya
bayinya secara eksklusif, tugas ini akan berdampak positif bila petugas
dengan nilai p (< 0,05). Adapun pekerjaan ibu dapat dibedakan menjadi:
jasa online.
2.2.2 Umur
jawab orang tuanya. Walau demikian ada usia tertentu yang disediakan
dan menyusui adalah 20-35 tahun oleh sebab itu yang sesuai dengan masa
mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun, bahwa umur
kehamilan, persalinan dan nifas serta cara mengasuh bayinya. Ibu yang
berumur kurang dari 20 tahun masih belum siap jasmani dan sosial dalam
menjadi:
2.2.3 Pendidikan
suatu proses belajar yang berarti didalam pendidikan itu terjadi proses
baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok dan masyarakat.
kemampuan baru yang berlaku untuk waktu yang relatif lama. Ciri ketiga
18
adalah bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dan disadari dan bukan
karena kebetulan.
a. Pendidikan Dasar
Meliputi sekolah dasar atau Madrasah Ibtidayah dan SMP atau MTs.
b. Pendidikan Menengah
c. Pendidikan Tinggi
2.2.4 Paritas
sedangkan wanita yang telah hamil dua kali atau lebih yang menghasilkan
19
janin hidup yaitu multipara, dan wanita yang telah hamil enam kali atau
2002: 688).
melahirkan maka akan semakin baik pula pengalaman yang ibu peroleh.
kemudian akan berdampak baik pada persalinan dan perawatan diri ibu.
1. Primipara
2. Multipara
3. Grandemultipara
2.2.5 Pengetahuan
1. Pengertian
manusia.
20
dan informasi.
2. Tingkat Pengetahuan
tingkatan, yaitu:
1. Tahu (Know)
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Aplication)
sebenarnya.
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Syntesis)
yang baru.
6. Evaluasi (Evaluation)
tersebut.
22
3. Pengukuran Pengetahuan
yaitu:
a. Pertanyaan Subjektif
dari penilaian.
b. Pertanyaan Objektif
𝑓
𝑃 = x 100%
𝑁
Keterangan :
P : Persentase
BAB III
Faktor-faktor yang
berhubungan
dengan pemberian
ASI Eksklusif : Pemberian ASI
1. Umur Eksklusif
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Paritas
5. Pengetahuan
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat, artinya tiap subjek penelitian
atau variabel subjek pada saat pemeriksaan, berarti bahwa semua subjek
4.2.1 Populasi
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang
yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau
Dalam hal ini variabel yang diteliti terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas penelitian yaitu umur ibu, pendidikan ibu,
sebagian alat pengumpulan data yang telah baku atau alat pengumpulan
1. Editing
2. Coding
yang dibuat dalam bentuk angka atau huruf yang memberi petunjuk
3. Entry
computer.
4. Tabulasi
agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan didata untuk disajikan
dan dianalisa.
30
1. Analisa Univariat
frekuensi (F) dengan hasil jumlah observasi (N) dan dikalikan 100%
𝑓
𝑃= 𝑥100%
𝑛
Keterangan :
N : Jumlah Responden
anemia.
2. Analisa Bivariat
variabel terikat dengan uji statistik yang disesuaikan dengan skala data
adalah :
sampling chi-square
5. Pada derajat kebebasan sama dengan 1 (tabel 2x2) tidak boleh ada
1. Jika p value < 0,05 maka ada hubungan yang bermakna antara
2. Jika p value > 0,05 maka tidak ada hubungan antara pengetahuan
sebagai berikut :
x2= ( O1 – E1 )2
i=1
E1
Keterangan :
k = jumlah kategori
Kuningan
2012.
33
BAB V
berikut:
kategori umur beresiko (< 20 tahun dan > 35 tahun sebanyak 10 orang
(20%).
35
sebagai berikut:
6. Distribusi Pengetahuan
berikut:
uji korelasi chi-square didapatkan nilai p = 0,521 (nilai p > 0,05). Hal
hasil uji korelasi chi-square didapatkan nilai p = 0,156 (nilai p > 0,05).
(nilai p < 0,05). Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang
ibu yang tidak memberikan bayinya ASI eksklusif paling banyak pada
square didapatkan nilai p = 0,100 (nilai p > 0,05). Hal ini berarti
eksklusif.
ibu yang tidak memberikan bayinya ASI eksklusif paling banyak pada
korelasi chi-square didapatkan nilai p = 0,000 (nilai p < 0,05). Hal ini
square didapatkan nilai p = 0,521 (nilai p > 0,05). Hal ini berarti bahwa
bayinya. Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun masih belum siap dalam
didapat hasil tidak ada hubungan antara umur dengan pemberian ASI
eksklusif dengan nilai p value 0.451. hal ini juga sejalan dengan penelitian
44
tidak ada pengaruh antara usia ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-4 bulan (p > 0,05). Begitu pula penelitian Madjid (2003) dalam
Kristina (2003) bahwa tidak ada hubungan antara umur ibu melahirkan
square didapatkan nilai p = 0,156 (nilai p > 0,05). Hal ini berarti bahwa
eksklusif.
membuka jalan pikiran dalam menemui ide-ide atau nilai-nilai baru. Ibu
tersebut menerima informasi, baik dari orang lain maupun dari media
Medan Amplas Medan pada tahun 2009 dimana didapat hasil tidak ada
value 0.673.
didalam rumah sebanyak 82,8% sedangkan pada kelompok ibu yang tidak
didapatkan nilai p = 0,002 (nilai p < 0,05). Hal ini berarti bahwa terdapat
eksklusif.
46
selain itu wawasan ibu pun akan lebih luas bila dibandingkan dengan ibu
dan tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Walaupun kepada ibu
memompa ASI peras / perahnya selama ibu bekerja dan malam hari lebih
lebih cepat memberikan susu botol. Alasan yang dipakai ialah supaya
bayinya secara eksklusif, tugas ini akan berdampak positif bila petugas
47
p value 0,002.
didapatkan nilai p = 0,100 (nilai p > 0,05). Hal ini berarti bahwa tidak
pengetahuan mampu memberikan hasil yang semakin baik. Hal ini sejalan
antara paritas dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai p> 0,05.
square didapatkan nilai p = 0,000 (nilai p < 0,05). Hal ini berarti bahwa
ASI eksklusif.
kesehatan.
49
ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif adalah ibu dengan pengetahuan
pengetahuan kurang.
50
BAB VI
6.1 Simpulan
1. Gambaran umur ibu paling banyak pada kategori umur tidak beresiko
24 orang (48%).
6.2 Saran
1. Bagi Bidan
ASI eksklusif.
ASI eksklusif.