Anda di halaman 1dari 7

PRE PLANNING

PELATIHAN DAN PENYEGARAN KADER POSBINDU


DESA WONOPLUMBON KECAMATAN MIJEN
KOTA SEMARANG

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK RW I DAN RW IV

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
KEGIATAN PENYEGARAN KADER POSBINDU
DESA WONOPLUMBON KECAMATAN MIJEN
KOTA SEMARANG

A. PENDAHULUAN
Pemerintah telah mencanangkan pelayanan kesehatan untuk lansia
melalui beberapa jenjang sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan
kesehatan pada kelompok lansia. Pelayanan kesehatan untuk lansia terdiri
dari tiga tingkat. Pelayanan kesehatan lansia di tingkat masyarakat adalah
Posyandu Lansia, sedangkan di tingkat dasar adalah Puskesmas, dan tingkat
lanjut adalah Rumah Sakit (Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI, 2015). Posyandu lansia merupakan wahana pelayanan bagi
kaum lansia, yang dilakukam dari, oleh dan untuk kaum usila yang menitik
beratkan pada pelayanan promotif dan preventif, tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitative (Notoatmodjo, 2007).
Sementara menurut Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia,
Komisi Nasional Lanjut Usia (2010) disebutkan bahwa Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan kepada
lanjut usia di masyarakat, yang proses pembentukan dan pelaksanaannya
dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM),
lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan
lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan kesehatan pada upaya
promotif dan preventif. Disamping pelayanan kesehatan, di Posyandu
Lanjut Usia juga dapat diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan,
ketrampilan, olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain yang
dibutuhkan para lanjut usia dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Selain itu mereka
dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri.
Kader adalah tenaga sukarela tanpa pamrih yang merasa terpanggil
atau dipercaya oleh warga atau pimpinan desa untuk memajukan
masyarakat di lingkungannya. Sebagai salah satu syarat menjadi

2
seorang kader, diharuskan mengikuti pelatihan kader pembangunan
kesehatan. Pelatihan atau penyegaran kader terdiri dari 3 jenis, yaitu
pelatihan dasar, penyegaran dan pembinaan.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan kepada kader
di RW 1 dan RW 4 Desa Wonoplumbon Kecamatan Mijen Kota Semarang
didapatkan Posyandu yang terdiri dari posyandu balita dan lansia. Dalam
pelaksanaannya posyandu lansia di RW 1 belum terbentuk dan posyandu di
RW 4 sudah lama vakum karena pandemi Covid-19. Dari wawancara
dengan para kader didapatkan masukan untuk di lakukan penyegaran
tentang materi posyandu lansia karena sudah lama tidak ada pelatihan atau
penyegaran supaya para kader lebih memahami dan lebih semangat lagi
untuk melaksanakan tugasnya sebagai kader. Oleh sebab itu, pada kegiatan
saat ini mahasiswa lebih mengutamakan pada posyandu lansia. Kegiatan ini
berisi pendidikan tentang pelayanan posyandu, demonstrasi 5 meja
posyandu, cara pengukuran tekanan darah dan cara mengecek gula stick,
dan tentang 2 penyakit yang ada di desa Wonoplumbon yaitu hipertensi
(HT) dan diabetes melitus (DM). Pelatihan penyegaran ini dilaksanakan
berhubungan dengan banyaknya masalah - masalah kesehatan yang muncul
akhir-akhir ini sehingga menuntut para kader untuk memberikan pelayan
kesehatan masyarakat secara optimal. Dimana seorang kader harus
mampu menjadi fasilitator dan motivator bagi anggota masyarakat.
Sehingga dengan pelatihan penyegaran ini dapat menciptakan kader-kader
yang mempunyai potensi dan kesadaran yang tinggi akan masalah-masalah
kesehatan yang muncul di daerah tempat tinggalnya.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Kader mampu menjadi fasilitator dan motivator bagi anggota
masyarakat agar dapat mengikuti program-program yang dijalankan
oleh kader dan sebagai bagian proses deteksi dini dan peningkatan
kesehatan serta pencegahan penyakit.

3
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pelatihan kader selama 4 jam diharapkan
kader dapat:
a. Kader memahami sistem 5 meja dengan benar
b. Kader mengetahui penyakit Hipertensi dan Diabetes militus, cara
mendeteksi secara dini
c. Mengetahui cara cek tensi (TD) dan cek gula darah stick.

C. PESERTA
Peserta dalam pelatihan penyegaran ini yaitu kader Desa Wonoplumbon
Kecamatan Mijen Kota Semarang.

D. MATERI
1. Pengantar kegiatan posyandu sistem 5 meja
2. Penyakit Hipertensi
3. Penyakit Diabetes Mellitus
4. Cara mengukur tensi (Tekanan Darah) dan cek gula darah stick.

E. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan penyegaran ini
adalah menggunakan metoda ceramah, diskusi dan demonstrasi.

F. ALAT DAN MEDIA


LCD, Laptop, Speaker, Leaflet, alat tensimeter dan glucometer.

4
G. JADWAL PELATIHAN
Hari/ Jam Acara Materi Pelatih
tanggal
Rabu, 29 07.30-07.45 Registrasi dan Pretest Panitia
07.45-08.00 Pembukaan MC (Andi Thalia, S.Kep)
September
08.00-08.15 Sambutan Kepala Desa Wonoplumbon
2021 08.15-09.00 Senam lansia Yulyati Tusiana, S.Kep
Herawati, S.Kep
09.00-09.30 Posyandu Lansia Sistem 5 Meja dan Nimatus Solikhah, S.Kep
KMS Wilda Ayu, S.Kep
09.30-10.00 Hipertensi Anis Heru S, S.Kep
10.00-10.15 Istirahat Panitia
10.15-10.45 DM Timur Purcahyo, S.kep
10.45-11.30 Cara mengukur tensi (TD), dan cek Panitia
gula darah stick
11.30-12.00 P3K S.Sugeng Hariedy, S.Kep
12.00-12.45 Isoma Panitia
12.45-13.45 Bantuan Hidup Dasar dan Praktek Mei Setiawandana, Skep
Wahyu Triyono, SKep
13.45-14.00 Post test dan Penutup Panitia

H. TEMPAT PELATIHAN
Pelatihan dilaksanakan di balai Desa Wonoplumbon Kecamatan Mijen Kota
Semarang.

I. MATERI PELATIHAN
Terlampir

J. PENGORGANISASIAN
Penanggung jawab : Fajar Agung Kurniawan
Pemateri :
1. Sriyono Sugeng Hariedy
2. Yulyati Tusiana
3. Timur Purcahyo
4. Anis Heru Santiko

5
5. Herawati
6. Wahyu Triyono
7. Mei Setiawandana
8. Nimatus Solikhah
9. Wilda Ayu
Notulen : 1. Novitasari
2. Yossie Oges

Perlengkapan : Arief Riawan


Dokumentasi : I Ketut
Konsumsi :
1. Siti Aminah Cendrakasih
2. Laylia Noviani
3. Suci Mirdania NH
4. Suprihartati
Humas : M. Iqrommullah

K. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan pre planning
b. Waktu pelaksanaan posbindu telah disepakati dan ditetapkan
c. Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
d. Materi dan media yang akan digunakan dalam kegiatan posbindu
telah dipersiapkan
e. Telah terbentuk panitia penyelenggara
f. Surat undangan telah dibuat

2. Evaluasi Proses
a. Jumlah peserta sesuai data jumlah lansia di Desa Wonoplumbon,
kecamatan Mijen, Kota Semarang
b. Peserta aktif mengikuti kelangsungan acara

6
c. Media dan alat bantu dapat digunakan secara efektif
d. Acara dapat berjalan sesuai rencana

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta posbindu mengetahui posyandu lansia sistem 5 meja dan
mengetahui tentang 2 penyakit HT dan DM pencegahan dan cara
deteksi dini
b. 70% jumlah undangan hadir dalam kegiatan posbindu.
c. 90% tidak meninggalkan tempat sebelum acara selesai

Anda mungkin juga menyukai