I. Latar Belakang
Kementerian Kesehatan berkomitmen melakukan transformasi sistim kesehatan Indonesia melalui 6 pilar
yaitu Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistim Ketahanan Kesehatan,
Transformasi Sistim Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan dan Transformasi Teknologi
Kesehatan. ± 270 juta penduduk Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan primer berkualitas. Siklus hidup
sebagai Fokus transformasi layanan kesehatan primer, sekaligus sebagai fokus penguatan promosi dan
pencegahan.
± 300 ribu unit penyedia pelayanan kesehatan primer dengan fasilitas dan SDM terstandarisasi
mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring, hingga tingkat desa dan dusun termasuk untuk memperkuat
promosi dan pencegahan serta resilensi terhadap pandemi. 100 persen wilayah dan kondisi kesehatan penduduk
termonitor secara berkala dengan cara memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) antara lain melalui
pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan per desa, serta kunjungan rumah dengan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Upaya yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di masyarakat maka upaya
yang dibutuhkan posyandu dalam mendukung transformasi kesehatan khususnya transformasi layanan primer
adalah 1). Menata posyandu programatik seperti Posyandu KIA, Posyandu Lansia, Posyandu Remaja, Posbindu
PTM untuk terintegrasi dalam Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan “Posyandu” dengan menyediakan
layanan untuk seluruh sasaran siklus kehidupan, muai dari ibu hamil, bersalin dan nifas, bayi, balita, anak
prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia produktif dan lansia. Diharapkan Posyandu dalam kerangka LKD/K
dilengkapi dengan tempat permanen, pengurus dan kader yang memadai, anggaran operasional memadai serta
prasarana kesehatan yang memenuhi standar, peralalatan kesehatan. 2). Menyediakan kader untuk bertugas di
Posyandu dan Puskesmas Pembantu. Berbagai kader yang telah terlatih dari Posyandu Programatik (Posyandu
KIA, Lansia, Remaja, Posbindu PTM) untuk diintegrasikan sebagai kader LKD/LKK posyandu, sehingga kebutuhan
menyediakan layanan yang lebih luas untuk seluruh siklus hidup dapat disediakan dengan baik.
Kepala Desa/Lurah juga perlu menyediakan kader yang ditugaskan melakukan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan dalam melaksanakan manajemen kader dan pemantauan wilayah setempat, serta upaya
pemberdayaan masyarakat. Puskesmas Pembantu menjadi koordinator dalam pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan bagi posyandu yang ada di tingkat RT/RW, Dusun, Lingkungan atau nama lainnya. Puskesmas
pembantu (Pustu) merupakan jaringan puskesmas yang memiliki wilayah kerja desa/kelurahan. Pustu mempunyai
peran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan kesehatan di Posyandu. Pustu dalam menjalankan tugas fungsi
memberikan pelayanan promotif, preventif mendapatkan dukungan Kepala Desa/Lurah untuk menugaskan kader
membantu upaya promotif dan preventif di puskesmas pembantu. Tim di puskesmas pembantu akan
mengkoordinir pemantauan wilayah setempat bagi seluruh sasaran Posyandu yang ada di wilayahnya.
Untuk memantapkan upaya dimaksud dan dalam rangka pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu
maka perlu dilakukan peningkatan kapasitas kader dengan 25 kompetensi Kader dalam pelayanan posyandu
siklus hidup dari Ibu hamil, ibu Nifas, Ibu Menyusui, Bayi, Balita, Usia sekolah, Remaja usia produktif sampai usia
lanjut melalui kegiatan Pelatihan 25 Kompetensi Kader posyandu dalam penyelenggaraan posyandu siklus hidup
dan kunjungan rumah yang akan dilaksanakan di 24 Puskesmas.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Kader Posyandu menjadi tahu, mau dan mampu memberikan pelayanan posyandu siklus hidup dan
kunjungan rumah dengan 25 Kompetensi Dasar
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu:
a. Melakukan Pengelolaan Posyandu
b. Melakukan pelayanan kesehatan dasar posyandu bagi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
c. Melakukan pelayanan kesehatan dasar posyandu bagi Bayi dan Balita
d. Melakukan pelayanan kesehatan dasar posyandu bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja
e. Melakukan pelayanan kesehatan dasar posyandu bagi Masyarakat Usia Produktif dan Lanjut Usia
f. Melakukan komunikasi efektif
g. Melakukan edukasi Kesehatan Ibu Anak, Kesehatan Anak pra sekolah, Remaja, Usia Dewasa dan
lansia, edukasi GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), edukasi Pencegahan Penyakit dan
edukasi KB (Keluarga Berencana)
h. Melakukan kegiatan kunjungan rumah bagi Ibu Hamil Resiko tinggi, Bayi Balita Resiko tinggi,
Remaja, Usia Dewasa dan lansia resiko tinggi.
Waktu
Materi/Kegiatan Pembicara / PJ
(WITA)
Hari 1
08.00 – 08.30 Pembukaan
08.30 – 09.00 Snack
09.00 – 09.15 Pre test
09.15 – 09.30 Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan
Primer
09.30-10.00 Pengelolaan posyandu
10.00-11.00 Komunikasi Efektif
11.00 –13.00 Layanan Dasar Posyandu bagi Ibu Hamil &
Ibu Menyusui (Paket layanan hari buka
posyandu bagi sasaran ibu hamil dan ibu
menyusui dalam 5 langkah posyandu)
13.00-13.45 Break Makan siang
13.45-16.00 Layanan Dasar Posyandu bagi Bayi dan
Balita (Paket layanan hari buka posyandu)
dalam 5 langkah posyandu