Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Peran serta tenaga kesehatan profesional harus mampu memberikan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas dan di masyarakat.
Pelayanan kesehatan di masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dapat
dilaksanakan dalam program Praktek kerja nyata (PKN). PKN merupakan
salah satu kegiatan dalam pendidikan di Poltekkes Kemenkes Riau yang
memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian masyarakat dengan metode pemberian
pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa.
Poltekkes Kemenkes Riau dalam menghasilkan tenaga Ahli Madya
Kebidanan yang profesional memberikan wahana penerapan ilmu dan
teknologi kepada masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan. Praktek Kerja nyata merupakan bagian penting dari proses
pendidikan yang terintegrasi dalam seluruh program pendidikan khususnya
pencapaian tujuan bagi lulusan bidan.
Sesuai dengan kurikulum, untuk menghasilkan tenaga bidan yang
memiliki kompetensi yang cukup yang berkaitan dengan peran, fungsi dan
tanggung jawabnya kepada masyarakat secara profesional diperlukan
pembinaan yang terarah dan terpadu dalam kegiatan proses belajar
mengajar antara lain dengan cara memberikan pengalaman belajar secara
mandiri pada kasus-kasus nyata yang ada di masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu dilaksanakan Praktek Kerja
Nyata (PKN) dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga bidan yang
profesional yang dapat mengantisipasi tuntutan masyarakat dalam pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswi mampu melaksanakan upaya pelayanan asuhan kebidanan,
pada keluarga dan masyarakat secara paripurna.
2. Tujuan Khusus
1. Mampu menjalin hubungan baik dan serasi dengan keluarga dan
masyarakat.
2. Mampu mengorganisir masyarakat bersama-sama dengan petugas
kesehatan.
3. Bersama masyarakat mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah
kesehatan di masyarakat
4. Bersama masyarakat mahasiswa mampu merencanakan
penanggulangan masalah kesehatan keluarga/masyarakat bersama-
sama keluarga/masyarakat.
5. Melakukan advokasi dalam penanggulangan masalah kesehatan
masyarakat, KIA/KB dan gizi
6. Mampu melakukan pemberdayaan masyarakat dalam
penanggulangan masalah kesehatan masyarakat.
7. Mampu memfasilitasi masyarakat membentuk pengorganisasian
masyarakat dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan.
8. Mampu melatih kader gizi sebagai pelaksana intervensi gizi dan
kader KIA/KB.
9. Mampu memberikan penyuluhan kesehatan pada
keluarga/masyarakat, KIA / KB dan gizi.
10. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan lintas program dan
lintas sektoral intervensi gizi, KIA/KB dan masalah kesehatan
lainnya.
11. Mampu mengevaluasi kegiatan asuhan keperawatan, asuhan
kebidanan dan usaha perbaikan gizi.
12. Mampu melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan yang telah
dilakukan pada keluarga / masyarakat.
BAB II
SISTEMATIKA PELAKSANAAN KEGIATAN PKN

A. Metoda
Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata ( PKN ) kesehatan / masyarakat
dengan cara mahasiswa mengunjungi rumah kerumah dan teknik
pengambilan sampel di 5 desa dengan menggunakan metoda - metoda
sebagai berikut :
- Observasi dan Partisipasi
- Wawancara langsung pada keluarga dengan menggunakan format
pengkajian kesehatan keluarga
- Studi dokumentasi dari Kantor Camat, Kantor Desa dan Puskesmas.

B. Waktu dan Tempat


1. Waktu
Praktek Kerja Nyata (PKN) akan dilaksanakan dari tanggal 17 Juni s/d 06
Juli 2013.

2. Tempat
- Jurusan Kebidanan
Praktek Kerja Nyata akan dilaksanakan di Desa Kota Garo Wilayah
Kerja Puskesmas Tapung Hilir I, Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten
Kampar.

C. Peserta
Peserta Praktek Kerja Nyata (PKN) adalah Mahasiswa Tk. III reguler
Poltekkes Kemenkes Riau T.A. 2012/2013 sebanyak 69 orang.

D. Biaya
Biaya penyelenggaraan Praktek Kerja Nyata (PKN) dibebankan kepada Dipa
Poltekes Kemenkes Riau dan swadaya mahasiswa.
E. KEGIATAN PKN
1. Pelayanan
- Memberikan pelayanan di Poskesdes (selama PKN)
- Mengikuti kegiatan Posyandu (sesuai jadwal posyandu)

2. Penyuluhan
- Penyuluhan di TK, SD, SLTP, SLTA
- Penyuluhan pada ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui
- Penyuluhan KB dan PUS
- Penyuluhan pada bayi dan balita
- Penyuluhan tentang PHBS dan Kesling pada keluarga
- Penyuluhan lansia

3. Peran Serta Masyarakat (PSM)


- Penyegaran kader kesehatan
- Kemitraan bidan dan dukun
- Dasa wisma
- Desa siaga

4. Program
- Membentuk kelas senam hamil
- Membentuk kelas senam lansia
- Bina keluarga balita
- Membentuk kemitraan
- Pembentukan UKS dan dokter kecil
- Deteksi dini tumbuh kembang

5. Pameran
- Pemeriksaan ibu hamil
- Laboratorium Hb + urine + gula darah
- Penyediaan media / phantom / gambar / poster
- Penyediaan media / multimedia (film)
- Pojok konseling
- Pameran KB
- Asi Eksklusif
- Spanduk / Baleho (dalam dan luar ruangan)

6. Lomba
- Lomba bayi dan balita
- Lomba remaja sehat
- Lomba rumah sehat (PHBS)
- Lomba ibu hamil sehat
- Lomba memasak menu balita
- Lomba cerdas cermat kader kesehatan

F. Pengorganisasian
Praktek Kerja Nyata (PKN) ini akan dilaksanakan secara terpadu dan terarah
sesuai dengan program pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas
dengan mengikutsertakan aparat kelurahan / Desa dan tenaga kesehatan
yang ada di masyarakat agar dalam pelaksanaannya terkordinasi / kerja
sama yang baik secara lintas program, maupun sektoral, untuk itu perlu
disusun pengorganisasian dengan pembagian tugas yang jelas dari unsur
yang terkait pada pelaksanaan PKN.
Susunan organisasi sebagai berikut :

1.Direktur Poltekkes Kemenkes Riau.


Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kegiatan PKN baik secara
tekhnis maupun secara administrasi.
2.Pimpinan Puskesmas Tapung Hilir I
- Penanggung jawab dalam kegiatan pelaksanaan kegiatan PKN di
Wilayah Kerja Puskesmas Tapung Hilir I.
- Memberikan pengarahan tentang program Puskesmas Tapung Hilir I.
- Turut mengadakan evaluasi kegiatan mahasiswa di lapangan
3.Pembimbing dari Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau
- Membimbing mahasiswi dalam pelaksanaan kegiatan PKN
- Menjalin kerja sama yang baik lintas program maupun lintas sektoral
dalam pelaksanaan kegiatan PKN.
- Membantu mahasiswa dalam penyusunan laporan, setelah selesai
PKN
- Memberikan penilaian bagi mahasiswa dalam kegiatan PKN
4.Pemerintah Daerah / Kades Desa Kota Garo.
- Memberi informasi kepada masyarakat di daerah PKN tentang
rencana pelaksanaan PKN.
- Memberi informasi kepada mahasiswa tentang batas-batas wilayah.
- Memberi informasi kepada mahasiswa tentang data
kesehatan/kematian/kesakitan di daerah PKN.
- Menggerakkan masyarakat dalam rangka kegiatan PKN serta
menjaga ketertiban dan keamanan.
- Membantu kelancaran dalam pelaksanaan PKN
5. Pemuka Masyarakat dan kader kesehatan
Membantu dalam kelancaran pelaksanaan pembinaan kesehatan keluarga
/ masyarakat untuk mencapai kegiatan yang sudah direncanakan.

G. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
- Memberikan informasi tentang PKN oleh Kajur Kebidanan kepada
pihak terkait dalam menentukan pelaksanaan rencana yang
dimaksud.
- Penjajakan lokasi PKN oleh panitia PKN
- Menyelaraskan rencana praktek dengan program Puskesmas
- Mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan untuk kelancaran PKN
- Menyusun rencana kegiatan PKN
2. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Praktek Kerja Nyata (PKN) antara lain :
- Perkenalan
- Orientasi wilayah PKN
- Membuat denah / wilayah PKN
- Pengumpulan data
- Tabulasi data
- Persiapan untuk MMD
- MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) guna pemecahan masalah
kesehatan yang ada.
- Pembinaan keluarga / masyarakat yang mempunyai masalah
kesehatan
- Penyuluhan kesehatan
- Pameran kesehatan
- Pelatihan kader kesehatan
- Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
- Evaluasi dan pembuatan laporan
- Penutupan/Perpisahan.
H. Evaluasi / Penilaian Mahasiswa

Bobot Nilai
No Komponen Penilaian Absolut HM AM
(%)
1 Laporan Rencana Kegiatan 5%
(LRK)
2 Kinerja/Sikap mahasiswa (KM) 40%
3 Laporan Pelaksanaan Kegiatan 25%
(LPK)
4 Responsi (RES) 10%
5 Tes awal (T) 20%
Nilai Akhir

Keterangan:
Nilai Akhir = (LRK x 0,05) + (KM x 0,40) + (LPK x 0,25) + (RES x 0,10) +
(T x 0,20)
Absolut = Rentang nilai 0 - 100
HM = Huruf Mutu (A=79-100, B=68-78, C=56-67, D=41-55, E=0-40)
AM = Angka Mutu (A=4, B=3, C=2, D=1, E=0)

BAB III
PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan Praktek Kerja Nyata (PKN) Mahasiswa Tingkat
III Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau Tahun Akademik 2011/2012 ini
disusun sebagai pedoman bagi pembimbing, aparat desa dan mahasiswa.
Kerangka acuan ini disusun untuk kelancaran dalam melaksanakan Praktek kerja
Nyata (PKN) di desa Kota Garo Wilayah Kerja Puskesmas Tapung Hilir I,
Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Ketua Jurusan Kebidanan

Hj. Fathunikmah, SPd, M.Biomed


NIP 196412061995032001

KERANGKA ACUAN
PRAKTEK KERJA NYATA (PKN)
MAHASISWA TINGKAT III POLTEKKES KEMENKES RIAU DI DESA
KOTA GARO WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAPUNG HILIR I
KECAMATAN TAPUNG HILIR KABUPATEN KAMPAR
TAHUN 2013

J U R U S A N K E B ID A N A N

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
TAHUN 2013

SUSUNAN PANITIA PRAKTEK KERJA NYATA (PKN) JURUSAN KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN AKADEMIK 2012/2013
Pelindung : Direktur Poltekkes Kemenkes Riau
(R.Sakhnan, SKM, M.Kes)
Pengarah : Ir. Mangapul Banjarnahor, M.Kes
Hj. Rusherina, SPd, M.Kes
Hj. Suryatni, SKp, M.Kes
Ketua : Hj. Juraida Roito Hrp, SKM, M.Kes
Sekretaris : Hj. Zuchrah Hasan, SKM, M.Kes
Bendahara : Al kahfi Budiyarman, S.Kom
Anggota Tehnis : 1. Hj. Fathunikmah, SPd, M.Biomed
2. Hj. Salmiati, SST
3. Ani Laila, SST, M.Biomed
4. Okta Vitriani, SKM
Anggota Administrasi : 1. M. Irman
2. Sunarti
3. Widiastuti, A.Md Keb

Pekanbaru, 29 Mei 2013


Ketua Jurusan Kebidanan

Hj. Fathunikmah, SPd, M.Biomed


NIP 196412061995032001
JADWAL KEGIATAN PRAKTEK KERJA NYATA TAHUN 2013
DI DESA KOTA GARO WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAPUNG HILIR I KECAMATAN TAPUNG HILIR KABUPATEN KAMPAR

JUNI JULI
NO KEGIATAN TANGGAL
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6
1 Pembukaan / orientasi x

2 Pembuatan denah x x

3 Pengumpulan data x x x

4 Tabulasi data x

5 Persiapan MMD x x x x

6 Pelaksanaan MMD x

7 Penyuluhan Kesehatan x x x x x x x x x x x x x x x x x x

8 Pembinaan Kesehatan Keluarga x x x x x x x x x x x x x x x

9 Evaluasi x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

10 Pembuatan laporan individu/kelompok x x x x x x x x x x x x

11 Penutupan x

Pekanbaru, 29 Mei 2013


Ketua Jurusan Kebidanan

Hj. Fathunikmah, SPd, M.Biomed


NIP 196412061995032001
Lampiran 1

TATA TERTIB PKN

Tata Tertib Praktek Kerja Nyata disusun sebagai pedoman mahasiswa PKN untuk dapat
berbuat, bertindak dan berperilaku demi kelancaran pelaksanaan dan keberhasilan tugas di
lapangan. Tata tertib ini mengatur kegiatan mahasiswa saat pra-pelaksanaan dan selama
pelaksanaan di lokasi kerja PKN.

1. PRA-PELAKSANAAN
A. Pembekalan
1. Mahasiswa calon peserta PKN wajib mengikuti semua kegiatan pembekalan yang
telah ditentukan sesuai dengan jadwal dan atau perubahan atau tambahannya.
2. Setiap sesi kegiatan pembekalan dilakukan presensi yang harus ditandatangani oleh
mahasiswa calon peserta PKN. Presensi pembekalan merupakan salah satu prasyarat
mahasiswa ke lapangan.
3. Mahasiswa calon peserta PKN bertanggungjawab atas diri pribadi masing-masing.
Apabila ada tanda tangan yang dipalsukan atau terjadi kelebihan tanda tangan, maka
presentasi kedua belah pihak dinyatakan tidak berlaku.
4. Selama mengikuti pembekalan, mahasiswa calon peserta PKN wajib menjaga
ketertiban, berpakaian sopan dan rapi, bersepatu, dan bersikap tenang.
5. Petugas pembekalan berhak menegur, mencatat atau mengeluarkan mahasiswa calon
peserta PKN yang mengganggu kelancaran kegiatan pembekalan dan oleh
karenanya dihapus dari presensi.

B. Pengarahan
1. Mahasiswa calon peserta PKN wajib mengikuti semua kegiatan pengarahan dengan
Dosen Pembimbing masing-masing.
2. Mahasiswa calon peserta PKN wajib menandatangani presensi. Presensi dan
aktivitas pengarahan merupakan komponen penilaian.

2. PELAKSANAAN
A. Selama pelaksanaan PKN, mahasiswa wajib :
1. Menjaga nama baik almamater
2. Mengikuti seluruh prosesi penempatan dan penarikan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan
3. Menetap di lokasi kerja PKN. Mahasiswa peserta PKN berhak meninggalkan lokasi
kerja PKN, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Harus menggunakan Surat Izin Meninggalkan Lokasi yang ditandatangani oleh
rekan satu pemondokan
b. Setiap Surat Izin Meninggalkan Lokasi berlaku maksimal 1 x 24 jam secara
berurutan dengan total waktu izin selama waktu pelaksanaan tugas maksimal 2 x
24 jam
c. Dalam hal khusus, izin meninggalkan lokasi kerja PKN hanya diberikan oleh
Pudir I
4. Melaksanakan tugas-tugas PKN dengan penuh rasa tanggung jawab dan dedikasi
yang tinggi, baik tugas administrasinya, yaitu pengisian presensi harian dan rencana
pelaksanaan kegiatan, penyelesaian kuitansi pondokan, penulisan laporan rencana
kegiatan/ pelaksanaan, maupun tugas lapangan sesuai dengan perencanaan.
5. Menghayati dan menyesuaikan diri dengan kehidupan di lokasi kerja PKN
6. Membina kerjasama dengan sesama mahasiswa, masyarakat, instansi/ dinas
Pemerintah dan pihak - pihak yang terkait
7. Menjaga kelengkapan dan keutuhan semua atribut mahasiswa PKN (Topi, Kaos,
Kartu Tanda Pengenal Mahasiswa KKN, Surat Izin Meninggalkan Lokasi). Atribut
tersebut tidak boleh hilang atau diberikan/ dipindahtangankan kepada orang lain.
Kehilangan salah satu atribut, harus segera dilaporkan ke Pudir I dengan membawa
Surat Keterangan dari kepolisian setempat
8. Menjaga seluruh barang/ harta pribadi yang dibawa ke lokasi PKN. Segala
kerusakan dan kehilangan barang/ harta pribadi di Lokasi menjadi tanggung jawab
masing-masing mahasiswa
9. Mengikuti responsi yang dilakukan oleh DPL secara tertulis dan atau lisan pada
akhir pelaksanaan PKN

B. Selama pelaksanaan PKN, mahasiswa dilarang :


1. Melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik almamater
2. Melakukan kegiatan politik praktis, unjuk rasa, ikut campur tangan dalam Pilkada
dan atau Pilkades, serta melakukan tindakan asusila
3. Melakukan perbuatan dan kegiatan yang melanggar hukum secara langsung maupun
tidak langsung
4. Membawa/ menggunakan kendaraan roda empat (mobil) dan atau barang mewah
lainnya
5. Membawa keluarga atau teman ikut menginap di pondokan tanpa izin dari Pudir I
6. Menggunakan wewenang/ pangkat/ jabatan di luar status peserta PKN
7. Membuat atau menggunakan stempel dan kop surat yang mengatasnamakan
Poltekkes
8. Mencari sponsor bantuan tanpa sepengetahuan Pudir I

3. SANKSI AKIBAT PELANGGARAN TATA TERTIB


Sanksi akibat pelanggaran tata tertib diberikan dalam bentuk Peringatan Tingkat I, II
dan III.

A. Peringatan Tingkat I
Peringatan Tingkat I dilakukan dengan memberikan KARTU KUNING I terhadap
mahasiswa yang melakukan satu atau lebih pelanggaran sebagai berikut :
1. Tidak mengikuti kegiatan konsolidasi tanpa izin
2. Tidak mengisi Lembar Rencana Pelaksanaan kegiatan secara kolektif
3. Tidak mengisi presensi harian yang telah disediakan atau mengisi presensi harian
melebihi hari yang sedang berjalan
4. Meninggalkan lokasi tanpa izin dan atau tanpa diketahui rekan mahasiswa dalam
satu sub unit selama kurang dari 24 jam
5. Surat Izin meninggalkan Lokasi tidak diisi lengkap (belum ditandatangani oleh
mahasiswa yang bersangkutan/ rekan satu pemondokan/ Kadus/ Kades/ RT/ RW/
Lurah atau induk semang)
6. Tidak menggunakan salah satu atribut selama melaksanakan program
7. Tidak mengikuti prosesi penempatan atau penarikan tanpa izin

B. Peringatan Tingkat II
Peringatan Tingkat II dilakukan dengan memberikan KARTU KUNING II terhadap
mahasiswa peserta PKN yang melakukan satu atau lebih pelanggaran sebagai berikut :
1. Telah diberi Peringatan Tingkat I, tetapi masih melakukan pelanggaran
2. Berdasarkan pertimbangan DPL, rekan mahasiswa peserta PKN dan masyarakat
dianggap tidak dapat menghayati dan menyesuaikan diri dengan kehidupan lokasi
kerja PKN setelah tinggal selama 7 hari
3. Membawa kendaraan roda empat dan/ atau benda mewah lainnya
4. Meninggalkan lokasi kerja tanpa izin selama lebih dari 1 x 24 jam sampai maksimal
2 x 24 jam
5. Membawa keluarga atau teman ikut menginap di lokasi kerja PKN tanpa izin dari
DPL, atau Pudir I
6. Tidak bisa bekerjasama dengan sesama mahasiswa, masyarakat, instansi/ dinas
pemerintah dan pihak-pihak yang trekait dengan pelaksanaan PKN

Catatan :
Peringatan dengan KARTU KUNING I dan II menentukan nilai yang direkomendasikan
oleh pejabat yang berwenang. Pejabat yang berwenang untuk memberikan Kartu Kuning I
dan II adalah Dosen Pembimbing.

C. Peringatan Tingkat III


Peringatan Tingkat III dilakukan dengan memberikan KARTU MERAH kepada
mahasiswa yang melakukan satu atau lebih pelanggaran sebagai berikut :
1. Telah diberi peringatan Tingkat II, tetapi masih melakukan pelanggaran
2. Melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik almamater
3. Meninggalkan lokasi kerja PKN lebih dari 3 x 24 jam selama waktu pelaksanaan
PKN
4. Meninggalkan lokasi selama lebih dari 2 x 24 jam secara berurutan tanpa Surat Izin
Meninggalkan Lokasi
5. Mencari sponsor/ bantuan tanpa prosedur yang diizinkan oleh Pudir I
6. Melakukan perbuatan yang dikategorikan sebagai tindakan melanggar hukum,
asusila, kegiatan politik praktis, unjuk rasa, ikut campur tangan dalam Pilkada dan
atau Pilkades dan kegiatan lainnya yang meresahkan masyarakat di lokasi kerja
PKN maupun diluar lokasi kerja PKN
7. Melakukan segala perbuatan yang bersifat pemalsuan/ penipuan administratif, yaitu:
a. Pemalsuan tanda tangan pada Surat Izin Meninggalkan Lokasi
b. Pemalsuan tanda tangan pada buku laporan, proposal dan sebagainya
c. Pemalsuan dan atau penipuan identitas
8. Membuat stempel dan kop surat yang mengatasnamakan Poltekkes dalam menjalin
kerja sama dengan pihak luar

Peringatan Tingkat III ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :


1. Pudir I atau pejabat yang berwenang lainnya atas usulan DPL memanggil
mahasiswa peserta PKN yang bersangkutan ke Direktorat untuk dilakukan sidang
bersama yang dihadiri oleh mahasiswa tersebut, DPL, untuk menentukan sanksi
yang akan diberikan kepada mahasiswa tersebut.
2. Dalam keadaan yang sangat memaksa, sanksi Peringatan Tingkat III dapat diberikan
di lokasi kerja PKN oleh Pudir I dan selanjutnya mendapatkan pengesahan dari
Direktur Poltekkes.

Sanksi Peringatan Tingkat III ini berupa :


III A : 1. Mahasiswa tersebut diperbolehkan meneruskan kegiatan di lokasi kerja
PKN, tetapi mendapatkan penurunan nilai dan bila perlu sampai batas
minimal atau
2. Mahasiswa tersebut diminta untuk mengundurkan diri sebagai peserta
PKN
III B : 1. Penarikan dari lokasi kerja PKN sehingga dinyatakan gugur atau
2. Merekomendasikan kepada Direktur dengan tembusan kepada Ketua
Jurusan agar mahasiswa tersebut diberikan sanksi akademis lainnya
(skorsing dan sebagainya)

Catatan :
Pejabat yang berwenang untuk memberikan KARTU MERAH tersebut adalah Pudir I.
Lampiran 2

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PKN

I. Pendahuluan
Seperti umumnya pada kegiatan akademik yang lain, kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa peserta PKN juga wajib dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun secara
manajerial melalui suatu bentuk laporan. Adapun materi laporan ini meliputi kegiatan-
kegiatan dari mulai perencanaan program, perkembangan pelaksanaan, sampai penilaian
pelaksanaan secara keseluruhan. Diharapkan dari laporan yang dibuat oleh mahasiswa
peserta PKN ini akan dapat dilihat dan dievaluasi guna pengembangan dan peningkatan
pelaksanaan PKN sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tertentu. Dengan demikian PKN
dapat lebih berdaya guna dan tepat sasaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Setiap mahasiswa peserta PKN wajib membuat laporan sesuai dengan jenis laporan
yang ditentukan. Untuk memudahkan penyusunannya, telah disediakan lembar-lembar yang
diperlukan, termasuk lembar pendukungnya. Hal yang perlu dilakukan oleh mahasiswa
adalah ketertiban dan kedisiplinan dalam mengisi lembar-lembar laporan yang ada. Pada
dasarnya laporan PKN didasarkan lembar laporan ilmiah yaitu objektif, sistematis, akurat
praktis, dan komunikatif.

Objektif : Materi dalam laporan merupakan gambaran nyata di lapangan baik


yang menyangkut kondisi, prosedur, proses, maupun produk kegiatan
yang dilakukan.
Sistematis : Materi disusun dengan urutan dan tatanan yang memudahkan
pembaca memahami isi laporan.
Akurat : Materi mengacu pada ketetapan data dan informasi kegiatan.
Praktis : Materi disusun secara lugas tetapi mencakup keseluruhan data dan
informasi yang diperlukan
Komunikatif : Materi dalam laporan mudah dimengerti, terdapat kesesuaian
pemahaman tentang pesan atau materi yang ingin disampaikan oleh
penyusun laporan dengan apa yang ditangkap oleh pembacanya.
II. Jenis Laporan
Setiap mahasiswa peserta PKN wajib membuat laporan yang terdiri dari Laporan
Rencana Kegiatan (LRK) dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK). Laporan Rencana
Kegiatan disusun oleh setiap kelompok mahasiswa setelah melakukan sosialisasi program
kegiatan di lokasi PKN. Laporan Pelaksanaan Kegiatan disusun pada minggu terakhir
mahasiswa berada di lokasi dan telah menyelesaikan program kegiatannya. Laporan
Rencana Kegiatan dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan sebetulnya merupakan bentuk
kesatuan yang tidak terpisahkan. Lembar LRK dan LPK telah disediakan oleh Panitia PKN.
Laporan Rencana Kegiatan dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan dibuat oleh
kelompok mahasiswa dan dijilid menjadi satu dengan cover warna tertentu dan digandakan
sejumlah 6 eksemplar, masing-masing untuk :
1. Desa lokasi c/q Kepala Desa/ Dusun
2. Kecamatan lokasi c/q Camat
3. Pemda Tingkat II / Dinas Kesehatan / Bappeda / Kesbanglinmas
4. Dosen Pembimbing Lapangan
5. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Poltekkes Kemenkes Riau
6. Arsip Mahasiswa
Jumlah tersebut dapat bertambah sesuai dengan jumlah mitra/ Stakeholder.

A. Laporan Rencana Kegiatan (LRK)


Materi LRK terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang ditulis atau disusun secara
bersama dan bagian yang ditulis secara individual oelh masing-masing mahasiswa dalam
satu kelompok. Isi LRK meliputi :
- HALAMAN SAMPUL
- HALAMAN PENGESAHAN
- DAFTAR ISI
- REKAPITULASI HASIL PENGUMPULAN DATA
- RENCANA KEGIATAN PKN
Rencana Kegiatan PKN berisi permasalahan, prioritas pemilihan permasalahan, dan
rencana program PKN.
1. Permasalahan
Seluruh permasalahan yang telah ditemukan mahasiswa sesuai dengan bidangnya
masing-masing selama sosialisasi, dituliskan dalam lembar rekapitulasi yang telah
dipersiapkan. Apabila mahasiswa dari disiplin bidang tertentu menemukan masalah untuk
disiplin bidang lain, maka hal tersebut dapat direkomendasikan kepada rekan mahasiswa
dari bidang yang sesuai dalam satu kelompok yang sama. Permasalahan yang telah
ditemukan dituliskan dalam Tabel Identifikasi Permasalahan, dirinci menurut lokasi
ditemukannya masalah dan narasumbernya, bisa satu narasumber atau lebih (lihat contoh
tabel 1) sebagai berikut :
Tabel 1. Identifikasi Permasalahan
No. Permasalahan Lokasi
1. Rendahnya cakupan imunisasi dasar Dusun I
2. Resiko tinggi penyakit menular oral-fekal Dusun V
3. Gizi kurang pada balita Dusun II
4. Kurang pengetahuan tentang gizi ibu hamil Dusun IV
5. Rendahnya cakupan ASI Eksklusif Dusun III

Tuliskan semua permasalahan yang ditemukan selama sosialisasi dan pengumpulan


data

2. Prioritas Masalah
Setelah permasalahan teridentifikasi, mahasiswa memilih permasalahan yang
diprioritaskan (minimal 5) untuk dijadikan program selama masa PKN. Penentuan skala
prioritas program didasarkan atas urgensi, keterjangkauan sesuai dengan analisis KUWAT
(Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga), serta diberi uraian alasan yang mendasari
pemilihannya untuk ditangani sebagai program PKN. Hal tersebut dituliskan dalam Tabel 2
sebagai berikut :

Tabel 2. Prioritas Masalah


No. Permasalahan Alasan Pemilihan
1. Imunisasi Dasar Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan untuk diangkat
sebagai program PKN, dukungan masyarakat, Perangkat Desa
dan Dinas Kesehatan sangat besar. Penyelesaian program ini
sangat vital untuk meningkatkan cakupan imunisasi dasar.
Uraikan secara rinci mengapa permasalahan diprioritaskan penanganannya sehingga
layak diangkat sebagai program PKN.

3. Rencana Program PKN


Rencana Program PKN yang akan dilaksanakan, dengan mengacu pada
permasalahan yang telah dipilih, dituliskan dalam sebuah tabel. Contoh tabel 3 pengisian
rencana program adalah sbb :
Tabel 3. Rencana Program PKN
No. Nama Program Bahan Volume Sumber Dana
1. Penyuluhan Gizi Balita Alat peraga, leaflet, 20 orang Swd = 100
dan Ibu Hamil flipchart 2 x 2 jam Stkhdr = 100
Mhs = 10
Lain2 = 500
Jml = 750

B. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) PKN


Laporan pelaksanaan kegiatan PKN secara keseluruhan disusun dengan urutan
mulai dari laporan yang disusun oleh mahasiswa, Dosen Pembimbing, dan Panitia PKN,
masing-masing melaporkan pelaksanaan PKN sesuai dengan lingkup kerjanya.
Laporan pelaksanaan kegiatan PKN mahasiswa disusun selama seminggu terakhir
sebelum penarikan dari lokasi. Susunan laporan PKN adalah sebagai berikut :
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PELAKSANAAN PKN
- Hasil Pelaksanaan PKN
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
LAMPIRAN, yang terdiri dari :
- Rekapitulasi hasil pengumpulan data
- Foto-foto (foto-foto untuk laporan yang dikumpulkan untuk Panitia harus asli,
tetapi laporan lain boleh tidak asli)

Anda mungkin juga menyukai