55’ 44” Lintang Selatan dan 1090 37’ 55” - 1090 42’ 19” Bujur Timur. Rencana
dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (21,72%), Industri Pengolahan
(21,43%), dan Konstruksi (14,36%) serta posisi strategis Kota Pekalongan di jalur
Luas wilayah Kota Pekalongan adalah 4.525 Ha atau 45,25 km2. Jarak
terjauh dari wilayah Utara ke wilayah Selatan ± 9 Km dan dari wilayah Barat ke
wilayah Timur ± 7 Km. Kota Pekalongan terdiri dari 4 kecamatan dan pada
masyarakat.
kemungkinan bagi para penggunanya untuk dapat membuat video pendek dengan
durasi hingga 3 menit yang didukung dengan fitur musik, filter, dan berbagai fitur
kreatif lainnya. Pada awalnya TikTok diluncurkan bukan dengan nama TikTok.
Pada bulan September tahun 2016, ByteDance, sebuah perusahaan yang berbasis
Douyin. Douyin dapat memiliki pengguna sebanyak 100 juta pengguna dan
tayangan video sebanyak 1 miliar tayangan setiap harinya hanya dalam jangka
1. Penambahan musik
4. Voice charger
5. Beautify
6. Auto captions
8. Live streaming
11. E-commerce
mencapai 9,67% per tahun dalam enam tahun terakhir (2009-2015). Diperkirakan
besar pasar kosmetik sebesar 46,4 trilliun di tahun 2017. Dengan jumlah tersebut,
banyak mencari kosmetik. Hal ini dimanfaatkan oleh produsen kosmetik, banyak
yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku,
bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut, untuk
tetap dalam keadaan baik, memperbaiki, bau badan tetapi tidak dimaksudkan
kosmetik perawatan kulit (skin care) digunakan untuk merawat kebersihan dan
pelembab kulit, cream malam, cream pagi, scrub cream, sun block, dll. Kedua
kosmetik riasan (make up) digunakan untuk menutupi cacat pada kulit sehingga
blush on, eyeshadow, foundation, kosmetik pemutih kulit, cat rambut, dll.
BPOM. Tugas Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yaitu pengawasi
Obat dan Makanan (BPOM) berarti BPOM mempunyai tugas mengatur dan
mengurusi izin peredaran kosmetik yang ada di Indonesia. Setiap kosmetik yang
beredar di Indonesia harus terdaftar dalam badan pengawasan obat dan makanan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
berasal dari penyebaran kuesioner secara daring kepada 121 konsumen Produk
penyebaran kuesioner dimulai tanggal 4 Januari 2023 s.d 10 Januari 2023 untuk
Tabel 4. 1
Sebaran Kuesioner
No Keterangan Jumlah
1 Kuesioner yang disebar kepada responden 121
2 Responden yang tidak menjawab pertanyaan -3
'Domisili'
3 Responden yang bukan Generasi Z -1
4 Responden yang tidak pernah membeli produk -11
kosmetik di e-commerce TikTok
Total kuesioner yang diolah 106
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
responden sebanyak 121 responden. Akan tetapi, responden yang tidak menjawab
Tabel 4. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili
N Frekuens Persentas
Domisili
o i e
1 Pekalongan Barat 39 36,8%
2 Pekalongan Utara 17 16,0%
3 Pekalongan Selatan 27 25,5%
4 Pekalongan Timur 23 21,7%
Total 106 100%
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
Pekalongan Barat.
Tabel 4. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
N Frekuens Persentas
Umur
o i e
1 10-15 tahun 4 3,8%
2 16-21 tahun 52 49,1%
3 22-27 tahun 50 47,2%
Total 106 100%
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
yang berusia 16-21 tahun, jumlahnya 52 responden atau 49,1%. Hal ini
menunjukkan bahwa generasi Z yang masif dengan sosial media berkisar usia 16-
21 tahun.
Tabel 4. 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
N Frekuens Persentas
Pendidikan Terakhir
o i e
1 SD/Sederajat 1 0,9%
2 SLTP/Sederajat 4 3,8%
3 SLTA/Sederajat 69 65,1%
4 Diploma 7 6,6%
5 Strata 1 (S1) 25 23,6%
6 Strata 2 (S2) 0 0,0%
Total 106 100%
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
65,1% dan yang paling sedikit diikuti responden adalah Strata 2 (S2) sebanyak 0
SLTA/Sederajat.
Tabel 4. 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Frekuens
No Pekerjaan Persentase
i
1 Siswa/Mahasiswa 67 63,2%
2 Wiraswasta/Wirausaha 10 9,4%
3 PNS/TNI/POLRI 1 0,9%
4 Karyawan Swasta/BUMN 20 18,9%
5 Ibu Rumah Tangga/Tidak Bekerja 8 7,5%
Total 106 100%
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
paling sedikit adalah PNS/TNI/POLRI berjumlah 1 responden atau 0,9%. Hal ini
mahasiswa.
Tabel 4. 6
Karakteristik Responden Berdasarkan Kali Pembelian
No Kali Pembelian Frekuensi Persentase
1 < 3 kali 53 50,0%
2 3-6 kali 35 33,0%
3 > 6 kali 18 17,0%
Total 106 100%
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
banyak adalah kurang 3 kali berjumlah 53 responden atau 50%. Hal ini
persepsi harga dan social media marketing sebagai variabel X, dan keputusan
pembelian sebagai variabel Y. Berikut ini hasil deskriptif semua variabel yaitu :
Tabel 4. 7
Tabulasi Jawaban Responden Tentang Online Customer Review
yang memilih jawaban sangat setuju itu sebanyak 61 atau 58% responden,
setuju, dengan jumlah 102 atau 96% responden yang artinya Customer
informasi produk.
2. Pada pertanyaan “Saya percaya fitur review yang disediakan oleh Tik Tok”
menyatakan sangat setuju dan setuju, dengan jumlah 86 atau 81% responden
yang artinya konsumen percaya fitur review yang disediakan oleh Tik Tok.
beberapa responden yang memilih jawaban sangat setuju itu sebanyak 45 atau
menyatakan sangat setuju dan setuju, dengan jumlah 97 atau 92% responden
beberapa responden yang memilih jawaban sangat setuju itu sebanyak 43 atau
menyatakan sangat setuju dan setuju, dengan jumlah 94 atau 89% responden
yang artinya Fitur Review produk di Tik Tok memberikan gambaran yang
5. Pada pertanyaan “Menurut Saya, semakin banyak jumlah review positif maka
memilih jawaban sangat setuju itu sebanyak 56 atau 53% responden, yang
semakin banyak jumlah review positif maka semakin baik reputasi produk
tersebut.
b) Persepsi Harga
Tabel 4. 8
Tabulasi Jawaban Responden Tentang Persepsi Harga
Persepsi Harga
Skor
N
Pertanyaaan ST
o TS N S SS
S Total
Menurut Saya, Harga produk 0 2 8 62 34 106
kecantikan yang Saya beli
1 2 58 32 100
melalui Tik Tok sesuai 0% 8%
% % % %
dengan kualitas produk
Menurut Saya harga produk 0 0 32 48 26 106
kecantikan yang Saya beli
melalui Tik Tok memiliki
2 0 30 45 25 100
manfaat yang jauh lebih besar 0%
% % % % %
dibandingkan dengan harga
yang Saya keluarkan
Menurut Saya harga produk 0 1 22 55 28 106
kecantikan yang Saya beli
melalui Tik Tok cukup
3 1 21 52 26 100
kompetitif dibandingkan 0%
% % % % %
dengan produk kecantikan
lainnya
0 3 62 165 88 318
1 19 52 28 100
0%
Total % % % % %
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
1. Pada pertanyaan “Menurut Saya, Harga produk kecantikan yang Saya beli
melalui Tik Tok sesuai dengan kualitas produk” terdapat beberapa responden
yang memilih jawaban sangat setuju itu sebanyak 34 atau 32% responden,
konsumen, Harga produk kecantikan yang konsumen beli melalui Tik Tok
2. Pada pertanyaan “Menurut Saya harga produk kecantikan yang Saya beli
melalui Tik Tok memiliki manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan
memilih jawaban sangat setuju itu sebanyak 26 atau 25% responden, yang
dengan jumlah 74 atau 70% responden yang artinya Menurut konsumen harga
produk kecantikan yang konsumen beli melalui Tik Tok memiliki manfaat
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan harga yang konsumen keluarkan.
3. Pada pertanyaan “Menurut Saya harga produk kecantikan yang Saya beli
lainnya” terdapat beberapa responden yang memilih jawaban sangat setuju itu
menyatakan sangat setuju dan setuju, dengan jumlah 73 atau 75% responden
yang artinya Menurut konsumen harga produk kecantikan yang konsumen
kecantikan lainnya.
Tabel 4. 9
Tabulasi Jawaban Responden Tentang Social Media Marketing
dan voucher) yang menarik melalui live Tik Tok” terdapat beberapa
responden yang memilih jawaban sangat setuju itu sebanyak 42 atau 40%
setuju dan setuju, dengan jumlah 94 atau 89% responden yang artinya Penjual
konsumen untuk melihat katalog produk tidak hanya pada akun Tik Tok saja”
menyatakan sangat setuju dan setuju, dengan jumlah 95 atau 90% responden
memudahkan konsumen untuk melihat katalog produk tidak hanya pada akun
layar konten dan direct massager untuk komunikasi dengan penjual” terdapat
beberapa responden yang memilih jawaban sangat setuju itu sebanyak 46 atau
menyatakan sangat setuju dan setuju, dengan jumlah 99 atau 93% responden
4. Pada pertanyaan “Online Shop di Tik Tok bekerjasama dengan Online Shop
menyatakan sangat setuju dan setuju, dengan jumlah 97 atau 92% responden
d) Keputusan Pembelian
Tabel 4. 10
Tabulasi Jawaban Responden Tentang Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian
Skor
N
Pertanyaaan ST Tota
o TS N S SS
S l
Produk kecantikan yang dijual 0 1 15 51 39 106
1 melalui media sosial Tik Tok 1 14 48 37 100
0%
menarik perhatian Saya % % % % %
Produk kecantikan yang dijual 0 0 16 52 38 106
melalui Tik Tok mampu
2 0 15 49 36 100
mendorong minat Saya untuk 0%
% % % % %
membelinya
3 Produk kecantikan yang dijual 0 4 34 36 32 106
melalui Tik Tok mempunyai 4 32 34 30 100
0%
keunggulan tersendiri % % % % %
Saya memutuskan untuk 0 2 19 48 37 106
membeli produk kecantikan
4 2 18 45 35 100
setelah menonton Live Tik Tok 0%
% % % % %
yang dilakukan Penjual
Saya mempertimbangkan 0 1 12 50 43 106
ketika akan membeli sebuah
produk kecantikan apakah
5 1 11 47 41 100
yang Saya beli melalui Tik Tok 0%
% % % % %
adalah suatu kebutuhan atau
hanya keinginan Saya
Saya mempertimbangkan 0 1 13 51 41 106
produk kecantikan yang Saya
6 beli melalui Tik Tok apakah 1 12 48 39 100
0%
memberikan manfaat atau % % % % %
keburukan bagi Saya
0 9 109 288 230 636
1 17 45 36 100
0%
Total % % % % %
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
1. Pada pertanyaan “Produk kecantikan yang dijual melalui media sosial Tik
sangat setuju sebanyak 39 atau 37% responden, yang memilih jawaban setuju
terbanyak adalah menyatakan sangat setuju dan setuju, dengan jumlah 90 atau
85% responden yang artinya Produk kecantikan yang dijual melalui media
2. Pada pertanyaan “Produk kecantikan yang dijual melalui Tik Tok mampu
3. Pada pertanyaan “Produk kecantikan yang dijual melalui Tik Tok mempunyai
terbanyak adalah menyatakan sangat setuju dan setuju, dengan jumlah 68 atau
64% responden yang artinya Produk kecantikan yang dijual melalui Tik Tok
setelah menonton Live Tik Tok yang dilakukan Penjual” terdapat konsumen
yang memilih jawaban sangat setuju sebanyak 37 atau 35% responden, yang
untuk membeli produk kecantikan setelah menonton Live Tik Tok yang
dilakukan Penjual.
produk kecantikan apakah yang Saya beli melalui Tik Tok adalah suatu
ketika akan membeli sebuah produk kecantikan apakah yang konsumen beli
melalui Tik Tok adalah suatu kebutuhan atau hanya keinginan konsumen.
melalui Tik Tok apakah memberikan manfaat atau keburukan bagi Saya”
menyatakan sangat setuju dan setuju, dengan jumlah 92 atau 87% responden
melalui Tik Tok apakah memberikan manfaat atau keburukan bagi Saya.
a) Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali and Khariri 2016). Pengukuran validitas dalam penelitian ini dengan
kriteria Jika nilai sig2-tailed < 0,05, maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan
“valid”.
Tabel 4. 11
Ringkasan Hasil Uji Validitas
Sig.(2-tailed)
No Keterangan Simpulan
Terhitung Syarat
1 X1.1 terhadap Total Online Customer Review 0,000 < 0,05 Valid
2 X1.2 terhadap Total Online Customer Review 0,000 < 0,05 Valid
3 X1.3 terhadap Total Online Customer Review 0,000 < 0,05 Valid
4 X1.4 terhadap Total Online Customer Review 0,000 < 0,05 Valid
5 X1.5 terhadap Total Online Customer Review 0,000 < 0,05 Valid
6 X2.1 terhadap Total Persepsi Harga 0,000 < 0,05 Valid
7 X2.2 terhadap Total Persepsi Harga 0,000 < 0,05 Valid
8 X2.3 terhadap Total Persepsi Harga 0,000 < 0,05 Valid
9 X3.1 terhadap Total Social Media Marketing 0,000 < 0,05 Valid
10 X3.2 terhadap Total Social Media Marketing 0,000 < 0,05 Valid
11 X3.3 terhadap Total Social Media Marketing 0,000 < 0,05 Valid
12 X3.4 terhadap Total Social Media Marketing 0,000 < 0,05 Valid
13 Y.1 terhadap Total Keputusan Pembelian 0,000 < 0,05 Valid
14 Y.1 terhadap Total Keputusan Pembelian 0,000 < 0,05 Valid
15 Y.1 terhadap Total Keputusan Pembelian 0,000 < 0,05 Valid
16 Y.1 terhadap Total Keputusan Pembelian 0,000 < 0,05 Valid
17 Y.1 terhadap Total Keputusan Pembelian 0,000 < 0,05 Valid
18 Y.1 terhadap Total Keputusan Pembelian 0,000 < 0,05 Valid
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
memiliki nilai sig. (2-tailed) kurang dari 0,05. dengan demikian dapat
b) Uji Reliabilitas
Menurut (Ghozali and Khariri 2016), uji reliabilitas adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
(α) dengan kriteria Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 maka pertanyaan tersebut
Setelah melalui uji intrumen, maka data di uji dengan asumsi klasik yang
terdiri dari Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas dan Uji Heteroskedastisitas. Uji
Asumsi Klasik ini harus diuji dan seluruh dari bagian pengujiaan harus lolos uji.
a) Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
bawah ini adalah hasil output uji normalitas berdasarkan analisis statistiknya.
Dapat dikatakan normal apabila nilai signifikan di atas 0,05 (Ghozali and Khariri
2016).
Tabel 4. 13
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 106
Normal Parametersa,b Mean 0,0000000
Std. 1,61137968
Deviation
Most Extreme Absolute 0,140
Differences Positive 0,134
Negative -0,140
Test Statistic 0,140
Asymp. Sig. (2-tailed) ,270c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
Smirnov dengan 1-Sampel sebesar 0,27 atau nilai signifikasinya lebih dari 0,05
b) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi
keputusan penggunaan nilai toleran dan VIF menurut (Ghozali and Khariri 2016)
adalah jika nilai toleran > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka tidak ada
0,10 atau nilai VIF ≥ 10 maka ada multikoleniaritas di antara variabel independen.
Hasil pengujian multikolinieritas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. 14
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std. Toleranc
Model B Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) -0,142 1,427 -0,099 0,921
OnlineReview 0,258 0,095 0,196 2,723 0,008 0,431 2,321
PersepsiHarga 0,594 0,114 0,335 5,192 0,000 0,538 1,859
SocMedMarketin 0,714 0,117 0,457 6,081 0,000 0,396 2,527
g
a. Dependent Variable: KepPembelian
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
review sebesar 0,431, persepsi harga sebesar 0,538, social media marketing
sebesar 0,396 variabel lebih dari 0,10 dan nilai VIF online customer review
sebesar 2,321, persepsi harga sebesar 1,859, social media marketing sebesar 2,527
c) Uji Heteroskedastisitas
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas
heteroskedastisitas dapat dilihat pula dari uji Glejser untuk meregresi nilai
residual Absolute terhadap variabel bebas. Residual adalah selisih antara nilai
observasi dengan nilai prediksi dan absolut adalah nilai mutlaknya. Adanya
(konstan). Maka. dengan asumsi Jika nilai signifikan > 0.05 maka tidak
Tabel 4. 15
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,991 0,988 2,015 0,047
OnlineReview -0,041 0,066 -0,094 -0,629 0,531
PersepsiHarga -0,079 0,079 -0,134 -1,000 0,320
SocMedMarketin 0,060 0,081 0,114 0,733 0,465
g
a. Dependent Variable: absolut_residual
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
review sebesar 0,531, persepsi harga sebesar 0,320, social media marketing
sebesar 0,465. Dikarenakan nilai Signifikasi semua variabel bebas lebih dari 0,05.
maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak mengalami
gangguan heteroskedastisitas.
bawah ini:
Scatterplot
4
Regression Studentized Residual
0
-3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
-1
-2
-3
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4. 1
Scatterplot
Berdasarkan grafik Scatterplot di atas menunjukkan titik-titik koordinasi
yang menyebar dari rentang -2,5 s.d 1,5 serta menyebar memnuhi kuadran 1
heteroskedastisitas.
2016). Kriteria pengujian Jika nilai signifikan < 0,05 maka model regresi
mengalami kesesuaian. Berikut merupakan hasil uji kelayakan model yang telah
dilakukan :
Tabel 4. 16
Hasil Uji Kelayakan Model
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 921,212 3 307,071 114,882 ,000b
Residual 272,637 102 2,673
Total 1193,849 105
a. Dependent Variable: KepPembelian
b. Predictors: (Constant), SocMedMarketing, PersepsiHarga, OnlineReview
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
signifikansi sebesar 0,000 dan nilai F hitung sebesar 114,882. Dikarenakan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa model regresi ini
berikut ini :
Tabel 4. 17
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -0,142 1,427 -0,099 0,921
OnlineReview 0,258 0,095 0,196 2,723 0,008
PersepsiHarga 0,594 0,114 0,335 5,192 0,000
SocMedMarketin 0,714 0,117 0,457 6,081 0,000
g
a. Dependent Variable: KepPembelian
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
sebagai berikut:
a. Koefisien regresi online customer review (X1) bernilai positif. Hal ini
c. Koefisien regresi social media marketing (X3) bernilai positif. Hal ini
a. Uji Parsial
Uji hipotesis ini diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan
dengan α = 5% (Ghozali and Khariri 2016). Cara yang digunakan untuk menguji
hipotesis menggunakan uji t. Uji t dilakukan untuk menguji apakah secara terpisah
yang digunakan secara parsial. Berikut hasil uji parsial sebagai berikut:
Tabel 4. 18
Uji Parsial
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -0,142 1,427 -0,099 0,921
OnlineReview 0,258 0,095 0,196 2,723 0,008
PersepsiHarga 0,594 0,114 0,335 5,192 0,000
SocMedMarketin 0,714 0,117 0,457 6,081 0,000
g
a. Dependent Variable: KepPembelian
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2022)
a) Pengaruh Online Customer Review Terhadap Keputusan Pembelian
customer review (X1) sebesar 2,723 dengan nilai signifikasi sebesar 0,008. Karena
nilai signifikasi uji t kurang dari 0,05 (0,008 < 0,05) dan nilai t hitung < dari t
tabel (2,723 < 1,9832). Hal ini berarti terdapat pengaruh positif signifikan maka,
harga (X2) sebesar 5,192 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000. Karena nilai
signifikasi uji t kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan nilai t hitung > dari t tabel
(5,192 > 1,9832). Hal ini berarti terdapat pengaruh positif signifikan maka, dapat
media marketing (X3) sebesar 6,081 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000. Karena
nilai signifikasi uji t kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan nilai t hitung < dari t
tabel (6,081 < 1,9832). Hal ini berarti terdapat pengaruh yang positif signifikan
maka, dapat disimpulkan bahwa social media marketing (X3) berpengaruh positif
Tabel 4. 19
Ringkasan Hasil Uji Parsial
4.4 Pembahasan
Pembelian
adalah sebesar 0,008 < 0,05 dan nilai t hitung 2,723 > 1,9832 maka dapat
keputusan pembelian. Online consumer review juga memiliki fungsi sebagai alat
bantu pengambilan keputusan, mekanisme untuk feedback yang diberikan
konsumen, dan sistem rekomendasi pada platform belanja online. Konsumen yang
yang diberikan oleh konsumen pasca pembelian, pertimbangan ulasan terkini yang
pertanyaan ‘Customer Reviews membuat Saya lebih mudah untuk mencari dan
menemukan informasi produk’ menunjukkan jawaban setuju sebesar 96%. Hal ini
et al. 2022), (Amelia, Michael, and Mulyandi 2021), (Chandra and Nurbasari
2022), (Fauziah et al. 2022) dan (Hana and Miranti 2021) menunjukkan bahwa
pembelian. Hal ini disebabkan oleh ulasan yang diberikan oleh konsumen terkait
dengan informasi dari evaluasi suatu produk tentang berbagai macam aspek,
dengan adanya informasi ini konsumen bisa mendapatkan kualitas dari produk
yang dicari dari ulasan dan pengalaman yang ditulis oleh konsumen yang telah
yang signifikan antara persepsi harga terhadap keputusan pembelian. Hal ini
ditunjukkan nilai signifikan untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0,000 <
0,05 dan nilai t hitung 5,192 > 1,9832 maka dapat disimpulkan ada pengaruh
positif signifikan. Sedangkan, hipotesis kedua (H2) yang berbunyi persepsi harga
kedua ditolak.
seluruhnya oleh konsumen dan memberikan makna yang dalam bagi mereka.
Persepsi harga sering kali menjadi sasaran investigasi dalam suatu penelitian,
mengevaluasi harga pasti (exact price) dari suatu produk ketika hendak
suatu harga yang murah, masuk akal (reasonable), atau mahal berdasarkan
hasil penelitian ini membuktikan bahwa persepsi harga yang tinggi mempengaruhi
melalui informasi online tanpa melihat secara langsung produk kosmetik tersebut.
Hal ini membuat konsumen berspekulasi bahwa harga yang ditawarkan cukup
besar akan sebanding dengan kualitas produk yang ada karena konsumen sudah
kosmetik tersebut belum BPOM atau dapat disebut abal-abal. Hal ini yang
pembelian.
pertanyaan ‘Menurut Saya, Harga produk kecantikan yang Saya beli melalui Tik
Tok sesuai dengan kualitas produk’ menunjukkan jawaban tidak setuju sebesar
2%. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat konsumen yang kecewa atas
harga yang ditawarkan produsen tidak sesuai kualitas produk. Hal ini menandakan
bahwa harga yang rendah tidak menjamin kualitas produk sesuai apa yang
diharapkan konsumen.
Pratami, and Yasa 2022) dan (Wisnumurti & Edwar 2015) menyatakan bahwa
Pembelian
yang signifikan antara social media marketing terhadap keputusan pembelian. Hal
0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 6,081 > 1,9832 maka dapat disimpulkan ada
pengaruh positif yang signifikan. Sedangkan, hipotesis ketiga (H3) yang berbunyi
Social Media Merketing salah satu alat dari promosi penjualan yang
penjualan yang tepat dapat diharapkan memberikan manfaat yang berarti baik
membuat keputusan mereka pada waktu membeli sesuatu. Jadi semakin menarik
promosi penjualan melalui Social Media Marketing ini maka konsumen akan
menyadari keberadaan produknya. Hal ini penting bagi perusahaan karena dengan
dan menggunakan produk tersebut dan tujuan perusahaan pun akan dapat tercapai.
menanfaatkan fitur di TikTok dengan menarik seperti konten yang menarik dan
mengedukasi serta live TikTok yang tidak hanya menghibur juga interaktif. Hal
pertanyaan ‘Saya memanfaatkan fitur keranjang kuning pada sudut layar konten
setuju sebesar 93%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen memanfaatkan fitur
kosmetik yang menarik sehingga konsumen penasaran dan mencari tahu informasi
mendalam mengenai produk melalui fitur keranjang kuning dan direct massager.
Hal ini yang membuktikan bahwa Social Media Marketing berpengaruh positif
(Adhawiyah and Anshori 2019), (Dewi, Imbayani, and Ribek 2021), (Iksyanti and
Hidayat 2022), (Indriyani and Dewanti 2021), (Indira, Effendi, and Amelia 2021),
(Rahman and Sudirman 2022) dan (Pratiwi and Ni Nyoman Kerti Yasa 2019)
dengan menarik seperti konten yang menarik dan mengedukasi serta live TikTok