Anda di halaman 1dari 10

1

Jurnal kesmas untika luwuk PBL 1 Di Desa


TANGKOP
Volume 13, Nomor 1, juli 2022
E-ISSN: -
Website: https://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/jat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License .

Pengalaman belajar lapangan fakultas kesehatan masyarakat


universitas tompotika luwuk di desa Tangkop
(Field study experience from the Faculty of Public Health, Tompotika Luwuk University in Tangkop . Village )

Muh. Rafi naufal L1*, Cindy Amelia1*,Dewi Astuti S1, Sulastri1, siti rahma lawaha1
Rismawati H sasia1 enti1 titin karta gede1 fitrianti bunak1

ABSTRAK
Pengalaman belajar lapangan (PBL ) 1 adalah bentuk salah satu pengajaran kepada mahasiswa,
disamping pengalaman belajaar ceramah(PBC), PBL pada FKM UNTIKA LUWUK merupakan
proses belajar untuk mendapatkan kemampuan profesional kesehatan masyarakat. Kegiatan
pendidikan keprofesian yang sebagian besar berbentuk pengalaman lapangan, Bertujuan untuk
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan profesi kesehatan masyarakat yang
berorientasikan kesehatan bangsa dan meningkatkan kemampuan dasar keprofesian dalam
pengembangan dan kebijakan kesehatan, penelitian ini menggunakan metode observasi dan
analisis masalah kesehatan yang ada di desa tangkop (menggunakan metode PAHO) ,penelitian
ini bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat desa Tangkop
dusun 1 dan dusun 2. Hasil kegiatan dari penelitian ini meliputi non fisisk yaitu penyuluhan
sampah, SPAL, merokok, jamban, stunting, sanitasi air, sanitasi lingkungan, JKN dan KB, melalui
kegiatan PBL 1 ii diharapkaan masyarakat mampu dan tahu bagaimana baahaya mengenai
kesehatan yang ada di lingkungan maupun kesehatan diri sendri.

ABSTRACT
Field learning experience (PBL) 1 is a form of teaching to students, in addition to lecture learning
experience (PBC), PBL at FKM UNTIKA LUWUK is a learning process to gain public health
professional skills. Professional education activities which are mostly in the form of field experience,
Aiming to grow and develop the ability of the public health profession that is oriented to national
health and improve basic professional skills in health development and policy, this study uses the
method of observation and analysis of health problems that exist in Tangkop village (using the
PAHO method), this research is descriptive. The population in this study was the entire community
of Tangkop village, hamlet 1 and hamlet 2. The results of the activities of this study included non-
physical education, namely waste counseling, SPAL, smoking, latrines, stunting, water sanitation,
environmental sanitation, JKN and family planning activities, through PBL activities 1 ii It is hoped
that the community will be able and aware of the dangers of health in the environment and their
own health.

PENDAHULUAN
terkait pengelolaan sampah. Persoalan sampah merupakan isu yang terus dikembangkan
solusinya karena jumlahnya semakin bertambah. Di Indonesia sendiri jumlah timbulan sampah
mencapai 65 juta ton per hari di tahun 2016 (nasional.republika.co.id) dan diprediksi akan
mencapai 66.5 juta ton di tahun 2018 (Malia, 2018). Dari keseluruhan sampah yang timbul,
sampah paling banyak ditimbulkan (generated) dari rumah tangga. Selain sampah yaitu masalah
kesehatan selanjutnya terkait jamban dan spal. Dalam upaya peningkatan sanitasi agar dapat
berjalan dengan baik, salah satu target Sustainable Development Goals (SDG’s) yakni
peningkatan sanitasi dasar dan akses air minum secara berkesinambungan. Kebijakan
Status Gizi Remaja Putri … (Lalusu, Sattu, Tongko, Balebu & Syahrir) | 2

pemerintah dalam RPJMN 2020-2024 relevan dengan target pencapaian SDG’s yaitu
mewujudkan kondisi sanitasi lingkungan bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
(Kemenkes, 2020). Jamban keluarga atau tempat pembuangan kotoran (tinja) adalah bangunan
yang diperuntukan membuang kotoran (tinja) manusia. Rumah yang tidak mempunyai jamban,
mereka menggunakan kebun, sungai, kolam, atau tempat lainnya untuk BAB (Hayana et al.,
2020). WHO/UNICEF mengatakan bahwa 60% penduduk pedesaan di indonesia kekuranga
nakses sanitasi termasuk SPAL Rumah Tangga sehingga limbah cair rumah tangga langsung
dibuang ke tanah dan sungai. Hal ini menurunkan tingkat kesehatan masyarakat,
mengkontaminasi air tanah dan air permukaan, dan menurunkan kualitas dan tempat tinggal
bagi masyarakat setempat.
Masalah selanjutnya terkait Rokok telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar
di dunia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI (2011), akibat rokok di Indonesia
menyebabkan 9,8% kematian karena penyakit paru kronik dan emfisema pada tahun 2001.
Selain itu rokok merupakan penyebab stroke sebesar 5% dari jumlah kasus stroke yang ada.
Lebih dari 40,3 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun terpapar asap rokok di lingkungannya.
Akibatnya mereka mengalami pertumbuhan paru yang lambat dan lebih mudah terkena infeksi
saluran pernapasan, infeksi telinga dan asma. Diperkirakan hingga menjelang 2030 kematian
akibat merokok akan mencapai 10 juta pertahunnya dan di negara berkembang diperkirakan
tidak kurang 70% kematian yang disebabkan oleh rokok. ( Kementrian Kesehatan RI,2011).
Selain permasalah rokok ada juga permasalahan mengenai stunting. Data Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menunjukkan, Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia dan ke-2 di Asia
Tenggara sebagai negara dengan angka stunting yang tinggi. Pada tahun 2018 Kemenkes RI
kembali melakukan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) tentang Prevalensi Stunting. Berdasarkan Penelitian
tersebut angka stunting atau anak tumbuh pendek turun dari 37,2 persen pada Riskesdas 2013
menjadi 30,8 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Selain permasalahan rokok,
masalah kesehatan berikutnya yaitu terkait JKN. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan
salah satu program pemerintah sejak tahun 2014 dalam rangka pemenuhan cakupan kesehatan
semesta. Kepemilikan JKN di Desa Apal relatif rendah. Maka dari itu penting untuk mengetahui
pentingnya JKN dan faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memanfaatkan
jaminan kesehatan dengan mengidentifikasi karakteristik subyek yang terkait dengan
pemanfaatan JKN.
Permasalah kesehatan yang selanjutnya yaitu sanitasi air bersih. Saat ini dunia telah
mengalami krisis air bersih. Jumlah air bersih di dunia hanya 1% yang dapat dikonsumsi. Dari
1% air bersih yang tersedia tersebut, tidak semuanya dapat dengan mudah diakses oleh
masyarakat. Data WHO 2015 menemukan bahwa 663 juta penduduk masih kesulitan dalam
mengakses air bersih (Rochmi, 2016). Berkaitan dengan krisis air ini, diramalkan pada tahun
2025 nanti hampir dua pertiga penduduk dunia akan tinggal di daerah-daerah yang mengalami
kekurangan air (Unesco, 2017). Terkait Indonesia, pada tahun 2012 Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) mencatat Indonesia menduduki peringkat terburuk dalam pelayanan
ketersediaan air bersih dan layak konsumsi se-Asia Tenggara (Rochmi, 2016). Spermasalahan
yang terakhir yaitu masalah sanitasi lingkungan keberadaan lalat. Pengendalian Vektor
Penyakit, beberapa dari macam vektor penyakit yang perlu diperhatikan yaitu lalat. Penyakit
yang ditularkan lalat antara lain disentri, kolera, typus perut, diare dan lainnya yang berkaitan
dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk. Sebagai tempat yang disenangi lalat, pasar
merupakan tempat yang ideal untuk berkembang biak, karena pasar banyak menghasilkan
sampah basah, sampah organik, dari hasil kegiatan di los buah, sayuran, ikan, daging, dan TPS
yang merupakan sebagai sumber lalat di pasar. Keadaan seperti itu juga dapat mempengaruhi
keberadaan lalat di tempat penjualan makanan atau jajanan terbuka yang dijual di pasar.
(Prayogo, 2015).
3 | Jurnal Kesmas Untika: Public Health Journal, 10 (2): 1-6

METODE PENGABDIAN
Jenis penelitian ini adalah metode metode penelitian deskriptif yaitu suatu metoe
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau dekripsi tentang suatu
keadaan secara objektif. Waktu penelitian mulai bulan juli – agustus 2022. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di desa Tangkop yaitu sebanyak 80 kepala
keluarga. Sampel dari penelitian ini sebagai populasi dari kepala keluarga di desa Tangkop yang
ditetapkan dengan rumus sebagai rumus solvin.
Dalam penelitian ini alat untuk pengumpulan data adalah kuisioner dan cara
pengumpulan dengan data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dan
melalui kuisioner yang berisikan daftar pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sesuai
dengan tujuan penelitian yang akan disebarkan pada responden dan data sekunder diperoleh
dari kantor Kepala Desa Tangkop.
Dalam penelitian ini alat untuk pengumpulan data adalah kuisioner dan cara
pengumpulan dengan data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dan
melalui kuisioner yang berisikan daftar pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sesuai
dengan tujuan penelitian yang akan disebarkan pada responden dan data sekunder diperoleh
dari kantor Kepala Desa Tangkop.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1
Hasil Pretest Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Masyarakat
Terkait Pentingnya membuang sampah di desa tangkop
Kecamatan Liang Tahun 2022
Karateristik N %
Pengetahuan
Baik 3 6
Cukup 18 58
Kurang 42 36
Sikap
Positif 46 92
Negatif 4 8
Tindakan
Baik 42 84
Kurang 8 16

Tabel diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat tentang
pentingnya membuang sampah pada tempatnya Di Desa Tangkop Kecamatan Liang dari total 50
responden yang berpengetahuan baik sebesar 6%, cukup yaitu sebesar 58%, kurang yaitu
sebesar 36%. Sedangkat sikap masyarakat terhadap prilaku pentingnya membuang sampah
pada tempatnya yang bersifat positif yaitu sebesar 92%, dan negatif 8%. Dan yang memiliki
tindakan baik sebesar 84%, dan kurang baik 26%
Tabel 2
Hasil Pretest Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Masyarakat
Terkait Pentingnya tentang penggunaan SPAL di desa tangkop
Kecamatan Liang Tahun 2022
Karateristik N %
Pengetahuan
Baik 27 54
Cukup 17 34
Kurang 6 12
Sikap
Status Gizi Remaja Putri … (Lalusu, Sattu, Tongko, Balebu & Syahrir) | 4

Positif 49 98
Negatif 1 2
Tindakan
Baik 30 60
Kurang 20 40

Tabel diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat
tentang penyuluhan penggunaan SPAL sehat Di Desa Tangkop Kecamatan Liang dari total 50
responden yang berpengetahuan baik sebesar 54%, cukup yaitu sebesar 34%, kurang yaitu
sebesar 12%. Sedangkat sikap masyarakat terhadap prilaku pentingnya membuang sampah
pada tempatnya yang bersifat positif yaitu sebesar 98%, dan negatif 2%. Dan yang memiliki
tindakan baik sebesar 60%, dan kurang baik 40%
Tabel 3
Hasil Pretest Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Masyarakat
Terkait Pentingnya Penggunaan jamban sehat di desa tangkop
Kecamatan Liang Tahun 2022
Karateristik N %
Pengetahuan
Baik 40 80
Cukup 8 16
Kurang 2 4
Sikap
Positif 49 98
Negatif 1 2
Tindakan
Baik 50 100
Kurang 0 0

Grafik diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat
tentang penyuluhan Jamban sehat Di Desa Tangkop Kecamatan Liang dari total 50 responden
yang berpengetahuan baik sebesar 80%, cukup yaitu sebesar 16%, kurang yaitu sebesar 4%.
Sedangkat sikap masyarakat terhadap prilaku pentingnya membuang sampah pada tempatnya
yang bersifat positif yaitu sebesar 100%, dan negatif 0%. Dan yang memiliki tindakan baik
sebesar 98%, dan kurang baik 2%.
Tabel 4
Hasil Pretest Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Masyarakat
Terkait Pentingnya bahaya merokok di desa tangkop
Kecamatan Liang Tahun 2022
Karateristik N %
Pengetahuan
Baik 38 76
Cukup 8 16
Kurang 4 8
Sikap
Positif 44 88
Negatif 6 12
Tindakan
Baik 42 84
Kurang 8 16

Tabel diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat
tentang penyuluhan bahaya merokok Di Desa Tangkop Kecamatan Liang dari total 50 responden
yang berpengetahuan baik sebesar 76%, cukup yaitu sebesar 16%, kurang yaitu sebesar 8%.
5 | Jurnal Kesmas Untika: Public Health Journal, 10 (2): 1-6

Sedangkat sikap masyarakat terhadap prilaku pentingnya membuang sampah pada tempatnya
yang bersifat positif yaitu sebesar 88%, dan negatif 22%. Dan yang memiliki tindakan baik
sebesar 84%, dan kurang baik 16%.
Tabel 5
Hasil Pretest Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Masyarakat
Terkait Pentingnya pengetahuan tentang JKN di desa tangkop
Kecamatan Liang Tahun 2022
Karateristik N %
Pengetahuan
Baik 27 54
Cukup 20 40
Kurang 3 6
Sikap
Positif 50 100
Negatif 0 0
Tindakan
Baik 50 100
Kurang 0 0

Tabel diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat
tentang penyuluhan pengetahuan penggunaan kertu JKN untuk sarana kesehatan Di Desa
Tangkop Kecamatan Liang dari total 50 responden yang berpengetahuan baik sebesar 54%,
cukup yaitu sebesar 40%, kurang yaitu sebesar 6%. Sedangkat sikap masyarakat terhadap
prilaku pentingnya membuang sampah pada tempatnya yang bersifat positif yaitu sebesar
100%, dan negatif 0%. Dan yang memiliki tindakan baik sebesar 100%, dan kurang baik 0%.
Tabel 6
Hasil Pretest Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Masyarakat
Terkait Pentingnya sanitasi lingkungan di desa tangkop
Kecamatan Liang Tahun 2022
Karateristik N %
Pengetahuan
Baik 22 44
Cukup 14 28
Kurang 14 28
Sikap
Positif 47 94
Negatif 3 6
Tindakan
Baik 48 96
Kurang 2 6

Tabel diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat
tentang penyuluhan sanitasi lingkungan Di Desa Tangkop Kecamatan Liang dari total 50
responden yang berpengetahuan baik sebesar 44%, cukup yaitu sebesar 28%, kurang yaitu
sebesar 28%. Sedangkat sikap masyarakat terhadap prilaku pentingnya membuang sampah
pada tempatnya yang bersifat positif yaitu sebesar 94%, dan negatif 6%. Dan yang memiliki
tindakan baik sebesar 96%, dan kurang baik 4%.
Tabel 7
Hasil Pretest Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Masyarakat
Terkait Pentingnya syarat air bersih di desa tangkop
Kecamatan Liang Tahun 2022
Karateristik N %
Status Gizi Remaja Putri … (Lalusu, Sattu, Tongko, Balebu & Syahrir) | 6

Pengetahuan
Baik 30 60
Cukup 15 30
Kurang 5 10
Sikap
Positif 49 98
Negatif 1 2
Tindakan
Baik 50 100
Kurang 0 0

Tabel diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat
tentang penyuluhan syarat air bersih Di Desa Tangkop Kecamatan Liang dari total 50 responden
yang berpengetahuan baik sebesar 60%, cukup yaitu sebesar 30%, kurang yaitu sebesar 10%.
Sedangkat sikap masyarakat terhadap prilaku pentingnya membuang sampah pada tempatnya
yang bersifat positif yaitu sebesar 98%, dan negatif 2%. Dan yang memiliki tindakan baik
sebesar 100%, dan kurang baik 0%.
Tabel 8
Hasil Pretest Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Masyarakat
Terkait Pentingnya pengetahuan stunting di desa tangkop
Kecamatan Liang Tahun 2022
Karateristik N %
Pengetahuan
Baik 2 4
Cukup 28 28
Kurang 34 68
Sikap
Positif 49 98
Negatif 1 2
Tindakan
Baik 46 92
Kurang 4 8

Taabel diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat tentang
penyuluhan stunting Di Desa Tangkop Kecamatan Liang dari total 50 responden yang
berpengetahuan baik sebesar 4%, cukup yaitu sebesar 28%, kurang yaitu sebesar 68%.
Sedangkat sikap masyarakat terhadap prilaku pentingnya membuang sampah pada tempatnya
yang bersifat positif yaitu sebesar 98%, dan negatif 2%. Dan yang memiliki tindakan baik
sebesar 92%, dan kurang baik 8%
Tabel 9
Hasil Pretest Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Masyarakat
Terkait Pentingnya program KB di desa tangkop
Kecamatan Liang Tahun 2022
Karateristik N %
Pengetahuan
Baik 18 36
Cukup 12 24
Kurang 20 40
Sikap
Positif 49 98
Negatif 1 2
Tindakan
Baik 47 94
7 | Jurnal Kesmas Untika: Public Health Journal, 10 (2): 1-6

Kurang 3 6

Tabel diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat
tentang penyuluhan stunting Di Desa Tangkop Kecamatan Liang dari total 50 responden yang
berpengetahuan baik sebesar 36%, cukup yaitu sebesar 24%, kurang yaitu sebesar 40%.
Sedangkat sikap masyarakat terhadap prilaku pentingnya membuang sampah pada tempatnya
yang bersifat positif yaitu sebesar 98%, dan negatif 2%. Dan yang memiliki tindakan baik
sebesar 94%, dan kurang baik 6%
.
Pembahasan
1. Penyuluhan tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya
Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak
digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Sampah
organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara
alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.
Salah satu alasan membuang sampah pada tempatnya yaitu agar diri terhindar
dari beragam penyakit yang mengintai. Sampah yang dibuang sembarangan menjadi
tempat berkembangnya bakteri penyebab penyakit. Tak hanya itu, sampah juga
menyebarkan virus dan parasit melalui kontak langsung misalnya kontak fisik dengan
sampah
Penyuluhan ini di lakukan pada tanggal 26 juli 2022, penyuhan tentang
pentingnya membuang sampah pada tempatnya ini di lakukan karena berdasarkan hasil
data pendataan kusioner masih terdapat rumah yang tidak membuang sampah pada
tempatnya. berdasarkan kepala keluarga di desa Tangkop yaitu sebesar 80 KK dan 69
rumah penyuluhan tentangpentingnya membuang sampah pada tempatnya ini
dilaksanakan pada 2 dusun yaitu Dusun 1 dan Dusun 2.
Selain itu, perlu diketahui bahwa terlaksananya kegiatan ini diperkuat oleh
dukungan aparat desa dan masyarakat desa yang telah memberikan kesempatan dalam
peaksanaan penyuluhan di desa Tangkop, sehingga kegiatan penyuluhan ini dapat
berjalan dengan baik.
2.) Penyuluhan tentang SPAL
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) merupakan sarana berupa tanah galian
atau pipa dari semen atau pralon yang berfungsi untuk membuang air cucian, air bekas
mandi, air kotor/bekas lainnya.
Manfaat menggunakan SPAL sehat
1. mengurangi pencemaran lingkungan
2. sebagai penampungan air limbah rumah tangga
3. tidak menjadi perkembang biaknya nyamuk, lalat dan vector pembawa penyakit
Penyuluhan ini di lakukan pada tanggal 26 juli 2022, penyuhan tentang
penggunaan SPAL sehat ini di lakukan karena berdasarkan hasil pendataan kusioner
masih terdapat rumah yang tidak memiliki SPAL . berdasarkan kepala keluarga di desa
Tangkop yaitu sebesar 80 KK dan 69 rumah penyuluhan tentang penggunaan SPAL
sehat ini dilaksanakan pada 2 dusun yaitu Dusun 1 dan Dusun 2.
Selain itu, perlu diketahui bahwa terlaksananya kegiatan ini diperkuat oleh
dukungan aparat desa dan masyarakat desa yang telah memberikan kesempatan dalam
peaksanaan penyuluhan di desa Tangkop, sehingga kegiatan penyuluhan ini dapat
berjalan dengan baik.
3.) Penyuluhan tentang pentingnya jamban
Jamban adalah tempat pembuangan kotoran manusia berupa tinja dan air
seni.jamban sehat yaitu pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata rantai
penularan penyakit.keberadaan jamban yang sehat sangat kita perlukan.
Tujuan penggunaan jamban sehat
1. menjaga lingkungan bersih, sehat dan tridak berbau
Status Gizi Remaja Putri … (Lalusu, Sattu, Tongko, Balebu & Syahrir) | 8

2. tidak mencemari sumber air yang ada di sekitarnya .


3. tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular
penyakit disre, kolera, disentri,thypus,kecacingan,penyakit saluran pencernaan,penyakit
kulit dan keracunan.
Penyuluhan ini di lakukan pada tanggal 26 juli 2022, penyuhan tentang jamban
sehat ini di lakukan karena berdasarkan hasil pendataan kusioner masih terdapat
rumah yang tidak memiliki jamban keluarga berdasarkan kepala keluarga di desa
Tangkop yaitu sebesar … penyuluhan tentang jamban sehat ini dilaksanakan pada 2
dusun yaitu Dusun 1 dan Dusun 2.
Selain itu, perlu diketahui bahwa terlaksananya kegiatan ini diperkuat oleh
dukungan aparat desa dan masyarakat desa yang telah memberikan kesempatan dalam
peaksanaan penyuluhan di desa Tangkop, sehingga kegiatan penyuluhan ini dapat
berjalan dengan baik.
4.) penyuluhan tentang bahaya merokok
Rokok merupakan daun-daun tembakau yang dicacah, digulung atau dibungkus
dengan kertas besar kelingking, berukuran panjang antara 8-10 cm.
Penyuluhan tentang bahaya rokok ini dilakukan karna berdasarkan hasil
pendataan kusioner masih terdapat masyarakat yang berperilaku merokok yaitu dengan
persentase sebesar 70% dari 80 kk. Penyuluhan bahaya rokok dilaksanakan pada 2
Dusun Di Desa Tangkop YAITU Dusun 1 dan Dusun 2.
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
tindakan masyarakat tentang bahaya merokok,dan upaya berhenti merokok. Selain itu,
perlu dikatahui bahwa terlaksananya kegiatan ini diperkuat oleh dukungan aparat desa
dan masyarakat desa yang telah memberikan kesempatan dalam pelaksanaan
penyuluhan di desa Tangkop, sehingga kegiatan penyuluhan ini dapat berjalan dengan
baik.
5) penyuluhan kesehatan tentang pentingnya pengetahuan kepemilikan JKN
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program pelayanan kesehatan dari
pemerintah yang berwujud BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dan sistemnya
menggunakan sistem asuransi. Dengan adanya JKN ini maka seluruh warga Indonesia
berkesempatan besar untuk memproteksi kesehatan mereka dengan lebih baik.
Penyuluhan ini di lakukan pada tanggal 26 juli 2022, penyuhan tentang
pentingnya pengetahuan kepemilikan JKN ini di lakukan karena berdasarkan hasil
pendataan kusiner masih terdapat masyarakat yang tidak memiliki kartu JKN
berdasarkan kepala keluarga di desa Tangkop yaitu sebesar 99 masyarakat dari total
239. penyuluhan tentang pentingnya pengetahuan kepemilikan JKN ini dilaksanakan
pada 2 dusun yaitu Dusun 1 dan Dusun 2.
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
tindakan masyarakat tentang pentinya pengetahuan kepemilikan JKN,. Selain itu, perlu
dikatahui bahwa terlaksananya kegiatan ini diperkuat oleh dukungan aparat desa dan
masyarakat desa yang telah memberikan kesempatan dalam pelaksanaan penyuluhan di
desa Tangkop, sehingga kegiatan penyuluhan ini dapat berjalan dengan baik.
6) penyuluahan kesehatan tentang sanitasi lingkungan
Menurut WHO (World Health Organization),kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia
Penyuluhan ini di lakukan pada tanggal 26 juli 2022, penyuhan tentangsanitasi
lingkungan ini di lakukan karena berdasarkan hasil pendataan kusioner masih terdapat
rumh yang terdapat lalat, kecoa dan tikus yaitu sebesar rata-rata 68%. penyuluhan
tentang sanitasi lingkungan ini dilaksanakan pada 2 dusun yaitu Dusun 1 dan Dusun 2.
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
tindakan masyarakat tentang syarat air bersih,. Selain itu, perlu dikatahui bahwa
terlaksananya kegiatan ini diperkuat oleh dukungan aparat desa dan masyarakat desa
9 | Jurnal Kesmas Untika: Public Health Journal, 10 (2): 1-6

yang telah memberikan kesempatan dalam pelaksanaan penyuluhan di desa Tangkop,


sehingga kegiatan penyuluhan ini dapat berjalan dengan baik.
7) penyuluhan kesehatan tentang syarat air bersih
Sanitasi dan air bersih merupakan kebutuhan dasar yang meliputi air minum,
hygiene dan sanitasi, kualitas air, efisiensi penggunaan air, dan pengelolaan sumber air,”
Berdasarkan hasil pendataan kusioner banyak masyarakat yang mengatakan
bahwa sumber air yang mereka gunakan keruh pada musim penghujan dengan
persentase 100% (80 kk). Penyuluhan ini dilaksanakan pada 2 dusun Di desa Tangkop,
dusun 1 dan dusun 2
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
tindakan masyarakat tentang syarat air bersih,. Selain itu, perlu dikatahui bahwa
terlaksananya kegiatan ini diperkuat oleh dukungan aparat desa dan masyarakat desa
yang telah memberikan kesempatan dalam pelaksanaan penyuluhan di desa Tangkop,
sehingga kegiatan penyuluhan ini dapat berjalan dengan baik.
8) penyuluhan kesehatan tentang stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun)
akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir
akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun
Berdasarkan hasil dari pendataan kusioner masih banyak masyarakat yang
belum mengetahui tetang stunting yaitu sebesar 17,5% (80 kk). Penyuluhan ini
dilaksanakan pada dua dusun di desa Tangkop yaitu dusun 1 dan dusun 2.
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
tindakan masyarakat tentang stunting,. Selain itu, perlu dikatahui bahwa terlaksananya
kegiatan ini diperkuat oleh dukungan aparat desa dan masyarakat desa yang telah
memberikan kesempatan dalam pelaksanaan penyuluhan di desa Tangkop, sehingga
kegiatan penyuluhan ini dapat berjalan dengan baik.
9) penyuluhan kesehatan tentang program KB
Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat
menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu
terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran
mengurangi risiko kematian bayi.
Penyuluhan tentang program KB ini dilaksanakan karna berdasarkan pendataan
kusioner masih terdapat Pasangan Usia Subur yang tidak menggunakan KB yaitu dengan
persentase 25% (24 PUS). Penyuluhan tentang program KB dilaksanakan pada 2 dusun
Di Desa Tangkop yaitu dusun 1 dan dusun 2
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
tindakan masyarakat tentang pentinya program KB,. Selain itu, perlu dikatahui bahwa
terlaksananya kegiatan ini diperkuat oleh dukungan aparat desa dan masyarakat desa
yang telah memberikan kesempatan dalam pelaksanaan penyuluhan di desa Tangkop,
sehingga kegiatan penyuluhan ini dapat berjalan dengan baik

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan pengambilan data dan analisis masalah yang dilakukan diperoleh 9
prioritas masalah yaitu tentang perilaku membuang sampah tidak pada tempatnya
kemudian masih banyak yg merokok didalam rumah lalu masih ada yang belum
memilliki penampungan SPAL,masih ada juga yang belum memiliki jamban dan masih
banyak yg terdapat lalat,kecoa dan tikus serta masih ada sebagian masyarakat yang
belum memiliki JKN dan masih ada juga yang tidak menggunakan KB Serta masih ada
juga sebagian masyarakat yang belum tau tentang stunting. Melakukan penyuluhan
tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, tentang penggunaan SPAL
sehat, tentang pentingnya jamban,tentang bahaya merokok, tentang pentingnya
Status Gizi Remaja Putri … (Lalusu, Sattu, Tongko, Balebu & Syahrir) | 10

memiliki JKN dan pentingnya menjaga lingkungan yg sehat dan memberikan


pengetahuan tentang stunting serta program KB.
Tokoh Agama,Tokoh Masyarakat,Tokoh Adat, Tokoh Pemuda Desa, Desa Tangkop
di harapkan mampu bersama-sama membimbing masyarakat dalam upaya mencegah
terjadinya penyakit demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Desa Tangkop.
Masyarakat Desa Tangkop di harapkan mampu memelihara dan menjaga kesehatan
pribadi,keluarga dan lingkungan hidup masyarakat untuk terciptanya masyarakat Desa
Tangkop yang sehat. Petugas kesehatan di harapkan lebih aktif dalam memberikan
informasi kesehatan kepada masyarakat guna meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman masyarakat tentang kesehatan. Kepada seluruh aparatur pemerintah, baik
yang ada di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa, serta instansi kesehatan yang ada
agar bisa lebih sering melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman masyarakat, seperti penyuluhan tentang pentingnya
membuang sampah pada tempatnya, penyuluhan tentang pentingnya SPAL dan jamban
sehat, penyuluhan tentang bahaya merokok dalam rumah, penyuluhan tentang
pentingnya sanitasi lingkungan dan syarat air bersih, penyuluhan tentang pentingnya
pengetahua stunting, penyuluhan pentingnya program KB dan penyuluhan tentang
pengetahuan kepemilikan JKN.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih kepada bapak Mustarif Moidadi selaku kepala Tangkop desa
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di wilayah kerjanya dan kepada
seluruh masyarakat serta aparat desa yang telah membantu selama kegiatan kegiatan
PBL 1.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007. Panduan Dan Jurnal Pengalaman Belajar Lapangan. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Tompotika Luwuk. Jurnal Pengalaman Belajar Lapangan Fkm
Untika Luwuk Laporan PBL 1 Desa Ombolu Kecamatan Batui Selatan

Anda mungkin juga menyukai