MANUSKRIP SKRIPSI
Oleh:
SUSI DANIATI
NPM: 2021206203073P
ABSTRAK
Perilaku merokok merupakan salah satu faktor risiko yang menyebabkan
kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular seperti penyakit jantung
koroner, hipertensi, strok, gangguan pernafasan dan kanker, impotensi, serta
gangguan kehamilan dan janin. Berdasarkan hasil pra survei yang dilakukan pada
siswa SMKN 1 Rawajitu Utara dan hasil laporan yang didapatkan dari hasil
wawancara terhadap guru BP diketahui persentase perokok pada siswa khususnya
siswa laki-laki cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh
budaya dengan perilaku merokok di SMK Negeri 1 Rawajitu Utara tahun 2022.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan design penelitian Cross Sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa laki-laki di SMKN 1 Rawajitu
Utara tahun 2022 yang berjumlah 104 siswa dan sampel dalam penelitian ini
sebanyak 82 siswa. Analisa data yang digunakan menggunakan uji Chi square.
ABSTRAK
Smoking behavior is a risk factor that causes morbidity and mortality from non-
communicable diseases such as coronary heart disease, hypertension, stroke,
respiratory disorders and cancer, impotence, and disorders of pregnancy and the
fetus. Based on the results of the pre-survey conducted on students at SMKN 1
Rawajitu Utara and the results of reports obtained from interviews with BP
teachers, it is known that the percentage of smokers among students, especially
male students, is quite high. The purpose of this study was to determine the
influence of culture on smoking behavior at SMK Negeri 1 Rawajitu Utara in
2022.
.
3
This type of research is quantitative with a cross sectional research design. The
population in this study were all male students at SMKN 1 Rawajitu Utara in
2022 totalling 104 students and the sample in this study were 82 students. Data
analysis used the Chi square test
The results of this study showed that the frequency distribution of respondents
who always smoked was 40 respondents (48.8%), sometimes smoked as many as
24 respondents (29.3%) and respondents who did not smoke were 18 respondents
(22%). The frequency distribution of respondents who were influenced by smoking
from the culture of the school environment at SMKN 1 Rawajitu Utara in 2022
was 49 respondents (59.8%) and those who were influenced by smoking from
outside the school environment were 33 respondents (40.2%). There is a
significant relationship between culture and smoking behavior at SMKN 1
Rawajitu Utara in 2022 with a P-value = 0.000. Collaborate with health workers
in increasing counseling to students about the dangers of smoking behavior.
Latar Belakang
Perilaku buruk merokok merupakan salah satu faktor Risiko Penyakit Tidak
Menular (PTM) yang bisa dicegah. Rokok merupakan faktor risiko penyakit yang
memberikan kontribusi besar dibanding faktor risiko lainnya. Seorang perokok
mempunyai risiko 2 sampai 4 kali lipat untuk terserang penyakit jantung koroner
dan memiliki resiko lebih tinggi untuk terserang penyakit kanker paru dan PTM
lainnya (Kemenkes RI, 2019).
Perilaku merokok merupakan salah satu faktor risiko yang menyebabkan
kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular seperti penyakit jantung
koroner, hipertensi, strok, gangguan pernafasan dan kanker, impotensi, serta
gangguan kehamilan dan janin (Kemenkes RI, 2017).
Secara global, terjadi peningkatan konsumsi rokok terutama di negara-
negara berkembang. Diperkirakan jumlah perokok diseluruh dunia mencapai 1,3
milyar orang. Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok terbesar di
dunia yaitu pada urutan ketiga setelah China dan India. Setiap tahun di dunia
terjadi kematian dini akibat penyakit tidak menular pada kelompok usia 30 – 69
tahun sebanyak 15 juta. Sebanyak 7,2 juta kematian tersebut diakibatkan
konsumsi produk tembakau dan 70% kematian tersebut terjadi di negara
berkembang termasuk Indonesia (Kemenkes RI, 2019).
Prevalensi perokok laki-laki di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia
dan diprediksi lebih dari 97 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok
(Kemenkes RI, 2019). Hasil Survei Indikator Kesehatan Nasional tahun 2016
menunjukkan bahwa prevalensi kebiasaan merokok pada umur muda (10 - 18
tahun) secara nasional 8,8 persen dengan prevalensi 17,2 persen pada laki-laki
serta 0,2 persen pada perempuan.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018
menunjukkan adanya peningkatan prevalensi merokok pada usia muda dari 7,2%
menjadi 9,1%. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 juga diketahui persentase
keseluruhan jumlah perokok perempuan sebesar 4,8%.
4
Metode Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik
dengan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara
pendekatan,observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point
time approach) (Notoatmodjo, 2012). Menurut Notoatmodjo (2012) populasi
adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
SMKN I Rawajitu Utara tahun 2022 yang berjumlah 104 siswa. Sampel adalah
objek yang diteliti dan dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmodjo
(2012). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari siswa SMKN I Rawajitu
Utara tahun 2022. Tekhnik sampling menggunakan purposive sampling yaitu
salah tekhnik pengambilan sample dengan menentukan kriteria-kriteria tertentu
(Notoatmodjo, 2012). Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin
dan didapatkan jumlah sampel minimal sampel sebanyak 82 sampel. Tekhnik
sampling menggunakan purposive sampling yaitu salah tekhnik purposive
sampling yaitu salah tekhnik pengambilan sample dengan menentukan kriteria-
kriteria tertentu (Notoatmodjo, 2012). Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini
yaitu :
a. Siswa laki-laki kelas X sampai XII di SMKN I Rawajitu Utara
b. Status kesiswaan adalah sebagai siswa aktif di SMKN I Rawajitu
Utara
c. Bersedia menjadi responden dalam penelitian
Sedangkan kriteria ekslusi dalam penelitian ini yaitu siswa menolak untuk
menjadi responden dalam penelitian ini
Hasil Penelitian
2. Analisis Univariat
a. Perilaku Merokok
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Perilaku Merokok
di Sekolah SMKN 1 Rawajitu Utara Tahun 2022
a. Pengaruh Budaya
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengaruh Budaya
di Sekolah SMKN 1 Rawajitu Utara Tahun 2022
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Budaya dengan Perilaku Merokok di Sekolah
SMKN 1 Rawajitu Utara Tahun 2022
Tabel 4.3
Hubungan Budaya Dengan Perilaku Merokok Di Sekolah
SMKN 1 Rawajitu Utara Tahun 2022
Perilaku Merokok
Total
Budaya P-Value
Selalu Kadang- Tidak
kadang pernah
N % n % n % n %
Lingkungan Sekolah 35 71,4 10 20,4 4 8,2 49 100
Luar sekolah 5 15,2 14 42,4 14 42,4 33 100 0,000
Total 40 48,8 24 29,3 18 22,0 82 100
Pembahasan
1. Analisis Univariat
a. Distribusi Frekuensi Perilaku Merokok
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini didapatkan
bahwa sebanyak 40 responden (48,8%) selalu merokok, sebanyak 24
responden (29,3%) kadang-kadang merokok dan sebanyak 18
responden (22%) yang tidak merokok.
Merokok bagi remaja juga merupakan simbolisasi, simbol atas
kekuasaan, kejantanan, dan kedewasaan. Remaja awalnya merokok
karena mempunyai keinginan untuk mencoba. Kemudian mereka
menjadi kecanduan terhadap rokok, karena menganggap rokok dapat
menghilangkan stres, depresi, dan dapat memberikan rasa nikmat.
Mereka mengetahui akan bahaya merokok, namun mereka tetap
merokok karena telah kecanduan. Di lingkungan sekitar dan
lingkungan keluarga mereka juga terdapat orang-orang yang merokok.
Kebiasaan merupakan salah satu motif remaja menjadi perokok,
dimana remaja tersebut menjadikan perilaku merokok sebagai sebuah
perilaku yang harus tetap dilakukan tanpa adanya motif yang bersifat
negatif ataupun positif. Remaja tersebut merokok hanya untuk
meneruskan perilakunya tanpa tujuan tertentu. Selain itu remaja
melakukan perilaku merokok ditujukan untuk mengikuti kebiasaan
kelompoknya dan biasa terjadi pada masa remaja, identifikasi perokok
lain, dan menentukan image diri. Hampir sebagian remaja memahami
akibat-akibat yang berbudaya dari asap rokok tetapi mereka tidak
menghindari dan tetap memilih melakoni perilaku tersebut (Diah,
2016).
Saran
1. Bagi SMKN 1 Rawajitu Utara
Bekerjasama dengan petugas kesehatan dalam meningkatkan
penyuluhan kepada siswa akan bahaya dari perilaku merokok.
Referensi
Eryando. (2017). Teori dan Aplikasi Pengumpulan Data Kesehatan Termasuk
Biostatistika Dasar. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta
Kementerian RI. (2018). Hasil Utama Riskesdas. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
Kementerian RI. (2017). Hidup Sehat Tanpa Rokok. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Lapau. (2012). Metode Penelitian Kesehatan, Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis
dan Disertasi. Pustaka Obor Indonesia. Jakarta.
Setiati. (2014). Buku Ajar. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Pusat Penerbitan
Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta.
Setiati. (2014). Buku Ajar. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI. Pusat Penerbitan
Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta.