Anda di halaman 1dari 16

OLEH : K USIA TODDLER

KEM BA N G AN A N A
PER 5)
JULIA NESTI (1901000
KARTKKA (19010006)
• Pengertian Anak Usia Toddler
Anak usia toddler merupakan anak yang berada antara
rentang usia 12-36 bulan (Soetjiningsih dan Gde Ranuh,
2013). Masa ini juga merupakan masa golden age/masa
keemasan untuk kecerdasan dan perkembangan anak

(Loeziana Uce, 2015). Toddler dalam kamus Bahasa
Indonesia berarti anak kecil yang baru belajar berjalan.
A.Ciri-ciri Anak Usia ToToddler
Ciri-ciri positif
• Perkembangan volume otak yang pesat
• Kemandirian untuk bereksplorasi (kemampuan berjalan dan
berpikir)
• Keterampilan untuk melakukan hal-hal lain secara mandiri
(termasuk makan hingga toilet training).
• Daya tahan tubuh berkembang pesat di masa toddler
• Perkembangan  fisik anak sangat pesat
Next…. …
• Kemampuan fisik, mental, dan bahasa berkembang paling aktif
• Rasa ingin tahu sangat tinggi
• Menemukan yang ingin diketahui
• Menentukan makna yang ia temukan
• Aktif menjelajah lingkungan sekitarnya
• Sangat suka mencoba hal baru
Ciri-ciri negatif

• Anak belum bisa duduk usia 12 bulan.

• Anak belum bisa mengambil benda kecil usia 1 tahun.

• Anak belum dapat babbling (mengoceh) usia 12 bulan.

• Anak belum bicara satu kata pun usia 12 bulan.

• Anak tidak memiliki kontak mata dan tidak tertarik berinteraksi dengan
lingkungannya

• Anak tampak tidak merespons suara


A.Tugas Perkembangan Anak Usia Toddler
a. Perkembangan motorik kasar anak usia toddler
a)Usia 12-18 bulan
- Anak mampu berdiri sendiri tanpa berpegangan
- Membungkuk untuk memungut permainannya kemudian
berdiri tegak kembali secara mandiri
- Berjalan mundur lima langkah.
a)Usia 18-24 bulan
- Anak mampu berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik
- Anak mampu berjalan tanpa terhuyung-huyung.
a)Usia 24-36 bulan
- Anak mampu menaiki tangga secara mandiri
- Anak dapat bermain dan menendang bola kecil.
a. Perkembangan motorik halus anak usia toddler
a) Usia 12-18 bulan
- Anak mampu menumpuk dua buah kubus
- Memasukkan kubus ke dalam kotak.

a) Usia 18-24 bulan


- Anak mampu melakukan tepuk tangan, melambaikan tangan
- Menumpuk empat buah kubus, memungut benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk
- Anak bisa menggelindingkan bola ke sasaran.
a) Usia 24-36 bulan
- Anak mampu mencoret-coretkan pensil diatas kertas
 

a. Perkembangan bahasa
a) Usia 10-16 bulan
- Anak mampu memproduksi kata-kata sendiri
- Menunjuk bagian tubuh atau mampu memahami kata-kata tunggal.
a) Usia 18-24 bulan
- Anak mampu memahami kalimat sederhana
- Perbendaharaan kata meningkat pesat
- Menucapkan kalimat yang terdiri dari dua kata atau lebih
a)Usia 24-36 bulan
- Pengertian anak sudah bagus terhadap percakapan yang sudah
sering dilakukan di keluarga
- Anak mampu melakukan percakapan melalui kegiatan tanya-
jawab.
a. Perkembangan personal-sosial
a) Usia 12-18 bulan
- Anak mampu bermain sendiri di dekat orang dewasa yang sudah dikenal
- Mampu menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis
- Anak mampu mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan
ibu
- Memeluk orang tua
- Memperlihatkan rasa cemburu atau bersaing.
a)Usia 18-24 bulan
- Anak mampu minum dari cangkir dengan dua tangan
- Belajar makan sendiri
- Mampu melepas sepatu dan kaos kaki serta mampu melepas
pakaian tanpa kancing
- Belajar bernyanyi
a)Usia 24-36 bulan
- Anak mampu menunjukkan kemarahan jika keinginannya
terhalang
- Mampu makan dengan sendook dan garpu secara tepat
- Mampu dengan baik minum dari cangkir
- Makan nasi sendiri tanpa banyak yang tumpah
- Mampu melepas pakaian sendiri
 

a. Perkembangan moral anak usia toddler


Teori Kohlberg menyatakan perkembangan moral anak sudah
harus dibentuk pada usia toddler. Tahap orientasi hukuman dan
kepatuhan (sekitar usia 2-4 tahun) anak mampu menilai suatu
tindakan apakah baik atau buruk bergantung dari hasilnya
berupa hukuman atau penghargaan.
A.Intervensi Keperawatan
1. Bangun komunikasi dengan anak.
2. Dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian.
3. Hargai pendapat dan seleranya walaupun orang tua tidak setuju.
4. Jika anak bercerita sesuatu hal yang sekiranya membahayakan, tanyakan
anak bagaimana mereka menghindari bahaya tersebut.
5. Memberi lingkungan yang aman dan nyaman
6. Jaga rahasia, kejadian dan data pribadi anak agar tidak menjadi rumor yang
akan menjadi beban dan penderitaan mental anak.

Anda mungkin juga menyukai