Anda di halaman 1dari 38

MATERI RAKORTEK PENYEDIAAN

TIM PENDAMPING KELUARGA


DALAM UPAYA PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
DI TINGKAT DESA/KELURAHAN

Tilamuta, 14 Oktober 2021

Berencana Itu Keren


OUTLINE
1. Peraturan Presiden no 72 tahun 2021
2. Arah kebijakan dan strategi percepatan penurunan stunting;
3. Konsep dasar pendampingan keluarga;
4. Jumlah TPK yang dibutuhkan per kabupaten/kota
5. Mekanisme rekrutmen TPK
6. Rencana tindak lanjut Kabupaten/Kota
BAB
KETENTUAN UMUM
I

PEMANGKU INTERVENSI INTERVENSI


STUNTING
KEPENTINGAN SPESIFIK SENSITIF
Gangguan pertumbuhan dan Orang perseorangan, Kegiatan yang kegiatan yang
perkembangan anak akibat masyarakat, akademisi, dilaksanakan untuk dilaksanakan untuk
kekurangan gizi kronis dan organisasi profesi, dunia mengatasi penyebab mengatasi penyebab
infeksi berulang. usaha, media massa, langsung terjadinya tidak langsung terjadinya
organisasi masyarakat sipil, stunting. Stunting.
panjang atau tinggi badan
di bawah standar yang perguruan tinggi, tokoh 1000 HPK
masyarakat, tokoh agama, dan
ditetapkan oleh menteri
yang menyelenggarakan mitra pembangunan, yang
urusan pemerintahan di terkait dengan Percepatan
Penurunan Stunting.
bidang kesehatan.
BAB II STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING
STRANAS :Acuan Dalam Rangka Menyelenggarakan
Percepatan Penurunan Stunting
14%
TUJUA PILAR RENCANA AKSI
N STRANAS NASIONAL
Pendekatan
1. Menurunkan prevalensi 1. Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di Keluarga
1. Penyediaan data keluarga
stunting kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi,
Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah berisiko stunting
2. Meningkatkan kualitas 2. Pendampingan keluarga
penyiapan kehidupan Desa;
2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan berisiko stunting
berkeluarga 3. Pendampingan semua
3. Menjamin pemenuhan pemberdayaan masyarakat;
3. Peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik dan calon
asupan gizi pengantin/calon PUS;
Intervensi Sensitif di kementerian/lembaga, Pemerintah
4. Memperbaiki pola 4. Surveilans keluarga
Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota,
asuh dan Pemerintah Desa; berisiko
5. Meningkatkan akses dan 4. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat stunting
kualitas pelayanan individu, keluarga, dan masyarakat; 5. Audit kasus stunting
kesehatan 5. Penguatan dan pengembangan sistem, data,
6. Meningkatkan akses air informasi, Ditetapkan oleh Kepala BKKBN
minum dan sanitasi riset, dan inovasi
BAB III PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING
2022-2024 Diatur dalam RAN
(1) Lokasi prioritas Perpres
ditetapkan dengan
mempertimbangkan kabupaten/kota
2021 Fokus di 360 kab/kota
dengan kriteria:
a. komitmen kabupaten/kota;
b.persentase penduduk usia 15
(lima
belas) – 24 (dua puluh empat) tahun; 2020 Fokus di 260 kab/kota
Arahan Presiden RI saat ratas 5 Agustus 2020
c. jumlah balita Stunting; fokus di 10 provinsi dengan prevalensi
d.prevalensi balita Stunting; dan stunting tertinggi
e. tingkat kemiskinan.
(2) kriteria dan tata cara 2019 Fokus di 160 kab/kota
kabupaten/kota lokasi prioritas ditetapkan
penetapan
oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di 2018 Fokus di 100 kab/kota
perencanaan pembangunan nasional.
bidang
BAB IV KOORDINASI PENYELENGGARAAN PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)

1. Tingkat Pusat Terdiri atas Pengarah dan Pelaksana


Ditetapkan oleh Gubernur
Tingkat Provinsi Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim
2.
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Ditetapkan oleh bupati/wali kota
3. Tingkat kabupaten/kota Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Pembentukannya difasilitasi oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat
4. Tingkat kecamatan kabupaten/kota

Ditetapkan oleh Kepala Desa


5. Tingkat Desa Melibatkan nakes, PKB/PLKB, TP-PKK, PPKBD/Sub-PPKBD/unsur masy. lain

Tugas Tim: mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi


penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting di wilayahnya.
PENGARA Anggota :
WAKIL PRESIDEN
H 1. Menteri Kesehatan;
KETUA 2) Menteri Keuangan;
3) Menteri Sosial;
4) Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;
Menteri Menteri Menteri 5) Menteri Agama;
6) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang
Rakyat;
Perencanaan, Pelaksanaan Koordinasi Pembinaan Dan
7) Menteri Sekretariat Negara; dan
pemantauan dan Pengawasan Penyelenggaraan
8) Kepala Staf Kepresidenan
evaluasi Pemerintah Daerah

PELAKSANA Mekanisme tata kerja dan sekretariat


KETUA Sekretariat Pelaksana Pelaksana diatur dengan Peraturan Badan

Setwapres

PTM PTM PTM PTM PTM

Wakil Ketua Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang Koordinasi Wakil Ketua Bidang
Bidang Koordinasi, Sinkronisasi, Koordinasi Pembinaan Dan Pengawasan Advokasi Dan
Perencanaan Pengendalian Dan Intervensi Spesifik Penyelenggaraan Pemerintah Komitmen
Pengawalan Pelaksanaan Daerah Kepemimpinan
STRUKTUR TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
TINGKAT PROVINSI
STRUKTUR TIM PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING
TINGKAT KABUPATEN/KOTA
USULAN STRUKTUR TIM PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING TINGKAT KECAMATAN
USULAN STRUKTUR TIM PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING TINGKAT DESA/KELURAHAN
BAB V PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

Bupati/Walikota Kementerian/Lembaga
Pelaporan
Setiap 2 (dua) kali dalam 1
Gubernur (satu) tahun atau sewaktu-
Wakil Ketua Bidang
waktu apabila diperlukan.
Perencanan, Pemantauan Dan
Wakil Ketua Pelaksana Bidang Evaluasi
Koordinasi Pembinaan Dan
Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah

Ketua Pelaksana Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman Pemantauan,


Evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan Percepatan
Ketua Pengarah Penurunan Stunting diatur dengan Peraturan Badan.
ARAH KEBIJAKAN DAN
STRATEGI PELAKSANAAN
PENDAMPINGAN KELUARGA
ARAH KEBIJAKAN

Dalam rangka percepatan penurunan stunting dengan target


prevalensi Stunting sebesar 14 persen (empat belas persen)
di tahun 2024, maka salah satu arah kebijakan yang
ditetapkan adalah meningkatkan pelaksanaan
pendampingan keluarga oleh tim pendamping keluarga
desa/kelurahan.
STRATEGI
Strategi untuk meningkatkan pelaksanaan pendampingan keluarga oleh tim
pendamping keluarga adalah:
1. Penyediaan dan penapisan data sasaran keluarga;
2. Peningkatan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga;
3. Peningkatan pemenuhan asupan gizi keluarga;
4. Peningkatan pengasuhan dan tumbuh kembang balita;
5. Peningkatan kesertaan KB pasca persalinan (KB PP);
6. Peningkatan fasilitasi akses dan mutu kualitas kesehatan keluarga;
7. Peningkatan fasilitasi akses air minum dan sanitasi di lingkungan keluarga;
8. Peningkatan kualitas pelaporan pelaksanaan pendampingan keluarga.
KONSEP DASAR DAN TUGAS
TIM PENDAMPING KELUARGA
PENDAMPINGAN KELUARGA
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan terhadap keluarga yang memiliki ibu hamil, ibu
pasca persalinan, anak usia dibawah 5 tahun (balita), serta calon pengantin/calon pasangan
usia subur untuk deteksi dini faktor risiko stunting dan melakukan upaya meminimalisir atau
pencegahan pengaruh dari faktor risiko stunting.

Pendampingan keluarga dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga.

Tim Pendamping Keluarga adalah sekelompok tenaga yang terdiri dari bidan, Kader TP PKK
dan Kader KB yang melaksanakan pendampingan kepada calon pengantin/calon pasangan
usia subur dan keluarga beresiko stunting yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan
rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial serta surveilans untuk mendeteksi
dini faktor resiko stunting.
KOMPOSISI DAN KRITERIA TIM PENDAMPING KELUARGA
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP

1. merupakan PPKBD/Sub
1. Minimal memiliki 1. memiliki SK atau Surat
PPKBD/Kader KB/Kader
ijazah pendidikan Tugas sebagai pengurus
Poktan;
bidan; atau anggota PKK; 2. memiliki SK atau Surat
STR dan SIPB * 2. berdomisili di desa yang Tugas sebagai pengurus
bersangkutan; atau anggota IMP;
2. memiliki kemampuan 3. memiliki kemampuan 3. berdomisili di desa yang
berkomunikasi yang berkomunikasi yang bersangkutan;
baik; baik; 4. memiliki kemampuan
3. memiliki kemampuan 4. memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik;
menggunakan gadget. menggunakan gadget. 5. memiliki kemampuan
menggunakan gadget.
SASARAN PENDAMPINGAN

• Calon pengantin/ Calon pasangan usia


subur
• Ibu hamil dan pasca persalinan
• Keluarga yang memiliki anak usia dibawah
5 tahun (balita)
TUGAS UMUM

Melakukan pendampingan kepada calon pengantin/


calon pasangan usia subur dan keluarga beresiko
stunting yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan
rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan
sosial serta surveilans untuk mendeteksi dini faktor
resiko stunting.
TUJUAN KHUSUS
1. Melakukan skrining 3 (tiga) bulan pranikah kepada calon pengantin untuk mengetahui
faktor risiko stunting, memberikan edukasi serta memfasilitasi catin yang memiliki faktor
risiko stunting dalam upaya menghilangkan faktor tersebut.
2. Melakukan pendampingan kepada semua ibu hamil dengan melakukan
pemantauan/pemeriksaan kehamilan secara berkala, sampai Persalinan.
3. Melakukan asuhan dan pendampingan pascasalin dengan melakukan promosi dan KIE KB
pascasalin, ibu pasca salin sudah menggunakan KBPP MKJP, dan melakukan deteksi dini
factor resiko dan komplikasi masa nifas, serta memfasilitasi rujukan apabila diperlukan.
4. Melakukan asuhan bayi baru lahir dan pendampingan pengasuhan dan tumbuh kembang
anak dibawah 5 tahun (balita) dengan melakukan skrining penilaian faktor risiko stunting,
memastikan bayi mendapat ASI ekslusif selama 6 bulan, dan pemberian MPASI pada bayi
diatas usia 6 bulan dengan gizi cukup dan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal.
5. Memastikan keluarga mendapatkan bantuan sosial dan memastikan program bantuan
sosial dimanfaatkan dengan benar.
Pembagian Tugas Sasaran Catin
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP
a. Menjelaskan resume skrining a. Menginformasikan dan memastikan a. Melaksanakan KIE dan KAP/konseling, fasilitasi
kondisi risiko stunting pada catin catin mendaftarkan perkawinan paling Pelayanan Program Bangga Kencana dan
berdasarkan output Aplikasi sedikit 3 bulan sebelum perkawinan. pembinaan keluarga.
Pendampingan Keluarga. b. Menginformasikan dan memastikan b. Melakukan KIE dan KAP/konseling dan
b. Menjelaskan treatment untuk catin melakukan registrasi di Aplikasi memastikan catin mendapat informasi
menurunkan faktor risiko stunting Pendampingan Keluarga. pencegahan stunting secara menyeluruh.
berdasarkan kondisi catin. c. Menghubungkan catin kepada fasilitas c. Menginformasikan dan memastikan catin
c. Menjelaskan treatment pencegahan dan memastikan untuk mendapatkan melakukan pemeriksaan kesehatan ke faskes.
stunting yang harus dilakukan oleh fasilitasi treatment pencegahan d. Memfasilitasi dan memastikan catin meng-input
catin sesuai rekomendasi Aplikasi stunting untuk meningkatkan status hasil pemeriksaan kesehatan di Aplikasi
Pendampingan Keluarga. gizi dalam mempersiapkan kehamilan Pendampingan Keluarga secara benar.
d. Memantau dan memastikan yang sehat. e. Mengecek dan memastikan catin mengetahui
kepatuhan catin dalam d. Menginformasikan dan memastikan kondisi risiko stunting pada dirinya.
mengkonsumsi suplemen calon pengantin mendapatkan materi f. Melakukan pengecekan dan memastikan calon
peningkatan status gizi sesuai bimbingan perkawinan di institusi pengantin/calon PUS mengetahui treatment
anjuran (jadwal konsumsi). agamanya masing-masing. (perawatan/penanganan) yang harus dilakukan
e. Melakukan KIE dan Komunikasi e. Melakukan KIE dan KAP/konseling untuk menurunkan faktor risiko stunting pada
Antar Pribadi/Konseling terhadap kepada PUS baru yang belum layak dirinya sesuai rekomendasi Aplikasi
PUS baru yang belum layak hamil hamil Pendampingan Keluarga.
untuk menunda kehamilan dengan g. Melaporkan pelaksanaan pendampingan catin
menggunakan kontrasepsi (Pil atau melalui aplikasi (status kesehatan, pelaksanaan
Kondom). rekomendasi, dan KIE berkala min. 2 kali atau
sesuai kebutuhan).
Pembagian Tugas Sasaran: Ibu Hamil
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP

Ibu Hamil: a. Memastikan dan a. Memastikan dan


a. Melakukan skrining awal terhadap memfasilitasi ibu hamil memfasilitasi ibu hamil
kondisi kesehatan dan kehamilan. melakukan ANC 6 kali dan mendapatkan pemeriksaan
b. Melakukan pendampingan memiliki buku KIA. oleh dokter saat
pemeriksaan kesehatan kehamilan b. Memastikan kepatuhan ibu TRIMESTER 1 (K1) dan
minimal 10 kali. hamil terhadap saran dokter. TRIMESTER 3 (K5).
c. Memastikan kelengkapan input ANC c. Memastikan asupan gizi ibu b. Memastikan asupan gizi ibu
melalui surveilans ibu hamil dan janin hamil. hamil.
minimal 5 kali. d. Melakukan KIE dan c. KIE dan Komunikasi Antar
d. Melakukan KIE dan Komunikasi Antar Komunikasi Antar Pribadi/konseling tentang
Pribadi/Konseling tentang kehamilan Pribadi/Konseling tentang gizi gizi dan kesehatan
sehat. dan kesehatan reproduksi. reproduksi.
e. Memfasilitasi rujukan dan koordinasi e. Memastikan ibu hamil d. KIE dan Komunikasi Antar
dengan tim ANC dengan risiko menerima Pribadi/konseling tentang
Program Bansos Stunting. KBPP (utamakan MKJP).
Ibu Bersalin: e. Memastikan Program
f. Melakukan surveilans persalinan. Bansos tepat sasaran dan
g. Memfasilitasi rujukan. tepat guna.
Pembagian Tugas Sasaran Ibu Pasca Persalinan

BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP


a. Melakukan surveilans nifas. a. KIE dan Komunikasi Antar a. Pendampingan pelayanan
b. Memastikan ibu pasca Pribadi/konseling tentang KBPP MKJP.
persalinan sudah menggunakan pemberian ASI Ekslusif. b. KIE dan Komunikasi Antar
KBPP MKJP. b. KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/konseling tentang 1000
c. Memastikan tidak terjadi Pribadi/Konseling tentang 1.000 HPK.
komplikasi masa nifas. HPK. c. KIE dan Komunikasi Antar
d. Memfasilitasi rujukan. c. Memastikan Program Bansos Pribadi/konseling tentang KBPP
e. Melakukan KIE dan Komunikasi Stunting tepat sasaran. (terutama MKJP).
Antar Pribadi/Konseling serta d. KIE dan Komunikasi Antar
pelayanan KBPP (utamakan Pribadi/konseling tentang KBPP
MKJP). (utamakan MKJP).
Pembagian Tugas Sasaran: Bayi Baru Lahir s.d 5 Tahun
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP

a. Melakukan skrining awal a. Melakukan pendampingan 1. Memastikan bayi mendapatkan ASI


faktor risiko stunting pada pola asuh tumbuh kembang Ekslusif selama 6 bulan.
bayi. anak. 2. Memastikan bayi diatas 6 bulan
b. Melakukan surveilans bayi b. Memastikan bayi mendapatkan MPASI dengan gizi
baru lahir minimal 3 kali mendapatkan ASI Ekslusif cukup.
(saat lahir, usia 6 bulan selama 6 bulan. 3. Memastikan bayi mendapatkan
dan 5 tahun) untuk c. Memastikan bayi diatas 6 imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal.
verifikasi, validasi, dan bulan mendapatkan MPASI 4. Memastikan Program Bansos tepat
fasilitasi rujukan jika dengan gizi cukup. guna dan tepat sasaran
diperlukan. d. Memastikan bayi 5. Melakukan pendampingan kepada
mendapatkan imunikasi dasar keluarga balita untuk melakukan
lengkap sesuai jadwal. pengasuhan sesuai dengan usia anak.
e. Memastikan Program Bansos 6. Memastikan anak mendapatkan
Stunting tepat sasaran. stimulasi sesuai usia agar tumbuh
f. Melakukan koordinasi dengan kembangnya optimal.
Kader Posyandu dan Kader 7. Melakukan koordinasi dengan Kader
BKB. Posyandu dan Kader BKB.
PENDAMPINGAN KELUARGA YANG
BERKELANJUTAN
1. Calon Pengantin 4. Masa Kehamilan 5. Masa Nifas
- Screening kelayakan menikah 3 bulan sebelum hari H - Pendampingan pada semua Bumil dengan melakukan screening - Memastikan KBPP, ASI Eksklusif, Imunisasi,
(variabel : Umur, IMT, LiLA, Hb, Penyakit yang diderita) awal (Variabel : Resiko 4T, Hb, Status gizi KEK/Obes berdasar IMT
- Asupan cukup gizi Busui serta tidak ada
Terdiri 2 kategori dan atau LiLA serta penyakit penyerta) komplikasi masa nifas, pastikan kunjungan
a. Lolos screening berarti Layak menikah - Terdiri dari 3 kategori PNC
b. Tidak lolos Screening perlu pendampingan ketat a. Kehamilan Sehat
- Tidak lolos screening, diberi waktu koreksi selama 3 b. Kehamilan Patologis (Penyakit Penyerta)
bulan, laporkan hasil akhir (terkoreksi atau belum) c. Kehamilan Resiko Stunting (Spesifik : Anemi, KEK, 4T)
- Pendampingan ketat pada kehamilan Resiko Stunting dan 6. Bayi Baru Lahir
Kehamilan patologis, masif 8-10 kali selama kehamilan, terintegrasi - Screening awal bayi baru lahir (Variabel : BB,
dengan Tim ANC Puskesmas/Tk Kecamatan. PB, LK, Umur dalam kandungan dan bayi
2. Pasangan Usia Subur Baru -
- Pendampingan pada kehamilan sehat, dengan intensitas 6-8 kali, kembar)
Terdiri dari 2 kategori
terintegrasi dengan Tim ANC Puskesmas/Tk Kecamatan - Terdiri dari 2 kategori
a. Calon Bumil Sehat (berasal dari yang lolos screening - Pendampingan ketat pada janin terindikasi Resiko stunting a. Bayi Lahir Sehat
dan yang terkoreksi) - Terdiri dari 2 kategori : b. Bayi Lahir Resiko Stunting ( BBLR,
b. Calon Bumil dengan Penyulit (berasal dari yang belum
a. Janin sehat Premature, PB kurang dari 49 cm,
terkoreksi)
b. Janin Resiko stunting ( Variabelnya : TBJ tidak sesuai usia Microchepali, Hydrochepalus, Gemeli)
- Melakukan pendampingan dan tata laksana penyulit
kehamilan (PJT), gemelli - Bayi lahir sehat dilakukan pendampingan
(Terproteksi kontrasepsi pil atau kondom) - Deteksi dini setiap penyulit, jangan sampai terlambat tumbuh kembang sampai umur 24 bulan
mendiagnosa, terlambat merujuk dan akhirnya terlambat - Bayi lahir Resiko Stunting dilakukan
penanganan (menekan AKI dan AKB) pendampingan komprehensif lintas sektor
3. Pasangan Usia Subur Eksisting oleh TIM Penanganan Bayi Risiko Stunting
- Melakukan penajaman program promosi dan KIE bagi sampai umur 24 bulan, setelah 24 bulan
unmetneed (identifikasi by name by addres ditegakkan diagnosa apakah resiko teratasi
memanfaatkan data hasil PK) atau menjadi anak stunting
MEKANISME REKRUTMEN
TIM PENDAMPING
KELUARGA
ALUR MEKANISME REKRUITMEN
Sosialisasi
Mekanisme TPPS PUSAT
Rekruitmen Rekapitulasi dan
Analisa Profil

Sosialisasi
1.Sosialisasi Mekanisme
TPPS
Mekanisme
Rekruitmen
Rekruitmen PROVINSI Rekapitulasi dan
Analisa Profil
2.Pembinaan
oleh Dinas TPPS
1.Sosialisasi Lintas Sektor
Mekanisme Terkait KAB/KOTA SK Tim
Rekruitmen Pendamping
Keluarga
2.Pembinaan
oleh TPPS
TPPS
Verifikasi &
Kecamatan KECAMATAN Approval dan
(PKB/PLKB) Dok SPTJM

DESA
Rekruitmen Pengajuan tim
(biodata dan
dok terkait)
TIM PENDAMPING
KELUARGA
Catatan :
STUNTING 1. Manual Form Biodata Tim Pendamping Keluarga
(Bidan Desa, Kader
PKK, Kader IMP
2. Sistem rekruitmen berbasis Web-base
POLA PERHITUNGAN KEBUTUHAN
TIM PENDAMPING KELUARGA
ASUMSI ANALISA
Desa : 74.961, Kelurahan : 8.490. Total 83.451 (Kemendagri),
83.741 Desa/Kelurahan (PK 21)
• Asumsi Pasangan Menikah per tahun : 2 Juta Beban Kerja Tim dalam mendampingi
• Asumsi Ibu Hamil/Melahirkan per tahun : 5 juta sasaran :
• Asumsi Keluarga yang memiliki Baduta per tahun : 10 Juta • Catin : 10
TOTAL : 17 Juta • Ibu Hamil/Melahirkan : 25
• Keluarga yang memiliki Baduta : 50
• TOTAL : 85 (minimal)
Asumsi jumlah KK per Desa : 150 - 350 Beban Kerja 1 Tim Pendamping : 85 – 150
Keluarga resiko stunting per Tahun
SIMPULAN :
1. 1 Tim Pendamping Keluarga harus ada di setiap Desa
2. 1 Tim Pendamping per Desa : ≥ 350 KK
3. Beban Kerja 1 Tim Pendamping Keluarga : 85 – 150 keluarga resiko stunting/tahun
TARGET PENYEDIAAN TIM PENDAMPING
KELUARGA DI PROVINSI GORONTALO

NO KABUPATEN/KOTA KEBUTUHAN TIM


1 KAB. GORONTALO 303
• Perhitungan menggunakan
2 KAB. BOALEMO 114 data jumlah Kepala Keluarga
(KK) per desa / kelurahan, dg
3 KAB. POHUWATO 123 asumsi jika jlh KK > 350 KK
dibentuk lebih dari 1 tim
4 KAB. BONE BOLANGO 175 • Sumber data jumlah KK per
124 desa/ kelurahan : portal PK21
5 KAB. GORONTALO UTARA (rekapan realisasi)

6 KOTA GORONTALO 147

  PROVINSI GORONTALO 986


Kab. Boalemo WONOSARI :
No Desa Jlh KK Kebutuhan TPK
1 HARAPAN 1032 3
NO NAMA KECAMATAN 2 BONGO II 621 2
KEBUTUHAN TIM
3 BONGO III 618 2
11
1 BOTUMOITO 4 MEKARJAYA 346 1
12 5 SUKAMAJU 644 2
2 DULUPI
6 PANGEYA 912 2
10
3 MANANGGU 7 JATIMULYA 600 2
26 8 SUKA MULYA 399 1
4 PAGUYAMAN
9 SARI TANI 1495 4
8
5 PAGUYAMAN PANTAI 10 DIMITO 693 2
22 11 TANJUNG HARAPAN 266 1
6 TILAMUTA
12 RAHARJA 246 1
25
7 WONOSARI 13 TRIRUKUN 319 1
  JUMLAH 114 14 DULOHUPA 270 1


  JUMLAH 8461 25
Apakah sepakat jumlah TPK per kec?
• Ataukah ada usulan perubahan?
• Menggunakan pertimbangan/asumsi apa?
Data Potensi SDM

• TP PKK Desa = >


1 org setiap
desa
• IMP = > 1 org
setiap desa
(PPKBD/Sub,
Kader Poktan
Tindak lanjut di Kabupaten/Kota Oleh OPD

* Data bidan, data TP


PKK, teknis terkait
kegiatan penurunan
stunting yg telah
berjalan, supaya tdk di
katakana “tumpang
tindih”

* Penetapan TPK * Surat edaran Bupati ke


desa/kelurahan Koordinasi : Camat dan seterusnya secara
dengan Surat berjenjang sampai ke desa /
Keputusan Bupati Bappeda, Dikes, kelurahan, tentang
dan Walikota TP PKK (lintas pembentukan TPK

sektor terkait)
*Surat edaran Ketua TKK
Kab/Kota ke Ketua TP PKK Kec
dan seterusnya secara
berjenjang sampai ke desa /
kelurahan, tentang
pembentukan TPK dan
keterlibatan TP PKK Desa
dalam TPK
d
a
Tindak
l lanjut di kecamatan Oleh PKB
a
m

T
P
K
-
D
a Ketua TP PKK Kecamatan :
Camat :
t - Informasi peran TP PKK desa dalam TPK
- informasi pembentukan TPK di desa/kelurahan
- SE ketuaa TP PKK kec ke TP PKK desa (agar turut serta dalam TPK)
- Setelah ada data TPK di tk desa/kel, di SK kan oleh camat

b
i
d
a
n

d
e
s
a
,
b
m
Tindak
a lanjut di Desa Oleh PKB
s
i
k
e
p
a
d
a

b
i Ketua TP
Kepala PKK: Desa :
Desa
d - Informasi
- informasi peran TPTPK
pembentukan PKKdidesa dalam TPK
desa/kelurahan
- Permintaan
- Permintaan
anama TP yang
nama PPKBD/Sub PKK Desa
akanyang akan dimasukkan
dimasukkan dalam
ke dalam TPK, TPK, kemudian
kemudian pengisian
n pengisian biodata
biodata pengurus
kader yg ditunjukyg ditunjuk
- Setelah ada data TPK : bidan desa, TP PKK, PPKBD/sub, di buatkan SK oleh Kepala Desa/Lurah
d
e
s
a

t
t
g

p
e
Google form :
https://bit.ly/datatpkgorontalo

1. Pemetaan bidan desa by


name by address
2. Pemetaan TP PKK Kelurahan
3. Pemetaan IMP (PPKBD/Sub)

Menjadi TPK kelurahan


TERIMA KASIH

BERSAMA KITA
BISA BERSINERGI
BAGI BANGSA

Anda mungkin juga menyukai