Anda di halaman 1dari 7

KORUPSI DAN GRATIFIKASI

DALAM HUKUM PIDANA


ISLAM
Disusun Oleh
Rahmat Fauzi 11200430000026
Qirani Aldin R 11200430000054
Umdah El Najah 11200430000056
PENGERTIAN
Korupsi, berasal dari bahasa latin corruptus yang disalin dalam bahasa
Inggris menjadi corruption atau corrupt. Secara harfiah korupsi berarti:
Kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran,dsb.

Gratifikasi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, gratifikasi


diartikan sebagai uang hadiah kepada pegawai di luar gaji yang telah
ditentukan atau biasa disebut dengan suap. Menurut hukum pidana
Islam, gratifikasi disebut dengan risywah. Secara etimologis, kata
risywah berasal dari kata kerja rasya-yarsyu dengan bentuk masdar,
yaitu risywah, rasywah, atau rusywah yang berarti al-ja’lu (upah,
hadiah, atau suap).

2
KORUPSI DALAM HUKUM PIDANA
ISLAM
Gratifikasi merupakan bagian dari korupsi, karena dalam fiqh
jinayah terdapat enam jenis Jarimah yang ada hubungannya
dengan praktik korupsi di zaman ini. Diantaranya yaitu:
1. Ghulul (penggelapan)
2. Risywah (gratifikasi)
3. Ghasab (mengambil paksa hak/harta orang lain)
4. Khianat
5. Sariqah (pencurian)
6. Hirabah (perampokan)

3
HUKUMAN BAGI PELAKU TINDAK PIDANA
KORUPSI

Tindak pidana korupsi tidak bisa dianalogikan dengan jarimah sariqoh (pencurian)
dan Jarimah hirabah (perampokan). Mengapa demikian? sebab keduanya
termasuk dalam wilayah jarimah hudud yang sanksi nya telah disebutkan secara
tegas dalam Al Qur'an dan dalam hal ini pun tidak bisa diberlakukan qias.
Sementara tindak pidana korupsi, tidak disebutkan secara tegas dalam Al Qur'an
mengenai sanksi seperti hal nya Jarimah hudud. Artinya sanksi dalam perkara ini
termasuk dalam hukuman ta'zir, yang dimana seorang (hakim,
pemimpin,,penguasa) diberi otoritas penuh untuk menjatuhkan hukuman yang
sesuai.

4
Selanjutnya...

Disamping itu, tindak pidana korupsi ini berbeda dengan sariqoh(pencurian).
Perbedaannya, jika dalam kasus tindak pidana korupsi dilakukan atas
kekuasaan dan ada kaitannya dengan kedudukan pelaku, sementara kasus
pencurian kebalikannya tidak ada hubungannya dengan kekuasaan pencuri
,harta yang di curi diluar dari kekuasaan nya.
Dengan demikian, maka sanksi bagi pelaku tindak pidana korupsi itu sendiri
ialah ta'zir. sanksi yang diterapkan bervariasi sesuai dengan tingkat
kejahatannya. Mulai dari sanksi material, penjara, pemecatan jabatan,
cambuk, pembekuan hakhak tertentu sampai hukuman mati

5
KORUPSI DI INDONESIA
Mengenai fiqh jinayah dalam kategori ta'zir ini tentu bisa
diberlakukan di Indonesia. Hal itu pun sudah ditetapkan oleh
hakim di Indonesia sendiri, hanya saja keputusan yang dijatuhkan
masih terasa ringan bila dibanding perbuatannya. Karena itu masih
harus terus dievaluasi secara cermat dan teliti. Kerena hal itu
termasuk masuk dalam kategori Siyâsah Wad’iyyah atau peraturan
perundang-undangan yang secara sah dinyatakan berlaku di
Indonesia oleh pemerintah.

6
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai