Anda di halaman 1dari 36

PUBLIC HEALTH NURSING (PHN)

ATAU
PERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT (PERKESMAS)

NS. FATIMAH, S.KP., M.KEP.,


SP.KEP.KOM
SUMBER
• Stanhope, M. & Lancaster, J. 2016. Public Health Nursing: Population-
centered health care in the community

• American Public Health Association. 2013. Public Health Nursing (PHN).


APHA Section Public Health Nursing

• World Health Organization. 2001. Public Health Nursing: Past and Future A
Review of the Literature. WHO

• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


279/Menkes/Sk/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
DEFINISI PHN
(APHA, 2013)
• Public Health Nursing (PHN) adalah praktik untuk
mempromosikan dan melindungi kesehatan populasi yang
menggunakan pengetahuan dari ilmu keperawatan, sosial, dan
kesehatan masyarakat

• Public Health Nursing (PHN) adalah praktik khusus dalam


keperawatan dan kesehatan masyarakat yang berfokus pada
peningkatan kesehatan populasi dengan menekankan pencegahan,
dan memperhatikan berbagai faktor penentu kesehatan
• Istilah PHN sering digunakan secara bergantian dengan
CHN (community Health Nursing), praktik keperawatan
ini mencakup advokasi, kebijakan pengembangan, dan
perencanaan, yang membahas masalah keadilan sosial
DEFINISI PERKESMAS
(KMK NO.279 TAHUN 2006)
• Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) adalah suatu
bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan
antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan
peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan
promotif, preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu,

• Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat


sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan
untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal
sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya
KARAKTERISTIK KUNCI PRAKTIK
PHN
(APHA, 2013)
1. fokus pada kebutuhan kesehatan seluruh populasi, termasuk
ketidakadilan dan kebutuhan unik sub-populasi
2. penilaian kesehatan populasi menggunakan pendekatan
komprehensif dan sistematis
3. memperhatikan beberapa faktor penentu kesehatan
4. penekanan pada pencegahan primer
5. penerapan intervensi di semua tingkatan — individu, keluarga,
masyarakat, dan sistem yang berdampak pada kesehatan
CIRI PERKESMAS
1.
(KMK NO.279 TAHUN 2006)
Merupakan perpaduan pelayanan keperawatan dan kesehatan masyarakat
2. Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan (continuity of care)
3. Fokus pelayanan pada upaya peningkatan kesehatan (promotif) dan
pencegahan penyakit (preventif) baik pada pencegahan tingkat pertama,
kedua maupun ketiga
4. Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan masyarakat kepada klien
(individu, keluarga, kelompok, masyarakat) sehingga terjadi kemandirian
5. Ada kemitraan perawat kesehatan masyarakat dengan masyarakat dalam
upaya kemandirian klien
6. Memerlukan kerjasama dengan tenaga kesehatan lain serta masyarakat
PROSES ALIH PERAN PERAWAT-
KLIEN
KEPERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA
KESEHATAN PUSKESMAS
• Tujuan Umum : Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan khususnya masalah keperawatan
kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
optimal
• Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat tentang kesehatan
2. Meningkatnya penemuan dini kasus - kasus prioritas
3. Meningkatnya penanganan keperawatan kasus prioritas di Puskesmas
4. Meningkatnya penanganan kasus prioritas yang mendapatkan tindak lanjut
keperawatan di rumah
5. Meningkatnya akses keluarga miskin mendapat pelayanan kesehatan /
keperawatan kesehatan masyarakat
6. Meningkatnya pembinaan keperawatan kelompok khusus
7. Memperluas daerah binaan keperawatan di masyarakat
LINGKUP PELAYANAN

• Lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat meliputi upaya


kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM)

• Pelayanan kesehatan yang diberikan lebih difokuskan pada promotif dan


preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif

• Upaya preventif meliputi pencegahan tingkat pertama (primary prevention),


pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) maupun pencegahan tingkat
ketiga (tertiary prevention)
SASARAN

• Sasaran keperawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga,


kelompok, masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor
ketidak tahuan, ketidak mauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan
masalah kesehatannya
• Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan terkait dengan
masalah kesehatan prioritas daerah, terutama:
a. Belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas serta
jaringannya)
b. Sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan tetapi memerlukan tindak
lanjut keperawatan di rumah
SASARAN
1. Sasaran individu: balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia
lanjut, penderita penyakit menular (a.l TB Paru, Kusta, Malaria,
Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia), penderita penyakit
degeneratif/tidak menular
2. Sasaran keluarga: keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah
kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group)
3. Sasaran kelompok: kelompok masyarakat khusus yang rentan
terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun
tidak terikat dalam suatu institusi
4. Sasaran masyarakat: masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko
tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan
PRIORITAS KELUARGA

a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan


(Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah
kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan
PRIORITAS KELOMPOK

a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu


institusi antara lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok
ibu hamil, Kelompok Usia Lanjut, Kelompok penderita
penyakit tertentu, kelompok pekerja informal

b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi,


antara lain sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut,
rumah tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas)
PRIORITAS KOMUNITAS
a. Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai
: 1). Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain 2).
Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain
3). Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
b. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam
berdarah, dll)
c. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat
lainnya
d. Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah
terpencil, daerah perbatasan
e. Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi sulit seperti
daerah transmigrasi
STRATEGI PENYELENGGARAAN
POKOK KEGIATAN

• Kegiatan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas:


1. Upaya kesehatan perorangan (UKP)
2. Upaya kesehatan masyarakat (UKM)
UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN (UKP)
• Merupakan kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat yang dilakukan di poli asuhan keperawatan,
poliklinik pengobatan, maupun ruang rawat inap Puskesmas
• meliputi:
a) Asuhan keperawatan terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap
b) Penemuan kasus baru (deteksi dini) pada pasien rawat jalan
c) Penyuluhan/pendidikan kesehatan
d) Pemantauan keteraturan berobat
e) Rujukan kasus/masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan lain di Puskesmas
f) Pemberian nasehat (konseling) keperawatan
g) Kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan dan atau
prodesure yang telah ditetapkan (contoh pengobatan, penanggulangan kasus gawat darurat, dll)
h) Menciptakan lingkungan terapeutik dalam pelayanan kesehatan di gedung Puskesmas
(kenyamanan, keamanan, dlll)
i) Dokumentasi keperawatan
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT (UKM)

a. Asuhan keperawatan kasus yang memerlukan tindak


lanjut di rumah (individu dalam konteks keluarga)
b. Asuhan keperawatan keluarga
c. Asuhan keperawatan kelompok khusus
d. Asuhan Keperawatan masyarakat di daerah binaan
PELAKSANA
• Pelaksana utama kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat adalah
semua perawat fungsional keperawatan di Puskesmas
Sebagai pelaksana keperawatan kesehatan masyarakat di Puskesmas,
perawat minimal mempunyai enam peran dan fungsi:
(1) sebagai penemu kasus (case finder)
(2) sebagai pemberi pelayanan (care giver)
(3) sebagai pendidik/penyuluh kesehatan (health teacher/educator)
(4) sebagai koordinator dan kolaborator
(5) pemberi nasehat ( counseling)
(6) sebagai panutan (role model).
PELAKSANA

• Dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat


perawat bekerja sama dengan petugas kesehatan lain serta masyarakat

• Kerjasama dengan petugas kesehatan lain, terkait dengan kegiatan yang


memerlukan kemampuan teknis tertentu yang bukan kewenangan perawat

• Kerja sama dengan kader/masyarakat terutama dalam melaksanakan


kegiatan yang dapat dilimpahkan kepada masyarakat
PENDIDIKAN PERAWAT PHN
(WHO, 2001)
 Perawat kesehatan masyarakat generalis
• Perawat kesehatan umum generalis diperkenalkan untuk menyediakan layanan bagi populasi yang
diakui oleh departemen kesehatan sebagai berisiko atau lebih rentan daripada komunitas umum
untuk penyakit menular dan tidak menular yang memiliki akses terbatas atau tidak sama sekali ke
layanan kesehatan dasar

• Perawat kesehatan masyarakat menyediakan program kesehatan apa pun yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang kurang beruntung dan kelompok risiko yang
tinggal di mana saja di masyarakat sepanjang umur

• Program-program semacam itu berbeda dari satu negara ke negara lain dan komunitas ke komunitas,
karena dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik komunitas individu
PENDIDIKAN PERAWAT PHN
(APHA, 2013)

1. Tingkat sarjana keperawatan


2. Perawat dengan gelar master atau lebih tinggi, dan
dengan spesialisasi dalam kesehatan populasi,
3. Doctor of Nursing Practice (DNP), memberikan dasar
untuk latihan lanjutan di kepemimpinan eksekutif,
pengembangan sistem, dan penelitian
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT PHN
(STANHOPE&LANCASTER, 2016)

1. Memonitor status kesehatan untuk identifikasi masalah


kesehatan komunitas:
a. Berpartisipasi dalam pengkajian komunitas
b. Identifikasi informasi atau intervensi populasi khusus
c. Mendefinisikan dan mengevaluasi strategi dan program
efektif
d. Mengidentifikasi potensi bahaya lingkungan
2. Mendiagnosis dan investigasi masalah dan bahaya kesehatan di komunitas
a. Memahami dan mengidentifikasi faktor determinan penyakit dan
kesehatan
b. Mengaplikasikan pengetahuan tentang pengaruh lingkungan terhadap
kesehatan
c. Mengenali multifaktor penyebab penyakit dan masalah kesehatan
d. Berpartisipasi dalam identifikasi kasus dan tindakan pada penderita
penyakit menular
3. menginformasikan, mengedukasi, memberdayakan orang tentang masalah
kesehatan
a. Mengembangkan rencana kesehatan dan pendidikan untuk individu dan keluarga
di segala tatanan pelayanan
b. Mengembangkan dan mengimplementasikan pendidikan kesehatan berbasis
masyarakat
c. Menyiapkan laporan rutin tentang status kesehatan populasi khusus di tatanan
klinik, komunitas dan kelompok
d. Mengadvokasi untuk dan bagi populasi yang terpinggirkan
e. Memastikan perencanaan kesehatan meliputi strategi pencegahan primer dan
intervensi dini
f. Mengidentifikasi perilaku kesehatan populasi dan mempertahankan strategi-
strategi intervensi yang berhasil melalui penghargaan dan dukungan pembiayaan
4. Menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan
masalah kesehatan
a. Berinteraksi secara teratur dengan berbagai penyedia layanan di setiap
komunitas
b. Bersama-sama dengan kelompok dan penyedia layanan memberikan perhatian
dan minat yang sama kepada populasi khusus
c. Menyiapkan memimpin pengembangan dan prioritas intervensi masalah
kesehatan
d. Menjelaskan kepentingan mengangkat isu masalah kesehatan ke masyarakat dan
berpartisipasi dalam plan of action
5. Mengembangkan kebijakan dan rencana yang mendukung upaya
kesehatan individu dan komunitas
a. Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan di keluarga dan
masyarakat
b. Menyediakan informasi dan advokasi dengan mempertimbangkan
minat kelompok khusus dalam program pengembangan
c. Mengembangkan program dan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan
populasi berisiko seluas-luasnya
d. Berpartisipasi dalam perencanaan bencana dan menggerakan sumber
di masyarakat dalam kondisi emergensi
e. Mengadvokasi sumber pembiayaan yang sesuai untuk pelayanan
6. Memperkuat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan
memastikan keamanan
a. Ikut regulasi dan mendukung pelayanan yang aman khususnya pada
anak dan lansia lemah
b. Mengimplementasikan hukum perlindungan lingkungan
c. Mempertahankan prosedur dan proses yang memastikan tindakan akan
pentingnya masalah kesehatan masyarakat yang teratur
d. Berpartisipasi dalam mengembangkan regulasi lokal untuk mencegah
potensi bahaya dan polusi lingkungan di masyarakat
7. Menghubungkan pelayanan kesehatan perseorangan yang diperlukan dan
memastikan ketentuan pelayanan kesehatan jika tidak tersedia
a. Menyediakan pelayanan klinik pencegahan untuk populasi risiko tinggi
b. Mempertahankan program dan pelayanan untuk kebutuhan khusus
c. Merekomendasikan pelayanan klinik pada klien dan keluarganya di klinik,
rumah, dan komunitas
d. Berpartisipasi dalam koalisi dan pertemuan dengan penyedia pelayanan
untuk mengedukasi dan mengidentifikasi pusat layanan di komunitas
e. Menyediakan surveilans dan identifikasi penyakit menular
8. Memastikan tenaga kesehatan kesmas dan personel pelayanan kesehatan yang
kompeten
a. Berpartisipasi dalam pendidikan berkelanjutan dan mempersiapkan kompetensi
b. Mendukung delegasi bagi personel yang belum terstandar di tatanan komunitas
c. Mempertahankan standar performa
d. Mempertahankan sistem pencatatan klien dan dokumentasi komunitas
e. Mempertahankan prosedur dan protokol pelayanan berkualitas
f. Berpartisipasi dalam mempertahankan kualitas seperti audit pelaporan,
evaluasi pelayanan dan petunjuk klinik
9. Mengevaluasi keefektifan, akses dan kualitas personel da pelayanan
kesehatan berbasis populasi
a. Mengumpulkan data dan informasi sesuai intervensi komunitas
b. Mengidentifikasi populasi yang terdata maupun tidak di komunitas
c. Mereview dan menganalisis data status kesehatan komunitas
d. Berpartisipasi dalam pengkajian layanan dan data hasil di komunitas
e. Mengidentifikasi peningkatan layanan yang sesuai dengan status
kesehatan pada populasi dan kelompok risiko
10. Penelitian untuk pandangan ke depan dan solusi inovatif masalah
kesehatan
a. Mengimplementasikan intervensi dan pendekatan nontradisional untuk
memberi pengaruh pada populasi khusus
b. Berpartisipasi dalam mengumpulkan informasi dan data untuk
meningkatkan surveilans dan pemahaman tentang masalah kesehatan
c. Mengembangkan hubungan kolegial dengan institusi pendidikan untuk
mengeksplorasi intervensi baru
d. Berpartisipasi dalam identifikasi dini faktor yang merusak kesehatan
komunitas
e. Membuat formulasi dan menggunkaan alat investigasi untuk mengenal dan
memberi pengaruhpada pelayanan dan rencana program.

Anda mungkin juga menyukai