Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

Struktur Modal adalah jumlah utang dan atau ekuitas yang digunakan
oleh perusahaan untuk membiayai aktivitas operasional dan
pembelian aset perusahaan.

Struktur ini biasanya dinyatakan atau direpresentasikan oleh rasio


utang terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio).

Jika digambarkan, maka struktur modal akan berkaitan erat dengan


persamaan dasar akuntansi.
Di mana:
ASET = liabilitas (utang) + ekuitas (modal)
Pengertian area Struktur Modal atau capital structure adalah hanya
mencakup pada sisi liabilitas (utang) + ekuitas (modal).
Utang dan modal ekuitas adalah digunakan untuk membiayai operasi bisnis,
belanja modal, akuisisi, dan investasi lainnya.

Ada timbal balik yang harus dilakukan perusahaan ketika mereka memutuskan
apakah akan menaikkan utang atau ekuitas dalam keputusan struktur modal.

Dan kemudian manajer akan menyeimbangkan kedua upaya tersebut untuk


menemukan keputusan struktur modal perusahaan yang optimal.
Contohnya saja aset berupa saham. Meski harganya naik
turun, sebenarnya saham selalu diperjualbelikan sesuai
nilainya (fair value). Lewat konsep ini kita bisa mengetahui
bahwa seseorang tidak akan bisa secara terus menerus
mendapatkan keuntungan di atas rata-rata return pasaran
(beat the market).

Kamu bisa saja beruntung memiliki saham yang harganya


melambung dalam jangka pendek. Tapi jika dilihat dalam
jangka panjang, keuntungan yang akan kamu dapatkan tidak
akan bisa melebihi keuntungan rata-rata pasar.
STRUKTUR MODAL
YANG OPTIMAL
Untuk menemukan Struktur Modal yang optimal, secara
umum manajer menggunakan formulasi Biaya Modal
Rata-Rata Tertimbang.

Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang atau Weighted


Average Cost of Capital (WACC) adalah formulasi yang
umum dikenal dalam Manajemen Keuangan.
Rumus rata-rata tertimbang/terbobot adalah sebagai berikut.

Keterangan:
    = rata-rata tertimbang
xi = nilai data ke-i
wi = bobot data ke-i
n = jumlah data
Jika dijelaskan secara singkat, WACC dihasilkan dari
proporsi penyesuaian tingkat utang dan modal dengan
pertimbangan risiko keuangan seminimal mungkin.

Namun dalam praktek riilnya, WACC bukan satu-satunya


formulasi yang digunakan oleh manajemen dalam
menentukan keputusan struktur modal optimal.

Manajemen terkadang menggunakan strategi atau teori


lain yang didasarkan pada insting mereka dalam
menentukan struktur modal optimalnya.
Dalam menentukan struktur modal, secara umum manajer menggunakan
dua istilah berikut:

Low Leverage: proporsi utang lebih rendah daripada proporsi ekuitas


dalam Struktur Modal. Sebagai contoh jika perusahaan memiliki total aset
Rp1.000.000, maka manajer akan mengatur jumlah utang sejumlah
Rp300.000 dan ekuitas sejumlah Rp700.000 .

High Leverage: sebaliknya, proporsi utang lebih tinggi daripada proporsi


ekuitas dalam Struktur Modal. Dengan contoh yang sama, mungkin
manajer akan mengatur jumlah utang sebesar Rp800.000 dan ekuitas
sejumlah Rp200.000 .
PENERAPAN STRUKTUR MODAL
ATAU CAPITAL STRUCTURE
SECARA UMUM
Pengertian penerapan Struktur Modal atau
capital structure adalah dapat bervariasi dan
bersifat dinamis sesuai masing-masing jenis
industri.
Misal industri pertambangan sering tidak
cocok dengan Struktur Modal High Leverage.
Ini dikarenakan profil arus kas mereka tidak
dapat diprediksi dan ada terlalu banyak
ketidakpastian mengenai kemampuan mereka
untuk membayar utang.
Sedangkan kreditur cenderung tidak mau
mengambil risiko tinggi ketika hendak
meminjamkan uangnya kepada perusahaan.
Sebaliknya, jenis industri seperti perbankan
dan asuransi menggunakan Struktur
Modal High Leverage.

Karena model bisnis mereka memang


membutuhkan banyak pendanaan berupa
utang dari para nasabah.
Butuh riset mendalam dalam menentukan Struktur
Modal yang optimal pada setiap jenis perusahaan.

Karena bagaimanapun perusahaan harus


menemukan suatu Struktur Modal capital structure
adalah yang tidak merugikan baik pihak investor,
kreditur, dan perusahaan itu sendiri.
Manajer harus mengetahui faktor-faktor internal
maupun eksternal yang dapat memengaruhi
keputusan Struktur Modalnya.
Profitabilitas, ukuran perusahaan, tangibilitas aset,
dan rasio-rasio terkait arus kas menjadi faktor
penting dalam menentukan Struktur Modal.
Baik Anda sebagai investor, kreditur, maupun
manajer keuangan,
pemahaman mendalam mengenai Manajemen Ke
uangan sangatlah penting.

Anda mungkin juga menyukai