Anda di halaman 1dari 15

Materi Minggu V

HIPOTEK
Dr.Iwan Suhardi, S.H., M.Kn
ASAS-ASAS HIPOTEK
Obyek hipotek hanya benda yang sudah ada
• Hipotek hanya dapat di letakkan atas benda-benda yang sudah ada.
Hipotek atas benda-benda yang baru akan ada dikemudian hari
adalah batal. (pasal 1175 BW).
DAPAT DI PERJANJIKAN PARATE EXECUTIE

• Yaitu kuasa menjual di depan umum untuk mengambil pelunasan


bilamana debitur wanprestasi., janji tersebut harus dinyatakan
secara tegas. (pasal 1178 ayat (2) BW)
HIPOTEK BERSIFAT TOTALITEIT

• Yaitu meliputi segala perbaikan dikemudian hari pada benda yang


di belakangi, juga segala apa yang menjadi satu dengan benda itu
karena pertumbuhan atau pembangunan. (pasal 1165 BW)
HIPOTEK TIDAK DAPAT DI BAGI-BAGI
(ONSPLITBAARHEID)

• Hipotek tidak dapat dibagi-bagi. Hak tersebut pada hakekatnya


tidak dapat dibagi-bagi dan terletak di atas semua benda tak
bergerak yang di ikatkan dalam keseluruhannya, di atas masing-
masing benda itu dan di atas tiap bagian daripadanya (pasal 1163
BW)
HIPOTEK MENGIKUTI BENDANYA (DROIT DE
SUITE)

• Benda-benda itu tetap dibebani dengan hak kebendaan tersebut di


tangan siapapun benda tersebut berpindah. (pasal 1163 ayat (2)
dan pasal 1198 BW)
 
HIPOTEK MEMPUNYAI SIFAT BERTINGKAT

• Tingkatan hipotek di tentukan berdasarkan :


1. Menurut tanggal pembukuan
2. Hipotek yang dibukukan pada hari yang sama, bersama-sama
mempunyai hipotek yang bertanggal sama, tidak peduli pada jam
berapa pembukuan dilakukan, biarpun jam itu di catat oleh pegawai
penyimpan hipotek.
(pasal 1181 BW)
HIPOTEK MERUPAKAN HAK KEBENDAAN

• Hipotek adalah suatu hak kebendaan atas benda-benda tidak


bergerak, untuk mengambil penggantian daripadanya bagi
pelunasan suatu perikatan.
HIPOTEK HANYA DAPAT DI BEBANKAN
DENGAN AKTA OTENTIK

• Begitu pula kuasa untuk memberikan hipotek. (pasal 1171 BW)


JANJI UNTUK MEMILIKI BENDA HIPOTEK
DILARANG

• Hipotek hanya berisi hak untuk mengambil pelunasan terlebih


dahulu dari hasil penjualan obyek hipotek jikalau debitur
wanprestasi.
• Segala janji dengan mana si berpiutang dikuasakan memiliki
benda yang diberikan dalam hipotek adalah batal. (pasal 1178 ayat
(1) BW)
HIPOTEK HANYA DAPAT DIBEBANKAN ATAS
BENDA MILIK ORANG LAIN

• Jika hipotek dan hak milik atas benda hipotek berada dalam satu
tangan, maka hipotek dengan sendirinya batal.
PENGALIHAN PIUTANG YANG DI JAMIN DENGAN
HIPOTEK HARUS DENGAN AKTA OTENTIK

• Penjualan, penyerahan serta pemberian suatu piutang hipotek hanya dapat


dilakukan dengan suatu akta otentik (pasal 1172 BW)
• Bandingkan dengan pasal 613 BW, yaitu :
”Penyerahan akan piutang atas nama dan kebendaan tidak
bertubuh lainnya, dilakukan dengan jalan membuat sebuah akta otentik
atau dibawah tangan dengan mana hak-hak atas kebendaan itu di
limpahkan kepada orang lain.”
HIPOTEK MENGANUT ASAS SPESIALITAS

• Akta dalam mana diletakkan hipotek harus memuat :


a. Penyebutan khusus tentang benda yang di bebani hipotek
b. Begitu pula tentang sifat dan letaknya penyebutan nama sedapat-
dapatnya harus di dasarkan pada pengukuran resmi (pasal 1174 BW)
HIPOTEK HARUS DIUMUMKAN (ASAS
PUBLISITAS)

“Pembukuan segala ikatan hipotek harus dilakukan dalam register


umum yang disediakan untuk itu. Jika pembukuan yang demikian
tidak dilakukan, maka suatu hipotek tidak mempunyai suatu
kekuatan apapun bahkan pula terhadap orang berpiutang yang tidak
mempunyai ikatan hipotek” (pasal 1179 BW)
HIPOTEK MEMPUNYAI HAK MENDAHULUI

• Pasal 1132 BW : Pendapatan penjualan benda-benda di bagi menurut


keseimbangan yaitu menurut besar kecilnya piutang masing-masing kecuali
apabila diantara para berpiutang itu ada alasan untuk didahulukan.
• Pasal 1133 BW : Hak untuk di dahulukan diantara orang-orang berpiutang
terbit dari hak istimewa, gadai, dan hipotek.
• Pasal 1134 BW : Gadai dan hipotek adalah lebih tinggi dengan hak istimewa,
kecuali hak-hak dimana oleh undang-undang ditentukan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai