Anda di halaman 1dari 19

SYSTEM REPRODUKSI WANITA

AYU PUSPITA, NERS., M.Kep

STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA


Anatomi Fs REP.WANITA
MP/MV:Lpsn lmk di
bgian ant symphisis os
pubis,
LMY:lpsn Lmk lnjtn
mons pubis k arh bwh
dan blkg byk mgndg
pleksus vena.
LMN:lptn jrgn tipis d
blik lbia myora tdk
M’pnyai folikel rambut
ASUHAN KEPERAWATAN
 Pengkajian
 Identitas
Nama : Ny. A
Umur : 28 Th
MRS : Tanggal 6 Februari 2010
Status perkawinan: Kawin
Keluhan utama : Klien mengeluh nyeri perut bagian
bawah.
Riwayat Obstetri

Klien mengatakan riwayat abortus 4 bulan yang lalu pada


usia kandungan 12 minggu. Dilakukan curettage oleh
bidan di puskemas setempat. Klien belum memiliki anak.
Riwayat Perkawinan
Klien mengatakan ini adalah pernikahannya yang pertama dan
saat ini usia pernikahan mereka selama 2,5 tahun.
 
Riwayat Kesehatan

Klien mengatakan setelah dilakukan curatage mengeluh keluar


darah sedikit-sedikit selama dua minggu. Setelah itu cairan yang
keluar dari alat kelamin baik berupa darah dan lendir menjadi
berbau dan semakin banyak sehingga menyebabkan daerah
kemaluan terasa panas dan gatal. Selama mengalami gejala di atas
klien mengatakan badan panas disertai dengan nyeri perut bagian
bawah. Terkadang disertai sembelit dan sakit saat buang air besar.
Klien sudah berobat ke puskesmas tetapi tidak ada perubahan.
Riwayat menderita penyakit lain
Klien mengatakan tidak mempunyai
penyakit seperti DM, TB atau penyakit
infeksi yang lain.
Kebutuhan dasar khusus
 Pola Nutrisi
Klien makan 3 kali sehari , kadang mual bila makan

 Pola eliminasi
Klien mengatakan BAB tidak teratur dan terkadang pada saat BAB
perut bagian bawah terasa sakit.
Klien mengatakan BAK 4-5 x/hr, warna seperti teh.

 Personal Hygiene
Selama dirawat di rumah sakit klien melakukan aktivitas
personal hygiene sendiri.

 Istirahat dan tidur


Klien biasa tidur Pkl. 21.00 dan bangun Pk. 04.30 pagi. Siang
hari klien tidur selama kurang lebih 1,5 jam.
 Pola hubungan seksual
Setelah abortus, klien mengatakan dalam melakukan
hubungan suami istri daerah kelamin dan perut bagian
bawah terasa sakit sehingga klien jarang melakukannya.

 Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Riwayat merokok : Tidak merokok
Minum-minuman keras : Tidak
Ketergantungan obat : Tidak ada riwayat ketergantungan
obat
 Pengetahuan tentang kesehatan
Klien mengungkapkan tidak mengetahui bahwa keluhan
yang dirasakan selama ini merupakan tanda-tanda dari
infeksi pada daerah kandungan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Kesadaran kompos mentis, GCS : 15, klien tampak
lemah dan pucat, ekspresi meringis kesakitan sambil memegangi perut
bagian bawah.
Penginderaan
Mata normal, konjunctiva agak pucat.
Telinga : bentuk dan fungsi normal
Lidah : bentuk dan fungsi normal
Hidung : bentuk dan fungsi normal
Pernafasan
RR : 20 X/mnt, gerakan dada simetris, tidak ada retraksi otot bantu
pernapasan maupun pernafasan cuping hidung, tidak didapatkan
ronkhi/ rales
 Kardiovaskuler
T : 100/70 mmHg, N : 96 X/mnt, S : 38,3 oC, Cyanosis (-), S1 S2 normal,
 Pencernaan
Periastaltik usus 16x/mnt, bising usus (+), kadang mual.
 Urogenital
Vulva : Adanya pembengkakan dan berwarna merah
Vagina:discharge per vagina mukopurulen dan berbau
Portio : Tidak teraba
Corpus Uteri : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Integumen
Kulit warna putih,Turgor baik, kelainan tidak ada
 Muskuloskeletal
Otot dan tulang berfungsi baik dan tidak ditemukan kelaianan
 Endokrin
Kelenjar tyroid : normal, payudara normal.
Data Penunjang
Laboratorium
Tgl. 6 Februari 2010
Hb: 10 g/dl
Hematokrit : 33 %
Erytrosit : 4,07 Juta /
Leukosit : 21.800/l
Hitung jenis : -/-/-/97/31/-
LED : 76 /jam
Trombosit : 409.000/l
GDA : 81
SGOT : 40 U/L
SGPT : 24 U/L
Albumin : 3,3 g/dl
Tes kehamilan negatif
Radiologi Dan Terapi
 Radiologi :
 USG : Tidak didapatkan KET
 Sweb serviks = trichomonas negative, candida negative,ditemukan adanya klimidia
(positif)

 Therapi dan perawatan :


 Infus Rl : D5 % 1000 ml : 1000 ml
 Inj. Flagyl 1 vial 3 x 1
 Inj. Neurobion 5000 3 x 1 amp
 Inj. Adona F 3 x 1 amp
 Inj. Cepriaxon 1 gr 2 x 1
 Dulcolak 3 x 1 tab ( k/p )
 Kanamycin 3 x 2 tab
 Kaltrofen supp (k/p)
 Paracetamol 500 mg 3 x 1 tab.
 Diit lunak TKTP
 Bedrest 1/2 duduk
ANALISA DATA
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nyeri b/d adanya proses inflamasi pada endometrium dan spasme


otot
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan dalam waktu
± 30 menit, diharapkan kx dapat mengontrol nyeri Kriteria
Hasil :
Nyeri berkurang / dapat beradaptasi dengan skala nyeri
berkurang (4-5)
TTV dalam batas normal ( TD : 120/80 mmHg, N : 80x/ menit,
S :37,5 C, RR :18 x/ menit
Klien dapat mengidentifikasi aktifitas yang menurunkan nyeri
Tanda- tanda infeksi berkurang.
Rencana tindakan :

Kaji status nyeri klien (lokasi dan skala)


Beri penjelasan pada klien tentang sebab-sebab nyeri
Ajarkan teknik relaxasi nafas dalam pada klien
Berikan kenyamanan pada klien dengan posisi baring
yang nyaman, lingkungan yang tenang, melakukan
tehnik distraksi dan relaksasi saat nyeri timbul.
Kolaborasikan dengan dokter pemberian analgetik dan
anti inflamasi sesuai program pengobatan
 
Hypertermi b/d proses infasi kuman dan inflamasi
endometrium

Tujuan: klien menunjukkan suhu tubuh dalam batas normal.


Kriteria hasil :
Suhu tubuh 36-37 0C
Pasien bebas dari demam.
Rencana tindakan :
Monitor temperatur tubuh
Observasi tanda-tanda vital (suhu, tensi, nadi, pernafasan tiap 3 jam
atau lebih sering).
Anjurkan pasien untuk minum banyak 1 ½ -2 liter dalam 24 jam atau
sesuai toleransi.
Berikan kompres dingin
Berikan antipiretik dan antibiotik sesuai program tim medis
Perubahan pola sexual b.d adanya efek proses
inflamasi dan nyeri

Tujuan : setelah dilakukan askep dalam waktu 1x 20


menit klien mampu mengungkapkan pemahaman
tentang efek inflamasi terhadap pola sexualitasnya.
Kriteria Hasil :
Klien mampu menciptakan alternative lain dalam
berhubungan sexual
Ekpresi wajah lebih tenang
Intervensi :

Gali hubungan klien dengan pasangan ( kebiasaan seksual sebelumnya )


meliputi ; frekwensi, pola,dll
Berikan HE tentang efek dari proses inflamasi
Berikan HE tentang sebab-sebab nyeri
Anjurkan suami untuk memberi dukungan positif pada klien
Ajarkan tehnik untuk mengatasi nyeri melalui personal higiene yang baik,
setiap alat genital basah segera dikeringkan.
Berikan waktu tersendiri untuk klien sebagai proses penerimaan terhadap
penyakitnya
Bantu klien dengan tindakan non farmakologi
Tehnik relaksasi napas dalam
Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut
Kolaborasi dengan tim dokter untuk pemberian analgetik

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai