HIPERTENSI
HIPERTENSI
‘’HIPERTENSI’’
• Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling umum
ditemukan dalam pelayanan primer.
• Komplikasi hipertensi dapat mengenai berbagai organ target seperti
jantung, otak, ginjal, dan mata.
• Studi menunjukan bahwa penurunan rata-rata tekanan darah sistolik
dapat menurunkan risiko mortalitas akibat penyakit jantung iskemik
atau stroke. Salah satu pedoman terbaru yang dapat dijadikan acuan
di Indonesia adalah guideline Joint National Committee 8 tahun 2014.
DEFINISI
• Hipertensi merupakan peningkatan tekanan pembuluh darah diatas
normal yang ditandai dengan tekanan sistolik ≥140 mmHg dan atau
tekanan diastolik ≥90 mmHg.
EPIDEMIOLOGI
• Menurut NHLBI (National Heart, Lung, and Blood Institute) 1 dari 3
pasien menderita hipertensi. Hipertensi juga merupakan faktor risiko
infark miokard, stroke, gagal ginjal akut hingga kematian.
• Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS tahun 2013 menunjukan bahwa
prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5%. Terlihat prevalensi
hipertensi berdasarkan pengukuran mengunakan kriteria hipertensi
JNC 7 cenderung turun dari 31% pada tahun 2007 menjadi 25 %
persen tahun 2013
ETIOLOGI
• 80-95% penderita hipertensi digolongkan sebagai hipertensi primer
atau esensial yaitu ketika penyebab hipertensi tidak dapat
diidentifikasi (idiopatik) dan sebagian besar merupakan interaksi yang
kompleks antara genetik dan interaksi lingkungan.
• Sementara itu 5-20% lainnya digolongkan sebagai hipertensi
sekunder, yang diakibatkan adanya penyakit yang mendasari seperti
gangguan ginjal,penyempitan aorta, obstructive sleep apneu,
gangguan neurogenik, endokrin, dan obat-obatan.
KLASIFIKASI HIPERTENSI