Anda di halaman 1dari 8

Majalah Kesehatan Volume 8, Nomor 3, September 2021

LAPORAN KASUS

EVALUASI TEKNIK CROSS TCA 70% TERHADAP SKAR AKNE ATROFI PADA
KULIT FITZPATRICK TIPE IV

Sinta Murlistyarini*, Nurul Laili Nahlia*

Abstrak

Skar akne atrofi banyak terjadi pasca inflamasi akne dengan derajat lebih berat, durasi lebih lama,
adanya riwayat keluarga skar akne, serta kebiasaan memencet akne. Teknik chemical reconstruction of
skin scars (CROSS) menggunakan asam trikloroasetat (TCA) menunjukkan perbaikan sempurna dengan
efek samping minimal. Tujuan penulisan kasus ini adalah untuk mengevaluasi perkembangan skar akne
atrofi berbagai tipe yang diterapi dengan teknik CROSS TCA 70%. Seorang laki-laki berusia 22 tahun
dengan keluhan utama bekas jerawat di wajah yang cukup terlihat sehingga mengganggu penampilan dan
menurunkan kepercayaan dirinya. Pemeriksaan dermatologis pada pipi kanan dan kiri didapatkan skar
atrofi derajat sedang tipe ice pick, rolling dan boxcar, tanpa akne aktif. Persiapan sebelum prosedur diberi-
kan krim hidrokuinon 2%, gel niasinamid, serta tabir surya selama 2 minggu. Teknik CROSS TCA konsen-
trasi 70% dilakukan sebanyak dua kali dengan interval empat minggu. Penilaian perkembangan skar akne
dilakukan menggunakan Goodman’s global scarring grading system, 4-point scale system, self-assessment
of clinical acne-related scars (SCARS) dan facial acne scar quality of life (FASQoL). Pada minggu ke-10
terdapat perbaikan pada semua instrumen penilaian, yaitu penurunan kurva keparahan skar, perbaikan
>50%, serta peningkatan kepercayaan diri pasien. Efek samping sementara yaitu berupa rasa terbakar saat
prosedur serta hipopigmentasi pasca inflamasi. Dapat disimpulkan bahwa teknik CROSS TCA 70% meru-
pakan terapi yang dapat memperbaiki kondisi skar akne atrofi berbagai tipe secara kosmetik, selain juga
mudah dilakukan, aman, serta minimal efek samping.

Kata kunci: CROSS TCA, skar akne, skar atrofi, TCA 70%

EVALUATION OF CROSS TCA 70% TECHNIQUE ON ATROPHIC ACNE SCARS ON


FITZPATRICK SKIN TYPE IV

Abstract

Atrophic acne scar tends to occur in greater degrees and longer duration of acne, which the habit of
squeezing acne and family history of acne scars contribute as well. Chemical reconstruction of skin scars
(CROSS) techniques with trichloroacetic acid (TCA) showed significant improvement with minimal side
effects. This case study was aimed to evaluate the development of various types of atrophic acne scars that
were treated with the 70% TCA CROSS technique. A 22 years old man with chief complaints of acne scars
on his face that interfere with his appearance and reduce his confidence. Dermatological examination on
the right and left cheek showed a moderate degree of atrophic scar which were ice pick, rolling, and boxcar
type, without active acne. He was given the 2% hydroquinone cream, niacinamide gel, and broadspectrum
sunscreen for two weeks before the procedure. The CROSS with 70% TCA was carried out twice at 4
weeks intervals. The evaluation was using Goodman’s global scarring grading system, 4-point scale sys-
tem, self-assessment of clinical acne-related scars (SCARS), and facial acne scar quality of life (FASQoL).
In the 10th week, there were improvements, such as decreasing in the severity curve, a 50% improvement
of scars, and increasing in patient confidence. Temporary side effects included burning sensation during the
procedure and post-inflammatory hypopigmentation. The conclusion is CROSS TCA 70% technique not
only can improve the various type of atrophic acne scar cosmetically, but also simple to do, safe, and mini-
mal of side effects.

Keywords: acne scar, atrophic scar, CROSS TCA, TCA 70%

* Departemen./SMF Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya-RSUD Dr.


Saiful Anwar Malang

E-mail: nurul.laili.nahlia@gmail.com

163
Murlistyarini S dan Nahlia NL Evaluasi Teknik CROSS TCA 70% terhadap.......

Pendahuluan pecah. Pasien tidak pernah menggunakan


perawatan atau pengobatan kulit khusus je-
Skar akne timbul akibat respons rawat, mencuci muka menggunakan sabun
penyembuhan luka yang terganggu. Pasca mandi cair namun tidak rutin, dan tidak pernah
inflamasi akne, degradasi kolagen yang ber- menggunakan tabir surya. Pasien tidak me-
lebihan menyebabkan terjadinya skar akne miliki riwayat herpes labialis. Ayah pasien juga
atrofi.1 Faktor predisposisi utama terbentuk- menderita jerawat saat muda.
nya skar antara lain faktor genetik, derajat Pemeriksaan dermatologis pasien
keparahan akne, lamanya lesi inflamasi akne, dengan jenis kulit Fitzpatrick tipe IV. Pada
terapi yang ditunda dan tidak tepat, serta area pipi sesuai yang dikeluhkan pasien
ekskoriasi.2,3 Kondisi ini bersifat permanen, didapatkan: 1) skar atrofi dalam dan sempit,
timbul pada 26,7% pasca akne ringan, 51,3% bentuk punctiform seperti huruf V, diameter
pasca akne sedang dan 76,7% pasca akne <2 mm (skar ice pick); 2) skar atrofi berundu-
berat.2,4 lasi bentuk seperti huruf M, diameter >4 mm
Skar pada area yang terlihat seperti (skar rolling); dan 3) skar atrofi seperti huruf
wajah dapat menurunkan kualitas hidup dan U, diameter 2-4 mm (skar boxcar). Pada jarak
menyebabkan efek psikologis yang negatif. >50 cm sebagian skar masih terlihat namun
Hal ini menjadi alasan untuk pengobatan menjadi datar saat dilakukan regangan manu-
skar.2,4 Berbagai modalitas terapi digunakan al. Penilaian kualitatif derajat skar menurut
untuk merekonstruksi dan memperbaiki tampi- Goodman dan Baron sesuai dengan derajat
lan klinis skar akne. Teknik chemical recons- tiga atau sedang (Gambar 1A).
truction of skin scars (CROSS) dengan asam Pasien diterapi dengan teknik CROSS
trikloroasetat (TCA) konsentrasi 50%-100% menggunakan TCA konsentrasi 70% pada
merupakan metode yang aman, perbaikan skar atrofi di pipi kanan dan kiri. Pasien diberi
baik hingga sempurna, relatif terjangkau dan pemahaman mengenai prosedur, dipastikan
minimal invasif untuk manajemen skar akne memiliki ekspektasi yang realistis, serta me-
yang sulit.5–7 Tujuan penulisan kasus ini ada- nandatangani informed consent. Kulit pasien
lah untuk mengetahui efek teknik CROSS dipersiapkan dengan pemberian krim hidrokui-
TCA konsentrasi 70% terhadap berbagai tipe non 2% (malam hari), gel niasinamid (malam
skar akne atrofi. hari), serta tabir surya spektrum luas dengan
SPF 33 (pagi hingga sore hari) selama 2
Kasus minggu sebelum prosedur.
Teknik CROSS TCA dilakukan setelah
Seorang laki-laki berusia 22 tahun da- pasien mencuci wajah dan dibersihkan
tang dengan keluhan utama banyak bopeng dengan alkohol swab. Pasien diposisikan
pada kulit wajah terutama di bagian pipi kanan duduk, skar dihitung dan ditandai, kemudian
dan kiri. Bopeng tersebut dikeluhkan sejak 6 skar diregangkan dan TCA 70% ditutulkan
tahun pada area bekas jerawat, dan masih menggunakan tusuk gigi ujung lancip, di-
tampak walau dari jarak 50 cm. Pasien ber- lakukan secara hati-hati agar tidak terjadi
jerawat sejak 8 tahun yang lalu. Jerawat ser- lelehan ke kulit sekitarnya. end-point tindakan
ing hilang timbul, muncul terutama saat adalah terjadinya frosting pada lokasi yang
banyak aktivitas dan banyak pikiran. Saat ditutul TCA. Setelah prosedur selesai, pasien
timbul jerawat, jumlah tidak banyak, ukuran disarankan mencuci wajah dan menggunakan
bervariasi, terkadang muncul jerawat besar tabir surya. Pasien disarankan untuk
dan bernanah. Pasien sering memencet menghentikan sementara penggunaan krim
komedo atau jerawat yang besar hingga hidrokuinon 2%, namun gel niasinamid dan

164
Majalah Kesehatan Volume 8, Nomor 3, September 2021

tabir surya tetap digunakan secara rutin. dua berisi lima pertanyaan seputar skar akne
Teknik CROSS TCA ini diberikan dua kali dengan skala 1-5 (paling ringan hingga paling
dengan interval 4 minggu. berat). Instrumen FASQoL menilai dampak
Segera setelah prosedur tindakan, tam- skar akne terhadap kualitas hidup pasien.
pak eritema pada kulit di sekitarnya. Empat Instrumen FASQoL terdiri dari sepuluh per-
hari setelah tindakan, timbul krusta pada lo- tanyaan seputar skar akne atrofi dengan ska-
kasi penutulan (Gambar 1B). Tidak didapat- la 1-5 (tidak berpengaruh hingga sangat
kan keluhan panas, nyeri maupun gatal pada mempengaruhi QoL).
krusta. Terdapat hipopigmentasi pasca in- Hasil penilaian SCARS dan FASQoL
flamasi, yang memudar pada akhir minggu yang diisi sebelum terapi dan 6 minggu
kedua. setelah terapi, menunjukkan adanya pening-
Penilaian secara kualitatif dilakukan katan kepuasan terapi yang ditunjukkan
dengan menggunakan instrumen berorientasi dengan penurunan indeks keparahan serta
dari pasien yaitu self-assessment of clinical perbaikan kualitas hidup pasien secara umum
acne-related scars (SCARS) dan facial acne (Gambar 2 dan Gambar 3).
scar quality of life (FASQoL).4 Instrumen Penilaian secara kuantitatif dilakukan
penilaian SCARS membantu pasien untuk oleh 3 orang penilai independen berdasarkan
menjelaskan keparahan skar akne. Instrumen foto klinis. Penilaian kuantitatif berdasar pada
SCARS terdiri dari dua bagian, yaitu bagian Goodman’s global scarring grading system.
satu yang berisi pertanyaan seputar akne Hasil penilaian oleh penilai independen
aktif serta skar akne dengan skala 1-10 menunjukkan kurva yang cenderung menurun
(paling ringan hingga paling berat) dan bagian (Gambar 4).

Gambar 1. Evaluasi klinis pada pipi kanan dan kiri


Keterangan: (A) Minggu ke-0, sebelum persiapan prosedur. (B) Segera setelah penutulan dengan TCA
70%, tampak frosting pada lokasi penutulan (putih) dan eritema di sekitar lokasi. (C) Satu hari
setelah penutulan, tampak krusta kecoklatan pada lokasi penutulan. (D) Minggu ke-10 tampak
adanya perbaikan dari scar akne

165
Murlistyarini S dan Nahlia NL Evaluasi Teknik CROSS TCA 70% terhadap.......

Penilaian perbaikan klinis secara kuali- perbaikan cukup (30-50%), dan perbaikan
tatif dievaluasi secara langsung oleh pemerik- buruk (<30%). Pada evaluasi minggu ke-10,
sa menggunakan sistem 4-grading: perbaikan secara umum perbaikan pada pasien adalah
sempurna (>70%), perbaikan baik (51-70%), baik (51-70%).

Gambar 2. Grafik skor SCARS (self-assessment of clinical acne-related scars). Penurunan skor
menunjukkan adanya perbaikan. Sistem skoring disadur berdasarkan Layton et al. (2016)4

Gambar 3. Grafik skor FASQoL (facial acne scar quality of life). Penurunan skor menunjukkan
adanya perbaikan. Sistem skoring disadur berdasarkan Layton et al. (2016)4

Gambar 4. Grafik evaluasi penilaian kuantitatif Goodman’s global scarring grading system
Keterangan: (A) Penilai independen 1. (B) Penilai independen 2. (C) Penilai independen 3

166
Majalah Kesehatan Volume 8, Nomor 3, September 2021

Pembahasan untuk merekonstruksi tampilan skar akne


dengan berbagai efikasi yang berbeda-beda.5
Akne merupakan penyakit peradangan Asam trikloroasetat merupakan senyawa
kronis pada folikel pilosebasea, ditandai kimia yang sudah lama digunakan untuk
dengan adanya lesi polimorfik berupa kome- pengelupasan kimiawi dengan kedalaman
do, papul, pustul, nodul dan kista di tempat bervariasi sesuai konsentrasinya. Konsentrasi
predileksi.8 Inflamasi pada akne menyebab- tinggi TCA aman digunakan karena merupa-
kan stimulasi proses inflamasi infrainfundibu- kan agen yang dapat ternetralisasi dengan
lar, ruptur folikel, dan pembentukan abses sendirinya.6
perifolikular, yang selanjutnya menginduksi Aplikasi TCA konsentrasi tinggi hanya
proses penyembuhan luka.9 pada lokasi skar atrofi disebut teknik chemical
Pada kulit yang rentan skar akne, reaksi reconstruction of skin scars (CROSS). Teknik
inflamasi pada kelenjar pilosebasea lebih ini dapat memaksimalkan efektifitas dan
banyak dan lebih lama.10 Saat terjadi reaksi meminimalisir efek samping seperti skar dan
inflamasi pada kulit tersebut, terdapat pening- perubahan pigmen. Pada teknik ini, TCA
katan infiltrasi sel T-CD4+, CD45RO+ (sel T diaplikasikan pada dasar skar atrofi
memori/efektor), serta sel mononuklear hing- menggunakan tusuk gigi yang diruncingkan,
ga 48 jam pertama dan jumlahnya relatif dan setelahnya akan timbul frost. Penyem-
konstan (tidak kembali ke jumlah normal).11 buhan pasca prosedur CROSS TCA ini relatif
Selain itu, pada proses yang sama juga ter- lebih cepat dan komplikasi minimal.6 Kelebi-
jadi peningkatan sitokin proinflamasi antara han TCA adalah harga relatif murah, aplikasi
lain tumor necrosis factor alpha (TNF-α), in- mudah, dan evaluasi penetrasi cukup seder-
terleukin-1 alpha (IL-1α), VCAM 1, IL-1β, IL-2, hana melalui tingkatan frost. Kelemahannya
IL-6, interferon-γ dan vascular endothelial adalah menimbulkan rasa seperti terbakar
growth factor (VEGF) serta penurunan kadar dan panas saat penggunaan.14 Efek terapi
sitokin antiinflamasi IL-10. Skar akne atrofi didapatkan dengan remodeling dermis yang
akhirnya terbentuk setelah proses inflamasi akan berlangsung selama beberapa bu-
yang abnormal tersebut.12 lan.15,16
Skar akne atrofi dibagi menjadi 4 Pada kasus ini, terhadap pasien di-
macam yaitu makular superfisial, icepick, lakukan prosedur CROSS menggunakan TCA
boxcar (depressed) dan rolling. Faktor risiko konsentrasi 70%, yang juga digunakan oleh
yang paling sering didapatkan pada seorang Agarwal et al. (2015).16 Pada pasien skar
dengan skar akne antara lain: derajat kepara- akne atrofi dengan tipe kulit Fitzpatrick IV-V,
han akne, riwayat keluarga memiliki skar ak- perbaikan sempurna tampak pada 66%-
ne, durasi akne, serta kebiasaan memencet 73,3% pasien setelah 2-6 bulan. Efek
akne.13 Pada kasus ini, didapatkan skar atrofi samping yang didapatkan antara lain hiper-
tipe icepick, rolling serta boxcar pada pipi pigmentasi pasca inflamasi sementara (6%-
kanan dan kiri. Faktor risiko yang ada yaitu 15%) serta skar yang menjadi satu sehingga
kebiasaan memencet akne dan riwayat bekas tampak lebih luas.15,16 Walaupun tidak ada
jerawat pada ayah pasien. Tidak diketahui korelasi signifikan antara fototipe kulit dengan
durasi rata-rata timbulnya akne, hanya kejadian PIH, namun kejadiannya lebih sering
diketahui hilang-timbul sejak pasien remaja pada fototipe kulit Fitzpatrick V dibanding
sekitar 6-8 tahun sebelumnya. IV.16 Maka dari itu, konsentrasi TCA tinggi
Skar akne merupakan kondisi yang me- tidak disarankan pada fototipe kulit Fitzpatrick
nantang dan belum ada penatalaksanaan V dan VI14.
definitif. Berbagai modalitas dapat digunakan

167
Murlistyarini S dan Nahlia NL Evaluasi Teknik CROSS TCA 70% terhadap.......

Selain itu, untuk mencegah efek samping 1).21–23 Pada pasien, keparahan skar akne
hiperpigmentasi, maka diberikan persiapan dinilai menggunakan kriteria kuantitatif Good-
sebelum tindakan menggunakan hidrokuinon man dan Baron berdasarkan foto klinis, yang
4% pada pagi hari, tretinoin krim 0,025% dinilai oleh tiga orang klinisi independen yang
malam hari, dan tabir surya rutin.15,16 tidak melakukan tindakan (Independent
Pasien diberikan hidrokuinon 4% serta Masked Photographic Review, IPR). Tujuan
gel niacinamid yang diaplikasikan satu kali dari IPR adalah untuk mengevaluasi dan
setiap hari. Kedua agen ini merupakan agen membandingkan keberhasilan terapi dengan
pencerah, dimana niacinamid bekerja setelah penilaian secara langsung. Instrumen yang
sintesis melanin (dengan mengeblok transfer mengarahkan pada perspektif pasien penting
melanosom ke keratinosit), sedangkan hi- karena membantu pasien menilai keparahan
drokuinon bekerja saat terjadi sintesis mela- skar akne serta bagaimana efek skar akne
nin (dengan menghambat tirosinase).17,18 terhadap kualitas hidup.24 Layton et al.
Iritasi menjadi efek samping utama (2016) mengembangkan instrumen The Self-
penggunaan hidrokuinon 18 , sehingga Assessment of Clinical Acne-Related Scars
penggunaan agen antiinflamasi topikal seperti (SCARS) dan Facial Acne Scar Quality of Life
gel aloe vera dapat mengurangi efek kurang (FASQoL) untuk melihat perspektif pasien.4
menguntungkan dari hidrokuinon.19 Se- Prosedur CROSS TCA masih terus
dangkan sediaan niacinamid dalam bentuk berkembang dan belum ada pedoman khusus
gel dapat memberikan efek melembabkan mengenai aplikasinya untuk skar akne atrofi.
serta dapat mengurangi penanda anti- Walaupun telah digunakan lebih dari 100 ta-
inflamasi melalui aktifitas antioksidan.18 Wa- hun, namun masih banyak keterbatasan
laupun efek pencerah tidak lebih poten dari mengenai keamanan dan efikasinya.
hidrokuinon maupun tretinoin, agen ini me- Prosedur ini telah digunakan dengan TCA
miliki efek samping yang sangat minimal dan konsentrasi 50%-100%, dengan adanya per-
dapat ditoleransi dengan baik.20 Hidrokuinon baikan pada sebagian besar pasien.16 Pem-
4%-5% aman digunakan 1-2 kali setiap hari berian persiapan dengan agen pencerah,
selama 2-6 bulan, sedangkan niacinamid antioksidan/antiinflamasi, serta tabir surya
dapat terus digunakan sebagai perawatan beberapa saat sebelum prosedur dapat
rutin.17 Tretinoin tidak digunakan pada kasus meminimalisir efek samping TCA konsentrasi
ini karena mempertimbangkan seringnya ter- tinggi serta membuat pasien lebih nyaman
jadi retinoid dermatitis.20 Tabir surya terus saat prosedur dilakukan. Penelitian lebih
digunakan pada penggunaan hidrokuinon lanjut mengenai teknik CROSS TCA,
maupun pasca prosedur CROSS TCA, untuk kemungkinan kombinasi dengan mekanis
mengurangi efek radiasi ultraviolet. misalnya microneedling, serta panduan
Skar akne merupakan kondisi kulit yang perawatan kulit rutin sebelum-saat-setelah
pleomorfik dan sulit dihitung maupun didoku- prosedur, diperlukan untuk memberikan pan-
mentasikan dengan foto. Keparahan skar duan yang lebih baik.
akne dapat dinilai secara kualitatif maupun
kuantitatif menggunakan berbagai instrumen. Kesimpulan
Goodman dan Baron mengembangkan
penilaian kualitatif dan kuantitatif yang sering Telah dilaporkan sebuah kasus skar
digunakan untuk mengevaluasi derajat atrofi pasca akne dengan tipe skar icepick,
keparahan skar akne. Instrumen ini juga rolling dan boxcar, pada pasien laki-laki 22
dapat digunakan sebagai alat untuk meng- tahun yang diterapi dengan prosedur CROSS
evaluasi perkembangan kondisi skar (Tabel menggunakan TCA 70% sebanyak 2 kali

168
Majalah Kesehatan Volume 8, Nomor 3, September 2021

dengan interval 4 minggu. Keparahan skar CROSS for the Management of Acne
akne termasuk dalam kategori sedang. Kulit Scars. J. Pakistan Assoc. Dermatologists.
pasien dipersiapkan dengan krim hidrokuinon 2013; 23:184–189.
2%, niasinamid gel, serta tabir surya secara 6. Bhardwaj D & Khunger N. An
rutin sejak 2 minggu sebelum prosedur. Pada Assessment of the Efficacy and Safety of
minggu ke-10, didapatkan perbaikan dari kon- CROSS Technique with 100% TCA in the
disi skar (51%-70%) dan penurunan kurva Management of Ice Pick Acne Scars. J.
skoring kualitatif oleh penilai independen. Cutan. Aesthet. Surg. 2010; 3: 93–6.
7. Bourelly PE & Lotsikas-Baggili AJ.
Saran Chemexfoliation and Superficial Skin
Resurfacing. in Cosmetic Dermatology.
Pada kasus ini terdapat perbaikan skar Burgess CM (Editor). Berlin
akne atrofi yang dievaluasi secara klinis ber- Heidelberg:Springer-Verlag. 2005. P.53–
dasarkan instrumen kualitatif dan kuantitatif. 82. doi:10.1007/b138930.
Diperlukan jumlah kasus yang lebih banyak, 8. PERDOSKI. Panduan Praktik Klinis bagi
serta evaluasi lebih lama untuk mendapatkan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di
hasil yang signifikan. Selain itu, juga diper- Indonesia. 2017.
lukan sistem dokumentasi dan fotografi yang 9. Yadav CK. et al. A Comparative Study of
terstandar untuk mendapatkan gambar Efficacy of Micro-Needling Alone Versus
dengan kualitas baik. Micro-Needling with Autologous Platelet
Rich Plasma in Facial Atrophic Acne
Daftar Pustaka Scars. Int Multispecialty J Heal. 2017;
3:268–274.
1. Connoly D, Vu HL, Mariwalla K, & Saedi 10. Murlistyarini S. Skar Akne. Dalam: Akne
N. Acne Scarring - Pathogenesis, Vulgaris. Malang: UB Press. 2019. Hlm.
Evaluation, and Treatment Options. J. 103–115.
Clin. Aesthet. Dermatol. 2017; 10:12–23 11. Holland DB , Jeremy AHT, Roberts
2. Kravvas G & Al-Niaimi F. A Systematic SG, Seukeran DC, Layton AM, Cunliffe
Review of Treatments for Acne Scarring. WJ. Inflammation in Acne Scarring: A
Part 1: Non-Energy-Based Techniques. Comparison of the Responses in Lesions
Scars, Burn. Heal. 2017; 3: from Patients Prone and Not Prone to
205951311769531. Scar. Br J Dermatol. 2004; 150: 72–81.
3. Dreno B. Khammari A, Orain N, Noray C, 12. Moon J,Yoon JY, Yang JH , Kwon
Mérial-Kieny C, Méry S, Nocera T. ECCA HH, Min S , Suh DH. Atrophic Acne Scar:
Grading Scale: An Original Validated a Process from Altered Metabolism of
Acne Scar Grading Scale for Clinical Elastic Fibres and Collagen Fibres Based
Practice in Dermatology. Dermatology. on Transforming Growth Factor-β1
2006; 214:46–51. Signalling. Br J Dermatol. 2019; 181:1226
4. Layton A, Dréno B , Finlay AY, Thiboutot –1237.
D, Kang S, Lozada VT, Bourdès V, Bettoli 13. Tan J , Thiboutot D , Gollnick H, Kang
V, Petit L , Tan J. New Patient-Oriented S , Layton A, Leyden JJ, Torres
Tools for Assessing Atrophic Acne V , Guillemot J , Dréno B . Development of
Scarring. Dermatol. Ther. (Heidelb). 2016; an Atrophic Acne Scar Risk Assessment
6:219–233. Tool. J Eur Acad Dermatology Venereol.
5. Puri N. A Study on the Efficacy of TCA 2017; 31:1547–1554.

169
Murlistyarini S dan Nahlia NL Evaluasi Teknik CROSS TCA 70% terhadap.......

14. Fabbrocini G & Cacciapuoti S. 19. Owolabi JO, Fabiyi OS, Adelakin LA, &
Evaluation, Prevention and Ekwerike MC. Effects of Skin Lightening
Management of Acne Scars: Issues, Cream Agents - Hydroquinone and Kojic
Strategies & Enhanced Outcomes. J Acid, on the Skin of Adult Female
Drugs Dermatology. 2018; 17:s44–s48. Experimental Rats. Clin Cosmet
15. Khunger N, Bhardwaj D & Khunger M. Investig Dermatol. 2020; 13:283–289.
Evaluation of CROSS Technique with 20. Mohiuddin AK. Skin Lightening &
100% TCA in the Management of Ice Management of Hyperpigmentation.
Pick Acne Scars in Darker Skin Types. J Pharm Sci Anal Res J. 2019; 2:1–48.
Cosmet Dermatol. 2011; 10:51–57. 21. Clark AK, Saric S, & Sivamani RK. Acne
16. Agarwal N, Gupta LK, Khare AK, Scars: How Do We Grade Them? Am J
Kuldeep CM, & Mittal A. Therapeutic Clin Dermatol. 2018; 19:139–144.
Response of 70% Trichloroacetic Acid 22. Goodman GJ & Baron JA. Postacne
CROSS in Atrophic Acne Scars. Scarring - a Quantitative Global Scarring
Dermatologic Surg. 2015; 41:597–604. Grading System. Dermatologic Surg.
17. Chandra M, Levitt J & Pensabene CA. 2006; 32:1458–1466.
Hydroquinone Therapy for Post- 23. Goodman GJ & Baron JA. Postacne
Inflammatory Hyperpigmentation Scarring: A Qualitative Global Scarring
Secondary to Acne: Not Just Grading System. Dermatologic Surg.
Prescribable by Dermatologists. Acta 2006; 32:1458–1466.
Derm Venereol. 2012; 92:232–235. 24. Bhargava S, Cunha PR, Lee J, &
18. Patel AB. Post Inflammatory Kroumpouzos G. Acne Scarring
Hyperpigmentation: Review Of Management: Systematic Review and
Pathogenesis, Prevention, and Evaluation of the Evidence. Am J Clin
Treatment. Pigment Int. 2014; 1:59–69. Dermatol. 2018; 19:459–477.

170

Anda mungkin juga menyukai