Anda di halaman 1dari 3

BEKAS JERAWAT ATROFIK, BISA HILANG?

Penulis: dr. T. Fadli Nazwan Sani (fadlisani31@gmail.com)

Jerawat (Acne Vulgaris) meruakan masalah kulit wajah yang paling sering membuat
seseorang untuk datang ke dokter atau mencoba berbagai macam produk kecantikan untuk
menghilangkannya. Jerawat mempengaruhi 80% orang usia 11-30 tahun dan 12%-14%
mengalami masalah pisikologi negatif dan berdampak pada kehidupan sosial dan relasi
seseorang.

Jerawat mempengaruhi wajah dalam sebagian besar kasus, dengan banyaknya pasien
mengalami jaringan parut bekas jerawat (Acne scar), tingkat keparahannya berhubungan
dengan derajat keparahan jerawat. Bekas jerawat berasal dari respons penyembuhan luka
yang berubah terhadap peradangan kulit, dengan infiltrat inflamasi yang ditemukan pada 77
% bekas jerawat atrofik.

Berbagai tipe penyebab jerawat (P. acnes), berkontribusi terhadap variasi dalam
tingkat keparahan jerawat. Pada pasien tidak rentan terhadap jaringan parut (Bekas jerawat/
Acne Scar), lesi awal berukuran besar, respon imun nonspesifik menyembuhkan lesi tersebut
dengan sempurna. Sebaliknya, pada pasien yang rentan terhadap jaringan parut, lesi dini
ditandai oleh jumlah CD4 + sel-T yang lebih kecil di kulit dibandingkan dengan pasien yang
tidak rentan, respon yang terjadi lebih aktif sehingga peningkatan aktivitas tersebut
mengakibatkan lapisan kulit mengalami kerusakan.

Pada bekas jerawat tipe atrofi, produksi yang tidak teratur dan degradasi kolagen
selama proses penyembuhan menyebabkan berbagai jenis bekas jerawat. Dalam 80 hingga 90
persen kasus, ada kerusakan bersih kolagen dalam dermis yang menghasilkan bekas luka
atrofi. Namun, ada bebrapa kolagen yang menghasilkan bekas luka hipertrofik atau keloid.

Gambar 1. Tipe bekas jerawat atrofik. A) Icepick, B) boxcar, dan C) Rolling.


Aesthetics & Medical Dermatology Symposia di Coeur d’Alene, Idaho, pada tahun
2015, telah dilaksanakan perundingan untuk membahas jaringan parut jerawat. Tujuan utama
dari pertemuan ini adalah untuk menyatukan pendapat ahli dalam penanganan bekas jerawat,
jenis bekas jerawat, pertimbangan perawatan, dan pilihan pengobatan saat ini, serta
penggunaan dermal filler Bellafill. Panel membahas masalah pentingnya terapi kombinasi
dalam perawatan bekas jerawat serta cara menggabungkan dermal filler Bellafill untuk
mengobati bekas jerawat menjadi praktik dermatologi.

Berikut rangkuman tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani masalah bekas jerawat:

Deskripsi Terapi
ROLLING
ATROPHIC SCARS
Rolling atrophic scar Filler dan atau pelapisan ablative (Ablative resurfacing).
Penggunaan dermaroller kombinasi serum growth factor juga dapat
digunakan.
BOXCAR SCARS
Boxcar scar Laser CO2 atau erbium- YAG Laser, mengobati bekas jerawat
untuk menghilangkan tepi dan kemudian menggunakan teknologi
ablatif atau nonablatif fraksional untuk perbaikan menyeluruh.
dermaroller kombinasi serum growth factor juga dapat digunakan
ICEPICK SCARS
Icepick acne scar Tindakan bedah, pinch excision, diikuti dermaroller kombinasi
dimana lesi naik dan dengan growth factor.
turun, dan atau
menyebar
Terapi lain yang umum digunakan

1. Chemical peeling , dengan beberapa jenis pelarut yang digunakan seperti: Glycolic
acid, Jessner’s solution, pyruvic acid, salicylic acid, trichloroacetic acid, dan TCA
cross.
2. Dermabrasion/Microdermabrasion
3. Dermal Grafting
4. Tissue Augmenting Agents Fat transplantation
5. Needling
6. Tissue Augmenting Agents
7. Combined Therapy

Keberhasilan dan pemilihan terapi dilakukan oleh dokter yang sudah terlatih dan
berpengalaman. Sehingga terapi dapat berjalan dengan baik. Terdapat perbedaan yang
bermakna antara kepatuhan berobat dan pemilihan terapi terhadap penyembuhan bekas
jerawat. Sehingga persen kesembuhan relatif terhadap setiap pasien.

Referensi:

Acne Scarring—Pathogenesis, Evaluation, and Treatment Options


(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5749614/)

Acne Scars: Pathogenesis, Classification and Treatment


(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2958495/)

Effective Treatments of Atrophic Acne Scars


(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4445894/)

Treating Acne Scars: What's New? (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4570086/)

Anda mungkin juga menyukai