Anda di halaman 1dari 32

Seminar

DIVISI KOSMETIK MEDIK


URJ. KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta

Letkol Lautt (K) dr. HENDRA WIDJAJANTO, SpKK


DEFINISI
 Akne Vulgaris (AV)  penyakit peradangan
kronis dengan lesi polimorf yang mengenai
unit pilosabasea  komedo, papula
eritematus, pustula, nodula, pseudokistik.
 AV  wajah, punggung dan dada. Biasanya
disertai proses sebore, dan lesinya bisa tak
beradang (komedo) maupun beradang.
 Akne Vulgaris (AV)  sering dijumpai,
mulai timbul pada usia remaja dapat pula
terjadi pada umur yang lebih tua.
 Pada penelitian di Amerika Serikat, AV
menyerang ± 17 juta penduduk, dengan
usia sekitar 14-25 tahun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya AV
 Stres  stres dan emosi  ↑glukokortikoid dan
androgen  ↑produksi sebum  lingkungan anaerob
P.acnes dan kadar sebum berkorelasi keparahan AV.
 Makanan  prosentase skualen dalam folikel akan
meningkat pada makanan kaya lemak tak jenuh.
 Menstruasi  AV muncul pada saat menarch  kel.
andrenal  DHEAS (prekursor testosteron) 
Testosteron  dihydrotestosterone (DHT) oleh iso-
enzim 5α-reductase tipe I  peran utama
perkembangan kelenjar sebasea dan AV.
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya AV

 Kosmetik → Bahan-bahan tertentu yang diduga


berperan terjadinya AV → komedogenik, yaitu
minyak tumbuh-tumbuhan, lanolin, petrolatum, asam
stearat dan asam oleat.
 Cuaca → belum jelas → beberapa penelitian →
temperatur permukaan kulit mempengaruhi eksresi
sebum dan daerah tropis (suhu udara panas dan
kelembaban tinggi) ↑ eksresi sebum.
 Keturunan → sangat berpengaruh pada besar serta
aktifitas kelenjar sebasea, adanya sebore serta pori-
pori yang besar.
ETIOLOGI DAN PATOGENESA

 Etiologi  belum jelas  multifaktorial genetik,


diet, endokrin, musim, kosmetik, truma, stress,
lingkungan dan mikroorganisma  terutama
melibatkan folikel pilosebasea.

 Empat faktor utama yang berperan :


1) Peningkatan produksi sebum
2) Peningkatan kornifikasi saluran pilosebasea
3) Kolonisasi saluran pilosebasea P.acnes
4) Proses inflamasi dan imunologi
ETIOLOGI DAN PATOGENESA
GAMBARAN KLINIS
Gambaran lesi dibagi 3:
a. Lesi non inflamasi : komedo terbuka
(blackhead) dan komedo tertutup (whitehead).
b. Lesi inflamasi superfisial : papula eritematus,
pustul superfisial.
c. Lesi inflamasi profunda : nodul atau
nodulokistik.
EPIDEMOLOGI
Grading Severity of Acne based on
Indonesian Acne Expert Meeting 2012
(Lehman)
MILD ACNE MODERATE ACNE SEVERE ACNE
• Comedones < 20 • Comedones 20-100 • Cysts > 5
OR OR OR
• Inflammed lesions < 15 • Inflammed lesions 15-50 • comedone > 100
OR
• Inflammed lesions > 50

TOTAL: < 30 TOTAL: 30 - 125 TOTAL: > 125


GAMBARAN KLINIS
GAMBARAN KLINIS
PROPIONIBACTERIUM ACNES
 Karakteristik dan klasifikasi
PROPIONIBACTERIUM ACNES
 Karakteristik dan klasifikasi
KRITERIA KOSMETIK UNTUK AKNE
 Higienitas dan kebersihan
 Pengontrolan sebum
 Korneolitik
 Antimikroba
 Anti inflamasi
 Pelembab (desain khusus)
 Tabir surya (desain khusus)
SYARAT KOSMETIK UNTUK AKNE
 Non-komedogenik
 Non-aknegenik
 Non-iritatif
 Non-alergenik
Indonesia Acne Expert Meeting 2015
Shear. NH. Suplement of JAAD 2011
Papulex direkomendasikan oleh IAEM
Sumber: Indonesia Acne Expert Meeting Nov 2015

Active Ingredients of one


of Dermatocosmetic
 Nicotinamide
 Zinc
 ABA: anti-bacterial adhesive substance (ABA)
Nikotinamida
• Nikotinamida adalah molekul alami turunan dari Vit. B3.
• Mekanisme dalam mencegah inflamasi belum diketahui secara
pasti, namun aksi-aksi berikut telah dilaporkan:
 Penghambatan pelepasan histamin oleh sel mast
 Penghambatan kemotaksis neutrophilic dan sekresi mediator inflamasi
 Blokade reseptor histamin (tidak ada pelepasan zat-zat lain yang dapat
meningkatkan proses inflamasi)
 Penekanan transformasi limfosit ke bentuk aktif (lymphoblasts),
sehingga migrasi ke lokasi peradangan dicegah
• Studi klinis menunjukkan Nikotinamida 4% sama efektif dengan
klindamisin 1% dalam pengurangan tingkat keparahan dan
pengurangan jumlah lesi jerawat.
Anti Bacteria Adhesive (ABA)

• Senyawa ABA merupakan senyawa yang unik di


dalam PapulexTM, sebagai hasil rekayasa
teknologi yang sudah dipatenkan di Eropa P.Acnes

ABA
• Munculnya lesi jerawat dan inflamasi substance
dikarenakan oleh proliferasi P.acnes didalam
corneocytes, sehingga sangat penting
mencegah P.acnes melekat dan masuk
corneocytes.
Corneocytes

• Senyawa ABA menghambat proliferasi bakteri P.


acnes ABA 3% menghambat 82% bakteri P. Acne
di corneocytes
ZINC PCA
• Zinc yang dikombinasi dengan l -PCA (zinc salt
of pyrrolidone carboxylic acid)

• Garam seng asam karboksilat pirolidon, dapat


meningkatkan bioavailabilitas, efikasi dan
tolerabilitas.

• Hasil Studi Pasien Akne yang diberikan Zinc


PCA 1% menunjukkan penurunan signifikan
dalam tingkat produksi sebum setelah 28 hari
dibandingkan dengan kelompok plasebo
PapulexTM
Teknologi ABA yg tlh dipatenkan di Eropa dapat
menghambat adhesi P acnes pd korneosit sampai dg 82%
(Rougier N, Verdy C, Chesne C. The inhibitive capabilities of a bacterial anti-
adhesion gel on the adhesion of P. acnes on the corneocytes of subjects
with acne. Nouv Dermatol 2003;22:7-11)

Nikotinamid berperan sbg anti inflamasi yg tdk berkaitan


dg resistensi AB
(Shalita AR, Smith JG, Parish LC. Topical nicotinamide compared with
clindamycin gel in the treatment of inflammatory acne vulgaris. Int J
Dermatol 1995; 34:434-437)

Zinc PCA dapat mereduksi sekresi sebum yang berlebihan


(Aulisia L, Bizzi B. Evaluation study on the activity and tolerability of Papulex® oil
free cream. Nuove Prospettive in Terapia (Suppl. I) 2009:3-7)
ANTIBIOTIK
MEKANISME KERJA ANTIBIOTIK
 menghambat sintesa dinding sel
 menghambat sintesa protein
 menghambat metabolisme asam nukleat
 mengganggu metabolisme asam folat

MEKANISME RESISTENSI KUMAN


 resistensi genetik
* kromosom
* plasmid
* transporon
 resistensi non genetik
PENGOBATAN DENGAN ANTIBIOTIK

 Doksisiklin : Mengganggu sintesa protein 30s ribosom


 Tetrasiklin : Mengganggu sintesa protein 30s ribosom
 Eritromosin : Mengganggu sintesa protein 50s sub unit
ribosom
 Klindamisin : Mengikat subunit ribosom 50s
 Kotrimoksazol : Menghambat metabolisme asam folat
 Siprofloksasin : Menghambat enzim dalam kumparan
DNA
 Ampicillin : Menghambat sintesa dinding sel
peptidoglikan
Kesimpulan
•Dokter harus mengetahui mengenai
khasiat kosmetik yg diresepkannya utk
mencegah side efek atau hilangnya
kepatuhan pasien thd pengobatan

•Penggunaan kosmetik yg tepat akan


meningkatkan kredibilitas dokter dan
kepatuhan pasien

•Kosmetologi adalah pengetahuan dan


dokterlah yg tahu memanagenya

Anda mungkin juga menyukai