Anda di halaman 1dari 23

AKNE VULGARIS

dr. Margareth Juniawati Bya, M.Biomed, Sp.KK


BATASAN
 Akne vulgaris: peradangan menahun folikel
pilosebasea yang ditandai dengan adanya:

Predileksi: wajah, bahu,


punggung dan ekstremitas
bagian atas.
Etiopatogenesis

1. HIPERPROLIFERASI EPIDERMIS
FOLIKULER

2. PRODUKSI SEBUM BERLEBIH

3. BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES

4. INFLAMASI
 Respon hospes: pembentukan circulating antibodies
 ↑ kadar hormon androgen, anabolik, kortikosteroid,
gonadotropin, ACTH
 Stress psikis
 Fx lain: usia, ras, familial, makanan, cuaca/musim
KLASIFIKASI
Menurut Pillsburry, gradasi akne terbagi atas :
 Komedo di muka.
 Komedo, papul, pustul dan peradangan lebih
dalam di muka.
 Komedo, papul, pustul dan peradangan lebih
dalam di muka, dada, punggung.
 Akne konglobata.
Rekomendasi acne grading IAEM 2012
Menurut Lehmann (2003)

DERAJAT KOMEDO PAPUL/PUS NODUL TOTAL


TUL

RINGAN < 20 < 15 Tidak ada <30

SEDANG 20-100 15-50 <5 30-125

BERAT > 100 > 50 >5 >125


DIAGNOSIS
 Diagnosis ditegakkan atas dasar:
◦ Klinis
◦ Pemeriksaan ekskohleasi sebum: pengeluaran
sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor
(sendok unna).
DIAGNOSIS BANDING

 Erupsi akneiformis yang disebabkan oleh induksi


obat misalnya kortikosteroid, INH, barbiturat,
bromida, yodida, difenil hidantoin dan ACTH.
 Akne venenata dan akne akibat rangsangan fisis.
 Rosasea.
 Dermatitis perioral.
Erupsi akneiformis Akne venenata

Rosasea
Pencegahan
 Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dan
perubahan isi sebum:
◦ Diet rendah lemak dan karbohidrat
◦ Melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan
kulit.

 Menghindari terjadinya faktor pemicu terjadinya akne:


◦ Hidup teratur, cukup istirahat, olahraga, hindari stres
◦ Kosmetik
◦ Hindari alkohol, pedas, rokok
◦ Hindari polusi debu, pemencetan lesi yang tidak lege artis
Pengobatan
A. Pengobatan Topikal
 Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit (peeling)
◦ Sulfur (4 – 8%)
◦ Resorsinol (1 – 5%)
◦ Asam salisilat (2 – 5%)
◦ Peroksida benzoil (2,5 – 10%)
◦ Asam vitamin A (0,025 – 0,1%)
◦ Asam azeleat (15 – 20%)
◦ Asam alfa hidroksi [AHA] (asam glikolat 3 – 8%).
 Antibiotika topikal:
◦ Oksitetrasiklin (1%)
◦ Eritromisin (1%)
◦ Klindamisin fosfat (1%)

 Antiperadangan topikal:
◦ Hidrokortison 1 – 2,5%
◦ Suntikan intralesi triamsinolon asetonid 10
mg/cc untuk lesi nodulo-kistik
B. Pengobatan Sistemik

 Antibakteri sistemik:
◦ Tetrasiklin 250 mg – 1,0 mg/hari
◦ Eritromisin 4 x 250 mg/hari
◦ Doksisiklin 50 mg/hari
 Obat hormonal untuk menekan produksi
androgen dan secara kompetitif menduduki
resptor organ target di kelenjar sebasea:
◦ Estrogen (50 mg/hari selama 21 hari dalam
sebulan)
◦ Antiandrogen siproteron
 Vitamin A sebagai anti keratinisasi (50.000
ui – 150.000 ui/hari).
 Isotretinoin (0,5 – 1 mg/kgBB/hari) untuk
menghambat produksi sebum pada akne
nodulokistik dan konglobata
Akne grade I
Akne grade II
Akne grade III
Akne Konglobata

Anda mungkin juga menyukai